Disusun Olehh :
2. Patofisiologi
Berikut tanda dan gerjala dari sprain ankle menurut Chan (2011) :
a. Nyeri
Biasanya terjadi tepat setelah cedera. Keparahan nyerinya tergantung pada
grade dari sprain.
b. Bruishing atau kemerahan
Tidak lama setelah cedera akan terlihat kemerahan pada bagian ankle yang
mengalami sprain.
c. Keterbatasan Gerakan
Kesulitan dalam berjalan atau menapakkan kaki yang cedera pada ankle adalah
salah satu gejala pada sprain ankle.
d. Pembengkakan
Pembengkakan bisa terjadi pada area ankle atau pada tungkai bawah yang
terlibat. Pembengkakan bisa ringan maupun parah tergantung pada grade dari
sprainnya.
e. Popping Sound
Terdengar suara krack ataupun popping saat mengalami cedera.
a. Latihan Penguatan
Pemain sepak bola yang terkena sprain ankle tidak ditangani langsung
dengan baik akibatnya mereka sering terjadi cidera berulang yang memperparah
cidera itu sendiri. Menurut Ismaningsih (2015), Proprioceptive dapat juga diartikan
sebagai keseluruhan kesadaran dari posisi tubuh. Kesadaran posisi akan
berpengaruh terhadap gerak yang akan dilakukan, oleh sebab itu alat atau media
pembebanan untuk meningkatkan kekuatan, mobilitas, dan fungsi ROM adalah
theraband. Theraband adalah media pembebanan untuk latihan penguatan otot-otot
ankle atau media pembebanan untuk meningkatkan kekuatan, mobilitas dan fungsi
ROM. Waktu perlakuan sekitar 10 detik pengulangan 8 kali dan istirahat 20- 30 detik.
Pada permulaan latihan hasil baik dilaksanakan frekuensi selama 3 hari per minggu,
sedangkan lama latihan adalah 4-6 minggu (Joshua, 2013). Adapun metode latihan
menggunakan theraband sebagai berikut :
2. Theraband Dorsoflexion
Duduk kemudian ikat kaki dengan theraband pada pangkal jari kaki yang
cedera dan kaki satunya menginjakkan tali. Tarik kaki ke arah eversion/ luar dengan
di tahan menggunakan tali dengan posisi tumit menyentuh lantai. Ulangi delapan kali
repetisi, dua set.
4. Theraband inversion
Duduk kemudian ikat kaki dengan theraband pada pangkal jari kaki yang
cedera dan silangkan kaki satunya untuk menginjakkan tali. Tarik kaki ke arah
inversi/dalam dengan di tahan menggunakan tali dengan posisi tumit menyentuh
lantai. Ulangi delapan kali repetisi, dua set.
b. Latihan Functional
Latihan berdiri satu kaki diatas papan bulat dengan roda di bawahnya. Papan
ini sedemikian, rupa sehingga seseorang yang beridiri diatas papan tersebut akan
bergoyang dan harus diusahakan agar tidak jatuh. Meski berbentuk seperti latihan
keseimbangan, tetapi latihan ini sebenarnya ditujukan menjaga stabiliitas pada
tungkai bawah. Karena latihan bersifat semi otomatis, maka latihan ini sering
dikombinasikan dengan tugas latihan seperti menendang pada atlet sepak bola
[ CITATION les20 \l 1033 ].
2) Dodging run
Farquhar W, 2013. Spindle Otot Lalu Lintas di Ankle Secara Tidak Aman Selama
Ligamenous Stress. Journal of Athletic Training 2013; 48 (2): 192-202, doi:
10.4085 / 1062-6050-48.1.09, oleh National Athletic Trainers ‘Association,
Inc, dari: http://www.natajournals.org