Anda di halaman 1dari 5

Berbagai Pantangan

Menurut data yang telah dikumpulkan dari beberapa sumber, bahwa pantangan-pantangan bagi
seorang wanita hamil adalah sebagai berikut:

a. Aja nggeguyu (ngenyek) wong cacat, amarga cacate wong kuwi bisa numusi neng anake.

[Jangan mentertawakan (melecehkan) orang cacat, karena cacatnya orang itu bisa menurun pada
anaknya]. Karena hubungan antara sang ibu dengan anak begitu menyatu.

b. Aja ngunek-uneke wong [Jangan memaki orang].

Sama seperti pantangan sebelumnya, jika wanita hamil tidak dapat menjaga sikapnya dalam bertindak
maupun berbicara maka kelak kebiasaan tersebut akan menurun pada anaknya.

c. Aja mangan utawa adus ing wayah wengi,mundhak anake gampang kena sawan

Jangan makan atau mandi di waktu malam, karena dapat menyebabkan si anak kelak bakal mudah
terkena sawan.

Tidak boleh makan di waktu malam, karena wanita tersebut akan rentan dengan penyakit pencernaan.
Sedangkan jika tidak boleh mandi malam, karena wanita tersebut akan mudah terkena penyakit rematik.

Perihal ‘anaknya akan mudah terkena sawan’ hanyalah cara agar pantangan tersebut tidak dilanggar.

d. Aja asring susah lan nangis, mundhak anake dadi gembeng


Jangan sering bersedih dan menangis, karena akan menyebabkan anaknya jadi cengeng.

e. Aja mangan iwak lele, mundhak anake gedhe lan angel laire

[Jangan makan ikan lele, karena menyebabkan si anak yang berukuran besar akan susah lahirnya].

f. Aja mangan urang utawa yuyu.

Jangan makan udang dan kepiting.

Ada benar dan ada salahnya perihal wanita hamil dilarang mengkonsumsi ikan lele, udang, dan kepiting.
Selama mengkonsumsi makanan seafood tersebut masih dalam batas yang wajar, tidak akan jadi
masalah.

Namun jika terlalu banyak mengkonsumsi ikan lele, udang, dan kepiting yang merupakan ikan-ikan
berkolesterol tinggi, tentu akan menjadi masalah untuk kehamilan.

g. Aja mangan kweni lan duren, amarga bisa keguguran

[Jangan makan buah kweni dan durian, karena bisa keguguran].

Tidak boleh makan buah kweni dan durian, karena kedua buah tersebut bisa menyebabkan bayi
mengalami keguguran.

h. Aja mateni kewan

[Jangan membunuh hewan (bintang)].


Tidak semua hewan boleh dibunuh. Selama hewan tersebut tidak mengganggu kita tidak berhak
membunuhnya, karena hewanpun merupakan makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah SWT.

i. Aja nutupi bolongan atawa leng

[Jangan menyumbat lubang atau liang].

Salah satunya adalah menyumbat atau menutup lubang tempat hidup binatang dalam tanah. Karena
lubang tersebut merupakan pintu keluar masuk yang apabila disumbat oleh seorang wanita hamil,
diyakini kelak ketika wanita tersebut melahirkan akan mengalami kesulitan mengeluarkan bayinya.

Namun apabila wanita hamil tersebut tidak menyumbat atau menutup lubang tempat tinggal atau
mengganggu kehidupan hewan, maka kelak akan dimudahkan dalam proses melahirkan.

j. Aja midak telek

[Jangan menginjak kotoran binatang].

Artinya, wanita hamil harus selalu menjaga kebersihan lingkungannya. Karena dengan begitu, akan
terhindar dari penyakit-penyakit jahat. Sehingga wanita hamil tersebut tetap sehat begitupun bayi yang
ada didalam kandungannya.

C. Pantangan Melahirkan

Ketika masih dalam proses kehamilan, wanita hamil sebaiknya memanfaatkan moment-moment
tersebut untuk merasakan perkembangan bayi dalam kandungannya. Karena tidak semua wanita dapat
merasakan kehamilan dan melahirkan seorang anak di dunia.
Setelah melahirkan, wanita akan memasuki masa nifas yang berlangsung selama 40 hari. Sehingga
wanita Jawa memiliki pantangan-pantangan yang harus ditaati.

Berikut pantangan-pantangan setelah melahirkan:

Aja saresmi salawase patang puluh dina

[Jangan berhubungan badan dengan suami selama empatpuluh hari].

Artinya, seorang wanita dianjurkan agar tidak melakukan hubungan seks selama 40 hari setelah
melahirkan. Karena hal itu akan mengganggu kesehatannya. Organ vital yang belum sepenuhnya
sembuh akan menjadi lebuh parah lukanya akibat hubungan seks tersebut. Karenanya, suami hendaklah
tidak memaksakan istrinya untuk berhubungan seks. Apabila pantangan itu dilanggar, maka sang ibu
akan berpeluang besar untuk hamil.

Aja turu rikala wayah surub, mundhak bayine lara

[Jangan tidur pada waktu senja (maghrib), karena bayinya bisa sakit].

Tidur diwaktu senja memang tidak baik bagi kesehatan bayi dan ibu itu sendiri. Dari sinilah, maka
seorang ibu jangan membawa bayinya di ranjang untuk tidur di saat senja hari. Ajaklah si kecil tidur jauh
sesudah lewat waktu senja.

Menurut Islam, ketika terbenamnya matahari adalah waktu dimana setan-setan mulai bertebaran. Maka
dari itu Islam mengajarkan kepada umatnya jika tiba waktu senja segeralah tutup pintu dan jendela, dan
jangan biarkan anak atau hewan ternak kita yang masih berada diluar rumah atau pekarangan. Segera
laksanakan shalat magrib kemudian berdzikir kepada Allah SWT agar selalu diberikan perlindungan.

Aja mangan iwak loh utawa laut, sartane daging pitik


[Jangan makan ikan air tawar atau laut, dan daging ayam].

Sewaktu luka-luka bekas melahirkan belum sembuh di masa nifas, seorang wanita dilarang menyantap
ikan air tawar dan laut, serta daging ayam. Karena makanan tersebut justru akan memperparah luka

Anda mungkin juga menyukai