Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN NY.

A
DENGAN MITRAL VALVE REPAIR (MVr)
DI RUANG ICU BEDAH DEWASA
RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA

OLEH :
NS. SETYAWATI
NO. PEGAWAI : 2106
ASUHAN KEPERAWATAN NY. A DENGAN MITRAL VALVE REPAIR (MVR)
DI RUANG ICU BEDAH DEWASA RSJPDHK

OLEH :
NS. SETYAWATI
NO. PEGAWAI : 2106

Tinjauan Teori
Katup mitral adalah katup di jantung yang terletak di antara atrium kiri (LA) dan
ventrikel kiri (LV). Katup mitral dikenal secara kolektif sebagai atrioventrikular katup
karena mereka terletak antara atrium dan ventrikel jantung dan mengontrol aliran
darah selama diastole.
Stenosis katup mitral merupakan penyempitan pada lubang katup mitral yang
akan menyebabkan meningkatnya tahanan aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel
kiri. Katup mitral menebal, komisura menyatu, dan korda tendinea memendek dan
menebal. Kelainan struktur mitral ini menyebabkan gangguan pembukaan sehingga
timbul gangguan pengisian ventrikel kiri saat diastole. Penyebab tersering mitral
stenosis adalah endokardistis reumatik akibat reaksi yang progresif dari demam
reumatik oleh infeksi streptokokus.

Resume Makalah | 2
Patofisiologi

Infeksi Streptokokus Beta Hemolitikus Group A

Demam Rematik

Masuk Lewat Aliran Darah

Kerusakan Imunologis Yang Berat

Menetap Didalam Darah Selama 6 Bulan atau Lebih

Kerusakan Katup Jantung

Pertumbuhan Lesi Berbenjol


Yang mengandung Fibrin Di Katup

Fibriosis, Abnormalitas Katup

Katup Mitral
Fase Sistol

Fase Diastol Isovolumetrik


Contraction
Dilatasi Ventrikel
Isovolumetrik Relaction
Regurgitasi

Hipertropi
Stenosis

Peningkatan Volum Penurunan


Atrium Kiri Curah Jantung

Penurunan Perfusi
Dilatasi Atrium Kiri Otot Rangka

Peningkatan Tek. Kelelahan


Pulmonal

Gg. Pertukaran Gas Intoleransi

Gambar 6. Tahapan Patofisiologi


Resume Makalah | 3
1. Penatalaksanaan Mitral Stenosis
- Pengobatan farmakologis hanya diberikan bila ada tanda-tanda gagal
jantung, aritmia ataupun reaktifasi reuma. Obat-obatan yang sering
dipakaiantara lain beta-bloker, digoxin, verapamil, diuretik dan warfarin
tergantung dari kondisi pasien.
- Pemisahan katup non bedah bisa dilakukan dengan balon valvuloplasti
- Intervensi bedah:

A. Perbaikan Katup (Valve Repair)


Ada berbagai macam perbaikan katup mitral diantaranya sebagai berikut:
 Valvuloplasti, yaitu memperbaiki katup dengan menjahit katup yang
robek/rusak.
 Anuloplasti,yaitu memperbaiki cincin atau anulus yang tidak kompeten,
menjahit dan memperbaiki bentuk, memperkuat dan mengencangkan cincin.
 Valvulotomi/komisurotomi : perbaikan daun-daun , pita fibrosis atau cincin.

B. Penggantian Katup (Valve Replacement)


Stenosis apabila terlalu sulit dan berisiko untuk diperbaiki maka akan dilakukan
penggantian katup. Teknik bedah dilakukan melalui insisi median sternotomy.
Penggantian katup menggunakan katup buatan baik mekanik maupun bioprostesa.
Terdapat banyak kriteria pemilihan katup diantaranya pasien dengan kontraindikasi
antikoagulan, usia, dan risiko tinggi operasi.
Indikasi Tindakan Bedah Untuk Penggantian Katup (Replacement) pada MS
Kelas I Pasien dengan fungsi jantung sesuai NYHA kelas III-IV, MS
sedang-berat (MVA ≤ 1,5 cm2)*, dan morfologi katup tidak
memungkinkan untuk dilakukan repair atau PMBV
Kelas II A Pasien dengan MS berat (MVA ≤ 1 cm)* dan hipertensi pulmonal
berat (tekanan sistolik PA >60 - 80 mm Hg) dengan fungsi
jantung sesuai NYHA kelas I-II, dan morfologi katup tidak
memungkinkan untuk dilakukan repair atau PMBV

Resume Makalah | 4
Tinjauan Kasus
Tgl /Bln / Tahun Pengkajian : 21/02/2020
Tgl Masuk : 21/02/2020
Nama Pasien / Umur : Ny. A / 39 Tahun
Diagnosa Medis : MS Severe, TR Mild, EF 62%, TAPSE 2,4
Tindakan operasi : MVr (ring annuloplasty Physio I no 28mm 12
jahitan, commissurotomy, peeling AML dan PML,
reseksi chordae, splitting chordae, dekalsifikasi di
P1, repair defek di P1
BB/TB : 36,2 Kg / 156 Cm

1
1.1 Proses Keperawatan (Pengkajian)
1. Keluhan Utama Pasien
Keluhan utama yang dialami oleh pasien yaitu nyeri luka operasi saat bergerak.

2. Riwayat Penyakit
 Pasien mengatakan sesak nafas dan cepat lelah sejak 4 tahun yang lalu
menjalani pengobatan rutin RS dengan diagnosa MS severe. Tahun 2019
pasien dirujuk ke RSJPDHK untuk operasi katup.
 Tanggal 20/02/2020 pasien masuk perawatan dengan keluhan utama saat
masuk RS tidak ada. Pasien direncanakan operasi jantung tanggal 21/02/2020
 Riwayat penyakit sebelumnya:
- Riwayat SC tahun 2016.
- Diabetes (-), Hipertensi (-), Merokok (-) Dislipidemia (-)
-
3.Data Fokus Pasien
a. Data Subjektif
Pasien mengeluh “Nyeri Luka Operasi saat bergerak”
b. Data Objektif
Resume Makalah | 5
 Nyeri luka operasi skala numerik 5/10, pasien tampak berhati-hati saat
bergerak. Tampak kassa luka operasi sepanjang mid sternum bersih (12cm),
drain substernal no 28 fr dan intrapericard no 20 fr, luka tampak bersih tidak
ada hematom dan kemerahan. Terapi morpina 20mcq/kgbb/jam.
 Tanda-tanda Vital : TD: 118/62 mmHg HR: 78 x/menit, CVP : 8 mmHg,
urine output 50-620 ml/jam
 Terpasang sideport di vena jugularis interna dekstra, CV Line di vena
subclavia sinestra, tampak kassa luka operasi sepanjang mid sternum bersih
(12cm), drain substernal no 28 fr dan intrapericard no 20 fr.
 Terapi heparine 150 unit/jam dan simarc 1x2mg. Produksi drain serous 10-
20 ml/jam
 Terapi dobutamin 5 mcg/kgBB/mnt
c. Data Penunjang
a. Hasil Echo tanggal 20/02/2020 :
- MS severe , MR (-) ec RHD (WS 8)
- TR severe, high probability of PH
- Fungsi sistolik global LV baik, EF 68%
- Kontraktilitas RV menurun
b Hasil x-ray thorak pre operasi tanggal 20/02/2020: kesan cardiomegali
c. Hasil coroangiografi tanggal 15/02/2020 normal coroner
d. Hasil laboratorium Post Op (21/02/2020)
Hb 8,1 g/dl
Ht 23,5 %
Leukosit 15.900/UI
Trombosit 97
 Hasil pengukuran cardiac output dengan kateter swanganz tgl 21/02/2020
CO/CI/SV: 3,30/2,58/50,8
SVR/SVRI: 1987/2543
 Terapi di ICU
a. Drip Morphin 10 mcq/kgBB/jam
b. Drip dobutamin 5 mcg/kgBB/mnt

Resume Makalah | 6
c. Drip heparine 150 unit/jam
d. Paracetamol 3x500 mg po
e. Simarc 1x2mg

1. Analisa Data

Tanggal/jam Data Etiologi Masalah


21/02/2020 DS: pasien mengeluh nyeri luka Incisi luka Nyeri
operasi saat bergerak operasi
DO:
Terdapat sayatan luka operasi di
sternum hari ke-1. Skala nyeri 5/10
dengan terapi morphin 10
mcg/kgBB/jam dan paracetamol
3x500 mg
21/02/2020 DS: - Perubahan Risiko
DO: preload dan penurunan
 hemodinamik TD: 118/62 afterload curah
mmHg HR: 78 x/menit, CVP : 8 jantung
mmHg, urine output 50-620
ml/jam
 pengukuran kateter swanganz:
SVR/SVRI: 1987/2543
 Echo: MS severe ,TR severe,
high probability of PH, Fungsi
sistolik global LV baik, EF
68%, Kontraktilitas RV
menurun
 Hasil x-ray thorax
cardiomegaly
 Terapi dobutamin 5
mcg/kgBB/mnt
 Lab Hb: 8,1 gr/dl
21/02/2020 DS: - Luka operasi Risiko
DO: dan infeksi
Terpasang swanganz di vena terpasang iv
jugularis interna dekstra, CVLine line
di vena subclavia sinestra,
tampak kassa luka operasi
sepanjang mid sternum bersih
(12cm), drain substernal no 28
fr dan intrapericard no.20
21/02/2020 DS: - Terapi Risiko
DO: heparinisasi perdarahan

Resume Makalah | 7
 Terapi heparine 150 unit/jam
 Terapi simarc 1x2mg
 Drain produksi 10-20ml/jam
serous
 Lab: Hb: 8,1 gr/dl,
Trombosit 97

1.2 Rencana Keperawatan


Dx.KV 030
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. A No. Rekam Medis : 2019 - 43 - 61 – 60
Usia Pasien : 39 Tahun Diagnosa Medis : MVr
MASALAH
TGL TUJUAN INTERVENSI
KEPERAWATAN
21/02/2020 Nyeri Akut bd: Nyeri berkurang Mandiri:
 Post operasi  Kaji haemodinamik pasien
Kriteria :  Kaji karakterisitik, lokasi,
Data :  Ekspresi rileks intensitas dan durasi nyeri
 Pasien  Skala nyeri dengan rentang skala nyeri 0 –
mengatakan ringan sd 10
nyeri luka sedang
 Identifikasi nyeri yang dirasakan
operasi saat  Tanda vital
pasien, nyeri karena luka operasi
bergerak dalam batas
dan nyeri akibat angina dan
normal
 Terdapat akibat lainnya
 Mobilisasi aktif
sayatan luka  Monitor keefektifan terapi dan
 Keluhan nyeri
operasi di lakukan perekaman EKG 12 lead
tidak ada
sternum hari ke- dan observasi adanya perubahan
1. pada EKG
 Skala nyeri 5/10  Lakukan massage terapi
dengan terapi  Ajarkan teknik relaksasi (napas
morphin 10 dalam, posisi yang nyaman
mcg/kgBB/jam distraksi,etc)
dan paracetamol
 Berikan lingkungan yang kondusif
3x500 mg
agar pasien dapat beristirahat
 Hindari faktor yang dapat
meningkatkan persepsi nyeri
seperti cemas,kelelahan, dll
 Berikan penjelasan pada pasien
cara menjaga luka post operasi
agar tidak mengalami bahaya fisik

Kolaborasi:
 Berikan analgetik sesuai instruksi
dokter
Resume Makalah | 8
Diagnosa nyeri akut selesai tanggal ...............................

Perawat Primer

(..............................)

F.4.2.1.2/161/A

Dx.KV 014
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
Nama Pasien : Ny. A No. Rekam Medis : 2019 - 43 - 61 – 60
Usia Pasien : 39 Tahun Diagnosa Medis : MVr
MASALAH
TGL TUJUAN INTERVENSI
KEPERAWATAN
21/02/2020 Resiko penurunan Cardiac output Mandiri
Cardiac ouput, bd : adekuat  Kaji tingkat kesadaran pasien
 Perubahan preload
dan afterload Kriteria :
 Pantau tanda-tanda vital secara
berkala
 Hemodinamik
Data : stabil  Monitor akral dan pulsasi perifer
 hemodinamik TD:  Akral hangat.  Monitor adanya perubahan enzim
118/62 mmHg  RR 10-12x/mnt jantung
HR: 78 x/menit,  Pulsasi arteri  Monitor tanda-tanda disorientasi,
CVP : 8 mmHg, perifer teraba konfusi dan fatique
urine output 50- kuat
620 ml/jam  Kesadaran  Ukur dan monitor intake dan output
 pengukuran compos mentis cairan per 24 jam
kateter  Batasi aktifitas fisik
swanganz:  Batasi pemberian makanan yang
SVR/SVRI: dapat meningkatkan kerja jantung
1987/2543
 Echo: MS
 Bantu dalam pemenuhan kebutuhan
sehari-hari.
severe ,TR
severe, high  Atur posisi pasien ke posisi
probability of PH, terlentang atau trendelenburg pada
Fungsi sistolik saat terjadi hipotensi.
global LV baik, EF
68%, Kolaborasi
Kontraktilitas RV  Pemberian terapi sesuai program
menurun (nitrates, calsium antagonis,
 Hasil x-ray thorax heparin, diuretik, inotropic agent)
cardiomegali  Berikan Oksigen sesuai kebutuhan
 Terapi dobutamin
5 mcg/kgBB/mnt  Berikan cairan intravena dan produk
 Lab Hb: 8,1 gr/dl darah sesuai instruksi.

Resume Makalah | 9
 Lakukan pengukuran CO/CI dan
SVR/SVRI berkala, echo evaluasi k/p
Diagnosa Risiko Penurunan Cardiac Output Selesai Tanggal............

Perawat Primer

(................................)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
Nama Pasien : Ny. A No. Rekam Medis : 2019 - 43 - 61 – 60
Usia Pasien : 39 Tahun Diagnosa Medis : MVr
MASALAH
TGL TUJUAN INTERVENSI
KEPERAWATAN
21/02/2020 Risiko Infeksi bd : Infeksi tidak Mandiri
 Prosedur invasif terjadi  Bersihkan alat-alat kesehatan
 Trauma Jaringan setelah dari pasien
Kriteria :  Gunakan tehnik universal
Data :  Tanda vital precaution setiap sebelum dan
dalam batas setelah melakukan tindakan
 Terpasang
normal.
swanganz di  Gunakan sarung tangan steril bila
 Leukosit dalam
vena jugularis dibutuhkan
batas normal.
interna dekstra,  Berikan pendidikan kesehatan
 Intake nutrisi
CVLine di vena mengenai pentingnya mencuci
adekuat.
subclavia sinestra tangan untuk kesehatan pribadi
 luka operasi  Anjurkan pasien dan keluarga
sepanjang mid untuk melakukan tehnik mencuci
sternum (12cm) tangan yang baik dan benar
 drain substernal  Dukung pemasukan intake
no 28 fr dan makanan yang adekuat
intrapericard  Pantau pemasukan cairan
no.20 seimbang
 Batasi pengunjung pasien
 Lakukan perawatan luka, dengan
tehnik steril, dan bila luka kotor.

Kolaborasi
 Pantau pemeriksaan laboratorium
utk evaluasi tanda-tanda infeksi

Resume Makalah | 10
Diagnosa Risiko Infeksi Selesai Tanggal ........................

Perawat Primer

(................................)

Dx.KV 038
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. A No. Rekam Medis : 2019 - 43 - 61 – 60
Usia Pasien : 39 Tahun Diagnosa Medis : MVr
MASALAH
TGL TUJUAN INTERVENSI
KEPERAWATAN
21/02/2020 Risiko terjadi Tidak terjadi Mandiri:
perdarahan bd: perdarahan  Observasi tanda-tanda
 Pemberian perdarahan
terapi anti Kriteria :  Observasi tetesan infus heparine
koagulan  Tidak ada
 Observasi warna sputum, urin,
tanda-tanda
atau feses pasien
Data : perdarahan
pada gusi,  Motivasi pasien untuk intake
 Terapi heparine nutrisi dan cairan peroral secara
150 unit/jam hidung atau
daerah adekuat
 Terapi simarc  Ingatkan pasien untuk berhati-
penusukan iv
1x2mg hati melakukan sikat gigi
line
 Drain produksi  Urin jernih  Observasi adanya hematoma/
10-20ml/jam  Tidak ada phlebitis pada area pemasangan
serous bercak darah infus
 Lab: Hb: 8,1 pada sputum Kolaborasi:
gr/dl, Trombosit  Nilai PTT 1,5-2x  Cek APTT setiap 12 jam (bila
97 kontrol pasien mendapat terapi
heparinisasi) atau bila perlu
 Berikan dosis heparin sesuai
dengan hasil APTT
 Lapor dokter bila terjadi
perdarahan.
Diagnosa risiko perdarahan selesai tanggal ...............................

Perawat Primer

Resume Makalah | 11
(..............................)

1.3 Implementasi dan Evaluasi

TGL DX IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI PARAF


21/02/2020 I Mandiri: S: nyeri luka operasi
 Mengkaji masih ada namun
Jam 22.00 hemodinamik pasien berkurang
 Mengkaji nyeri pasien
O:
 Mengajarkan tentang
 Ekspresi wajah
nyeri dan teknik
rileks, skala nyeri 3 –
relaksasi (nafas
4 (0 - 10)
dalam) dan batuk
 Hemodinamik : TD
efektif
120/60 HR: 72x/mnt,
 Menciptakan SR, RR: 16x/mnt
lingkungan yang  Pasien nyaman posisi
nyaman untuk tidur fowler
pasien  Pasien mampu
 Mengindari faktor mengulang teknik
yang dapat relaksasi yang
meningkatkan diajarkan
persepsi nyeri seperti
cemas,kelelahan, dll A: gangguan rasa
Jam 05.00  Memandikan dan nyaman nyeri teratatasi
melakukan massage sebagian
punggung
 Reedukasi teknik P: lanjut intervensi
relaksasi keperawatan
Jam 06.00  Motivasi untuk
 Memberikan posisi
nyaman fowler melakukan tehnik
relaksasi
Kolaborasi:  Pantau tanda tanda
 Memberikan terapi vital
morphin  Evaluasi nyeri dan
10mcq/KgBB/jam respon analgetik
Resume Makalah | 12
 Memberikan
paracetamol 500mg

TGL DX IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI PARAF


21/02/2020 II Mandiri S :-
 Mengkaji kesadaran
Jam 22.00 pasien, tanda tanda O:
disorientasi/fatique  kesadaran compos
 Mengobservasi mentis, akral hangat,
tanda-tanda vital PAP +/+ kuat, teratur,
 Hemodinamik: TD
 Memonitor irama
120/60 HR: 72x/mnt,
jantung
SR, sat O2 100%
 Mengukur intake dan  Intake: 3213 ml/18
output cairan tiap jam
jam  Urine output: 20 –
Jam 05.00  Mengecek akral dan 120 ml/jam dalam 6
pulsasi perifer jam terakhir, drainage
 Kolaborasi terapi 10 ml/jam
lasik ekstra 20mg iv  Balance total (+) 165
 Kolaborasi terapi  Hemodinamik stabil
captopril 3,125 mg selama aktivitas, tidak
 Menghitung balance ada aritmia
cairan  CO/CI/SV:
3,63/2,84/53,4
Jam 06.20  Membantu pasien
 SVR/SVRI: 1564/2002
sarapan pagi
A: penurunan cardiac
Kolaborasi
output tidak terjadi
 Memberikan tranfusi
PRC 1 kantong P: lanjutkan intervensi
 Mengukur ulang keperawatan
CO/CI dan SVR/SVRI  Pantau status
hemodinamik
 Pantau intake-output

Resume Makalah | 13
 Lanjut monitoring
tranfusi PRC
 Ulangi pengukuran
CO/CI

TGL DX IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI PARAF


21/02/2020 III  Melakukan hand S:-
hygiene sesuai
Jam 21.00 prosedur O:
 Memfasilitasi istirahat  Pasien bisa mengikuti
tidur langkah-langkah hand
hygiene
 Kolaborasi
Jam 04.30  luka operasi tidak ada
pengecekan lab
tanda-tanda infeksi,
marker infeksi
 Hemodinamik TD
Jam 05.00  Mengkaji kondisi luka 120/60 HR: 72x/mnt,
operasi terhadap Suhu 36,4o C, leukosit
tanda infeksi 15.900
 Memandikan pasien  Sarapan habis 1 porsi
untuk mencegah
infeksi dan A:infeksi tidak terjadi
membantu gosok gigi
 Membantu minum P: lanjutkan intervensi
Jam 05.30 susu keperawatan
 Mengajarkan cuci  Batasi pengunjung
Jam 06.25 tangan dengan  Evaluasi ulang tanda-
handrub tanda infeksi
 Menyiapkan sarapan  Aff iv line bila sudah
untuk mendukung tidak diperlukan
nutrisi adekuat

Resume Makalah | 14
TGL DX IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI PARAF
21/02/2020 IV  Mengbservasi tanda S: -
perdarahan, jumlah
Jam 22.30 dan karakteristik drain O:
 mengbservasi patensi  Hasil APTT (K): 33,5
drip heparine (30,8), INR: 1,25
 Produksi drain 10-
 Mengbservasi warna
20ml/jam serous
sputum, urin
 Urin jernih, sputum
 Kolaborasi putih kekuningan
Jam 04.30 pengecekan APTT dan  Tidak ada
INR perdarahan gusi
 Observasi adanya  Heparin naik dosis
Jam 05.00 hematoma/ phlebitis 250 unit/jam
pada area
pemasangan infus A: Perdarahan tidak
 Mengingatkan pasien terjadi
untuk berhati-hati P: lanjut intervensi
melakukan sikat gigi keperawatan:
 Motivasi pasien untuk  observasi tanda
intake nutrisi dan perdarahan dan
Jam 06.25 cairan peroral secara produksi drain tiap
adekuat jam
 Kolaborasi menaikan  Cek APTT jam 18.00
dosis heparin  Rencana terapi
simarc 2mg malam
ini

Resume Makalah | 15
BAB IV
PENUTUP

2
2.1 Kesimpulan
Asuhan keperawatan pasca bedah Mitral Valve Replacemant merupakan hal
yang sangat penting karena menentukan keberhasilan pasien dalam melewati masa-
masa kritis pasca pembedahan. Keberhasilan ini akan dapat dicapai apabila perawat
dapat melakukan pengkajian yang spesifik hingga implementasi yang tepat pada
pasien. Pasien paska operasi MVR harus dimonitoring dengan ketat karena memiliki
status hemodinamik dan fisiologis yang tidak stabil, untuk mewaspadai terjadinya
komplikasi yang mengancam jiwa. Komplikasi tersebut seperti : aritmia, perdarahan
masif, syok, tamponade jantung dan yang lainnya.
Peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan sangat penting dalam
membantu dan mendampingi pasien melewati fase-fase kritis paska operasi,
sehingga kemungkinan terjadinya komplikasi ataupun penanganan kompliksai dapat
dilakukan secara cepat ataupun dapat dihindari.
Pasa asuhan keperawatan Ny.A dengan post operasi MVr ditemukan empat
diagnosa keperawatan yaitu: Nyeri, risiko penurunan cardiac output, risiko infeksi
dan risiko perdarahan.

Resume Makalah | 16
2.2 Saran
Sebagai perawat yang profesional diharapkan perawat mampu memahami
konsep dan dapat melakukan perawatan pasca bedah MVR. Untuk itu perawat harus
dapat memahami definisi, indikasi, komplikasi dan asuhan keperawatan dalam
merawat pasien dengan MVR. Sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas
pelayanan kesehatan pada pasien pasca operasi MVR.
Mengetahui,
Ka. Unit ICU Bedah Dewasa Jakarta 22 Februari 2020

(Ns. IIm Rohiman, S.Kp) (Ns. Setyawati, S.Kep)


DAFTAR PUSTAKA

Amin Huda Nurarif, H. K. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan


Diagnosa Medis dan Nanda NIC-NOC Edisi Revisi Jilid1,2,3. Jogjakarta:
Mediaction.
Barbara, C. (2002). Perawatan Medical Bedah Volume I (Terjemahan). Bandung:
Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Padjajaran.
Gray, H. (2011). Lecture Notes:Kardiologi Edisi IV. Jakarta: Erlangga.
Muttaqin, A. (2009). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika.
Price, A. S. (2001). Patofisiologi Kardiovaskular. Jakarta: EGC.
Suddarth, B. &. (2002). Buku Ajar Keperawatan medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Sumartini, S. (2010). Faktor-Faktor Resiko Penyakit Jantung Coroner Pada Usia
Dewasa Muda Yang Dirawat Di Instalasi Jantung Dan Pembuluh Darah RSUD Dokter
Kariadi Semarang. Retrieved from
www.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-srisumarti-5343- Tanggal 8
Agustus 2018

Resume Makalah | 17
Resume Makalah | 18

Anda mungkin juga menyukai