Anda di halaman 1dari 3

1.

Deskripsikan pola dasar kalimat inti (PDKI) yang dipakai sebagai dasar untuk analisis sintaksis
transformasional! Deskripsi hendaknya disertai dengan contoh nyata dalam bentuk kalimat yang
mencerminkan PDKI yang dimaksud.

Perluasan pola dasar kalimat inti merupakan penambahan atau perluasan terhadap pola kalimat inti
yang membentuk kalimat turunan atau kalimat luas.

Kalimat turunan atau kalimat luas merupakan kalimat yang telah mengalami perubahan. Perubahan
tersebut dapat berupa (1) penambahan unsur keterangan (keterangan unsur-unsur kalimat atau
keterangan kalimat), (2) penukaran urutan unsur (dari S-P menjadi P-S), (3) perubahan dari bentuk aktif
menjadi bentuk pasif, (4) peniadaan unsur tertentu sehingga menjadi kalimat tak lengkap atau elips.

Apabila ditelusuri lebih lanjut, kalimat inti yang sifatnya sederhana apabila diubah menggunakan teori
transformatif maka kalimat tersebut menjadi lebih kompleks.

Pola dasar kalimat inti yang digunakan sebagai dasar untuk analisis sintaksis transformasional adalah
yang berpola

2. Bagaimana pendapat Anda jika ada kalimat yang tidak sesuai dengan PDKI? Jelaskan argumentasi
Anda!

Pendapat saya pada kalimat yang tidak sesuai dengan PDKI adalah, ketika kita membuat kalimat tentu
saja harus sesuai dengan pola yang ada. Apabila sebuah kalimat inti tidak sesuai dengan pola yang telah
diatur, maka ditakutkan tidak terdapat adanya makna dalam kalimat inti tersebut. Namun, apabila

3. Analisislah kalimat berikut ini dengan teori transformasi:

a. Dia tidak jadi datang karena sakit.

Kalimat ini merupakan kalimat transformasi negatif.

A = P + Tidak + Q

A = Kalimat, P = Subjek, Q = Predikat

Kalimat = Dia (N) + tidak + jadi datang karena sakit (FA)


'Dia' adalah subjek (P) dan merupakan nomina.

'Tidak' adalah penanda kalimat negatif.

'jadi datang karena sakit' adalah predikat (Q) dan merupakan frasa adverbia.

b.Kalau diundang, saya tentu datang.

Kalimat ini merupakan kalimat transformasi inversi

A = P+Q > Q+P

A = Kalimat, P = Subjek, Q = Predikat

Kalimat = Saya tentu datang (FN) + kalau diundang (FV).

'Kalau diundang' adalah subjek yang diubah menjadi predikat (P>Q) dan merupakan frasa nomina.

'Saya tentu datang' adalah predikat yang diubah menjadi subjek (Q>P) dan merupakan frasa verba.

c. Mengapa pulang? (FV)

Kalimat ini merupakan kalimat transformasi tanya

d. Anda jangan pergi!

Di Fakultas Ilmu Budaya, Dr. Purnawan Basundoro sebagai dekan dan Dr. Listiyono Santoso Wakil Dekan
I.

1. Pola Dasar Kalimat Inti

Kalimat inti adalah kalimat sederhana yang dalam pembentukannya hanya ada unsur subjek dan
predikat saja, yang menjadi struktur utama dalam pembentukan kalimatnya.contoh kalimat inti
dibedakan menjadi 3 pola dasar :

1. Berpola Subjek-Predikat (SP) a


Pola dasar kalimat inti tipe ini memiliki unsur subjek-dan predikat. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat
berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, dan kata bilangan.

Contohnya :

a. Mereka (S) / sedang berenang (P) : kata kerja {FN+FV}

b. Ayahnya (S) / guru SMA (P) : kata benda {FN+FN}

c. Gambar itu (S) / bagus (P) : kata sifat {FN+FA}

d. Peserta penataran ini (S) / empat puluh orang (P) : kata bilangan {FN+FNum}

2. Berpola Subjek-Predikat-Objek (SPO).

Pola dasar kalimat inti tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek. Subjek berupa nimina atau
frasa nominal, predikat berupa verba transitif atau kata sifat dan objeknya berupa kata nomona atau
frasa nominal.

Contohnya :

Mereka sedang menyusun karangan ilmiah .

Mereka (S) / sedang menyusun (P) / karangan ilmiah (O)

3. Berpola Subjek-Predikat-Pelenglap.

Pola dasar kalimat inti tipe seperti ini memiliki unsur subjek, predikat,dan pelengkap. Subjek berupa
nomina atau prasa nominal, preikat berupa verba intransitif, dan pelengkap meruoakan frasa nominal.

Contohnya :

Dia mengirim surat.

Dia (S) / mengirim (P) / surat (Pel).

Anda mungkin juga menyukai