Anda di halaman 1dari 17

Perubahan Sosial dan Kebudayaan

Disusun oleh:

Kelompok 7:
1. Muhammad Husaini Dani (1510103010027)
2. Midawati (1510103010038)
3. Desfoel Maulana (1510103010032)
4. Abdullah (1510103010057)

Dosen : Bukhari Yusuf, MHSC

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2015

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt. yang telah memberi kesehatan kepada penulis sehingga terselesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
Nabi Muhammad saw.

Makalah ini di susun oleh penulis dengan berbagai rintangan baik itu yang datang dari diri
penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Tuhan akhirnya makalah dengan judul “Perubahan Sosial dan Kebudayaan” dapat terselesaikan.

Penyusunan makalah ini dibuat dalam rangka untuk melengkapi tugas dari mata kuliah Pengantar
Ilmu Sosiologi. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Pengantar Ilmu
Sosiologi Pak Bukhari Yusuh, MHSC yang telah membimbing penulis dalam hal membuat makalah
sederhana ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Banda Aceh, 3 Desember 2015

Penulis

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................. … i
Daftar Isi...................................................................................................... … ii

Bab  I Pendahuluan
A Latar Belakang ……..…….............………………..………………. 1

B Rumusan Masalah ………………………………..………………... 2

Bab  II Pembahasan
  A Perubahan social dan kebudayaan …………………..……….……. 3

B Bentuk – bentuk perubahan sosial ………………………............... 4

C Faktor yang menyebabkan perubahan social dan budaya …….….. 7

D Hubungan antara perubahan social dan perubahan kebudayaan …. 9

E Faktor yang mempengaruhi jalannya perubahan social dan kebudayaan 10

F Proses – proses perubahan social dan kebudayaan ……………….. 11

G Arah Perubahan …………………………………………………… 12

H Modernisasi ……………………………………………………….. 12

Bab  III Penutup
A Kesimpulan………………………………………........................... 14

B Daftar Pustaka …………………………………………………….. 14

ii

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Setiap masyarakat selama hidupnya pasti mengalami perubahan. Perubahan bagi masyarakat
yang bersangkutan maupun bagi orang luar yang menelaahnya , dapat berupa perubahan-
perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Adapula perubahan- perubahan yang
pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula perubahan- perubahan yang lambat
sekali, tetapi ada juga yang berjalan cepat.Maasyarakat yang statis dimaksudkan masyarakat
yang sedikit sekali mengalami perubahan dan berjalan lambat. Masyarakat yang dinamis adalah
masyarakat- masyarakat yang mengalami berbagai perubahan yang cepat. Jadi setiap masyarakat,
pada suatu masa dapat di anggap sebagai masyarakat yang statis. Sementara itu, pada masyarakat
lainnya dianggap sebagai masyarakat dinamis

Perubahan bisa berkaitan dengan:

1. Nilai- nilai sosial

2. Pola-pola perilaku

3. Organisasi

4. Lembaga kemasyarakatan

5. Lapisan dalam masyarakat

6. Kekuasaan dan wewenang, dan lain- lain.

Perubahan sosial pada lembaga- lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat ,


yang memengaruhi system sosialnya,termasuk di dalam nilai- nilai, sikap- sikap dan pola- pola
perilaku di antara kelompok- kelompok masyarakat.

4
B. Rumusan Masalah

Agar makalah tidak mengambang dan tersusun rapi secara benar, maka kami selaku penulis
makalah membuat beberapa rumusan masalah yang akan kami bahas didalam makalah :

A. Apa itu perubahaan social dan kebudayaan?


B. Apa sajakah bentuk-bentuk perubahan social?
C. Faktor apa sajakah yang menyebabkan perubahan social dan kebudayaan?
D. Bagaimana hubungan antara perubahan social dan perubahan kebudayaan?
E. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi jalannya perubahan social dan kebudayaan?
F. Bagaimana proses-proses perubahan social dan kebudayaan?
G. Apa yang dimaksud arah perubahan?
H. Apa yang dimaksud modernisasi?

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perubahan social dan kebudayaan

Sebenarnya di dalam kehidupan sehari- hari , tidak mudah untuk menentukan letak garis
pemisah antara perubahan sosial dan kebudayaan. Hal ini disebabkan tidak ada masyarakat yang
tidak mempunyai kebudayaan, sebaliknya tidak mungkin ada kebudayaan yang tidak terjelma
dalam suatu masyarakat. Hal ini mengakibatkan bahwa garis pemisah didalam kenyataan hidup
antara perubahan sosial dan kebudayaan lebih sukar lagi untuk di tegaskan. Biasanya antara
kedua gejala itu dapat di temukan hubungan timbal balik sebagai sebab dan akibat.

Kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan. Kita yang dahulu kecil tanpa tahu apa
pun, kini tumbuh dewasa. Kematangan fisik dan intelektual kita bertambah. Begitu pun,
kehidupan masyarakat. Keadaan masyarakat senantiasa mengalami perubahan, perkembangan,
dan pergantian. Perubahan-perubahan ini dalam ilmu sosial dinamakan perubahan sosial budaya.

Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat,
mencakup perubahan budaya yang di dalamnya terdapat perubahan nilai-nilai dan tata cara
kehidupan dari tradisional menjadi modern. Max Weber berpendapat bahwa perubahan sosial
budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakats ebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur-
unsur (dalam bukuSociological Writings). Sedangkan W. Kornblum berpendapat bahwa
perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu budaya masyarakat secara bertahap dalam
jangka waktu lama (dalam bukuSociology in Changing World).

Perubahan sosial budaya dapat bersumber pada pengalaman baru, pengetahuan baru,
penemuan baru, persepsi dan konsepsi baru, serta teknologi baru, sehingga menuntut
penyesuaian cara hidup serta kebiasaan masyarakat pada situasi yang baru. Di dalamnya terjadi
juga perubahan sistem nilai budaya, sikap mental demi terciptanya keseimbangan, dan integrasi
terhadap sistem nilai budaya.
Perubahan sosial terjadi dalam masyarakat memiliki beberapa ciri, antara lain sebagai
berikut:

6
1. Setiap masyarakat mengalami perubahan baik secara lambat maupun cepat sehingga tidak ada
masyarakat yang berhenti perkembangannya.

2. Perubahan yang terjadi pada suatu lembaga kemasyarakatan akan diikuti oleh perubahan-
perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya. Hal ini disebabkan oleh lembaga-lembaga
sosial bersifat interdependen akan saling memengaruhi sehingga sulit sekali untuk mengisolir
perubahan pada lembaga-lembaga sosial tertentu, proses yang dimulai dari proses selanjutnya
merupakan suatu mata rantai.

3. Perubahan sosial yang cepat biasanya menimbulkan disorganisasi yang bersifat sementara
karena berada dalam proses penyesuaian diri. Disorganisasi tersebut akan diikuti oleh
reorganisasi yang mencakup pemantapan dari kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang baru.

4. Perubahan sosial terjadi dalam bidang material dan immaterial karena keduanya memiliki
hubungan timbal balik.

5. Secara tipologis, perubahan sosial dapat dikategorikan dalam beberapa bentuk, yaitu sebagai
berikut:

a. Proses sosial, yaitu pergantian beragam pengahargaan, fasilitas, dan anggota dari
suatu struktur.
b. Segmentasi atau pembagian, yaitu pemekaran unit-unit struktural yang tidak terlalu
berbeda dengan unit-unit yang telah ada.
c. Perubahan struktur, yaitu timbulnya peran dan organisasi yang baru.
d. Perubahan struktur kelompok, yaitu pergantian komposisi kelompok, tingkat
kesadaran kelompok, dan hubungan antarkelompok dalam masyarakat.
B. Bentuk-bentuk perubahan social

Perubahan sosial dan kebudayaan dapat di bedakan kedalam beberapa bentuk, yaitu sebagai
berikut:

1. Perubahan Lambat (Evolusi)

Perubahan secara lambat atau evolusi memerlukan waktu yang lama. Perubahan ini
biasanya merupakan rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Pada
evolusi, perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Masyarakat

7
hanya berusaha menyesuaikan dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang timbul sejalan
dengan pertumbuhan masyarakat.

2. Perubahan Cepat (Revolusi)

Perubahan yang berlangsung secara cepat dinamakan dengan revolusi. Di dalam revolusi,
perubahan yang terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu maupun tanpa direncanakan. Selain
itu dapat dijalankan tanpa kekerasan maupun dengan kekerasan. Ukuran kecepatan suatu
perubahan sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat memakan waktu lama. Perubahan-
perubahan tersebut dianggap cepat karena mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat,
seperti sistem kekeluargaan dan hubungan antarmanusia. Suatu revolusi dapat juga berlangsung
dengan didahului suatu pemberontakan.

Secara sosiologis, persyaratan berikut ini harus dipenuhi agar suatu revolusi dapat tercapai.

a. Harus ada keinginan dari masyarakat banyak untuk mengadakan perubahan. Di dalam
masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan dan harus ada keinginan
untuk mencapai keadaan yang lebih baik.
b. Ada seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu memimpin masyarakat
untuk mengadakan perubahan.
c. Pemimpin harus dapat menampung keinginan atau aspirasi dari rakyat untuk kemudian
merumuskan aspirasi tersebut menjadi suatu program kerja.
d. Ada tujuan konkret yang dapat dicapai. Artinya, tujuan itu dapat dilihat oleh masyarakat
dan dilengkapi oleh suatu ideologi tertentu.
e. Harus ada momentum yang tepat untuk mengadakan revolusi, yaitu saat di mana keadaan
sudah tepat dan baik untuk mengadakan suatu gerakan.

3. Perubahan Kecil

Pada zaman dahulu, kaum perempuan di Indonesia setiap harinya mengenakan baju
kebaya. Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan mode, model pakaian yang mereka
kenakanpun mengalami perubahan. Ada yang memakai rok panjang, rok mini, celana panjang,
kaos, dan lainlain. Contoh tersebut merupakan suatu bentuk perubahan kecil.Apa yang kamu
ketahui mengenai perubahan kecil? Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi

8
pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi
masyarakat.

4. Perubahan Besar

Perubahan besar adalah suatu perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan
lembaga-lembaganya, seperti dalam sistem kerja, sistem hak milik tanah, hubungan
kekeluargaan, dan stratifikasi masyarakat. Contohnya kepadatan penduduk di Pulau Jawa telah
melahirkan berbagai perubahan, seperti semakin sempitnya lahan, terjadinya banyak
pengangguran tersamar di desa-desa, dan lainnya.

5. Perubahan yang Dikehendaki

Perubahan ini merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan
terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat.
Pihakpihak ini dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang
mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin dalam perubahan pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan.

Cara-cara untuk memengaruhi masyarakat adalah dengan rekayasa sosial ( social


engineering ), yaitu dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu. Cara ini sering
pula dinamakan perencanaan sosial ( social planning ). Contohnya, lahirnya undang-undang
pemilu yang merubah tata cara pemilihan presiden dan wakil presiden di Indonesia. Saat ini
rakyat memilihnya secara langsung.

6. Perubahan yang Tidak Dikehendaki

Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa perubahan yang tidak dikehendaki
oleh masyarakat. Karena terjadi di luar perkiraan dan jangkauan, perubahan ini sering membawa
masalah-masalah yang memicu kekacauan atau kendala-kendala dalam masyarakat.Oleh
karenanya, perubahan yang tidak dikehendaki sangat sulit ditebak kapan akan terjadi. Misalnya,
kasus banjir bandang di Sinjai, Kalimantan Barat. Timbulnya banjir dikarenakan pembukaan
lahan yang kurang memerhatikan kelestarian lingkungan. Sebagai akibatnya, banyak
perkampungan dan permukiman masyarakat terendam air yang mengharuskan para warganya
mencari permukiman baru.

9
C. Faktor yang menyebabkan perubahan social dan budaya

Untuk mempelajari perubahan masyarakat, perlu diketahui sebab-sebab yang melatari


terjadinya perubahan tersebut. Pada umumnya bahwa mungkin ada sumber yang terletak didalam
masyarakat itu sendiri dan ada yang letaknya diluar. Sebab-sebab yang bersumber dari dalam
masyarakat itu sendiri, antara lain:

1. Bertambah atau berkurangnya penduduk.

Pertambahan penduduk yang terjadi sangat cepatmenyebabkan terjadinya perubahan


dalam struktur masyarakat, terutama pada lembaga kemasyarakatnya. Misal, orang lantas
mengenal hak milik individual atas tanah, sewa tanah, bagi hasil dan lain sebagainya yang
sebelumnya belum dikenal. Berkurangnya penduduk mungkin disebabkan karena perpindahan
penduduk dari kota ke desa atau transmigrasi. Perpindahan penduduk mengakibatkan
kekosongan, misalnya dalam bidang pembagian kerja yang mempengaruhi lembaga-lembaga
kemasyarakatan. perpindahan penduduk telah berlangsung selama ratusan ribu lamanya didunia
ini.

2. Penemuan-penemuan Baru.

Suatu proses sosial dan kebudayaan yang besar, tetapi terjadi dalam waktu yang tidak
terlalu lama, adalah inovasi. Proses tersebut meliputi suat penemuan baru, jalannya unsur-unsur
kebudayaan baru yang tersebar ke lain-lain bagian masyarakat, dan cara-cara unsur kebudayaan
baru tadi diterima, dipelajari, dan akhirnya dipakai dalam masyarakat yang bersangkutan.
Penenemuan baru sebagai akibat terjadinya perubahan-perubahan dapat dibedakan dalam
pngertian dari discovery dan invention.

Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alasan atau
gagasan yang diciptakan oleh seorang individu. Discovery baru berubah menjadi invention
kalau masyarakat sudah mengakui, menerima dan menerapkan penemuan baru itu.

Apabila ditelaah lebih lanjut lagi tentang penemuan baru, terlihat ada beberapa faktor pendorong
yang dipunyai masyarakat, antara lain adalah:

a. Kesadaran individu-individu akan kekurangan dalam kebudayaannya.


b. Kualitas ahli-ahli dalam suatu kebudayaan.

10
c. Perangsang bagi aktivitas-aktivitas penciptaan dalam masyarakat.

Didalam setiap masyarakat tentu ada individu yang sadar akan adanya kekeurangan dalam
kebudayaan masyarakatnya. Sebagian orang menerima kekurangan-kekurangan tersebut sebagai
hal yang diterima begitu saja. Sebagian orang yang tidak puas dengan keadaan akan tetapi tidak
mampu memperbaiki keadaan tersebut. Mereka inilah yang kemudian menjaci pencipta-pencipta
baru tersebut.

3. Pertentangan Masyarakat

Pertentangan-pertentangan mungkin terjadi antara individu-kelompok, kelompok-


kelompok. Pada umumnya masyarakat tradisional di Indonesia bersifat kolektif. Segala kegiatan
didasarkan pada kepentingan masyarakat. Kepentingan individu walaupun diakui tapi
mempunyai fnganungsi sosial. Banyak timbul pertentangan antara kepentinga individu denga
kelompoknya, yang dalam hal-hal tertentu dapat menimbulkan perubahan-perubahan.

Pertentangan antar kelompok mungkin terjadi pada generasi muda dengan generasi tua.
Pertentangan-pertentangan demekian itu kerap terjadi, apalagi pada masyarakat yang sedang
berkembang dari tahap tradisional menuju ketahap modern. Generasi muda yang belum
terbentuk kepribadiaannya lebih mudah menerima unsur-unsur kebudayan asing atau barat yang
dalam beberapa hal mempunyai taraf yang lebih tinggi. Keadaan demikian dapat menimbulkan
perubahan-perubahan dalam masyarakat. Misalnya, pergaulan bebas antara wanita dengan laki-
laki, cara berpakaian, atau derajat wanita yang kian sama di dalam masyarakat dan lain-lain.

4. Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi.

Revolusi yang terjadi di Rusia pada 1917 telah menyulut terjadinya perubahan-perubahan
besar bagi negra rusia yang dulu adalah kerajaan berubah menjadi dictator proletariat yang
dilandaskan pada doktrin marxis. Segenap lembaga kemasyarakatan , mulai dari bentuk egara
sampai keulrga mengalami perubahan yang mendasar.

Suatu perubahan sosial dan kebudayaan dapat pula bersumber pada sebab-sebab yang
berasal dari luar masyarakat itu sendiri (factor ekstern) antara lain:

- Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang ada disekitar manusia

11
Terjadinya gempa bumi, banjir, tanah longsor dan lain-lain mungkin menyebabkan
masyarakamasyarakat terpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya. Misal, pada waktu dulu
masyarakat dulu berburu kini berpindah ke pertanian.

Sebab yang bersumber pada lingkungan alam, kadang-kadang disebabkan oleh tindakan manusia
itu sendiri. Misalnya penggunaan tanah yang sembrono tanpa memperhitungkan kelestarian
humus tanah, penebanagan hutan yang liar dapat menyebabkan banjir.

- Peperangan.

Perang dengan negara lain dapat menimbulkan perubahan, karena negara yang menang akan
memaksakan kebudayaannya kepada negara yang kalah.

- Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain.

Apabila sebab-sebab bersumber pada masyarakat lain, maka mungkin kebudayaan lain
melancarkan pengaruhnya. Hubungan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai
kecerendungan untuk menimbulkan hubungan timbal-balik, artinya masing-masing masyarakat
mempengaruhi masyarakat lainnya, tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakat yang lain
itu. Apabila salah satu kebudayaan yang bertemu mempunyai taraf teknologi yang lebih tinggi
maka yang terjadi adalah proses imitasi yaitu peniruan terhadap budaya lain. Mula-mula unsur-
unsur tersebut ditambahkan kebudaya asli namun lanbat laun kebudayaan asli diubah dengan
kebudayaan asing tersebut.

D. Hubungan Antara Perubahan Sosial dan Perubahan Kebudayaan

Teori-teori mengenai perubahan-perubahan masyarakat sering mempersoalkan perbedaan


antara perubahan-perubahan kebudayaan. Perbedaan demikian tergantung dari adanya perbedaan
pengertian tentang masyarakat dan kebudayaan. Apabila perbedaan perbedaan pengertian
tersebut dapat dinyatakan dengan tegas, maka dengan sendirinya perbedaan antara perubahan-
perubahan sosial dan perubahan-perubahan kebudayaan dapat di jelaskan.

Kingsley Davis berpendapat “bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan


kebudayaan”. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya, yaitu: kesenian, ilmu
pengetahuan, tekhnologi, filsafat, dan sebagainya. Bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk

12
serta aturan dalam organisasi sosial. Sebagai contoh dikemukakan perubahan pada logat bahasa
Aria setelah terpisah dari induknya. Akan tetapi, perubahan sosial tersebut tidak mempengaruhi
organisasi sosial masyarakatnya. Perubahan tersebut lebih merupakan perubahan kebudayaan
ketimbang kebudayaan social.

Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari, acap kali tidak mudah untuk letak garis pemisah antara
perubahan sosial dan kebudayaan. Hal itu di sebabkan tidak ada masyarakat yang tidak memiliki
kebudayaan, dan sebaliknya tidak ada kebudayaan yang tidak terjelma kedalam suatu
masyarakat. Hal itu mengakibatkan garis pemisah didalam kenyataan hidup antara perubahan
sosial dan kebudayaan lebih sukar lagi untuk di tegaskan. Biasanya antara kedua gejala itu dapat
ditemukan hubungan timbal balik sabagai sebab dan akibat.

E. Faktor yang Mempengaruhi Jalannya Perubahan Sosial dan Kebudayaan

Penyebab terjadinya perubahan sosial dan kebudayaan terbagi menjadi 2 yauitu faktor yang
mendorong dan faktor yang menghambat terjadinya sebuah perubahan. Dan semua akan
diterangkad dalam bentuk poin-poin sebagai berikut:

1. Faktor yang mendorong jalannya proses perubahan


 Kontak dengan kebudayaan lain
 Sistem pendidikan yang maju
 Sikap menghargai hasil karya seseorang dan sikap keinginan untuk maju
 Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan menyimpang
 Sistem lapisan masyarakat yang terbuka
 Penduduk yang heterogen
 Ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang tertentu
 Orientasi kemuka
 Nilai meningkatkan taraf hidup
2. Faktor yang menghambat terjadinya perubahan
 Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
 Pengembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
 Sikap masyarakat yang tradisionalistis

13
 Adanya kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat atau vested interest
 Rasa takut akan terjadi kegoyahaan terhadap integrasi kebudayaan
 Prasangka terhadap hal-hal baru
 Hambatan ideoligis
 Kebiasaan

F. Proses-proses Perubahan Sosial dan Kebudayaan

Didalam proses perubahan sosial dan kebudayaan melalui beberapa tahap tahap yang harus
dilalui seperti berikut:

1. Penyesuaian Masyarakat terhadap perubahan

Keserasian atau harmoni dalam masyarakat (sosial equilibrium) merupakan keadaan yang
diidam-idamkan setiap masyarakat. Keserasian masyarakat dimaksudkan sebagai suatu keadaan
suatu lembaga-lembaga kemasyarakatan yang pokok benar-benar berfungsi dan saling mengisi.
Dalam keadaan demikian, individu secara psikologis merasakan akan adanya ketentraman karena
tidak adanya pertentangan dalam norma-norma dan nilai-nilai.

2. Saluran-saluran Perubahan Sosial dan Kebudayaan

Saluran saluran perubahansosial dan kebudayaan (averue or chanel of change)


merupakan saluran-saluran yang dilaluioleh suatu proses perubahan. Umumnya saluran-saluran
tersebut adalah lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam bidang pemerintahan, ekonomi,
pendidikan, agama, rekreasi, dan seterusnya. Lembaga kemasyarakatan tersebut menjadi titik
tolak, tergantung pada cultural focus masyarakat pada suatu masa tertentu.

3. Disorganisasi (disintegrasi) dan Reorganisasi (reintegrasi)

Sebelum kita mengetehahui arti kedua kata tersebut kita artikan apakah itu organisasi?
Organisasi merupakan artikulasi dari bagian-bagian yang merupakan satu kebulatan yang sesuai
dengan fungsinya masing-masing. Kemudian pengertian dari disorganisasi dan reorganisasi
yaitu:

14
 Disorganisasi adalah proses berpudarnya norma norma dan nilai dalam masyarakat
dikarenakan adanya perubahan-perubahan yang terjadi dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan.

 Reorganisasi adalah proses pembentukan norma-norma dan nilai-nilai yang baru agar sesuai
dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang mengalami perubahan. Reorganisasi
dilaksanakan apabila norma-norma dan nilai-nilai yang baru telah melembaga(institusionalized)
dalam diri warga. Berhasil tidaknya proses pelembagaan tersebut dalam masyarakat.

G. Arah Perubahan (Directory Of Change)

Apabila seseorang mempelajari perubahan masyarakat, perlu pula diketahui kearah mana
perubahan dalam masyarakat itu bergerak. Hal yang jelas adalah perubahan bergerak
meninggalkan faktor yang diubah. Akan tetapi, setelah meninggalkan faktor itu mungkin
perubahan itu bergerak pada suatu bentuk yang sama sekali baru, mungkin pula bergerak ke arah
suatu bentuk yang sudah ada didalam waktu yang lampau. Usaha-usaha masyarakat Indonesia
yang bergerak ke arah modernisasi dalam pemerintahan, angkatan bersenjata, pendidikan, dan
industrialisasi yang disertai usaha untuk menemukan kembali kepribadian Indonesia merupakan
contoh kedua arah yang berlangsung pada waktu yang sama dalam masyarakat kita(Soerjono
Soekanto,2006: 300). Contohnya “Dulu sebelum orang belanda datang ke indonesia masyarakat
indonesia sudah mengenal pendidikan agama melaui padepokan-padepokan atau pondok untuk
belajar agama. Namun setelah Belanda datang sistem pendidikan sekuler pun mulai ada di
Indonesia yaitu memisahkan antara agama dan ilmu. Namun seiring perkembangan zaman kini
banyak perubahan yang terjadi yaitu banyak berdirinya sekolah-sekolah madrasah yang
menyatukan kembali antara ilmu dan agama.”

H.  Modernisasi

Proses modernisasi mencakup proses yang sangat luas. Kadang-kadang batas-batasnya tak
dapat secara mutlak. Namun pada dasarnya modernisasi mencakup suatu transformasi total dari
kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam artian teknoplogis serta organisasi
sosial ke arah pola-pola ekonomis dan menjadi ciri negara barat yang stabil.

15
Syarat-syarat modernisasi yaitu:

 Cara berfikir ilmiah


 Sistem administrasi negara yang baik
 Adanya sistem pengumpulan data yang terbaik dan teratur
 Penciptaan iklim favorable (menyenangkan, menguntungkan) dari masyarakat
 Tingkat organisasi yang tinggi
 Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan social (social planning)

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perubahan sosial merupakan gejala pergeseran atau pergantian yang bersifat normal dan
universal artinya perubahan itu penting dan pasti terjadi pada masyarakat apapun dan dimanapun
sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi
geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun difusi ataupun penemuan
baru dalam masyarakat.

Terjadinya perubahan sosial dalam suatu masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik
faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri maupun faktor yang berasal dari luar
masyarakat. Seperti hal nya kejadian yang lain apabila terdapat apabila ada sebab yang
melatarbelakangi terjadinya suatu kejadian pasti terdapat akibat yang ditimbulkan dari adanya
kejadian tersebut. Begitu pula dengan perubahan sosial disamping ada faktor penyebab
terjadinya perubahan sosial juga terdapat akibat/ dampak dari perubahan sosial itu sendiri, baik
dampak yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif.

B. Daftar Isi

  Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.2006

17

Anda mungkin juga menyukai