Anda di halaman 1dari 9

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sawah ................. (Jesica Octavia Najoan, Rine Kaunang, dan Grace A. J.

Rumagit)

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA TOUNTIMOMOR


KECAMATAN KAKAS BARAT KABUPATEN MINAHASA

Analysis of Rice Rice Business Income In Tountimomor Village, West Kakas Sub District,
Minahasa Regency

Jesica Octavia Najoan, Rine Kaunang, dan Grace A. J. Rumagit


Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi

ABSTRACT

The objective of this research is to determine the cost structure of lowland rice in Tountimomor
Village, Kakas Barat District, Minahasa Regency. The research results showed that the average land
area of the respondent farmers was 1.42 Ha, the total revenue per hectare was Rp. 21,787.985, with a
total cost of the sample farmers in the rice farming of Rp. 8.787.084, while the average farmers' produc-
tion of rice farming was 140.625 kg. The income of the sample farmers of rice in the study area is Rp.
12.960.921. The rice farming is feasible to run because the R / C value was 2,51.
Keywords: income analysis-rice farming

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur biaya padi sawah di Desa Tountimomor
Kecamatan Kakas Barat Kabupaten Minahasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata luas lahan
petani responden adalah 1.42 Ha, Total penerimaan per hektar adalah Rp. 21.787.985, dengan total biaya
petani sampel usaha padi sawah Rp. 8.787.084, sedangkan rata rata produksi usahatani padi sawah
adalah 140.625 kg. Pendapatan rata rata per hektar petani sampel usaha padi sawah didaerah penelitian
adalah sebesar sebesar Rp. 12.960.921. Usaha padi sawah layak untuk diusahakan karena nilai R/C 2,51.
Kata kunci: Analisis pendapatan-usahatani padi sawah

PENDAHULUAN (Adisasmita, 2005). Pada Undang-Undang


(UU) Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan
Latar Belakang Ruang, pemberdayaan masyarakat perdesaan
Sektor pertanian yang berperan penting ditujukan lebih produktif. Oleh karena itu,
dalam perekonomian daerah, hal ini disebabkan pemerintahan membuat kebijakan mengenai
karena kondisi alam yang subur menyebabkan peningkatan produksi dan produktivitas per-
sektor pertanian memberikan konstribusi yang tanian.
besar bagi pembangunan daerah, dan me- Pembangunan pertanian di Indone-
megang peranan penting untuk membuka kes- sia telah dilakukan secara bertahap dan berke-
empatan kerja dan peluang bagi masyarakat lanjutan dengan tujuan dapat meningkatkan
khususnya petani yang berada di daerah produksi pertanian semaksimal mungkin se-
pedesaan. Tujuan pengembangan pertanian hingga dapat meningkatkan pendapatan petani
yang dapat dicapai secara sektoral mencakup dalam mencapai kesejahteraan petani dan pen-
hasil produksi, pendapatan, dan lapangan kerja ingkatan pendapatan petani.

46
AGRIRUD – Volume 3 Nomor 1, April 2021: 46-54

Daerah Sulawesi Utara, sektor per- Tountimomor sudah termaksud desa


tanian berperan penting dalam keseluruhan perkebunan dari desa-desa yang lain Konon
perekonomian daerah. Hal ini disebabkan kare- katanya padi jenis ini dahulunya hanya dibawa
na kondisi alam yang subur menyebabkan oleh para pengunjung dan kemudian di bibit-
sektor pertanian memberikan kontribusi yang bibitkan dan beberapa jenis tanaman yang
besar bagi pembangunan di Sulawesi Utara, dan berada di desa Tountimomor ialah jenis
memegang peranan penting untuk membuka tanaman milu, kacang, umbi-umbian dan padi
kesempatan kerja dan peluang usaha bagi kemudian di budidayakan oleh masyarakat desa
masyarakat, khususnya didaerah pedesaan. Tountimomor dan akhirnya tanaman padi
Di Kabupaten Minahasa Kecamatan sawahlah yang menjadi salah satu usahatani
Kakas Barat memiliki iklim yang cocok untuk yang kini di kenal sebagai padi. Padi yang ada
tanaman padi sawah, tanaman ini banyak yang di Desa Tountimomor umumnya dilihat dari
diusahakan oleh petani karena sudah dilakukan segi luas lahan, padi sawah adalah salah satu
secara turun-temurun. Desa Tountimomor ada- sumber mata pencaharian dan menjadi sumber
lah salah satu sentral produksi padi sawah di pendapatan sebagaian besar masyarakat dan
Kecamatan Kakas Barat. (Tabel 1) petani yang ada di desa Tountimomor.
Diperkirakan sudah lebih dari 120an tahun
Tabel 1. Luas Lahan, Luas Tanam, Luas Panen, sekian padi sudah berada di desa tountimomor,
dan Produktivitas Padi Sawah Menurut dan rata-rata sudah berbuah, namun petani yang
di Desa Kecamatan Kakas Barat, 2019 ada di Desa Tountimomor selama ini belum
perna melakukan analisis pendapatan tentang
Luas Luas Luas Produktivi-
Desa lahan Tanam Panen tas berapa besar pendapatan usahatani padi sawah
(Ha) (Ha) (Ha) (Ton/Ha) yang diterima oleh petani. Usahatani ini
Passo 120 356 372 9,20 merupakan mata pencaharian bagi sebagian
Tountimomor 100 300 323 9,00 masyarakat di Desa Tountimomor, oleh karena
Totolan 30 69 76 3,50 itu biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses
Panasen 83 273 283 7,90 produksi dapat tertutupi dengan pendapatan dan
Kalawiran 100 252 264 7,70
Wasian 98 257 279 7,50
keuntungan yang diperoleh setelah panen.
Touliang 90 238 255 7,50 Padi yang ada di Desa Tountimomor
Simbel 23 59 55 3,20 belum ada yang melakukan penelitian tentang
Wailang 0 0 0 0 analisis pendapatan padi sawah, disamping
Bukit Tinggi 0 0 0 0 kegiatan lainnya, pendapatan dan keuntungan
Jumlah 644 1802 1907 5,55
dihitung dari besarnya penerimaan dikurangi
Sumber: Kantor Pertanian Kakas Barat 2020 dengan seluruh biaya-biaya yang digunakan
dalam pengolahan padi, mulai dari alat, bahan,
Berdasarkan Tabel 1 yang paling besar dan biaya lainnya yang dapat mempengaruhi
luas tanamnya yaitu Desa Tountimomor dengan besarnya keuntungan yang diperoleh petani.
luas tanamnya100, begitupun dengan luas Untuk itu perlu di analisis pendapatan dari
panen Desa Tountimomor berada di posisi usahatani padi sawah di Desa Tountimomor
kedua dengan luas 323ha dan menghasilkan Kecamatan Kakas Barat Kabupaten Minahasa.
produktivitas 9,00ton/Ha.
Desa Tountimomor Kecamatan Kakas Rumusan Masalah
Barat merupakan salah satu desa yang dikenal Berdasarkan latar belakang yang dimak-
sebagai penghasilan Padi sawah cukup besar di sud, maka yang menjadi masalah dalam
Kecamatan kakas barat, Asal mula desa penelitian ini adalah berapa besar pendapatan

47
Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sawah ................. (Jesica Octavia Najoan, Rine Kaunang, dan Grace A. J. Rumagit)

usahatani padi sawah di desa Tountimomor orang petani padi sawah di Desa
Kecamatan Kakas Barat Kabupaten Minahasa Tountimomor Kecamatan Kakas Barat
dan apakah usahatani ini layak? Kabupaten Minahasa.

Tujuan Penelitian Konsep Pengukuran Variabel


Penelitian ini bertujuan untuk Adapun variable-variabel yang diukur dalam
menganalisis pendapatan usahatani Padi Sawah penelitian ini adalah sebagai berikut:
di Desa Tountimomor. 1. Karakteristik petani:
- Umur (tahun)
Manfaat Penelitian - Tingkat pendidikan (SD, SMP, SMA,
Manfaat penelitian ini adalah: Perguruan Tinggi)
1. Sebagai wahana bagi peneliti dalam - Jumlah tanggungan kepala keluarga
penerapan dan pengembangan ilmu (orang)
pengetahuan yang dimiliki dengan kenyataan - Luas lahan yang ditanami (Ha)
yang ada di lapangan. - Jenis lahan yang digunakan (milik sendiri,
2. Dapat menambah pengetahuan bagi peneliti sakap, sewa, kontrak, pinjam/lainnya)
agar lebih mengetahui tentang analisis 2. Pengeluaran yaitu biaya yang dikeluarkan
pendapatan usaha padi sawah yang berada di oleh petani pada proses produksi yaitu:
desa Tountimomor Kecamatan Kakas Barat Biaya tetap: Penyusutan alat, transportasi.
Kabupaten Minahasa Biaya tidak tetap: bibit, pupuk, pestisida,
tenaga kerja (hok) harian orang kerja.
METODE PENELITIAN 3. Penerimaan yaitu total jumlah produksi usa-
hatani padi sawah yang diperoleh per satu
Tempat dan Waktu Penelitian
kali proses produksi dikali dengan harga
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan
(Rp).
yaitu dari bulan Juli tahun 2020 sampai dengan
4. Pendapatan usahatani padi sawah yaitu
Sebtember tahun 2020 mulai dari persiapan
selisih antara total penerimaan dengan total
sampai penyusunan laporan penelitian.
pengeluaran petani dalam 1x produksi (Rp).
Penelitian ini bertempat di Desa Tountimomor
Kecamatan Kakas Barat Kabupaten Minahasa.
Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam
Metode Pengumpulan Data
penelitian ini adalah:
Metode yang digunakan dalam penelitian
1. Analisis pendapatan usahatani
ini adalah metode survey dengan cara
a. Biaya produksi (total cost)
mengambil data primer dan sekunder. Data
TC = TFC + TVC
primer diperoleh melalui wawancara langsung
Dimana:
kepada para petani Padi sawah menggunakan
TC= Total cost (total biaya)
daftar pertanyaan (Kuisioner), sedangkan data
TFC= Total Fixed cost (biaya tetap)
sekunder diperoleh dari yang terkait dalam hal
TVC= Total Variable cost (biaya tidak
ini kantor desa dan kantor kecamatan dan
tetap)
internet.
b. Penerimaan (total revenue)
Metode Pengambilan Sampel
TR = Q x Pq
Pengambilan sampel dalam penelitian
Dimana:
ini menggunakan metode accidental sampling
TR= Total revenue (penerimaan)
(pengambilan sampel secara kebetulan)
Q = Total production (jumlah produksi)
dengan jumlah petani padi sawah sebanyak 25

48
AGRIRUD – Volume 3 Nomor 1, April 2021: 46-54

P = Price (harga jual) Pendidikan


c. Pendapatan petani (income) Pendidikan menunjukkan tingkat
I = TR – TC pengetahuan, wawasan, pola pikir, dan perilaku
Dimana: seseorang. Semakin tinggi tingkat pengetahuan
I = Pendapatan seseorang, maka akan semakin tinggi
TR = Total revenue (total penerimaan) kemampuan seseorang untuk beradaptasi
TC = Total cost (total biaya) terhadap perubahan yang terjadi. Pendidikan
d. Analisis R/C Ratio yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
Dalam Harmono dan Andoko (2005), jenjang pendidikan formal yang pernah diikuti
R/C (Revenue Cost Ratio) adalah pembagian oleh petani responden. Untuk lebih jelasnya
antara penerimaan usaha dengan biaya dari tingkat pendidikan petani responden dapat
usaha tersebut. Analisa ini digunakan untuk dilihat pada Tabel 2.
melihat perbandingan total penerimaan dengan
total biaya usaha. Jika nilai R/C ratio di atas Tabel 2. Jumlah Responden Petani Padi Sawah
satu rupiah yang dikeluarkan akan memperoleh Menurut Tingkat Pendidikan
manfaat sehingga penerimaan lebih dari satu
Jumlah
rupiah. Secara sistematis R/C rasio dapat diru- Tingkat Presentase
Responden
muskan sebagai berikut: Pendidikan (%)
(orang)
Total Penerimaan Tidak 1 4
R/C Rasio = Sekolah
Total Biaya
SD 11 44
SMP 6 24
HASIL DAN PEMBAHASAN SMA 7 28
Total 25 100
Umur Sumber: Sumber: Diolah dari data primer, 2020
Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian
besar petani responden tergolong pada Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian
kelompok umur 51-60 tahun dengan persentase besar petani responden tergolong pada tingkat
52% dan sebagian kecil responden tergolong SMP dengan jumlah 11 orang dengan
pada kelompok umur 71-80 tahun dengan persentase 44% dan sebagian kecil responden
persentase 4%. tergolong pada tingkat pendidikan Tidak
Sekolah dengan persentase 4%.
Tabel 1. Jumlah Responden Petani Padi Sawah
Menurut Umur Luas lahan
Jumlah Luas lahan secara fisik tidak langsung
Umur Persentase mempengaruhi tingkat penerimaan petani
Responden
(tahun) (%) dikarenakan luas lahan sangat berpengaruh
(orang)
terhadap jumlah produksi. Untuk lebih jelas,
< 30 3 12
lahan yang ditanami responden dapat dilihat
41-50 4 16
pada Tabel 3.
51-60 13
61-70 4 16
71-80 1 4
Total 25 100
Sumber: Diolah dari data primer, 2020

49
Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sawah ................. (Jesica Octavia Najoan, Rine Kaunang, dan Grace A. J. Rumagit)

Tabel 3. Jumlah Responden Petani Padi Sawah adalah 3 dengan persentase 40% dan sebagian
Menurut Luas Lahan Yang Ditanami kecil jumlah tanggungan keluarga petani padi
sawah 1 dengan persentase 4%.
Jumlah
Luas Lahan Presentase
Responden Status Kepemilikan Lahan
(ha) (%)
(orang) Status kepemilikan lahan adalah status
0,2 – 0,9 6 24 kepemilikan lahan yang di garap petani. Secara
1–2 16 64 umum jenis lahan yang digarap bukan milik
3 3 12 sendiri yang dikuasai yakni sewa, sakap (bagi
Total 25 100 hasil), Untuk lebih jelas jumlah responden
Sumber: Diolah dari data primer, 2020 menurut status kepemilikan lahan dapat dilihat
pada Tabel 5.
Tabel 3. menunjukkan bahwa sebagian
besar petani responden memiliki luas lahan 1-2 Tabel 5. Jumlah Responden Petani Padi Sawah
ha dengan persentase 64% dan sebagian Menurut Status Kepemilikan Lahan
responden memiliki luas lahan yang ditanami Status Jumlah
Persentase
0,3-0,7 ha persentase 24% dan 3 ha dengan Kepemilikan Responden
(%)
persentase 12%. Lahan (orang)
Sakap 23 92
Jumlah Tanggungan Keluarga Hak Milik 2 8
Jumlah tanggungan keluarga adalah Total 25 100
banyaknya anggota keluarga yang terdiri dari Sumber: Diolah dari data primer, 2020
istri dan anak, serta orang lain yang turut serta
dalam keluarga atau hidup dalam satu rumah Tabel 5 menunjukkan bahwa sebagian
dan makan bersama yang menjadi tanggungan besar menurut status kepemilikan lahan
kepala keluarga. Untuk lebih jelas jumlah tergolong pada sakap (bagi hasil) lahan dengan
responden petani menurut tanggungan keluarga persentase 92% dan sebagian kecil hak milik
dapat dilihat pada Tabel 4. dengan persentase 8%.

Tabel 4. Jumlah Responden Petani Padi Sawah Penggunaan Bibit


Menurut Tanggungan Keluarga Salah satu faktor penting yang
menentukan tingkat hasil tanaman adalah bibit.
Jumlah Bibit bersama dengan sarana produksi lainnya
Jumlah seperti pupuk, air, cahaya, menentukan tingkat
Responden Persentase
Tanggungan hasil tanaman. Untuk lebih jelas rata-rata
(Orang) (%)
1 3 12 penggunaan bibit pergantang pada usahatani
2 6 24 padi sawah dan tergantung luas lahan yang
3 10 40 ditanam oleh petani padi sawah dapat dilihat
4 5 20 pada Tabel 6.
6 1 4
Total 25 100
Sumber: Diolah dari data primer, 2020

Tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian besar


jumlah tanggungan keluarga petani padi sawah

50
AGRIRUD – Volume 3 Nomor 1, April 2021: 46-54

Tabel 6. Penggunaan Bibit Pada Usahatani Padi Tabel 7. Penggunaan Pestisida, Fungisida dan
Sawah Pupuk Pada Usahatani Padi Sawah
Jumlah Rata-rata Penggunaan per
Jumlah Bibit
Responden Persentase Uraian hektar
(Gantang)
(orang) (%) Jumlah Satuan
<1 3 12 Pestisida - -
2-5 15 60 Dharmabas 8.800 ml
6-8 6 24 Nominee 1.000 ml
>9 1 4 Curacron 200 ml
Total 25 100 Clipper 3.750 ml
Sumber: Diolah dari data primer, 2020 Rice Star 10.000 ml
Rice Top 1.200 ml
Tabel 6 menunjukkan bahwa sebagian Montaf 1.200 ml
besar jumlah bibit 2-5 gantang dengan DMA 9.600 ml
persentase 60% dan sebagian kecil pada jumlah Regent 2.000 ml
bibit 9 gantang dengan persentase 4%. Gramaxone 100 lt
Urea 8.200 kg
Penggunaan Pupuk -Fungisida - -
Penggunaan pupuk juga harus Klensect 15.000 ml
memperhatikan jenis pupuk yang dipakai. Jenis Tebas 300 ml
pupuk yang digunakan dalam lahan pertanian Belt 500 ml
juga akan mempengaruhi kondisi tanah dan
Dangke 2.000 gr
tanaman. Untuk lebih jelas penggunaan pupuk
Sevin 1.600 gr
pada usahatani padi sawah dapat dilihat pada
-SP36 3.000 kg
Tabel 7. Tabel 7 menunjukkan bahwa
sebagian besar pestisida yang digunakan per -NPK/Phonska 5.050 kg
hektar adalah urea dengan jumlah 8.250 kg dan Sumber: Diolah dari data primer, 2020
sebagian yang digunakan per hektar SP36
NPK/phonska dengan jumlah 7.900 kg pupuk.
Penggunaan Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan unsur yang
penting dalam kegiatan usahatani. Tenaga kerja
yang banyak digunakan oleh petani adalah
tenaga kerja luar keluarga. Tenaga kerja dalam
keluarga yang ikut membantu usahatani petani
berjumlah sekitar 1-3 orang. Dengan rata-rata
sampel petani padi sawah untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel 8.

51
Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sawah ................. (Jesica Octavia Najoan, Rine Kaunang, dan Grace A. J. Rumagit)

Tabel 8. Penggunaan Tenaga Kerja (HOK) Tabel 9. Biaya Sarana Produksi Usahatani Padi
Pada Usahatani Padi Sawah Sawah
Uraian TKDK TKLK Jumlah Sarana Pemakaian Harga Biaya
Produksi (Satuan) (Rp) (Rp/Ha)
Kegiatan (HOK) (HOK) (HOK) Bibit 96.5 85.000 8.202.000
Pengolahan 2 46 48 -Pestisida
Lahan Dharmabas 22 65.000 1.430.000
Nominee 10 87.000 870.000
Penanaman - 78 78 Gramaxone 5 325.000 1.625.000
Persemaian 10 32 42 Clipper 15 160.000 2.400.000
Perlindungan 15 27 42 Rice Star 20 60.000 1.200.000
Rice Top 12 70.000 840.000
Pemupukan 13 30 43
Montaf 28 55.000 1.540.000
Penyiangan 8 23 31 DMA 24 48.000 1.152.000
Panen - 102 102 Regent 20 35.000 700.000
Total 34 338 386 Curacron 2 65.000 130.000
Urea 146 90.000 13.140.000
Sumber: Diolah dari data primer, 2020 -Fungisida
Klensect 30 70.000 2.100.000
Berdasarkan Tabel 8 dijelaskan bahwa Sevin 16 27.000 440.000
Belt 10 64.000 640.000
penggunaan tenaga kerja yang paling banyak Dangke 8 65.000 520.000
adalah panen sebesar 102 HOK. Besarnya Tebas 3 140.000 420.000
penggunaan tenaga kerja pada kegiatan tersebut -SP36 60 130.000 7.800.000
dikarenakan seluruh tenaga kerja digunakan -NPK/Phonska 101 125.000 12.625.000
Total - 1.766.000 49.672.000
dalam kegiatan panen. Tenaga kerja dalam
Sumber: Diolah dari data primer, 2020
keluarga terdiri dari Ayah, Ibu, Anak, Dan
Cucu sedangkan pada tenaga kerja luar keluarga
Tabel 9 menunjukkan bahwa biaya
adalah anggota-anggota kelompok tani yang
sarana produksi usahatani padi sawah per hektar
dalam kegiatannya bersifat gotong-royong.
sebesar Rp.25.765.000. hasil penelitian ini
mendapati bahwa biaya pestisida dan fungisida
Biaya Total
merupakan kontribusi terbesar dalam biaya
Total biaya adalah keseluruhan biaya
saprodi.
yang dikeluarkan petani sampel di desa
Tountimomor Kecamatan Kakas Barat dalam
Tabel 10. Biaya Penyusutan alat
mengelola usahatani padi sawah. Total biaya
adalah penjumlahan antara biaya tetap dan Biaya
biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang Jumlah
Uraian Penyusutan
penggunaannya tidak habis dalam satu masa (unit)
(Rp)
produksi dan besar kecilnya tidak tergantung
Cangkul 25 273.525
pada besar kecilya produksi. Biaya variabel
Sekop 25 289.375
adalah biaya yang berubah-ubah, habis dalam
Hand Traktor 6 4.698.850
satu kali pakai dan besar kecilnya biaya
Sprayer 15 542.600
tergantung pada biaya skala produksi, yaitu
biaya bibit, biaya pupuk, biaya obat-obatan, Sumber: Diolah dari data primer, 2020
biaya tenaga kerja dalam dan luar keluarga.
Tabel 10 menunjukkan bahwa nilai
penyusutan alat dari sampel petani padi sawah
yang ada di desa tountimomor sebesar
Rp.13.324.300 dan alat yang paling banyak

52
AGRIRUD – Volume 3 Nomor 1, April 2021: 46-54

digunakan oleh petani padi sawah ialah cangkul Tabel 13. Biaya Variabel Usahatani Padi sawah
dan sekop sebagai alat pembantu untuk petani
Biaya Variabel Padi
padi sawah yang ada di Desa Tountimomor. Uraian
Sawah
(Rp)
Tabel 11. Biaya Tenaga Kerja Usahatani Padi
Pembelian Saprodi 49.672.000
Sawah
Biaya Tenaga Kerja 243.715.500
Rata-rata Total 293.387.500
Uraian Jumlah TK Biaya Sumber: Diolah dari data primer, 2020
(Rp/HOK)
DK LK Tabel 13 menunjukkan bahwa
Pengelohan La- 2 46 25.000.000 pembelian saprodi dari sampel pada usahatani
han padi sawah yang ada di desa tountimomor
Penanaman - 78 53.100.000 sebesar Rp. 49.672.000 dan pada biaya tenaga
Persemaian 10 32 3.475.500 kerja usahatani padi sawah sebesar Rp.
Pemupukan 15 27 4.150.000 243.715.500.
Penyiangan 13 30 2.991.000
Penyemprotan 8 23 4.025.000 Tabel 14. Penggunaan Biaya Produksi
Panen - 102 140.050.000 Usahatani Padi Sawah
-Pajak 350.000 Rata-rata Biaya Padi
-Biaya Konsum- 10.574.000 Penggunaan Biaya
sawah
si, dan Karung Produksi
(Rp)
Total 243.715.500 Biaya Tetap 14.710.700
Sumber: Diolah dari data primer, 2020 Biaya Variabel 293.387.500
Total 308.098.200
Tabel 11 menunjukkan bahwa upah Sumber: Diolah dari data primer, 2020
tenaga kerja dengan jumlah keseluruhan sebesar
Rp. 243.715.500. merupakan biaya penyewaan Tabel 14 menunjukkan bahwa
tenaga kerja dari sampel usahatani padi sawah penggunaan biaya dari sampel usahatani padi
yang ada di desa tountimomor. sawah dengan biaya variabel sebesar Rp.
313.611.800.
Tabel 12. Biaya Tetap Usahatani Padi Sawah
Biaya Padi Sawah Tabel 15. Pendapatan Usahatani Padi Sawah
Uraian
(Rp/Ha) Jumlah Padi Sawah
Transportasi 6.900.000 Uraian
(Rp/Ha)
Penyusutan alat 7.810.700 Total Penerimaan (TR) 773.437.500
Total 14.710.700 Total Biaya (TC) 308.098.200
Sumber: Diolah dari data primer, 2020 Pendapatan 450.575.700
Sumber: Diolah dari data primer, 2020
Tabel 12 menunjukkan bahwa biaya tetap
yang ada pada sampel usahatani padi sawah Tabel 15 menunjukkan bahwa nilai rata-
yaitu transportasi sebesar Rp. 6.900.000 pada rata pendapatan dari sampel usahatani padi
hal ini dikarenakan dalam pengangkutan sawah adalah sebesar Rp. 450.575.700 dari
banyak menggunakan tenaga kerja yang di
butuhkan oleh petani padi sawah.

53
Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sawah ................. (Jesica Octavia Najoan, Rine Kaunang, dan Grace A. J. Rumagit)

tabel 14 terlihat bahwa total biaya lebih kecil Rp.773.437.500, dan total pendapatan
dari total penerimaan yang dikeluarkan. Rp.450.575.700 Dari aspek efisiensi ekonomis
diperoleh bahwa R/C komoditas padi sawah
Tabel 16. Rekapitulasi Pendapatan Petani sebesar R/C = 2,51.
Sampel Pada Usahatani Sawah Di
Desa Tountimomor Kecamatan KESIMPULAN DAN SARAN
Kakas Barat
Kesimpulan
Besaran
Berdasarkan hasil penelitian, maka
Uraian (Rp/Ha) Padi
dapat disimpulkan bahwa, pendapatan rata rata
Sawah
per hektar keseluruhan petani sampel usahatani
Biaya Saprodi
padi sawah yang berada di Desa Tountimomor
- Bibit 7.240.000
Kecamatan Kakas Barat Kabupaten Minahasa
- TK. Dalam Keluarga - adalah sebesar Rp. 21.787.985, total biaya
- TK. Luar Keluarga petani sampel usaha padi sawah Rp. 12.323.928
- Pestisida 11.887.000 sedangkan jumlah produksi petani sampel padi
- Fungisida 4.120.000 sawah 5.625 Kg. Pendapatan petani sampel
Penyusutan alat 13.324.300 usaha padi sawah didaerah penelitian sebesar
Biaya yang dibayarkan 11.044.800 Rp. 18.804.508 dan rata-rata Rp. 12.960.921
Total biaya 308.098.200 maka usaha padi sawah layak untuk diusahakan
Penerimaan 773.437.500 karena nilai R/C 2.51, sehingga usahatani padi
Pendapatan 450.575.700 sawah yang ada di Desa Tountimomor
Sumber: Diolah dari data primer, 2020 menguntungkan.
Saran
Tabel 16 menunjukkan bahwa total 1. Kepada petani disarankan untuk
penerimaan petani dari sampel usahatani padi memaksimalkan dan mempertahankan
sawah sebesar Rp.773.437.500 dengan usahatani padi sawah serta lebih
diperoleh pendapatan petani padi sawah meningkatkan pendapatan bagi petani
Rp.450.575.700. dalam usahatani padi sawah.
memaksimalkan dan mempertahankan
Tabel 17. Penggunaan Biaya, Penerimaan dan usahatani padi sawah serta lebih
Pendapatan Usahatani Padi Sawah meningkatkan pendapatan bagi petani
Di Desa Tountimomor Kecamatan dalam usahatani padi sawah.
Kakas Barat Kabupaten Minahasa 2. Usulan bagi Pemerintah untuk petani padi
sawah yang berada di desa
Total Total Pen- Total Pen-
3. Tountimomor agar lebih serentak untuk
Biaya erimaan dapatan R/C
penanaman padi sawah.pada unit usaha
(Rp/Ha ) (Rp/Ha) (Rp/Ha)
simpan/pinjam dengan agen BNI.
308.098.200 773.437.500 450.575.700 2.46
Sumber: Diolah dari data primer, 2020 DAFTAR PUSTAKA

Berdasarkan tabel 16 menunjukkan Adisasmita. H.R., 2005. Dasar-dasar Ekonomi


bahwa total biaya usahatani padi sawah dari 25 Wilayah. Graha Ilmu. Jakarta.
sampel sebesar 308.098.200, total penerimaan

54

Anda mungkin juga menyukai