PENYELIDIKAN TANAH
REVIEW
PENYELIDIKAN TANAH
JEMBATAN
8 JULY
STUDI PENDAHULUAN
1
Menjelaskan tentang data geoteknik (penyelidikan Tanah, Prarencana Jalan dan Jembatan, Peta-Peta
Dan Foto-Foto Udara) meliputi:
1. dokumen pelaksanaan dan penyelidikan tanah dari bangunan yang ada disekitar rencana lokasi
jembatan yang akan dibangun.
2. dokumen rencana lokasi jembatan yang akan dibangun.
3. dokumen peta-peta dan foto-foto udara.
4. dokumen-dokumen sejarah penggunaan lahan dan peristiwa-peristiwa geologi yang pernah
terjadi di daerah tersebut baik yang pernah dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan
SURVAI PENDAHULUAN
2
A. SURVEI PENDAHULUAN
Survai pendahuluan ini berupa tinjauan ke lokasi/lapangan tempat jembatan akan
dibangun. Pelaksanaan survai pendahuluan dilakukan setelah tinjauan data yang ada selesai
diolah, pengolahan dilakukan oleh ahli teknik tanah dan pondasi dan dimulai dengan
mengumpulkan semua informasi tentang ”tanah” yang telah digunakan sebagai bahan masukan
dalam perencanaan teknis. Informasi yang diperoleh berdasarkan data-data perencanaan teknis
dipakai sebagai bahan masukan untuk menetapkan dimana titik sondir dan titik bor harus
diletakkan. Dalam hal penyelidikan memerlukan pemboran mesin, ahli teknik tersebut sebaiknya
disertai kepala tim pemboran.
Survei pendahuluan tersebut dilakukan oleh Tim penyelidikan lapangan dengan cakupan
tugas sebagai berikut :
a. pemilihan peralatan dan perlengkapannya
b. penentuan jumlah dan letak titik sondir,
c. penentuan jumlah dan letak titik bor
d. pembuatan rencana kerja terutama persiapan waktu dan persiapan alat
5. PENYELIDIKAN GEOFISIKA
a. Survai pendahuluan bila perlu dapat dibantu dengan menggunakan alat geofisika
misalnya geolistrik dan geoseismik, untuk mendapatkan keterangan-keterangan bawah
permukaan
b. Pelaksanaan penyelidikan geofisika ini harus disertai dengan pemetaan topografi dan
peta geologi teknik.
3. Kontrol Vertikal
Untuk mencatat hasil-hasil penyelidikan bawah permukaan diperlukan adanya titik tetap
sebagai dasar pengukuran ketinggian titik penyelidikan dan kedalaman yang dicapai.
Ketinggian titik penyelidikan dapat diukur terhadap titik nol yang telah ditentukan untuk
suatu daerah penyelidikan.
7
b. Bila pondasi sumuran merupakan alternatif pertama, maka pengambilan contoh harus
dilakukan mulai kedalaman peletakan pondasi yang direncanakan samoai kedalaman
4xB dari dasar pondasi.
c. Bila pondasi tiang merupakan alternatif, maka pengambilan contoh harus diteruskan
sampai kedalaman 4,50 meter untuk batuan lapuk dan 7,5 meter untuk tanah kohesif
dibawah ujung tiang yang direncanakan, kecuali dijumpai lapisan/batuan keras sebagai
batuan dasar maka pengambilan contoh dihentikan.
8
konus sebesar 150 kg/cm2 pada kedalaman misalnya
25 m dari permukaan tanah asli, berarti pondasi tiang
diperhitungkan berdasarkan jumlah hambatan
pelekat, artinya tiang pancang diperhitungkan
sebagai “friction pile”.
Pondasi Sumuran. Pondasi sumuran digunakan apabila letak tanah keras
(tekanan konus sebesar 150 kg/cm2 ) berada sekitar 4 – 8
meter dari permukaan tanah. Elevasi telapak sumuran
diletakkan 1 m di bawah tanah keras; jadi misalnya
tekanan konus = 150 kg/cm2 berada pada kedalaman 6
meter dari permukaan tanah maka telapak kaki sumuran
diletakkan pada kedalaman 6 m + 1 m = 7 m dari
permukaan tanah. Untuk jelasnya lihat sketsa tersebut di
bawah :
9
Korelasi Umum Hasil Sondir
Hasil sondir biasanya ditampilkan dalam grafik tekanan konus (qc), tekanan friksi (fs)
serta perbandingan friksi dan konus (FR = fs/qc x 100%) dengan kedalaman. Untuk sondir
elektrik, grafik tegangan air pori juga ditampilkan dengan kedalaman. Dari grafik sondir,
dapat diperoleh korelasi dengan jenis tanah serta sifat mekanis lainnya. Penggunaan tabel
korelasi tersebut perlu diverifikasi dengan data pengeboran untuk memastikan akurasi.
2. PEMBORAN
Pemilihan peralatan untuk pemboran, akan tergantung pada metoda pemboran,
kemudahan mencapai lokasi, kondisi tanah/batuan, kedalaman yang dikehendaki serta
kondisi air tanah. Pada bagian ini akan diutarakan secara umum mengenai metoda pemboran
beserta peralatan dan penggunaannya untuk memberikan gambaran dalam memilih peralatan
pemboran.
Jenis Penjelasan
Pengeboran Auger Tangga Pada umumnya metode pengeboran ini hanya digunakan pada tanah kohesif kaku,
Putar Batang Menerus (Solid sehingga dinding lubang bor tetap stabil di seluruh kedalaman bor.
Stem Flight Augers) Karena penggunaannya terbatas, maka alat ini umumnya tidak cocok untuk investigasi
yang digabung dengan pengambilan contoh.
10
Pengeboran Auger Tangga Pada umumnya alat ini hampir sama dengan bor auger tangga putar batang
Putar Batang Berlubang menerus, namun mempunyai lubang besar di tengah
(Hollow) Menerus Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
a. Jika pekerjaan pengeboran dilanjutkan, batang tengah (center rod) dan matabor
tengah sebagai penyumbat auger (plug) dimasukkan ke dalam lubang batang
auger.
b. Batang tengah yang terdiri atas batang-batang penghubung yang disambung dari
dasar matabor ke drive cap dengan drive adaptor, digunakan untuk memastikan
bahwa batang tengah dan matabor berputar bersama-sama dengan auger
c. Jika elevasi pengambilan contoh sudah tercapai, batang dan matabor tengah harus
dicabut kembali. Kemudian tabung contoh dimasukkan melalui batang berlubang
untuk pengambilan contoh.
d. Metode alat ini biasanya digunakan pada tanah lempung atau tanah berbutir kasar
yang berada di atas muka air tanah, yang kemungkinan dinding lubang bor tidak
stabil.
e. Tanah di bawah muka air tanah di dasar bor akan mengalami tekanan air
hidrostatik, sehingga mengganggu tanah berbutir kasar atau lempung lunak. Hal
tersebut akan menimbulkan sembulan tanah sumbatan bor, dan menghalangi
tabung untuk mencapai dasar lubang bor
Pengeboran Putar dengan Biasanya merupakan metode yang paling memadai untuk lapisan tanah yang
Penyemprotan (Rotary Wash berada di bawah muka air tanah. Tepi lubang bor didukung pipa lindung (casing) atau
Borings) dibantu dengan air pembilas. Jika digunakan pipa lindung bor, pengeboran dapat
dilanjutkan secara bertahap dengan cara sebagai berikut:
a. Memukul pipa lindung masuk sampai kedalaman contoh yang diinginkan.
b. Membersihkan lubang bor sampai ke dasar pipa lindung.
c. Memasukkan alat pengambil contoh dan mengambil contoh dari bawah pipa
11
lindung.
Pengeboran Auger Ember Bor auger ember biasanya digunakan untuk keperluan sebagai berikut:
(Bucket Auger Borings) a. Mengambil contoh tanah dalam jumlah besar, misalnya untuk proyek yang
mempunyai masalah stabilitas lereng.
b. Mengamati kondisi geoteknik yang dilakukan dengan menggunakan rekaman
video yang efektif
c. Konfigurasi alat
d. Ember bor yang dipasang di dasar batang Kelly terdiri atas dua sampai empat
12
tabung baja empat persegi, yang dipasang satu pada sisi lainnya agar dapat
meneropong sampai ke dasar lubang bor.
e. Bor ember tipikal diperdalam dengan menggunakan mesin bor yang diletakkan di
atas truk
f. Pada umumnya alat ini memadai digunakan untuk semua jenis tanah dan batuan
dasar lunak sampai kaku.
g. Metode ini khususnya digunakan pada pengeboran material kerikil dan kerakal,
yang tidak dapat dilakukan dengan alat bor konvensional.
h. Untuk material keras (pembetonan atau batuan yang lebih besar dari yang dapat
masuk ke ember), ember khusus dan perlengkapannya dapat diganti dengan ember
penggali standar
Pengeboran Tangan Alat ini biasanya digunakan untuk mendapatkan informasi geoteknik dangkal dari
lapangan yang sulit dimasuki dengan kendaraan beroda empat. Jenisjenis bor tangan
yang tersedia dengan standar umum lubang tipe bor auger. Untuk tanah kohesif yang
stabil, bor tangan dapat dilanjutkan sampai kedalaman 8 m (25 ft)
Sumuran Uji/ Parit Uji Sumuran uji dan parit uji (trenches) dapat digunakan untuk membantu
pemeriksaan secara terperinci kondisi tanah dan batuan dangkal, dengan biaya relatif
rendah. Parit uji merupakan bagian penting dari investigasi geoteknik apabila terjadi
perubahan kondisi tanah yang signifikan (horisontal dan vertikal), adanya volume tanah
yang besar dan atau material bukan tanah (bongkahan, kerakal, debris) yang contohnya
tidak dapat diambil dengan metode konvensional, atau bentuk tanah tertanam yang
harus diidentifikasi dan atau diukur.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan parit uji adalah seperti berikut:
a. Pada umumnya penggalian yang dilakukan dengan alat mekanik (backhoe,
bulldozer) lebih baik daripada dengan tangan.
b. ) Kedalaman parit uji ditentukan berdasarkan investigasi, tetapi secara tipikal kira-
kira 2 m (6,5 ft) sampai 3 m (10 ft)
c. Pada waktu penggalian, dasar parit harus dijaga agar permukaan tanahnya relatif
rata mendatar
d. Survei pengontrolan parit uji harus dilakukan dengan menggunakan metode survei
optik untuk menentukan secara teliti elevasi muka tanah dan lokasi rencana parit
uji.
e. Pada umumnya parit uji dapat diurug kembali dengan material buangan yang
dihasilkan pada waktu penggalian. Material urugan tadi harus dipadatkan untuk
mencegah terjadinya penurunan berlebihan.
f. Peraturan penggalian parit uji yang memenuhi persyaratan keselamatan harus
diikuti sebelum pelaksanaan, bedasarkan peraturan institusi pemerintah yang
berlaku
13
PEMERIKSAAN LABORATORIUM UNTUK MENDAPATKAN DATA
KARAKTERISTIK DAN SIFAT-SIFAT TEKNIK (PROPERTIES) TANAH
14
Pemeriksaan laboratorium dimaksudkan untuk mendapatkan data karakteristik dan sifat sifat teknik
(properties) dari contoh-contoh yang didapat dari pemboran dan sumur / parit uji. Sifat-sifat teknik
tersebut diperlukan untuk perhitungan daya dukung, stabilitas dan penurunan. Disamping itu data
tersebut diatas dapat digunakan untuk klasifikasi sehingga sifat tanah sebagai pendukung pondasi dapat
ditafsirkan berdasarkan pengalaman yang ada.
15
konsolidasi yang akan terjadi terhadap tanah dimana
pondasi/timbunan akan diletakkan.
Hasil pemeriksaan konsolidasi dapat digunakan
untuk memilih jenis pondasi yang aman dan untuk
menghitung besar dan waktu penurunan yang akan
terjadi.
6. Triaxial. Pemeriksaan triaxial digunakan untuk menentukan
kohesi, sudut geser, tekanan air pori dalam tanah.
7. Geser Langsung (Direct Shear) hasil pemeriksaan geser langsung kurang teliti,
karena bidang runtuh yang terjadi pada geser
langsung dipaksakan oleh metoda pemeriksaannya,
sedangkan pada triaxial benda uji dibiarkan runtuh
melalui bidang yang paling lemah.
8. Kekuatan Tekan bebas (Unconfined Compressive Pemeriksaan kekuatan tekan bebas adalah
Strength) pemeriksaan tekan satu arah (Uniaxial), dimana
benda uji tidak diberi tekanan samping selama
mengalami pembebanan vertikal.
9. Kadar air dan Kepadatan Setempat Kadar air adalah perbandingan antara berat air yang
terkandung dalam tanah dengan berat kering tanah
teraebut, dinyatakan dalam peran. Pemeriksaan
kadar air ini merupakan pemarikaaan yang
sederhana dan murah tetapi penting bila digunakan
dalam hubungannya dengan pemeriksaan-
pemeriksaan lain.
16