Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN REHABILITASI JANTUNG FASE II PADA NY.

R DENGAN
POST OP MV REPAIR a/i MS SEVERE
DI RSUP DR. SARDJITO
YOGYAKARTA

Disusun oleh
KELOMPOK II
Budi Santosa, AMK
Rida, AMK
Ety Zumarni, SKep.
Wiwik Sulistyaningih, AMK

PELATIHAN KEPERAWATAN KARDIOLOGI DASAR V


RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA
2017
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN REHABILITASI JANTUNG FASE II PADA NY. R DENGAN POST OP MV


REPAIR a/i MS SEVERE
DI RSUP DR. SARDJITO
YOGYAKARTA

Telah disahkan oleh:

1. ENDANG WARIJANTI, AMK :


Pembimbing Lapangan

2. MUJIATUN, S. Kep, Ns :
Pembimbing Kelompok III

3. SANTOSA, AMK :..


Pembimbing Kelompok III

BAB I
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Mitral Stenosis adalah kondisi dimana terjadi hambatan aliran darah dari atrium kiri
ke ventrikel kiri pada vase diastolic akibat penyempitan katup mitral.
Penyebab Stenosis Mitral Paling Sering demam rematik penyebab lain adalah
karsinoid, sistemik lupus eritomatosus, rematroid arthritis mikopolisakaridosis, dan
kelainan bawaan.

Rehabiltasi jantung adalah serangkaian kegiatan di perlukan untuk


mempengaruhi penyebab penyakit jantung dan mencapai kondisi fisik, mental dan
sosial terbaik, sehingga mereka dapat mempertahankan atau mencapai kehidupan
seoptimal mungkin di masyarakat dengan usahanya sendiri ( WHO 1993 ).

Jadi rehabilitasi jantung merupakan konsep mobilisasi dini yang bertujuan untuk
memulihkan kondisi fisik pasien, mencegah tirah baring lama, menurunkan angka
kesakitan dan kematian, serta meningkatkan kualitas hidup..

B. PATOFISIOLOGI
Pada orang dewasa normal, ukuran katup mitral adalah 4 sampai 6 cm. adanya
obstruksi yang signifikan, misalnya jika orifisium kurang lebih kurang dari 2 cm2,
darah dapat mengalir dari atrium kiri ke ventrikel kiri hanya jika didorong oleh
gradient tekanan atrioventrikel kiri yang meningkat secara abnormal, tanda
hemodinamik stenosis mitral. Apabila orifisium katup mitral berkurang sampai 1 cm2
tekanan atrium kiri kurang lebih 25 mmhg diperlukan untuk mempertahankan curah
jantung yang normal. Tekanan atrium kiri yang meningkat, selanjutnya meningkatkan
tekanan vena dan kapiler pulmonalisyang mengurangi daya kembang paru dan
menyebebkan dispneu pada waktu pengerahan tenaga. Serangan pertama
biasanya dicetuskan oleh kejadian klinis yang meningkatkan kecepatan aliran darah
yang melalui orifisium mitral, yang selanjutnya mengakibatkan elevasi tekanan
atrium kiri.

Rematik

Katup
Gg pengosongan
mitral kaku &tebal
LA
Peningkatan LAP

Dilatasi dan
hipertropi LA

Peningkatan gradient diastolik

Hipertensi pulmonal dan bendungan


paru

CHF sisi kanan/Chf sisi kiri tanpa


disfungsi LV

C. Tujuan

Tujuan rehabilitasi jantung :

1. Medical Goals
Meningkatkan fungsi jantung, mengurangi resiko kematian mendadak dan infark
berulang, meningkatkan kapasitas kerja, mencegah progresifitas yang mendasari
proses atherosklerosis, menurunkan mortalitas dan morbiditas.

2. Psycological goals
Mengembalikan percaya diri, mengurangi anxietas dan depresi, meningkatkan
manajemen stress, mengembalikan fungsi seksual yang baik.
3. Social goals
Bekerja kembali, dapat melakukan aktifitas kehidupan sehari hari secara mandiri.
4. Health service goals

Mengurangi biaya medis, mobilisasi dini dan segera pasien bisa pulang,
mengurangi pemakaian obat obatan, mengurangi kemungkinan di rawat kembali.

Indikasi Program Rehabilitasi Jantung


1. Infark miocar akut tanpa komplikasi
2. Pasca operasi jantung
3. Pasca PTCA
4. PJK dengan keluhan ringan
5. Gagal jantung
6. PJK tanpa intervensi
7. Penyakit vaskuler perifer
8. Pemasangan pacu jantung permanen
9. Hipertensi

Kontra indikasi Program Rehabilitasi jantung


a. Angina pectoris yang belum stabil
b. Tekanan darah sistolik > 200 mmHg atau diastolic > 110 mmHg
c. Demam ( suhu tubuh > 37 C )
d. Aritmia atrial atau ventrikuler
e. Takikardi ( HR > 130X/mnt )
f. Gambaran EKG saat istirahat menunjukkan ST depresi > 2 mm

Rehabilitasi Jantung Di Mulai Saat


1. Pasien kondisi hemodinamik stabil
2. Tidak ada sakit dada berulang dalam 8 jam
3. Tidak ada tanda tanda gagal jantung yang tidak terkompensasi ( sesak
pada saat istirahat dengan ronchi di dasar paru bilateral)
4. Tidak ada perubahan signifikan yang baru pada EKG dalam 8 jam
terakhir.

Komponen Program Rehabilitasi Jantung dan Pembuluh Darah


1. Pengkajian pasien
2. Edukasi dan konseling
3. Pengontrolan factor resiko
4. Program latihan

Fase Rehabilitasi Jantung


a. Fase I
Program rehabilitasi di lakukan saat pasien masih di rawat di rumah sakit sampai
dengan pasien pulang.
Tujuannya mempersiapkan pasien agar dapat melakukan kegiatan sehari hari
secara mandiri di rumah setelah keluar dari rumah sakit.
b. Fase II
Program rehabilitasi pasien setelah pulang dari rumah sakit, dengan
pengawasan tenaga kesehatan dan fasilitas khusus.
Terdiri dari program latihan terstruktur, konseling dan edukasi.Lama latihan 1 3
bulan dalam 12 kali pertemuan.
Tujuan rehabilitasi fase II :
a. Menghambat progresifitas atau perkembangan penyakit lebih jauh dengan
prevensi khusus
b. Mempersiapkan penderita untuk kembali bekerja dan melakukan aktivitas
sehari hari yang optimal termasuk di dalamnya aktivitas seksual
c. Membuat dan membantu pasien dalam program latihan secara aman dan
efektif
c. Fase III
Program rehabilitasi lanjutan setelah menjalani evaluasi dari program rehabilitasi
fase II. Rehabilitasi fase ini dapat di kerjakan di pusat rehabilitasi jantung dan
pembuluh darah ataupun di rumah

d. Fase IV
Program ini dilaksanakan secra mandiri oleh penderita di rumah atau lingkungan
masyarakat seperti klub jantung sehat.

Stratifikasi dan intensitas dalam rehabilitasi jantung


Stratifikasi
i. Stratifikasi rendah
tidak ada komplikasi selama perawatan
tidak ditemukan tanda iskemia myocard
kapasitas fungsional lebih dari 6 metz
LV fungsi normal ( EF > 50% )
tidak ditemukan aritmia ventrikel yang bermakna
ii. Stratifikasi sedang
segmen ST lebih dari 2 min, horizontal atau downsloping
defect thalium yang reversible
fungsi LV antara 35% - 49%
Angina pectoris yang baru
iii. Stratifikasi tinggi
infark baru dan luas
fungsi LV jelek ( EF<35%)
tekanan darah sistolik menurun, atau tidak dapat melampaui 10 mmHg saat uji
latih beulang ulang 24 jam setelah perawatan
kapasitas fungsional < 3 Metz dengan reaksi hipotensi atau depresi
ST lebih tinggi.
e. Intesitas
i. Intensitas rendah 40% 59 %
ii. Intensitas sedang 60% - 75%
iii. Intensitas tinggi >75%

D. Komplikasi
1. CHF
2. Hipertensi Pulmonal
3. Oedem Pulmo

E. Masalah yang muncul


1. Intoleransi aktifitas
2. Sesak nafas
3. Cemas
F. Penatalaksanaan
Terapi medis : digoxin, B bloker, Ca antagonis, diuretic, anticoagulant,
antiaritmia, Antibiotik Profilaksis
Intervensi non bedah BMV (MS simtomatik, MVA <1.5 cm2, tidak ada
thrombus di LA
Intervensi Bedah (MS simtomatik, ada thrombus di LA): MV repair dan MV
Replacement
Konversi Elektrik, AF Post bedah dan bmv, tidak ada thrombus di LA
BAB II

TINJAUAN KASUS

A. Data Pasien
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. R
Rekam Medis : 1608383
Tanggal Lahir : 16 Juli 1996
Alamat : Ngemplak Rt 09/38 Karangjati Sleman
Berat Badan : 55 kg
Tinggi Badan : 153 cm
b. Diagnosa Medis : Post MV Repair ai MS Severe
Faktor Resiko : Tidak ada
Hasil ECHO Pre Operasi :
MS severe WS 8
TR moderat
LA dilatasi
EF 63 %, normokinetik
TAPSE 22mm
MR mild dengan LASEC (+)
Normokinetik
Indikasi dilakukan Tindakan Rehabilitasi : Post Operasi MV Repair ai MS
Severe
Ps sudah mampu jalan
Penentuan uji latih Awal Ny R tanggal 3 Februari 2017 adalah dengan six minute
walk test.

Program terapi medis yang masih di minum :

Simarc 3 mg/24 jam ( hari senin dan kamis )


Simarc 3 mg /24 jam ( hari lain )

c. Persiapan Tindakan
Menanyakan identitas
Menanyakan surat permintaan rehabilitasi
Memberikan penjelasan kepada pasien tentang hal hal yang akan dilakukan
Memberikan penjelasan kepada pasien kalau terjadi kelelahan dan sesak nafas
Mengukur ttv
d. Proses pelaksanaan tindakan

TD istirahat HR istirahat TD max latihan HR max latihan

100/66mmHg 90x/mnt 114/81mmHg 103x/mnt

Jarak yang mampu di tempuh oleh pasien adalah 345 meter = 2,6 METS

e. Hasil Tindakan
Dari data diatas pasien atas nama Ny. R masuk dalam stratifikasi resiko tinggi
dengan intensitas rendah (50% ), sehingga didapatkan latihan awal 862,5 meter
selama 30 menit atau 2 x 431,25 meter @ 15 menit, istirahat 5 10 menit

Edukasi Dan Konseling

a. Proses penyakit
b. Diet jantung sehat
c. Pengaturan aktivitas di rumah
d. Obat obatan yang penting
e. Latihan fisik

Kontrol factor resiko dengan :

f. Kontrol rutin di poli jantung dan rehabilitasi jantung


g. Minum obat rutin
Program rehabilitasi fase II lanjutan di rumah :

Pemanasan 5-10 menit dengan jalan kaki atau dengan ergocyrcle

Latihan inti

No Hari Kegiatan Jarak yang di tempuh


1 Minggu I Jalan kaki 5 7 431,25 meter/15 menit x 2
x/minggu Istirahat 5-10 menit
2 Minggu II Jalan kaki 5 7 474,375 meter/15 menit x 2
x/minggu Istirahat 5-10 menit
3 Minggu III Jalan kaki 5 7 517,5 meter/15 menit x 2
x/minggu Istirahat 5-10 menit
4 Minggu IV Jalan kaki 5 7 560,625 meter/15 menit x 2
x/minggu Istirahat 5-10 menit

Proses Pelaksanaan Tindakan dan Hasil latihan Di Rumah


Tanggal Target Nadi Nadi Jarak yang Keterangan
sebelum setelah di tempuh
latihan latihan

4 Februari 2017 800 64 x/ 100 800 meter/30


meter menit x/menit menit

11 Februari 2017 900 81 x/menit 100 900 meter/30


meter x/menit menit

18 Februari 2017 1000 71 x/menit 106 1000


meter x/menit meter/30
menit.

19 Februari 2017 1000 74 x/ 93 800 meter/30 Kurang enak


meter menit x/menit menit badan

21 Februari 2017 1000 69 x/menit 94 1000


meter x/menit meter/30
menit

25 Februari 2017 1100 88 x/menit 113 1100


meter x/menit meter/30
menit

12 Maret 2017 1200 72 x/menit 90 1200


meter x/menit meter/30
menit

Program Rehabilitasi Jantung di Instalasi Rawat Jantung RSUP DR Sardjito


mulai 8 Maret 2017
Tanggal Kecepata Durasi Nadi Tekanan Darah Keteranga
kunjungan n n
Istirahat Latihan Istiraha Latihan
t
8 maret sepeda 5 74 80 113/70 115/56 Pemanasan
2017

2,2km/jam 15 81 86 116/72 119/64 Latihan inti


550 m

2,2 km/jam 15 80 82 106/67 114/71 Latihan inti


550 m

27 Maret Sepeda 5 min 77 x/min 75 x/min 107/67 107/62 Pemanasan


2017 mmHg mmHg

Treadmill 30 min 71 x/min 86x/min 109/60 124/70 Latihan inti


3,6 km/jam mmHg mmHg 1800 m

Respon pasien setelah melakukan aktivitas, pasien mengatakan sedikit capek


saja,tidak pusing,tidak nyeri dada.

Pendinginan 5 10 menit

f. Kesimpulan

Rehabilitasi jantung merupakan konsep mobilisasi dini yang bertujuan untuk


memulihkan kondisi fisik pasien, mencegah tirah baring lama, menurunkan angka
kesakitan dan kematian, serta meningkatkan kualitas hidup. Rehabilitasi jantung
harus melalui beberapa tahap/fase. Fase I: fase perawatan RS (inpatent), fase II :
fase setelah pulang dari RS( outpatent ), fase III : fase pemeliharaan ( maintenance ),
fase IV : pemeliharaan jangka panjang ( long term cardiac rehabilitation ).

Pada Ny R dengan post MV Repair telah melakukan uji latih awal dengan six
minute walk test berhasil menempuh jarak 345 meter sehingga dapat ditentukan
jarak untuk latihan di rumah adalah 431,25 meter yang kemudian dibulatkan menjadi
400 meter selama 15 menit lalu istirahat 5 menit, dilanjutkan 400 meter selama 15
menit, pada tanggal 3 Februari 2017 sebelum pulang dari rumah sakit. Berdasarkan
nilai METS yang bisa dilakukan oleh pasien adalah program intensitas rendah 50%
(40% - 59%) karena pasien dengan stratifikasi tinggi. Dan pada hari Senin, 8
Februari 2017, dilakukan program rehabilitasi jantung fase II pertama,di RSUP DR
Sardjito dengan pemanasan naik sepeda statis selama 5 menit, latihan inti dengan
jalan 2,2 km/jam selama 15 menit 2 kali dan pendinginan atau istirahat 5-10 menit.
Respon pasien setelah latihan, pasien mengeluh capek,tidak pusing,tidak nyeri dada.
Dan pada tanggal 27 Maret 2017,yang merupakan kunjungan ke rehabilitasi jantung
yang ke 9,pasien mampu menempuh jarak 1800 meter dalam 30 menit dengan jalan
3,6 km/jam, dengan respon pasin mengeluh sedikit capek,tanpa pusing,tanpa nyeri
dada.

Peran perawat dalam upaya peningkatan kesehatan setelah pulang dari rumah
sakit adalah memberikan edukasi dan konseling kesehatan pada pasien tentang diit
jantung sehat, pengaturan latihan sesuai dosis yang telah ditentukan berdasarkan
hasil latihan terakhir di rehabilitasi jantung, pengaturan aktivitas di rumah, dan
edukasi untuk mengontrol factor resiko.

g. Daftar pustaka
Buku Pelatihan Keperawatan Kardiologi Dasar RSUP dr Sarjito Yogyakarta
Doengoes, Marilyn E.2000. Rencana Asuhan Keperawatan:Pedoman Untuk
Perencanaan dan Pendokumentasin Perawatan Pasien Ed.3 ECG.Jakarta
Brunner 2001. Keperawatan Medikal Bedah Ed.8 Vol 2. Penerbit Buku Kedokteran
ECG.Jakarta

Anda mungkin juga menyukai