Anda di halaman 1dari 36

PEMANTAUAN TERAPI OBAT PADA PASIEN KAD

PADA CVD INFARK, HT DI LT 3 UNIT STROKE


RSPAD GATOT SOEBROTO

Disusun oleh :
Pepi Mansyur S.Si
1804026087

Program Studi Profesi Apoteker


Fakultas Farmasi dan Sains
Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.HAMKA

2019
Pendahuluan
 Pemantauan Terapi Obat (PTO) merupakan suatu proses yang mencakup
kegiatan untuk memastikan terapi Obat yang aman, efektif dan rasional
bagi pasien.
 Tujuan PTO adalah meningkatkan efektivitas terapi dan meminimalkan
risiko Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD).

Permenkes RI No 72, tahun 2016


KETOASIDOSIS DIABETIK
 Ketoasidosis diabetik (KAD) adalah keadaan dekompensasi – kekacauan metabolik yang ditandai
oleh trias hiperglikemia, asidosis dan ketosis, terutama disebabkan oleh defisiensi insulin absolut
atau relatif. KAD dan hipolikemia merupakan komplikasi akut diabetes melitus (DM) yang serius
dan membutuhkan pengelolaan gawat darurat. Akibat diuresis osmotik, KAD biasnya mengalami
dehidrasi berat dan bahkan dapat sampai menyebabkan syok. Ketoasidosis diabetik adalah sebuah
komplikasi diabetes mematikan yang disebabkan oleh tingginya produksi asam darah tubuh yang
disebut keton. Ketika kekurangan insulin, tubuh tidak bisa mengolah gula darah (glukosa). Sebagai
pengganti glukosa, tubuh menggunakan lemak. Hasil proses tersebut menghasilkan senyawa
bersifat asam bernama keton dengan jumlah cukup banyak, yang berbahaya bagi tubuh.
 KAD adalah suatu keadaan dimana terdapat defisiensi insulin absolut atau relative dan
peningkatan hormon kontra regulator (glukagon, ketokolamin, kortisol, dan hormone
pertumbuhan); keadaan tersebut menyebabkan produksi glukosa hati meningkat dan utilisasi
glukosa oleh sel tubuh menurun, dengan hasil akhir hiperglikemia. Keadaan hiperglikemia sangat
bervariasi dan tidak menentukan berat-ringannya KAD. Adapun gejala dan tanda klinis KAD dapat
dkelompokkan menjad dua bagian yaitu:
1. Akibat hiperglikemia
2. Akibat ketosis
Cardio Vascular Disease Infark
 Stroke/Gangguan Pembuluh Darah Otak (GPDO)/Cerebro Vascular Disease (CVD)/Cerebro
Vascular Accident (CVA) merupakan suatu kondisi kehilangan fungsi otak secara
mendadak yang diakibatkan oleh gangguan suplai darah ke bagian otak atau merupakan
suatu kelainan otak baik secara fungsional maupun struktural yang disebabkan oleh
keadaan patologis pembuluh darah serebral atau dari seluruh sistem pembuluh darah
otak.
 Cedera serebrovaskular atau stroke meliputi defisit neurologis karena insufisiensi suplai
darah ke SSP khusunya otak. Insufisiensi suplai darah disebabkan oleh trombus, biasanya
sekunder terhadap arterisklerosis, terhadap embolisme berasal dari tempat lain dalam
tubuh, atau terhadap perdarahan akibat ruptur arteri (aneurisma). Menurut WHO stroke
adalah adanya defisit neurologis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak
fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih yang
menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler.
 Untuk mengenali stroke ada beberapa point yg menjadi perhatian FAST : face, arms,
speech, time.
HIPERTENSI
Tatalaksana hipertensi pada pasien dengan penyakit jantung dan pembuluh darah ditujukan pada
pencegahan kematian, infark miokard, stroke, pengurangan frekuensi dan durasi iskemia miokard
dan memperbaiki tanda dan gejala. Target tekanan darah yang telah banyak di di rekomendasikan
oleh berbagai studi pada pasien hipertensi dengan penyakit jantung dan pembuluh darah , adalah
tekanan darah sistolik < 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolic < 90 mmHg

1. Calcium Channel Blocker (CCB)


CCB akan digunakan sebagai obat tambahan setelah optimalisasi dosis betablocker, bila terjadi,
TD yang tetap tinggi
Adanya kontraindikasi absolute pemberian dari betablocker
CCB bekerja mengurangi kebutuhan oksigen miokard dengan menurunkan resistensi vascular
perifer dan menurunkan tekanan darah, selain itu CCB juga akan meningkatkan suplai oksigen
miokard dengan efek vasodilatasi koroner.

2. Ace Inhibitor (ACEi)


Penggunaan ACei pada pasien Hipertensi khususnya untuk pasien pria berusia lanjut akan
memperbaiki hasil akhir kardiovaskular bila dibandingkan dengan pemberian diuretic, walaupun
kedua obat memiliki penurunan tekanan yang sama.
(A Statementby the American society of hypertension and the international society of hypertension 2013)
Infark Miokard non Elevasi Segmen ST (IMA-NST)

Dasar dari tatalaksana hipertensi pada pasien dengan sindroma koroner akut adalah

perbaikan keseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen miokard, setelah inisiasi terapi

antiplatelet dan antikoagulan. Walaupun kenaikan tekanan darah dapat meningkatkan

kebutuhan oksigen miokard, tetapi harus dihindari penurunan tekanan darah yang

terlalu cepat terutama tekanan diastolik, kerena hal ini dapat mengakibatkan

penurunan perfusi darah ke koroner dan juga suplai oksigen sehingga akan memperberat

keadaan iskemia.
Dipiro 2015
DATA PASIEN
Nama Pasien : Tn BG
RM : 929846
TTL : 24-04-1948
TB : 170 cm
BB : 80 kg
Status : BPJS Kementrian / Non AD
Diagnosa MRS : CVD Infark
Diagnosa Akhir : CVD Infark, HT, KAD
Keluhan Utama : Kelemahan disisi sebelah kanan ± 5jam SMRS
(Gangguan Hemodinamik, GCS 13-14)
Unit Perawataan : Lt. 3 Unit Stroke Pav.
DPJP : dr. Solihul Sps
MRS : 24-03-2019 (IGD)
: 25-03-2019 (ICU)
: 17-04-2019 (Unit Stroke Lt.3)
Riwayat Alergi : -
Riwayat Penyakit Kel : Hipertensi
Riwayat Penyakit sblmnya : HT dan DM
Riwayat Pengobatan : Amlodipin 5 mg
Metformin 500 mg
Clinical Pneumonia Infection : 3 (jika ≤ 6 penilaian diulang dihari ketiga) Score
DATA SUBJECTIVE

DATA 16/04/19 17/04/19 18/04/19 19/04/19 20/04/19 21/04/19 22/04/19 23/04/19


KESADARAN √ √ √ √ √ √ √ √
(APATIS)
EDEMA √ √ √ √ √ √ √ √

RESPIRASI √ √ √ √ √ √ √ √
NASAL DG O2

BATUK - - - - - - - -
BERDAHAK

Note :
Suara mendengkur pasien dikhawatirkan akibat penumpukan albumin pada pasien tertentu. terlampir
penggunaan albumin dari tgl 16/04/2019.
Normal penggunaan albumin 3,4 - 4,8 g/dL, penggunaan maximum albumin 20 % 100 ml sebanyak 3 botol
/ hari, nilai rujukan sudah sesuai pada terapi pasien.
DATA OBJECTIVE
UNIT IGD
Diagnosa Medik : Hemiparase dextra + CVD Infark
DPJP : dr. Husnah (dokter umum)

TANDA VITAL NILAI NORMAL 24/03/2019

TD SISTOLE 120 mmHg 133 mmHg

TD DIASTOLE 80 mmHg 78 mmHg

NADI 60 – 100 x/menit 99/menit

SUHU 36 – 37,4 C 37 C

LAJU RESPIRASI 16 – 20 x/menit 20 x/menit


DATA OBJECTIVE
UNIT ICU (Lt.2)
Diagnosa Medik : Hemiparase dextra + CVD Infark
DPJP : dr. Solihul Sps

TANDA VITAL NILAI NORMAL 25/03/2019

TD SISTOLE 120 mmHg 150 mmHg

TD DIASTOLE 80 mmHg 80 mmHg

NADI 60 – 100 x/menit 70 /menit

SUHU 36 – 37,4 C 36 C

LAJU RESPIRASI 16 – 20 x/menit 25 x/menit


DATA OBJECTIVE
UNIT STROKE (Lt.3)
Diagnosa Medik :
DPJP : dr. Solihul Sps

TANDA VITAL NILAI NORMAL 17/04/2019

TD SISTOLE 120 mmHg 160 mmHg

TD DIASTOLE 80 mmHg 83 mmHg

NADI 60 – 100 x/menit 99/menit

SUHU 36 – 37,4 C 36 C

LAJU RESPIRASI 16 – 20 x/menit 25 x/menit


RUANG PERAWATAN
Unit Stroke : Lt 3
TANDA VITAL NILAI NORMAL 16/04/19 17/04/19 18/04/19 19/04/19 20/04/19 21/04/19 22/04/19 23/04/19

TD SISTOLE 120 mmHg 137 160 172 155 154 142 122 151

TD DIASTOLE 80 mmHg 78 83 97 95 87 86 82 83

NADI 60 – 100 76 79 88 82 20 80 81 90
x/menit
SUHU 36 – 37,4 C 36 36 35,8 36 36,4 36,4 36,3 36,5

LAJU 16–20 x/mnt 18 16 16 24 20 20 20 20


RESPIRASI

Note :
Untuk tgl 16/04/2019 data yg diambil dari unit ICU
Untuk tgl 17/04/2019 pasien pindah dari ICU ----- Unit Stroke
Asupan makanan dan obat per NGT, perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan gangguan pernafasan ditandai dengan
PO2 163,4/ PC02 23,5 mmHG.
Makanan diatur karna nilai GDS 298 mg/dl, asupan pasien bubur saring, diabetasol, putih telur dan olive oil.

Tgl 22/04/2019
Hari ini terakhir menggunakan antibiotic meropenem selanjutnya Ciprofloxacin 2x400 mg
Dan jika pasien akan dipulangkan akan diberikan Ciprofloxacin 2x500 mg
Pemeriksaan GDS =340 Albumin =2,2g/dl
Inj Nacl 500cc/jam
O2 Lepas
Citicolin 1 mg
DATA LABORATORIUM

JENIS PEMERIKSAAN NILAI RUJUKAN 18/04/2019 20/04/2019 21/04/2019

HEMATOLOGI LENGKAP

HEMOGLOBIN 13,0 – 18,0 g/dL 15,9 11,1 -

HEMATOKRIT 40 -52 % 34 33 -

ERITROSIT 4,0 -6,0 juta /µL 3,9 3,6 -

LEUKOSIT 4800 – 10800 11900 10510 -

TROMBOSIT 150.000 – 400.000/ µL 412000 257000 -


HITUNG JENIS
JENIS PEMERIKSAAN NILAI RUJUKAN 18/04/2019 20/04/2019 21/04/2019 21/04/2019

BASOFIL 0-1% 0 0 - -

EUSINOFIL 1 - 3% 0 1 - -

BATANG 2 – 6% 3 - - -

SEGMEN 50 -70 % 71 - - -

LIMFOSIT 20 – 40 % 19 16 -

MONOSIT 2–8% 7 7 - -

MCV 80 – 96 fL 87 88 - -

MCH 27 – 32 Pg 31 30 - -

MCHC 32 -36 g/ dl 35 34 - -

RDW 11,5 – 14,5% 13,30 13,40 - -

KIMIA KLINIK
ALBUMIN 3,5 – 5,0 g/dl 2,4 2,0 2,5 2,7
GULA DARAH 83 – 140 mg/dL 346 - - 340
SEWAKTU

GLUKOSA KURVA HARIAN < 100 mg/dL 165 - - -


*GLUKOSA JAM 07

GLUKOSA DARAH (Rapid) 70 – 105 mg/dL 189 - - -


(stroke)
JENIS PEMERIKSAAN NILAI RUJUKAN 18/04/2019 20/04/2019 21/04/2019

IMUNOSEROLOGI

PROCALCITONIN 0,02 – 0,5 mg/dL 0,46

KIMIA KLINIK NILAI RUJUKAN 17/04/2019

KALSIUM 8,1 mg/dL 8,1

MAGNESIUM 1,8 – 3,0 mEq/L 2,06

NATRIUM 135 – 147 135

KALIUM 3,5 – 5,0 44

KLORIDA 95 - 105 99
HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG

ELEKTROLIT
KALIUM 3,5 – 5,0 mmol/L 4,8
NATRIUM 135 -147 mmol/L 132
CLORIDA 95 – 105 mmol/L 97
ANALISA GAS DARAH
PH 7,37 – 7,45 7,457
PaCO2 33 – 44 mmHg 35,4
PaO2 71 – 104 mmHg 116,0
HCO3 22 – 29 mmol/L 25,3
KELEBIHAN BASA (BE) 3 mmol/L 2,1
SATURASI O2 94 – 98 % 98,6
FUNGSI HATI
ALBUMIN 3,5 – 5,0 g/dl 3,3
GLOBULIN - -
FUNGSI GINJAL
UREUM 20 – 50 mg/dl 40
KREATININ 0,5 – 1,5 mg/dl 1,3
Rabu, 17 April 2019 Kamis, 18 April 2019 Jum'at, 19 April 2019
No Nama Pemberian Dosis
Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam
1 Asering 60% IVFD 10 tpm
2 Hidonac IVFD (8/100)/4jam √ √ √
3 Inj.Meropenem IV 3 x 1 gram - √ √ √ √ √ √ √ √
4 Inj.Citicolin IV 3 x 500 mg √ √ √ √ √ √ √ √ √
5 Inj.Ca Glukonat IV 2 x 1gram √ √ √ √ √ √
6 Inj.Novorapid IV 3 x 8 unit √ √ - √ √ √ √ √ √
7 Inj.Lavemir IV 1 x 12 unit √ √ √
8 Pentoxypilin PO 2 x 400 mg - √ √ √ √ √
9 Flumucyl PO 3 x 200 mg - √ √ √ √ √ √ √ √
10 Bisoprolol PO 1 x 5 mg - √ √
11 Aspilet PO 1 x 40 mg - √ √
12 Amlodipin PO 1 x 5 mg √ √ √
13 Ramipril PO 1 x 10mg √ √ √
14 Vip Albumin PO 3x4 kap - √ √ √ √ √
15 Simarc PO 1 x 1 gram √ √ √
16 Furosemid PO 1 x 40 gram - √ √
17 Tegretol PO 3 x 200 mg - √ √ √ √ √ √ √ √
18 Nebu Ventolin Nebu 2 x 2,5 mg - √ √ √ √ √ √ √ √
Note : Terpasang : NGT, Kateter urine, selang bantu perfasasan
(-) : Stok obat sedang kosong
Rabu, 17 April 2019 Kamis, 18 April 2019 Jum'at, 19 April 2019
No Nama Pemberian Dosis
Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam
1 Asering 60% IVFD 10 tpm
2 Hidonac IVFD (8/100)/4jam √ √ √
3 Inj.Meropenem IV 3 x 1 gram - √ √ √ √ √ √ √ √
4 Inj.Citicolin IV 3 x 500 mg √ √ √ √ √ √ √ √ √
5 Inj.Ca Glukonat IV 2 x 1gram √ √ √ √ √ √
6 Inj.Novorapid IV 3 x 8 unit √ √ - √ √ √ √ √ √
7 Inj.Lavemir IV 1 x 12 unit √ √ √
8 Pentoxypilin PO 2 x 400 mg - √ √ √ √ √
9 Flumucyl PO 3 x 200 mg - √ √ √ √ √ √ √ √
10 Bisoprolol PO 1 x 5 mg - √ √
11 Aspilet PO 1 x 40 mg - √ √
12 Amlodipin PO 1 x 5 mg √ √ √
13 Ramipril PO 1 x 10mg √ √ √
14 Vip Albumin PO 3x4 kap - √ √ √ √ √
15 Simarc PO 1 x 1 gram √ √ √
16 Furosemid PO 1 x 40 gram - √ √
17 Tegretol PO 3 x 200 mg - √ √ √ √ √ √ √ √
18 Nebu Ventolin Nebu 2 x 2,5 mg - √ √ √ √ √ √ √ √
Note : Terpasang : NGT, Kateter urine, selang bantu perfasasan
(-) : Stok obat sedang kosong
Terapi pengobatan pasien
Selasa, 23 April 2019
No Nama Pemberian Dosis
Pagi Sore Malam
1 Nacl 09 % IVFD 500 cc/24 jam
2 Hidonac IVFD (8/100)/ habis 1 jam
3 Inj.Meropenem IV 3 x 1 gram Diganti Ciprofloxacin
4 Inj.Citicolin IV 2 x 500 mg √ √
5 Inj.Ca Glukonat IV 2 x 1gram STOP
6 Inj.Novorapid SC 3 x 10 unit √ √ √
7 Inj.Lavemir SC 1 x 16 unit √
8 Ciprofloxacin IV 2 x 400 mg √ √ skin test
9 Pentoxyfillin PO 2 x 400 mg √ √
10 Flumucyl PO 3 x 200 mg √ √ √
11 Bisoprolol PO 1 x 5 mg √
12 Aspilet PO 1 x 40 mg STOP
13 Amlodipin PO 1 x 5 mg √
14 Ramipril PO 1 x 10mg √
15 Vip Albumin PO 3x4 kap √ √ √
16 Furosemid PO 1 x 40 gram √
17 Simarc PO 3 x 1 gram STOP
Note : Terpasang : NGT, Kateter urine, selang bantu perfasasan
IVFD a/
Intra Vennes Fluid Drip
adalah memasukakn cairan atau obat langsung kedalam pembuluh darah vena dalam jumlah banyak dan dalam waktu tertentu
dengan memasukan infus set

Ciprofloxacin untuk R/ jika pasien pulang di beri 2 x 500 mg


DATA ASSESMENT

NO NAMA OBAT DOSIS DOSIS INDIKASI KETERANGAN


PEMBERIAN LITERATUR MEKANISME KERJA
1. Hidonac (Asetyl (8/100)/ 4 Jam Awal 150 Mg/kg bolus dalam Sebagai anti oksidan untuk paru Sesuai
Cystein) waktu 60 Menit, 50 ml untuk Asetyl Cystein bekerja dengan cara
dewasa, diberikan melalui memecah serat asam mukopoli
infus dengan kecepatan tiap sakarida yang membuat dahak lebih
4 jam selama min 72 jam encer dan menguarangi adhesi
tenggorokan sehingga
mempermudahpengeluaran lender
pada saat batuk.

2. Meropenem 3 x 1 gram 500 – 2 gram tiap 8 jam Antibiotik, menghambat sintesis Sesuai
dinding sel bakteri sehingga
bersifat bakterisidal

3. Citicolin 3 x 500 gram 500 mg/inj 1-2 x perhari Kehilangan kesadaran, kerusakan Sesuai
Kehilangan kesadaran akut otak,Infark Cerebri, mengatasi
pada Infark Cerebri akut penurunan fungsi kognif pada lanjut
1000mg. usia
IV 1 x perhari, terusan terapi
selama 4 minggu

4. Ca Glukonat 2 x 1 gram 500 – 2000 mg (5-20 mm) Suplemen mineral, meningkatkan Sesuai
efek kardiak dengan digitalis
glikosida
NO NAMA OBAT DOSIS DOSIS KETERANGAN
PEMBERIAN LITERATUR INDIKASI
MEKANISME KERJA

5. Novorapid 3 x 8 unit 0,5 – 1 unit / kgBB perhr Pengobatan DM Sesuai

6. Levemir 1 x 12 unit 1 x perhari 1-2 /hr Pengobatan DM Sesuai

Gangguan vascular perifer Sesuai


7. Pentoxyfilline 2 x 400 mg 1 kaps 2-3 x perhari termasuk klaudileasio intermiter

8. Flumucyl 3 x 200 mg 1 kaps atau 1 scht 3 x perhr Mengurangi adhesi lender pada Sesuai
dinding tenggorokan sehingga
mempermudah pengeluaran lender
saat batuk

9. Bisoprolol 1 x 5 mg 1 tab/hr Antihipertensi golongan β-Bloker Sesuai


NO NAMA OBAT DOSIS DOSIS KETERANGAN
PEMBERIAN LITERATUR INDIKASI
MEKANISME KERJA

10. Aspilet 1 x 40 mg 1 – 2 tab/hari Terbukti efektif antiplatelet dalam Sesuai


stroke iskemik akut.
Terapi dan pencegahan trombosit
pada infark miokard akut atau
pasca stroke akut

11. Amlodipin 1 x 5 mg 1 x 5 mg/hari Antihipertensi golongan Calcium Sesuai


Chanel Bloker

12. Ramipril 1 x 10 mg Dosis Awal 1 x 2,5 mg /hari AntiHipertensi golongan ACEI Sesuai
Maintenance 2,5 – 5 mg/hari
Max 10 mg/hari

13. Vip Albumin 3x 4 kap/hari 3 x sehari 4 kap Meningkatkan kadar albumin & Sesuai
hemoglobin, mempercepat proses
penyembuhan penyakit
NO NAMA OBAT DOSIS DOSIS KETERANGAN
PEMBERIAN LITERATUR INDIKASI
MEKANISME KERJA

14. Simarc 1 x 1 gram 5 – 10 mg/hari, selama 2 Efek obat berkurang oleh karbama Sesuai
hari penyesuaian dosis Zepin, efek obat meningkat oleh
dilakukan menurut hasil INR anabolic steroid, antibiotika
maintenance : 2 – 10
mg/hari

15. Furosemid 1 x 40 mg 20 – 40 mg Merupakan golongan divretik kuat – Sesuai


loop davretik, untuk hipertensi

16. Tegretol 3 x 200 mg 2 -4 x sehar Anti konvulsan, mencegah kejang, Sesuai


mengatasi trige minal neuralgia

17. Nebu Ventolin 3 x 1 fls 2,5 – 5 mg dapat diulang 4 x Bronkodilator tanpa efek sitemik Sesuai
(2 x 2,5mg )
INDIKATOR PEMANTAUAN TERAPI

NO NAMA OBAT INDIKATOR

1. Meropenem Antibiotik

2. Hidronac Mengurangi adhesi lender pada dinding tenggorokan

3. Simarc Antikoagulan bagi stroke embolik penanganan akut

4. Bisoprol Anti hipertensi golongan β bloker

5. Furosemid Diuretik kuat untuk pemulihan edema

6. Aspilet Terapi penyempitan pembuluh darah

7. Fluimucyl Agen Mukolitik

8. Tegretol Perbaikan neurologisoleh luasnya lesi


Iskemik bleeding terjadi kejang epilepticus

9. Ramipril Anti hipertensi : ACEI memberikan keuntuingan bersama dengan diuretik


TABEL DRUG RELATED PROBLEMS (DRP’s)
NO KETERANGAN DRP PENILAIAN KETERANGAN
1 Indikasi tanpa pengobatan 1 Tidak mendapatkan statin
untuk pencegahan
(obat kolesterol)

2 Obat tanpa indikasi - -

3 Pemilihan obat yang tidak tepat 1 Meropenem tidak cocok


berdasarkan hasil sensitivitas

4 Dosis Rendah 1 Aspilet : tidak dalam dosis


rentang efektif, dosis aspilet
subterapeutik
Berdasarkan jurnal dosis untuk
stroke iskemik akut yg
digunakan seharusnya
50–325 mg
Untuk mencegah serangan
stroke kembali
5 Dosis Tinggi - -

6 Reaksi Obat yang merugikan - -

7 Ketidakpatuhan pasien - -
PLANNING
1. Monitoring kadar gula darah

2. Monitoring Tekanan darah

3. Monitoring Antibiotik yang tepat

Injeksi meropenem sudah resisten namun masih digunakan dari awal masuk perawatan ke
unit Stroke sampai dengan tanggal 24/04/2019, dilanjutkan dengan antibiotik Ciprofloxacin
padahal sudah resiten juga dari hasil kultur.

Sebagai saran bisa digunakan Tigecycline (Tygacyl sediaan dipasaran), dosis yang disarankan
loading dose 100 mg setelah itu

Dilakukan maintenance dose 2 x 50 mg.


KESIMPULAN
1. Pasien didiagnosa KAD pada CVD infark, HT pada tanggal 15/04/2019

2. Tgl 24/03/2019 pasien masuk IGD

3. Tgl 25/03/2019 pasien masuk unit ICU Lt.2

4. Tgl 2/04/2019 pasien masuk unit stroke Lt.3

5. Tgl Lost data pasien masuk unit ICU Lt.2

6. Tgl 17/04/2019 pasien masuk unit stroke Lt.3

Pada pemantauan terapi obat Tn. BG sudah sesuai indikasi dan terapi sesuai literatur,

Juga sudah tercantumkan saran penggantian antibiotik yang lebih sesuai menurut literatur.

Kondisi terakhir PTO pasien, masih diruang perawatan unit Stroke Lt.3, pasien belum pulih dan kondisi masih
apatis, masih terpasang NGT, juga selang saluran bantu Pernafasan juga kateter.

Pertgl 22/04/2019 Antibiotik di ganti Ciprofloxacin.


SARAN

Saran’ sebagai Apoteker lebih berpartisipasi aktif dalam pengobatan pasien, agar Drug Related Problem

(DRP) dapat dihindari dan memberikan edukasi untuk terapi non farmakologi seperti ketaatan pasien

dalam Berobat gula, asupan nutrisi, pengurangan berat badan berlebih, olahraga dan hindari yang

memicu terjadinya Kekambuhan penyakit.


Referensi

 AHFS Book
 Drug Information Handbook 17th Edition
 Kemenkes RI, 2011. Pedoman Interpretasi Data
Klinik. Jakarta: Kemenkes RI
 Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular
Indonesia. 2014. Pedoman Tatalaksana Fibrilasi
Atrium. Centra Communications
 PMK No 72 tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai