Anda di halaman 1dari 3

Nama Kelompok :

1. Jelita Mutiara (1803058)


2. Naufal Falah (1803074)
3. Maria Dewi Pinkansari (1803066)
4. Onivia Ayundawati (1803080)
5. Rachmah sachfitri (1803085)

Soal !
Seorang pasien mengeluh nyeri bahu sebelah kanan, pertanyaan :

1) Bagaimana anda tahu bahwa pasien tersebut menderita tendinitis


supraspinatus bukanya bursitis subdeltoid ?
2) Bagaimana mengatasi mengatasi tendinitis supraspinatus tersebut?
3) Apakah adanya muscle imbalance pada sendi bahu dan gelang bahu
bisa memicu terjadinya tendinitis supraspinatus ?
4) Kalau jawaban iya, bagaimana saudara mengatasi kasus tersebut?

Jawaban !

1) Pertama, sebelum menentukan nyeri tersebut adalah akibat tendenitis


supraspinatus bukannya bursitis sup deltoid, kita harus mengetahui
dahulu perbedaan antara keduanya.
Tendenitis supraspinatus merupakan peradangan (kemerah-merahan,
lika & bengkak) pada tendon. Permasalahan yang timbul pada
tendinitis supraspinatus brupa nyeri bahu yang disertai adanya
keterbatasan gerakan sendi bahu. Daerah nyeri biasanya dirasakan
diseluruh daerah sendi bahu dan rasa nyeri bertambah saat lengan
diangkat. Sedangkan…
Pada Bursitis Subdeltoid penderita mengeluh tidak dapat mengangkat
lengan kesamping (abduksi aktif). Tapi sebelumnya sudah terasa
pegal di shoulder. Kedua, lokasi nyeri yang dirasakan pada waktu
mengabduksikan lengan ialah insertion musculus deltoideus pada
tuberositas humeri. Nyeri ini merupakan “refered pain”, bursitis
subdeltoid yang khas sekali dan jarang terdapat tanda2 peradangan
dan dapat disebabkan oleh traumalangsung setempat, overuse (trauma
ringan yang berulang) bisa jg jadi kelanjutan dari tendinitis
supraspinatus.
Kedua, atau cara lainnya adalah dengan melakukan test spesifik
untuk kasus yang dicurigai sebagai tendenitis supraspinatus seperti
supraspinatus test,dll.
2) Bila tendenitis masih dalam fase yang akut/sub akut, maka
penanganan lebih difokuskan untuk mengatasi radangnya dulu, bisa
dengan memberikan exercise isotonik atau jg yang dapat
menimbulkan pumping action sehingga diharapkan dapat
mempercepat pemulihan dari inflamasi.
Setelah mengatasi radangnya, pilihan lainnya bisa jg diberikan
Modalitas fisioterapi yang diberikan yaitu MWD, terapi latihan, dan
manual terapi. Terapi latihan yang diberikan berupa active exercise
dan pendulum exercisise. Manual terapi yang diberikan berupa traksi
latero ventro cranial dan glide ke arah caudal, glide posterior.
Tujuan yang hendak dicapai pada kondisi ini adalah mengurangi
nyeri, meningkatkan LGS, meningkatkan kekuatan otot, dan tujuan
jangka panjang meingkatkan dan mengembalikan aktivitas fungsional.

3) A. Muscle imbalance adalah ketidakseimbangan kekuatan otot yang


menjadi salah satu faktor risiko penyebab terjadinya cedera. Muscle
imbalance menyebabkan distribusi gaya yang diterima tubuh tidak
merata.
B. Fungsi rotator cuff adalah untuk mempertahankan posisi sendi
bahu glenohumeral dan secara anatomi tendon supraspinatus melewati
acromion, berfungsi saat melakukan gerakan abd shoulder.
Jika otot rotator cuff lemah maka otot tidak mampu mengagkat beban
(lengan) saat melakukan gerakan abd, sehingga mengakibatkan
tendon akan bergesekan dengan acromion, maka hal tersebut lama
kelamaan dapat memicu terjadinya cidera pada tendon supraspinatus.

4) Jika tendinitis disebabkan oleh adanya muscle imbalance, maka


langkah/upaya pertama yang bisa dilakukan adalah bila tendenitis
masih dalam fase yang akut/sub akut, maka penanganan lebih
difokuskan untuk mengatasi radangnya dulu, bisa dengan
memberikan exercise isotonik atau jg yang dapat menimbulkan
pumping action sehingga diharapkan dapat mempercepat pemulihan
dari inflamasi.
Kemudia langkah kedua adalah mengembalikan kekuatan otot pada
rotator cuff tesebut. Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah
terapi latihan dengan metode PNF (Proprioceptive Neuromuscular
Facilitation).
PNF adalah teknik peregangan yang dimanfaatkan untuk
meningkatkan elastisitas otot dan telah terbukti memiliki efek positif
pada gerakan aktif dan pasif.

 Teknik PNF bisa diberikan untuk mengatasi permasalahan yang


ditimbulkan oleh pasien tendinitis supraspinatus antara lain :
mengurangi nyeri, menambah luas gerak sendi, mempertahankan
dan meningkatkan kekuatan otot.
 Setelah itu dapat diberikan modalitas2 lain seperti Terapi latihan
yang diberikan berupa active exercise dan pendulum exercisise.
Manual terapi yang diberikan berupa traksi latero ventro cranial
dan glide ke arah caudal, glide posterior.
Tujuannya masih sama, yaitu mengurangi nyeri, meningkatkan
LGS, meningkatkan kekuatan otot, dan tujuan jangka panjang
meingkatkan dan mengembalikan aktivitas fungsional.

Anda mungkin juga menyukai