PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu kegiatan konseling dan observasi lapangan yang dilakukan pada
puskesmas Tuminting Sampai saat ini diketahui bahwa permasalahan penyakit terbanyak
yang terdapat di wilayah kerja puskesmas Tuminting, di dominasi oleh penyakit-penyakit
yang berhubungan dengan masalah kesehatan lingkungan. Disamping itu upaya pengobatan
penyakit dan upaya perbaikan lingkungan dikerjakan secara terpisah dan belum terintegrasi
dengan upaya terkait lainnya. Petugas paramedis/medis mengupayakan pengobatan tanpa
memperhatikan kondisi lingkungan perumahan/pemukiman pasien, disisi lain petugas kesling
mengupayakan kesehatan lingkungan tanpa memperhatikan permasalahan penyakit/kesehatan
masyarakat
B. Tujuan
1 |KLINIK SANITASI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Klinik adalah balai pengobatan khusus seperti keluarga berencana, penyakit paru-paru
atau juga merupakan organisasi kesehatan yg bergerak dalam penyediaan pelayanan
kesehatan kuratif (diagnosis dan pengobatan), biasanya thd satu macam gangguan kesehatan.
Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud
mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya
lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.
Sanitasi dasar adalah Sarana sanitasi rumah tangga yang meliputi sarana buang air besar,
sarana pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga.
Klinik sanitasi merupakan wahana untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat
melalui upaya terintegrasi kesehatahn lingkungan-pemberantasan penyakit dengan bimbingan,
penyuluhan dan bantuan teknis dari petugas puskesmas. Klinik sanitasi bukan sebagai unit
pelayanan yang berdiri sendiri, tetapi sebagai bagian dari kegiatan puskesmas. Bekerja sama
dengan program yang lain dari sektor terkait di wilayah kerja puskesmas. Klinik sanitasi
lingkungan merupakan suatu upaya/kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan kesehatan
antara promotif, preventif dan kuratif yang difokuskan pada penduduk yang menderita
penyakit berbasis lingkungan dan masalah kesehatan lingkungan pemukiman yang
dilaksanakan oleh petugas puskesmas bersama masyarakat yang dapat dilaksanakan secara
aktif dan pasif di dalam dan di luar puskesmas (Depkes RI, 2002).
Dalam pelaksanaan kegiatan klinik sanitasi masyarakat difasilitasi oleh petugas
puskesmas, klinik sanitasi diharapkan dapat memperkuat tugas dan fungsi puskesmas dalam
melaksanakan pelayanan pencegahan dan penularan penyakit berbasis lingkungan dan semua
persoalan yang ada kaitannya dengan kesehatan lingkungan guna meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
Secara umum tujuan klinik sanitasi yaitu meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
melalui upaya preventif dan kuratif yang di lakukan secara terpadu, terarah dan terus menerus.
2 |KLINIK SANITASI
B. JENIS PENYAKIT MENULAR
1. MALARIA
3 |KLINIK SANITASI
3. DIARE
Diare merupakan kondisi yang ditandai dengan encernya tinja yang
dikeluarkan dengan frekuensi buang air besar (BAB) yang lebih sering dibandingkan
dengan biasanya. Pada umumnya, diare terjadi akibat konsumsi makanan atau
minuman yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit. Biasanya diare hanya
berlangsung beberapa hari, namun pada sebagian kasus memanjang hingga
berminggu-minggu.
4. ISPA
Infeksi saluran pernapasan akut atau sering disebut sebagai ISPA adalah
infeksi yang mengganggu proses pernafasan seseorang. Infeksi ini umumnya
disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, trakea (pipa pernafasan), atau bahkan
paru-paru.
ISPA menyebabkan fungsi pernapasan menjadi terganggu. Jika tidak segera
ditangani, infeksi ini dapat menyebar ke seluruh sistem pernapasan dan menyebabkan
tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen. Kondisi ini bisa berakibat fatal, bahkan
sampai berujung pada kematian.
ISPA merupakan penyakit yang mudah sekali menular. Orang-orang yang
memiliki kelainan sistem kekebalan tubuh dan orang-orang lanjut usia akan lebih
mudah terserang penyakit ini. Anak-anak juga memiliki risiko yang sama, karena
sistem kekebalan tubuh mereka belum terbentuk sepenuhnya.
Seseorang bisa tertular ISPA ketika dia menghirup udara yang mengandung virus atau
bakteri. Virus atau bakteri ini dikeluarkan oleh penderita infeksi saluran pernapasan
melalui bersin atau ketika batuk.
Selain itu, cairan yang mengandung virus atau bakteri yang menempel pada
permukaan benda bisa menular ke orang lain saat mereka menyentuhnya. Ini disebut
sebagai penularan secara tidak langsung. Untuk menghindari penyebaran virus
maupun bakteri, sebaiknya mencuci tangan secara teratur, terutama setelah Anda
melakukan aktivitas di tempat umum
4 |KLINIK SANITASI
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan adanya pelaksanaan kegiatan praktikum pengenalan alat pada labolatorium kimia
pada kampus kesehatan lingkungan mahasiswa bisa mengembangkan potensi dan profesi pada
bidang yang pada kegiatannya bisa memberi dampak yang baik pada lingkungan yang sehat
B. Saran
Kiranya dengan adanya praktek yang bertempat pada labolatorium fisik-kimia mahasiswa
bisa lebih semangat lagi dalam melaksanakan praktek agar pengetahuan yang pada dasarnya
kompotensi yang harus mahasiswa miliki itu tidak ada kesulitan dalam melaksanakan atau
5 |KLINIK SANITASI
DAFTAR PUSTAKA
eprints.ung.ac.id/6881/3/2013-1-13201-811409076-bab2-26072013104322.pdf
6 |KLINIK SANITASI