1. Perencanaan (Planning)
8
c. Menyumbang strategi dan prosedur operasi;
d. Menyiapkan pendanaan serta standar kualitas yang diharapkan.
Manfaat dari fungsi perencanaan diatas adalah sebagai alat pengawas
maupun pengendalian kegiatan, atau pedoman pelaksanaan kegiatan, serta
sarana untuk memilih dan menetapkan kegiatan yang diperlukan.
b. Perencanaan Mutu
c. Perencanaan Waktu
d. Perencanaan Biaya
9
langkah tersebut termasuk juga mempertimbangkan berbagai alternative
yang mungkin dalam mendapatkan biaya yang paling ekonomis bagi
kinerja atau material. Hal ini menyebabkan perencanaan biaya baru dapat
diselesaikan apabila telah tersedia perencanaan keperluan sumber daya.
2. Organizing/Pengorganisasian
personel.
10
a. Prestage, bahwa setiap individu memiliki tujuan dan keterkaitan yang
berbeda-beda. Keinginan ini sering dituangkan dalam visi dan misi.
b. Forming, tahap pertama, berupa pengamatan antara sesama anggota
dengan anggapan bahwa setiap anggota adalah bagian dari grup.
c. Storming, merupakan tahap kedua. Pada tahap ini setiap anggota
dengan berbagai ketertarikan, mulai melakukan pengelompokan.
d. Norming, adalah tahap ketiga yang memberikan sebuah aturan main
yang disebut regulasi. Tujuannya untuk membawa grup tetap berfokus
pada tujuan grup, bukan individu.
e. Performing, merupakan tahap keempat. Pada tahap ini, grup sudah
berfungsi dan mengarah pada tujuan grup. Masing-masing anggota
melaksanakan tugas sesuai perannya. Ukuran kinerja dapat dilihat dan
dievaluasi setiap saat.
3. Actuating/Pelaksanaan
11
e. Berusaha memperbaiki pengarahan sesuai petunjuk pengawasan.
4. Controlling/Pengendalian
12
penangkutan bahan harus diatur dengan baik danbahan-bahan yang
dipesan harus diuji terlebih dahulu di masing-masing pabriknya. Jika
pengendalian dilaksanakan dengan baik, maka keterlambatan jadwal dan
pembengkakan biaya proyek dapat dihindari. Pengendalian jadwal dan
biaya merupakan bagian dari divisi manajemen proyek yang mencakup
pemantauan kemajuan pekerjaan, reduksi biaya, optimasi, model, dan
analisis.
Di samping pengendalian waktu dan biaya, pengendalian mutu fisik juga harus
dijalankan. Divisi pengendalian mutu fisik konstruksi terpisah dengan divisi
pengendalian jadwal dan biaya. Pengendalian terhadap mutu fisik konstruksi
dilakukan secara tersendiri oleh pengawas teknik melalui gambar-gambar rencana
dan spesifikasi teknik.
13
5. Project Monitoring and Control (Pemantauan dan Pengendalian Proyek),
adalah pengambilan langkah-langkah yang dibutuhkan sehingga
pengoperasian proyek berjalan lancer
6. Project Closure (Penutupan Proyek), adalah menerima hasil akhir dari
proyek dan menghentikan seluruh pemakaian sumber daya.
Dibawah ini adalah hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam proyek
Rekonstruksi / Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan Dukuh – Teras Bendung
Kecamatan Lebakwangi Kabupaten Serang yang terbentuk dalam sebuah skema
berikut ini:
14
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Rekonstruksi / Peningkatan Kapasitas
Struktur Jalan Dukuh – Teras Bendung Kecamatan Lebakwangi
Kabupaten Serang
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bidang Bina Marga
Kabupaten Serang (2021)
Pemilik proyek atau pemberi tugas atau pengguna jasa adalah orang/badan
yang memiliki proyek dan memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan
yang membayar pekerjaan tersebut. Pengguna jasa dapat berupa perseorangan,
badan/instansi/lembaga pemerintah maupun swasta (Ervianto, 2005;44).
15
3. Memberikan fasilitas baik berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan
oleh pihak penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan.
4. Menyediakan lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan.
5. Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia jasa
sejumlah biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah bangunan.
6. Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan
dengan cara menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk
bertindak atas nama pemilik.
7. Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi).
8. Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan
oleh penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan apa yang
dikehendaki.
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Bidang Bina Marga Kabupaten Serang
16
Sumber: Dokumen Kontrak
17
Bagan struktur organisasi Konsultan Pengawas:
1. Supervisi engineer
18
gambar-gambar dan kontraktor menetapkan teknik pelaksanaan
kontruksi yang tepat/cocok dengan keadaan lapangan untuk berbagai
macam kegiatan pekerjaan.
d. Membuat rekomendasi kepada pimpro untuk menerima atau menolak
pekerjaan dan material yang mutunya di ragukan.
e. Mencatat kemajuan pekerjaan setiap hari yang di capai kontraktor pada
lembaran rencana kemajuan pekerjaan (progress schedule) yang telah di
setujui.
f. Memonitor dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran yang
disampaikan oleh inspector dan ikut serta dalam pelaksanaan
pengukuran kuantitas akhir dari setiap pekerjaan yang telah selesai.
g. Memberi rekomendasi kepada pimpro yang menyangkut mutu dari
jumlah pekerjaan yang telah selesai dan memeriksa kebenaran dari
setiap spesifikasi pembayaran bulanan kontraktor (Monthly Payment
Certificate)
h. Memeriksa AS Built drawing yang akurat dan terbaru serta
mengawasi/memeriksa pembuatan gambar-gambar lainnya yang di
perlukan.
i. Menyusun / memelihara arsip korespondensi proyek, laporan
mingguan, bagan, kemajuan pekerjaan, pengukuran dan lain lain.
j. Membuat laporan bulanan mengenai kemajuan fisik dan keuangan dari
proyek yang ada di bawah wewenangnya dan menyerahkan kepada
pimpro serta kepada instansi terkait tepat pada waktunya.
2. Operator Komputer
Tugas dan tanggung jawabnya adalah pembuatan dokumen dan surat-
surat yang dibutuhkan, memasukkan/mengarsipkan ke dalam komputer
serta sesuai dengan petunjuk personil.
3. Quantity Engineering
19
a. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan nasihat dari Site Engineer
dalam melaksanakan tugas-tugasnya serta bekerjasama dengan Quality
Engineer untuk menyesuaikan metode pelaksanaan di lapangan dengan
di laboratorium.
b. Melakukan pengawasan di lapangan secara terus menerus pada semua
lokasi pekerjaan konstruksi yang sedang dilaksanakan, dan
memberitahu dengan segera kepada Site Engineer tentang semua
pekerjaan yang tidak memenuhi/sesuai dokumen kontrak
c. Semua hasil pengamatan tersebut dilaporkan secara tertulis kepada Site
Engineer pada hari itu juga.
d. Secara terus menerus mengawasi, membuat catatan dan memeriksa
semua hasil pengukuran, perhitungan kuantitas dan sertiflkat
pembayaran serta menjamin bahwa pembayaran terhadap Kontraktor
sudah benar dan sesuai dengan ketentuan dalam dokumen kontrak.
e. Bersama-sama Kontraktor setiap hari membuat ringkasan/risalah
tentang kegiatan konstruksi, keadaan cuaca, pengadaan material, jumlah
dan keadaan tenaga kerja, peralatan yang digunakan, jumlah pekerjaan
yang telah diselesaikan, pengukuran dilapangan, kejadian-kejadian
khusus dan sebagainya dengan menggunakan formulir laporan standar
(laporan harian) yang harus diserahkan/dikirim kepada Site Engineer
dan satuan kerja fisik tiap hari setelah selesai kerja.
f. Melakukan pengawasan dilapangan secara terus menerus terhadap
semua pekerjaan harian (day work), termasuk membuat catatan
mengenai peralatan, tenaga kerja dan bahan-bahan yang digunakan
Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan harian tersebut.
g. Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh Kontraktor dan
evaluasi hasil pekerjaan (performa pekerjaan) dilapangan.
h. Membantu Site Engineer mengadakan pengukuran akhir secara
keseluruhan dari bagian.
4. Inspector
20
a. Memeriksa gambar kerja Kontraktor berdasarkan gambar rencana.
21
1. Melaksanakan pekerjaan sesuai gambar rencana, peraturan dan syarat-
syarat, risalah penjelasan pekerjaan (aanvullings) dan syarat-syarat
tambahan yang telah ditetapkan oleh pengguna jasa.
2. Membuat gambar-gambar pelaksanaan yang disahkan oleh konsultan
pengawas sebagai wakil dari pengguna jasa.
3. Menyediakan alat keselamatan kerja seperti yang diwajibkan dalam
peraturan untuk menjaga keselamatan pekerja dan masyarakat.
4. Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian, mingguan, dan
bulanan
5. Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah diselesaikannya
sesuai ketetapan yang berlaku.
1. Direktur
a. Menandatangani dokumen kontrak dan addendumnya dengan pengguna
jasa.
b. Mempelajari dan memahami kontrak kerja yang akan dilaksanakan.
22
c. Memimpin dan mengarahkan proses pelaksanaan pekerjaan guna
mendapatkan hasil yang sesuai dengan persyaratan yang diterapkan.
d. Melakukan monitoring dan pemeliharaan serta melakukan perbaikan bila
terjadi kerusakan.
e. Bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan baik kualitas dan
kuantitas, personil serta hasil pekerjaan.
2. Generan Superindent
3. Quality Control
4. Surveyor
5. Pelaksana Lapangan
23
a. Merencanakan efisiensi pengunaan sumber daya di proyek.
b. Merencanakan pengelolaan dan pengoperasian peralatan.
c. Merencanakan terselengaranya pengawasan kepada sub-kontraktor.
d. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan metode kerja dan spesifikasi
teknis yang ditentukan.
e. Menyusun laporan perkembangan posisi proyek secara periodik.
f. Menyusun dokumen pelaksanaan pekerjaan secara prodik.
g. Menguji permintaan pembayaran: tenaga kerja, alat dan sub-kontraktor
sesuai dengan progress dilapangan.
h. Memeriksa permintaan matrial dan pemakaian matrial dilapangan.
6. Pelaksana K3
24
Maksud dari hubungan kerja adalah hubungan yang terjadi dalam suatu
kontrak kerja yang di dalamnya terdapat penjelasan mengenai pemberian tugas,
kewajiban, wewenang, hak dan tanggung jawab dalam suatu proyek terutama
pada proyek-proyek yang berskala besar sangatlah perlu adanya ketegasan dan
pembagian kerja sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing dimana satu
dengan lainnya dapat bekerja dengan baik. Dengan adanya pola hubungan kerja
yang tegas maka diharapkan masing-masing pihak menjalankan peran serta
kewajibannya tanpa terjadi over lapping. Untuk lebih jelasnya hubungan pihak-
pihak yang terkait dengan proyek akan dijelaskan dibawah ini.
25
2. Kontraktor memberikan layanan jasa berupa hasil dari pembangunan sebagai
bentuk realisasi pekerjaan dari pemilik proyek yang telah dibuat dalam
gambar rencana;
3. Kontraktor melaksanakan proyek kemudian menyerahkan hasilnya kepada
pemilik proyek;
4. Pemilik proyek membayar biaya pelaksanaan dan imbalan jasa konstruksi
kepada kontraktor sesuai dengan perjanjian yang disetujui dalam tender.
Konsultan pengawas merupakan tim dari owner lapangan yang bertugas untuk
mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor
pelaksanaan. Konsultan pengawas bertanggung jawab kepada pemilik proyek,
berupa pelaporan hasil pengawasan kegiatan pelaksanaan di lapangan dan juga
melaporkan hasil dari kerja kontraktor pelaksana dan juga konsultan perencana.
Berikut merupakan tugas dan wewenang dari hubungan kerja antara pemilik
proyek (owner) dengan konsultan pengawas:
26