Pengertian tekstologi
Tekstologi adalah ilmu yang mempelajari tentang teks secara mendalam pada karya sastra, yang
meliputi sejarah terjadinya teks, proses terjadinya teks, serta bagaimana pelafalan itu menjadi sebuah
teks yang bisa tersusun rapi menjadi naskah atau bacaan.
Karena menurut saya, penggambaran sejarah adalah hal yang paling sulit untuk dijalankan. Sebab
kontruksi sosial dan konstruksi historikal setiap masa peradaban tentunya sangat berbeda drastis. Pada
dalil ini sangatlah rawan dengan opini pribadi/subjektif. Dan apabila seseorang yang melakukan kritik
teks dalam naskah tersebut tidak pandai dalam mengimplementasikan sejarah yang ditorehkan maka
penggambaran sejarahnya bisa dibilang gagal.
Pada dalil kedelapan dikatakan bahwa "Penelitian bayangan sejarah teks pada monumen lain", menurut
saya hal tersebut bisa saja akurat dan tidak akurat. Karena ditakutkan pengkritik teks tidak bisa bersifat
objektif dalam pembuatan edisi teks, jika edisi teks tersebut cenderung subjektif maka edisi teks
tersebut tidak bisa diperhitungkan kredibilitasnya.
a. Resensi : Resensi adalah merekonstruksi penurunan naskah berdasarkan naskah-naskah yang ada.
c. Substitusi : Substitusi adalah gejala salah tulis yang disebabkan oleh salah baca penyalin karena
kemiripan bentuk aksara atau kata-kata yang serupa bentuk ejaannya. Biasanya berupa penggantian
huruf, suku kata dan kata.
d. Adisi : Adisi adalah gejala penambahan huruf, suku kata, kata, kalimat yang disebabkan oleh kelalaian
penyalin. Kasusnya dapat berupa ditografi, interpretasi dan lain sebagainya.
e. Penyimpangan mekanis dan non-mekanis : Penyimpangan mekanis adalah kesalahan yang tidak
disengaja, sedangkan non-mekanis adalah kesalahan yang disengaja.
Metode Standard
a. Kesalahan dan ketidaksengajaan pada teks diperbaiki sesuai dengan ejaan yang berlaku disertai
komentar komentar mengenai kesalahan teks tersebut.
b. Perbaikan teks yang tepat dilakukan atas dasar pemahaman yang baik sebagai hasil perbandingan
dengan naskah naskah yang sejenis atau sezaman
Metode Landasan
4. Kritik teks, edisi teks dan terjemahan "Serat Damarwulan" pupuh 196 dan 198
sasireng ngebat-ebati,
si Luwak anggegilani,