Anda di halaman 1dari 9

32

BAB III
TINJAUAN KHUSUS
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

3.1 Gambaran Internal Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Tasikmalaya


3.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Tasikmalaya
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tasikmalaya adalah Rumah Sakit
yang berdiri tanggal 22 Februari 2011 sesuai dengan SK Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Tasikmalaya No. 445/Kep.61–Diskes/2011 dan ijin operasionalnya
diatur dengan SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya No.
445/Kep.65A–Diskes/2011 Tanggal 25 Februari 2011.
Posisi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tasikmalaya yang strategis
terletak daerah kabupaten Tasikmalaya, tepatnya di Jalan Rancamaya Singaparna
merupakan jalan raya utama masuk Ibukota Tasikmalaya dari arah Kabupaten
Garut, RSUD Kabupaten Tasikmalaya selain melayani pasien sekitar Kabupaten
Tasikmalaya juga melayani pasien yang datang dari Garut.
Rumah Sakit Umum Kabupaten Tasikmalaya adalah Rumah Sakit Umum
Daerah Tipe C milik Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 147/Menkes/Per/2010 dan SK Bupati Tasikmalaya No.
445/Kep.65A–Diskes/2011 Tanggal 25 Februari 2011 tentang Izin Operasional
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tasikmalaya Tipe C.
1. Kedudukan Rumah Sakit Umum Kabupaten Tasikmalaya Tipe C adalah
merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah dibidang pelayanan kesehatan
2. Status Kelembagaan Rumah Sakit Umum Kabupaten Tasikmalaya Tipe C
adalah Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk kantor.
3. Rumah Sakit Umum Kabupaten Tasikmalaya Tipe C dipimpin oleh
seorang Direktur yang berada dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
Organisasi dan tatakerja Rumah Sakit Umum Kabupaten Tasikmalaya Tipe
C sebagaimana dimaksud ditetapkan dengan Peraturan Bupati Nomor 11 Tanggal
33

11 Maret Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Unit di Lingkungan Rumah Sakit
Pemda Kabupaten Tasikmalaya. Rumah Sakit Umum Kabupaten Tasikmalaya
mengelola manajemen rumah sakit dengan jenis pelayanan mencakup IGD, Poli
Umum, Poli Gigi dan Mulut, Poli Kebidanan dan Kandungan, Poli Jiwa, Poli
Syaraf, Poli Mata, Poli THT, Poli Anak, Poli Penyakit Dalam, Poli DOTS, Poli
Thalasemia, Poli Rehabilitasi Medik, Poli Tumbuh Kembang, Poli HIV, Poli
Bedah, Ruang Rawat anak, ruang rawat Dewasa ,ICU, Perinatologi, OK, IGD
PONEK, VK.
3.1.2 Visi, Misi, dan Filosofi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Tasikmalaya
a. Visi
“RSUD Kabupaten Tasikmalaya menjadi rumah sakit yang siap berdaya
saing dan pusat rujukan pelayanan kesehatan masyarakat Kabupaten
Tasikmalaya.
b. Misi
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang
prima, merata dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat
2. Meningkatkan kemudahan akses pelayanan
3. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang
profesional sesuai standar pelayanan
4. Meningkatkan pelaksanaan manajemen
administrasi yang efektif dan efisien
c. Motto
Melayani Dengan Senyuman Dan Keikhlasan Hati
d. Tujuan
Adapun tujuan dari RSUD Kabupaten Tasikmalaya adalah
1. Tujuan Umum
Terpenuhinya kebutuhan dan kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan
yang bermutu dan aman bagi masyarakat Kabupaten Tasikmalaya.
34

2. Tujuan Khusus :
1. Tersedianya sarana dan prasarana yang komprehensif dan modern,
ditunjang oleh SDM yang handal dan professional
2. Menjadikan rumah sakit yang berkualitas serta terjangkau oleh semua
lapisan masyarakat.

3.1.3 Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tasikmalaya


A. Fungsi
Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tasikmalaya adalah :
1. Pelaksanaan Pelayanan Medik
2. Pelaksanaan Pelayanan Penunjang Medik
3. Pelaksanaan Rehabilitasi Medik
4. Pelaksanaan Asuhan Keperawatan
5. Pelaksanaan Sistem Rujukan
6. Pelaksanaan Administrasi Keuangan
7. Tempat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Bidang Kesehatan
3.1.4 Fasilitas Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Tasikmalaya
Bangunan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tasikmalaya berdiri di
atas lahan seluas 30.000 m² terdiri dari 11 bangunan (A, B, C, D, E, F, G, H, I, J,
K), dengan kapasitas tempat tidur berjumlah 205 TT.
Bangunan dan ruangan yang tersedia di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Tasikmalaya pada saat ini terdiri dari :
1. Gedung A
Bangunan bagian depan terdiri dari 2 lantai seluas ± 300 m²
 Rekam medik
2. Gedung B
Merupakan gedung utama, dan bagian depan, terdiri dari 2 lantai, seluas ± 650
m². Lantai 1 mencakup ruangan: Ruang Tunggu, Ruang Pendaftaran, Poliklinik
Matahari,Poliklinik DOTS,Poliklinik Jiwa, Poliklinik Bedah, poliklinik Kulit
35

dan Kelamin, Poli Kebidanan, Ruang EKG, . Lantai 2 mencakup ruangan:


Kantor Manajemen
3. Gedung C
Lantai 1 Merupakan gedung IGD, IGD PONEK, Instalasi Radiologi IGD.
Lantai 2 Rawat Inap Dewasa Kelas I dan II
4. Gedung D
Lantai 1 Merupakan CSSD, Ruang OK, Instalasi Farmasi Rawat Inap
Lantai 2 Merupakan Ruang Rawat Inap Dewasa VIP, Kelas I,II,III
5. Gedung E
Lantai 1 Merupakan Ruang ICU
Lantai 2 Merupakan Ruang rawat inap dewasa kelas I,II,III
6. Gedung F
Lantai 1 Merupakan Instalasi Gizi, Laundry.
Lantai 2 Merupakan Rawat Inap VK
7. Gedung G
Instalasi Pemulasaraan Jenazah
8. Gedung H
Lantai 1 Merupakan Ruang Rawat Inap Anak
Lantai 2 Merupakan Ruang Rawat Inap Dewasa Kelas III
9. Gedung I
Ruang Perinatologi
10. Gedung J
Lantai 1 Merupakan Instalasi Radiologi dan Laboratorium
Lantai 2 Merupakan Ruang Rawat Inap VIP
11. Gedung K
Lantai 1 Terdiri dari Gudang RS, Poli dalam, Poli Gigi, Poli Syaraf, Workshop
IPSRS
Lantai 2 Terdiri Dari Poli Mata, Poli Anak, Poli THT, Poli Tumbuh Kembang,
dan Aula

3.2 Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) Umum Daerah Kabupaten


Tasikmalaya
3.2.1 Definisi
Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) merupakan unit atau bagian di
rumah sakit yang melakukan pekerjaan kefarmasian dan memberikan pelayanan
yang menyeluruh, khususnya kepada pasien rumah sakit dan masyarakat pada
umumnya, dipimpin oleh seorang apoteker yang sah, kompeten dan profesional.
36

3.2.2 Tugas dan Fungsi Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) Umum
Daerah Kabupaten Tasikmalaya
Tugas dan Fungsi Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Tasikmalaya adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan perencanaan
2. Melaksanakan pengadaan
3. Melaksanakan penerimaan
4. Melaksanakan penyimpanan
5. Melaksanakan pendistribusian
6. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
3.2.3 Manajemen Persediaan Obat dan Perbekalan Farmasi
Perbekalan farmasi adalah sediaan farmasi yang terdiri dari obat, bahan
obat, alat kesehatan dan gas medis serta semua bahan dan peralatan yang
diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
Pengelolaan perbekalan farmasi adalah suatu proses kegiatan yang dimulai
dari perencanaan, pengadaan/produksi, penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian, pengawasan, pemeliharaan, penghapusan, pemantauan,
administrasi dan pelaporan dan evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan.
Tujuan dari pengelolaan farmasi adalah tersedianya perbekalan farmasi yang
bermutu dalam jumlah dan waktu yang tepat sesuai spesifikasi dan fungsi yang
ditetapkan oleh PFT secara berdaya guna dan berhasil guna.

3.2.3.1 Perencanaan
Perencanaan obat dan alat kesehatan di RSUD Kabupaten Tasikmalaya
dilakukan berdasarkan permintaan dari dokter, bangsal, poliklinik dan juga
farmasi dengan sistem konsumsi dan epidemi sesuai dengan anggaran yang
tersedia. Kemudian bagian perencanaan menyerahkan dokumen perencanaan
kepada panitia pengadaan.
3.2.3.2 Pengadaan
37

Pengadaan perbekalan farmasi di RSUD Kabupaten Tasikmalaya


dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Bagian pengadaan
melakukan pemesanan dengan mengisi surat pesanan (SP). Kemudian surat
pesanan tersebut ditandatangani oleh ketua panitia pengadaan. Pemesanan
dilakukan kepada distributor (PBF) sesuai dengan surat pesanan (SP).
Surat pesanan narkotika dan psikotropika mempunyai format yang berbeda
dengan surat pesanan yang biasa digunakan untuk memesan obat non narkotika
dan non psikotropika. Surat pesanan untuk obat narkotika dan obat psikotropika
berisi nama, alamat rumah apoteker, tujuan penggunaan obat dan jenis obat yang
dipesan.
3.2.3.3 Penerimaan
Setelah obat dan alat kesehatan diterima oleh bagian penerima barang
kemudian dilakukan pemeriksaan barang dengan menyesuaikan barang yang
diterima dengan faktur. Barang yang sudah diperiksa, kemudian diberikan kepada
bagian bendahara obat yang selanjutnya di simpan di gudang farmasi. Kemudian
faktur yang diterima dicatat di komputer.

3.2.3.4 Penyimpanan
Tata cara penyimpanan perbekalan farmasi
 Penyimpanan dipisahkan berdasarkan :
- Bentuk sediaan
- Alfabetis
- Bahan berbahaya disimpan di ruangan terpisah
- Vaksin disimpan di lemari es pendingin dengan suhu 2-8
- Bahan/alat kesehatan habis pakai disimpan terpisah dari obat-obatan.
 Disimpan berdasarkan sistem FIFO (Firs In First Out)
38

Tujuan penyimpanan antara lain:


1. Memelihara mutu sediaan farmasi
2. Menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab
3. Menjaga ketersediaan
4. Memudahkan pencarian dan pengawasan
3.2.3.5 Distribusi
Pengeluaran perbekalan farmasi yang dilakukan di RSUD Kabupaten
Tasikmalaya menggunakan sistem FIFO (first in first out). Pengeluaran barang
secara FIFO (first in first out) yaitu barang yang datang lebih dulu maka
dikeluarkan lebih dulu.
Setiap pengeluaran barang dicatat dalam komputer sebagai Surat Bukti
Barang Keluar (SBBK) sehingga dapat memudahkan dalam pemeriksaan barang
dari kehilangan.
3.2.3.6 Pencatatan dan Pelaporan
Tata cara pencatatan dan pelaporan penggunaan perbekalan farmasi yaitu :
 Setiap hari setelah resep dilayani, barang yang dikeluarkan dicatat dan
direkap
 Setiap awal bulan dilaporkan pemakaian perbekalan farmasi untuk semua
pasien

3.2.4 Sistem Distribusi Obat


Sistem distribusi yang digunakan untuk pelayanan obat rawat jalan di
RSUD Kabupaten Tasikmalaya adalah sistem distribusi resep individual, yaitu
pasien rawat jalan diberikan obat berdasarkan permintaan dari resep yang
dituliskan oleh dokter. Pada sistem distribusi ini, pasien yang telah diperiksa oleh
dokter datang langsung ke bagian pelayanan obat rawat jalan dengan membawa
resep asli. Kemudian dilakukan entry data pada resep tersebut dan langsung
disiapkan. Jika resep telah siap, maka apoteker dapat langsung menyerahkan obat
tersebut kepada pasien disertai informasi penggunaan obat yang cukup.
39

Sistem distribusi obat untuk pasien rawat inap di RSUD Kabupaten


Tasikmalaya adalah sistem distribusi obat resep dosis unit sentralisasi yang
merupakan sistem penyampaian obat kepada pasien rawat inap oleh IFRS sentral
sesuai dengan yang ditulis pada resep untuk 1 hari pemakaian melalui perawat di
ruang pasien tersebut. Resep-resep yang sudah disiapkan kemudian
didistribusikan oleh staf bagian pelayanan obat rawat inap ke ruang perawat untuk
didistribusikan lebih lanjut oleh perawat kepada pasien.
Semua resep-resep yang ditulis oleh dokter kemudian dilakukan entry data
dan dimasukkan ke dalam data komputer.
3.2.5 Stock Opname
Stock opname merupakan suatu metode pengawasan terhadap perbekalan
farmasi yang dilakukan di RSUD Kabupaten Tasikmalaya supaya pengelolaan
perbekalan farmasi dapat dikendalikan terhadap kehilangan sehingga kerugian
RSUD Kabupaten Tasikmalaya dapat diatasi.
Stock opname dilakukan pada akhir bulan dengan tujuan untuk mengetahui
kesesuaian antara jumlah obat yang terdapat di komputer dengan jumlah obat
sebenarnya.

3.2.6 Limbah RS
Di RSUD Kabupaten Tasikmalaya limbah terdiri dari 2 macam yaitu
limbah domestik dan limbah medis. Di RSUD Kabupaten Tasikmalaya
penanganan untuk limbah medis dilakukan MOU dengan Dinas Kebersihan dan
penarikannya dilakukan seminggu sekali setiap hari Jumat. Contoh limbah
domestik adalah sisa-sisa makanan, plastik, daun dll.
Limbah medis adalah limbah yang seluruhnya atau sebagian mengandung
jaringan tubuh manusia, darah atau cairan tubuh lainnya, obat-obatan, produk
farmasi, alat-alat suntik, kassa pembalut, jarum-jarum dan instrumen tajam
40

lainnya. Di RSUD Kabupaten Tasikmalaya penanganan untuk limbah medis


dilakukan MOU dengan pihak ketiga yaitu PT. Jasa Medivest. Untuk limbah
medis dimasukkan ke dalam kresek kuning. Penarikannya dilakukan seminggu
sekali setiap hari Selasa.

Anda mungkin juga menyukai