Anda di halaman 1dari 7

LATIHAN PADA ATLET SEPAK BOLA PASCA

SPRAIN ANKLE GRADE 1

Disusun Olehh :

Maria Dewi Pinkansari ( 1803066 )


Mida Wati ( 1803068 )

FAKULTAS KESEHATAN DAN KETEKNISIAN MEDIK


PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA FISIOTERAPI
SEMARANG 2020/2021
1. Definisi

Sprain ankle merupakan bentuk cedera berupa robekan pada ligament


(jaringan penghubung tulang dan tulang) atau kapsul sendi yang memberikan
stabilitas sendi pada ankle (Farquhar, 2013).

2. Patofisiologi

Sprain ankle bisa terjadi karena overstretch pada ligamen complex


lateral ankle dengan posisi inversi dan plantar fleksi yang tiba-tiba terjadi saat ini
tidak menumpu sempurna pada lantai / tanah yang tidak rata. Ligamen pada lateral
ankle antara lain: ligament talofibular anterior yang berfungsi untuk menahan
gerakan ke arah plantar fleksi. Ligament talofibular posterior yang berfungsi untuk
menahan pergerakan ke arah inversi. Ligament calcaneocuboideum yang berfungsi
untuk menahan pergerakan ke arah plantar fleksi. Ligament talocalcaneus yang
berfungsi untuk menahan pergerakan ke arah inversi dan ligament calcaneofibular
yang berfungsi untuk menahan pergerakan ke arah inversi (Chan, 2011). Menurut
Farquhar (2013) cidera sprain ankle dibagi menjadi empat tingkatan :
a. Tingkat 1 (Ringan)
Robekan terjadi pada serat ligament, ada hematom kecil dalam ligament, tidak
ada gangguan fungsi.
b. Tingkat 2 (Sedang)
Robekan terjadi lebih luas (<50 %), terjadi gangguan fungsi, proteksi diperlukan
untuk kesembuhan.
c. Tingkat 3 (Berat)
Robekan terjadi secara total atau ligament lepas dari tempat perlekatannya dan
fungsi terganggu total, tindakan yang diperlukan adalah segera tempatkan kedua
ujung robekan secara berdekatan.
d. Tingkat 4 (Sprain Fracture)
Ligament lepas dari tempat perlekatannya diikuti lepasnya sebagian tulang yang
dilekatinya.
3. Tanda dan gejala sprain ankle

Berikut tanda dan gerjala dari sprain ankle menurut Chan (2011) :
a. Nyeri
Biasanya terjadi tepat setelah cedera. Keparahan nyerinya tergantung pada
grade dari sprain.

b. Bruishing atau kemerahan
Tidak lama setelah cedera akan terlihat kemerahan pada bagian ankle yang
mengalami sprain.

c. Keterbatasan Gerakan
Kesulitan dalam berjalan atau menapakkan kaki yang cedera pada ankle adalah
salah satu gejala pada sprain ankle.

d. Pembengkakan
Pembengkakan bisa terjadi pada area ankle atau pada tungkai bawah yang
terlibat. Pembengkakan bisa ringan maupun parah tergantung pada grade dari
sprainnya.

e. Popping Sound
Terdengar suara krack ataupun popping saat mengalami cedera.

4. Latihan pada pasca sprain ankle grade 1

a. Latihan Penguatan

Pemain sepak bola yang terkena sprain ankle tidak ditangani langsung
dengan baik akibatnya mereka sering terjadi cidera berulang yang memperparah
cidera itu sendiri. Menurut Ismaningsih (2015), Proprioceptive dapat juga diartikan
sebagai keseluruhan kesadaran dari posisi tubuh. Kesadaran posisi akan
berpengaruh terhadap gerak yang akan dilakukan, oleh sebab itu alat atau media
pembebanan untuk meningkatkan kekuatan, mobilitas, dan fungsi ROM adalah
theraband. Theraband adalah media pembebanan untuk latihan penguatan otot-otot
ankle atau media pembebanan untuk meningkatkan kekuatan, mobilitas dan fungsi
ROM. Waktu perlakuan sekitar 10 detik pengulangan 8 kali dan istirahat 20- 30 detik.
Pada permulaan latihan hasil baik dilaksanakan frekuensi selama 3 hari per minggu,
sedangkan lama latihan adalah 4-6 minggu (Joshua, 2013). Adapun metode latihan
menggunakan theraband sebagai berikut :

1. Theraband Plantar flexion

Tempatkan theraband sekitar terlibat kaki seperti yang digambarkan.


Kaki melawan tarikan pita tahan dan mengontrol, gerakan kembali. Ulangi delapan
kali repetisi, dua set.

2. Theraband Dorsoflexion

Tempatkan theraband sekitar terlibat kaki seperti yang digambarkan.


Kaki melawan tarikan pita tahan dan mengontrol, gerakan kembali. Ulangi delapan
kali repetisi, dua set.
3. Theraband Eversion

Duduk kemudian ikat kaki dengan theraband pada pangkal jari kaki yang
cedera dan kaki satunya menginjakkan tali. Tarik kaki ke arah eversion/ luar dengan
di tahan menggunakan tali dengan posisi tumit menyentuh lantai. Ulangi delapan kali
repetisi, dua set.

4. Theraband inversion

Duduk kemudian ikat kaki dengan theraband pada pangkal jari kaki yang
cedera dan silangkan kaki satunya untuk menginjakkan tali. Tarik kaki ke arah
inversi/dalam dengan di tahan menggunakan tali dengan posisi tumit menyentuh
lantai. Ulangi delapan kali repetisi, dua set.

b. Latihan Functional

Latihan fungsional adalah latihan yang melibatkan beberapa faktor stabilisasi


secara langsung seperti performa otot dan rangsangan pada sendi kontrol gerak
yang baik. Latihan fungsional ini akan memperbaiki gangguan stabilisasi secara
menyeluruh [ CITATION les20 \l 1033 ].
1) Wobble Board Exercise

Latihan berdiri satu kaki diatas papan bulat dengan roda di bawahnya. Papan
ini sedemikian, rupa sehingga seseorang yang beridiri diatas papan tersebut akan
bergoyang dan harus diusahakan agar tidak jatuh. Meski berbentuk seperti latihan
keseimbangan, tetapi latihan ini sebenarnya ditujukan menjaga stabiliitas pada
tungkai bawah. Karena latihan bersifat semi otomatis, maka latihan ini sering
dikombinasikan dengan tugas latihan seperti menendang pada atlet sepak bola
[ CITATION les20 \l 1033 ].

2) Dodging run

Pada peningkatan kecepatan diperlukan peningkatan faktor–faktor yang


mempengaruhinya, yaitu kelincahan, kekuatan, kecepatan reaksi, keseimbangan,
fleksibilitas, dan koordinasi neuromuscular. Dodging run bertujuan untuk
meningkatkan stabilitas dan kecepatan, meningkatkan fungsi sensorimotor, dan
memudahkan tubuh untuk bergerak secara efektif dan efisien [ CITATION Put18 \l 1033
].
DAFTAR PUSTAKA

Chan K, Ding B, dan Mroczek K, 2011. Ketidakstabilan pergelangan kaki lateral akut


dan kronis pada atlet. Buletin Rumah Sakit Nyu untuk Penyakit Bersama
2011; 69 (1): 17-26 17

Farquhar W, 2013. Spindle Otot Lalu Lintas di Ankle Secara Tidak Aman Selama
Ligamenous Stress. Journal of Athletic Training 2013; 48 (2): 192-202, doi:
10.4085 / 1062-6050-48.1.09, oleh National Athletic Trainers ‘Association,
Inc, dari: http://www.natajournals.org

Putra, H. K. (2018). Pengaruh Penambahan Dodging Run Pada Peningkatan


Kecepatan Pemain Bola Pasca Cedera Sprain Ankle Di Ssb T.M.S Sleman .
lesmana, S. I. (2020). Fisioterapi dan Cidera Olahraga. (S. B. widodo, Ed.)
Jakarta Timur: Rayyana Komunikasindo.

Ismaningsih. (2015).Tesis Penambahan Proprioceptive Exercise Pada Intervensi


Strengthening Exercise Lebih Meningkatkan Kelincahan Pada Pemain
Sepakbola. Program Pascasarjana. Universitas Udayana Denpasar.

Joshua C. Dubin. (2013). Injury Management Update. Ankle Sprain/Twisted ankle.


Vol 1. Nomor 14.
Lesmana, S. I. (2020). Fisioterapi dan Cidera Olahraga. (S. B. widodo, Ed.) Jakarta
Timur: Rayyana Komunikasindo.

Anda mungkin juga menyukai