Anda di halaman 1dari 12

BAB.

III

POLA PIKIR APARATUR SIPIL


NEGARA SEBAGAI PELAYAN
MASYARAKAT

A. Pengertian Pola Pikir


Sebelum berbicara tentang pola pikir, maka dalam pokok bahasan ini
akan dibahas apakah berpikir itu? Berpikir adalah proses mental. Berpikir
adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kinerja otak (Alek sobur,
2003).Di dalam berpikir setiap individu menggunakan pola-pola pikir
tertentu.Misalnya kita berpikir saat mendapatkan penugasan dari pimpinan
untuk membuat surat, mengantar surat saat saudara juga mendapatkan tugas
lain, anda akan memikirkan mana yang dikerjakan terlebih dahulu dan lain
sebagainya.
Workshop Pengembangan Jati Diri dan Pola Pikir Bagi para pejabat
struktural dan Fungsional, 2003).Selanjutnya dikatakan bahwa pola pikir
adalah pola yang menetap dalam pikiran bawah sadar seseorang.Keyakinan
merupakan bagian dari pola pikir (mind setting, LPCD, 2005). Apakah pikiran
bawah sadar itu?. Mel sandy dalam bukunya The piece of mind mengatakan
bahwa pikiran bawah sadar adalah gudang dimana seluruh informasi tersimpan.
Pengalaman yang direkam dalam pikiran bawah sadar inilah yang membentuk
pola pikir seseorang.Rekaman bawah sadar ini berasal dari lingkungan dimana
dia berada.Pengaruh lingkungan tersebut di antaranya adalah lingkungan
keluarga, lingkungan sosial, adat istiadat, serta lingkungan pergaulan seseorang.
Pertanyaannya adalah pola pikir yang bagaimanakah yang terekam dalam
diri seseorang? Hal ini sangat tergantung dari input yang masuk ke dalam
otak seseorang. Pola pikir yang sudah mengakar dalam dirinya tersebut
akan terlihat dalam pola perilakunya sehari-hari. Oleh karena itu faktor dominan
yang membentuk pola pikir seseorang adalah lingkungan dimana dia
berada.Pola pikir ini dapat memicu pelaksanaan pekerjaan sekaligus juga
menghambat pelaksanaan pekerjaan.

Untuk meneropong masa depan berawal dari membangun pola pikir. Ada
banyak hal, termasuk tantangan, pilihan dan menentukan arah sesuai
keinginan

melihat masa depan. Pakar psikologi Howard Gardner menuangkan ide dalam
bukunya ‘Five Mind for the Future’,melaui uraian tentang teori kecerdasan
majemuk yang dia paparkan melalui serangkaian riset.Secara garis besar ada
lima hal yang menjadi pertimbangan;
Pertama, mulai dari pikiran yang disipilin.Artinya berangkat dari suatu
perilaku yang mencirikan disiplin ilmu, keterampilan pada suatu profesi.Sebut
saja ketika seorang warga Negara menjadi PNS, maka menguasai ilmu dan
ketentuan yang berlaku dalam bidang pekerjaannya merupakan hal penting
sebagai pekerja profesional.
Kedua, pikiran yang dapat menyerap berbagai informasi dari beragam
sumber.Kemudian memahami dan meraciknya menjadi suatu pengetahuan
yang baru.Inilah sentesa penting ketika banjir informasi mengalir. Tanpa bisa
melihat perioritas informasi yang menjadi kebutuhan, maka akan tenggelam
dan tergelincir dalam lautan informasi.
Ketiga, pikiran yang mencoba membentangkan pertanyaan tak terduga,
termasuk memaparkan cara berpikir baru. Pola pikir inilah yang akan membuat
kita mampu berpikir secara lateral dan bukan sekedar berpikir linear
mengikuti jalur konvensional yang acap hanya akan membuat kita stagnan.
Bergerak maju, progresif, demi terciptanya sejarah hidup yang positif dan
bermakna.
Empat, pola pikir menyambut perbedaan pandangan dengan sukacita,
dan bukan dengan sikap saling curiga. Sebuah pola pikir yang akan membuat
kita terhindar dari anarki akibat pemaksaan kepentingan. Sebuah pola pikir
yang senantiasa mengajak kita untuk merayakan keragaman pandangan dan
sekaligus menghadirkan empati.
Kelima.pola pikir etis. Inilah pola pikir yang membujuk membangun
kemuliaan dan keluhuran dalam kehidupan personal dan profesional kita. Sebab
pada akhirnya, bagaimana mungkin menjadi ‘terbaik’ jika pola pikir masih
berselimut dengki, cemburu, sok tahu dan merasa hebat
B. Proses Terbentuknya Pola Pikir
Bagaimana pola pikir itu terbentuk tergantung dari proses terjadinya pola pikir

itu sendiri. Ada 2 (dua) proses yang membentuk pola pikir yaitu:
1. Bersumber dari keturunan secara genetika.
Seorang anak pasti mewarisi watak dari kedua orang tuanya, dan terkadang
dominan ke salah satunya saja, contohnya anak lelaki mewarisi cara berpikir
ayahnya, sedangkan anak perempuan biasanya mewarisi cara berpikir
ibunya yang lembut dan penuh dengan kasih.
Disamping itu, pola pikir terbentuk karena “Imprint”. “Imprint” adalah peristiwa
masa lalu yang sangat membekas. Imprint dapat bersifat positip maupun
negatip (International Thinking Training & Consultancy, Mind Setting)
“Imprinting” (penanaman, pencapan) yaitu “satu reaksi tingkah laku yang
diperoleh orang selama usia masih sangat muda dalam kehidupan”. (J.P.
Chaplin dalam Kartini Kartono, kamus lengkap psikologi, 2001)
“Imprint” sangat mempengaruhi “Pola Pikir dan Kinerja” seseorang. Contoh:
seseorang bijaksana atau rajin bekerja. (tergantung imprint-nya selama ini).
“Imprint” bisa berubah (tergantung pada individu yang bersangkutan). Selain
itu faktor “lingkungan” juga sangat mempengaruhi pola pikir seseorang,
terutama “lingkungan keluarga” di mana seseorang dibesarkan.
2. Bersumber dari proses sosial
Anda mungkin tahu kalau Tarzan yang seorangmanusia namun kelakuannya
seperti monyet, itudikarenakan dia dididik di lingkungan monyet.Jika anda
hidup di lingkungan preman, maka bersiapsiaplah anda menjadi preman, jika
anda hidup dilingkungan orang orang yang saleh dan taat beragama. Jika
ada pertanyaan tentang bagaimana caranya supaya karirkita bisa
sukses?Maka jawabannya sederhana yaitu“Bergaulah dengan orang-orang
yang sukses”.Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa, pergaulan sangat
berpengaruh kepada sifat kepribadian dan caraberpikir kita.
Memangtidak bisa dipungkiri ada beberapa orang yang sanggup melawan
arus, dimana dia mampu menentang segalapengaruh yang berusaha
membujuk dia, seperti misalnya seseorang yang saleh hidup di lingkungan
yang bermoral rusak, namun dia masih sanggup bertahan. Semuanya itu
juga berpengaruh positif untuk “peremajaan pikiran” agar lebih kuat dalam
melawan arus, terlebih lebih zaman sekarang ini banyak sekali hal hal negatif
yang bisa merusak pikiran anda, bagaikan virus yang menjangkit di tubuh
anda, anda tidak akan sadar betapa cepatnya semuanya itu berjalan, anda
akan sadar ketika cara berpikir anda sudah membuahkan hasil, apakah
ituhasil yang baik maupun buruk.

C. Jenis-Jenis Pola Pikir


Berikut ini akan disajikan beberapa jenis pola pikir yang dimiliki oleh seseorang,
semoga mampu memberikan gambaran bagi anda tentang cara berfikir anda
saat ini.
Pola pikir perfeksionis. Kita menilai diri kita begitu tajam sehingga sekilas kita
tidak berani mencoba sesuatu yang tidak kita kuasai dengan sangat sempurna.
Ada orang dengan pola pikir obsesif, mengingat terus menerus sesuatu yang
menakutkan kita sehingga kita menteror diri sendiri sampai rasa takut itu
menjadi jauh lebih besar dari diri kita sendiri dan akhirnya kita berhenti sambil
meyakini bahwa semuanya adalah malapetaka.
Pola pikir pesimis.Kita meyakini bahwa kita telah dikutuk. Bagaimanapun
kerasnya kita berusaha tapi yang datang selalu hal hal buruk. Kitapun tidak

mampu melihat atau peduli akan keberhasilan kita karena kita memilih untuk
hanya melihat pada kegagalan kita.
Pola pikir bergantung pada orang lain. Kita sangat ingin untuk bebas tapi
dilain pihak kita merasa bahwa hanya orang lain yang dapat menyelamatkan
kita. Kita berpikir bahwa mereka mencintai kita karenamereka telah
menyelamatkan kita. Kita merasa takut kehilangan hubungan baik yang telah
lama dibina. Kita mendambakan kebebasan tapi kita sangat merasa tidak aman
jika tidak bergantung pada mereka; takut mereka akan menelantarkan kita.
Pola pikir "saling membutuhkan".Kita memfokuskan diri untuk mencintai
orang lain dan membuat orang yang dicintai menjadi bergantung pada kita
dengan mencurahkan segala perhatian dan perasaan cinta kita kepadanya.
Yang dicintai merasa orang lain tidak dapat mencintai-nya kecuali kita.
Pada akhirnya orang yang kita cintai merasa tidak berdaya. Ada orang
dengan pola pikir membenci diri sendiri/suka melukai diri sendiri. Kita membuat
diri kita sendiri menjadi seorang pesimis lalu melakukan hal yang sama pada
orang lain. Tetap bertahan untuk tidak merubah diri bahkan mempengaruhi
orang lain dengan cara menakut-nakuti bahwa akan ada sesuatu yang
berbahaya apabila kita keluar dari pola pikir yang lama.
Pola pikir birokrat/dogmatik, memaksakan kehendaknya untuk mengikuti
aturan dan merasa kita yang paling tahu segalanya.Tapi kita juga dapat
mempunyai pola pikir yang baik dan konstruktif.Kita dapat memiliki pola pikir
yang optimistis.Kita percaya bahwa tidak ada sesuatu yang tidak mungkin.
Semua dapat dilakukan secara bertahap, biar lambat asal selamat maka kita
akan berhasil melakukan sesuatu yang teramat sulit. Kita juga dapat memilih
pola pikir seorang yang realistis. Dapat mengalahkan rasa takut dan hal-hal
negatif dan melihat sesuatu tanpa menggunakan emosi lalu membuat rencana
secara bertahap dengan penuh rasa percaya diri.
Pola pikir Taoisme. Bahwasanya hitam tidak selalu jelek dan putih tidak selalu
baik. Sesuatu yang jelek dapat sangat bermanfaat jika ada pada situasi yang
tepat. Bahwa sesuatu yang kelihatan-nya baik, mungkin dapat mencelakakan
kita. Selalu berada dijalur tengah, berjalan dengan sendirinya tanpa diatur

tanpa emosi, menerima apa adanya tanpa penyesalan. Ini merupakan cara
terbaik untuk meraih kebahagiaan. Yang perlu kita pikirkan atau kuatirkan
adalah saat sekarang ini, menit ini, detik ini, bukan kemarin ataupun esok hari.
Semua langkah kita dapat dilakukan dengan benar jika kita tidak merasa putus
asa dan tidak terlalu memikirkan hal-hal menakutkan yang belum terjadi atau
memikirkan bahwa kita akan gagal. Jika kita dapat memfokuskan diri kita pada
saat sekarang maka kita akan dapat jauh lebih sukses.
Pola pikir seorang yang mandiri. Tidak terlalu memikirkan perasaan orang
lain sehingga orang lain dapat merasa bebas. Kita semua dapat menggali
kemampuan diri secara bertahap sesuai kemampuan masing-masing tanpa
harus mempunyai perasaan bersalah, rasa malu ataupun rasa terbebani. Setiap
saat kita dapat menentukan pilihan untuk merubah pola pikir apakah kita akan
tetap dengan pola pikir yang positif atau pola pikir yang negatif. Pola pikir yang
merusak diri ternyata dapat dirubah sehingga kita dapat bekerja dengan lebih
baik, dapat menguatkan sesama, pemaaf, mandiri, dapat mengekspresikan diri
dan punya cita-cita.
D. Konsep Diri Aparatur Sipil Negara
Aparatur Sipil Negara dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
menyebutkan bahwa Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi pegawai negeri
sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. Dan selanjutnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga
negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai
ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan. (pasal 1 ayat 3 UU Nomor 5/2014).
Konsep diri ASN tercermin dalam bentuk acuan norma dan aturan yang berlaku
dalam menjalankan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik; dan perekat dan pemersatu bangsa, sehingga dapat menjalankan
tugasnya melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan


mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Norma dan aturan yang dijelaskan di atas adalah nilai-nilai ASN disebut kode
etik dan kode perilaku yang mengatur perilaku Pegawai ASN agar dapat:
1. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi;
2. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
5. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan;
6. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien;
8. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
9. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10. tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain;
11. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN; dan
12. melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
Pegawai ASN.

Bagi anda sebagai calon Pegawai Negeri Sipil yang merupakan bagian dari
profesi Aparatur Sipil Negara tentunya harus menjadi sosok Pegawai yang
selalu konsisten mengikuti aturan yang telah digariskan sesuai dengan

perundangan yang berlaku. Kode etik dan kode perilaku yang telah dijelaskan di
atas akan menggambarkan konsep diri ideal sosok PNS, konsep diri PNS
terbentuk melalui proses belajar dan pengalaman yang terus menerus dan
berkesinambungan. Konsep diri yang positif akan membentuk kebiasaan dalam
bekerja secara efektif.
Oleh karena itu PNS akan selalu mengedepankan konsep diri yang positif.
Adapun konsep diri positif PNS antara lain dengan menunjukan sikap perilaku
(1) bekerja sebagai Ibadah, (2) menghindari sikap tidak terpuji, (3) bekerja
profesional, (4) meningkatkan kompetensi dirinya secara terus menerus, (5)
bertindak sebagai pelayan masyarakat, (6) Bekerja berdasarkan peraturan yang
berlaku, (7) bersikap terbuka dan realistis sehingga tidak rentan terhadap
perubahan, (8) mampu bekerja dalam tim, dan (9) Bekerja secara profesional.

E. Perubahan Pola Pikir dan Penerapannya


Mengapa diperlukan perubahan terhadap Pola Pikir? Perubahan Pola Pikir
diperlukan karena, dengan adanya perubahan pola pikir diharapkan PNS
mampu mengembangkan pola pikiryang positif dan meminimalisasi pola pikir
dirinya yang negatif. Ini berarti akan mensukseskan tugas dan peranan PNS
sebagai abdi negara, abdi masyarakat, dan pelayan masyarakat.
Pernahkah anda mengalami krisis kepercayaan diri atau dalam bahasa sehari-
hari "TIDAK PEDE" dalam menghadapi suatu situasi atau persoalan?

Saya yakin anda pernah, hampir setiap orang pernah mengalami krisis
kepercayaan diri dalam rentang kehidupannya, sejak masih kanak-kanak hingga
dewasa bahkan sampai usia lanjut. Hilangnya rasa pede tentu menjadi
sesuatu yang sangat mengganggu, terlebih ketika dihadapkan pada tantangan
ataupun situasi baru. Ada yangberkata: "Kok saya tidak seperti dia,...yang
selalu percayadiri...rasanya selalu saja ada yang kurang dari diri
saya...saya malu menjadi diri saya! ”Berikut hal yang dapat kamu pikirkan
tentang perbedaan orang yang percaya diri dan tidak percaya diri, tapi ingat
jangan sampai memiliki rasa percaya diri yang berlebihan (narsisme).

1. Karakteristik atau ciri-ciri individu yang percaya diri


Beberapa ciri atau karakteristik individu yang mempunyai rasa percaya diri yang
proporsional, diantaranya adalah:
a. Percaya akan kompetensi/kemampuan diri, hingga tidak membutuhkan
pujian, pengakuan, penerimaan, ataupun rasa hormat orang lain
b. Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima oleh
orang lain atau kelompok
c. Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain
d. Berani menjadi diri sendiri
e. Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya stabil)
f. Memiliki internal locus of control (memandang keberhasilan atau kegagalan,
tergantung dari usaha diri sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasib
atau keadaan serta tidak tergantung/mengharapkan bantuan orang lain)
g. Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain dan
situasi di luar dirinya
h. Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri,sehingga ketika
harapan itu tidak terwujud, ia tetap mampu melihat sisi positif dirinya dan
situasi yang terjadi.

2. Pola pikir positif


Diantara ciri-ciri yang berpikir positif antara lain:
a. Melihat masalah sebagai tantangan
b. Menikmati hidupnya
c. Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide
d. Menghilangkan pikiran negatif segera setelah pikiran itu terlintas dalam
benak
e. Mensyukuri yang di miliki
f. Tidak mendengarkan gossip yang tak menentu
g. Tidak membuat-buat ALASAN tapi langsung melakukan TINDAKAN
h. Menggunakan bahasa yang positif
i. Menggunakan bahasa tubuh yang positif
j. Peduli pada citra diri.
3. Aplikasi perubahan pola pikir PNS
Reformasi birokrasi membutuhkan reformasi mendasar yang harus dilakukan
terlebih dahulu, yakni reformasi Pola Pikir/Mind Set (Agus Sunaryo, 2006). Jika
menginginkan perubahan kecil, garaplah perilaku anda. Jika menghendaki
perubahan besar dan mendasar,garaplah Mindset Anda (Carol S. Dweck, PH.D,
2007).
Salah satu wujud dari perubahan pola pikir bagi PNS dapat dimulai dari 5 (lima)
pilar dasar seperti yang tertuang dalam Fifth Diciplin (PetterM Senge), yaitu:
Personal Mastery, Mental Model, Share Vision, Learning Organization dan
System Thinking. Untuk pemberdayaan kemampuan berfikir, Boby dePorter
(1999) dalam bukunya ”Quantum Learning” mengemukakan kiat-kiat jitu untuk
berpikir kreatif sebagai berikut :
a. Ingatlah kesuksesan anda di masa lalu, baik yang biasa maupun yang
menakjubkan. Jika pernah berhasil, Anda yakin pasti mampu melakukanya
lagi. Ingatkanlah diri anda tentang hal itu pada saat anda menggarap suatu
tantangan.
b. Yakinlah bahwa hal ini bisa menjadi hari terobosan, Jalani hari anda
dengan keyakinan bahwa sesuatu dapat terjadi untuk mengubah
segalanya. Dengan cara itu, jika sesuatu itu benar-benar muncul, maka
anda akan siap menerimanya.
c. Latihlah kreatifitas anda dengan permainan mental. Otak anda seperti
bagian tubuh anda lainnya, berfungsi lebih baik dan lancar bila selalu dijaga
dalam keadaan prima. Berikut ini disajikan beberapa saran untuk
melakukan permainan mental sebagai berikut:

1) Pikirkanlah penggunaan kembali barang-barang lama yang sudah tidak


dipakai;
2) Lihatlah kejadian sehari-hari dan susunan uraian kisah tentang peristiwa-
peristiwa yang memunculkanya;
3) Isilah teka-teki silang dan permainan-permainan kata lainya;
4) Temukan peribahasa-peribahasa yang dapat anda gunakan untuk
menjelaskan sesuatu kepada seseorang;
5) Pikirkanlah berbagai macam cara untuk mengatakan hal yang sama;
6) Tontonlah acara TV dan matikan suaranya, dan cobalah memperkirakan
dan membayangkan apa yang dikatakan orang dalam acara itu.
d. Raihlah impian dan fantasi anda. Seringkali mimpi dan fantasi merupakan
hasil dari pikiran bawah sadar anda yang bekerja untuk mendapatkan solusi
suatu masalah. Berikan nilai untuk hal-hal tersebut, walaupun semua itu
tampak tidak berhubungan karena gagasan-gagasan aneh dapat
memunculkan solusiinovatif dan revolusioner;
e. Biarkan kesenangan memasuki anda. Bermainlah! Ini semua sifat anak-
anak dalam diri anda muncul dan memberikan wawasan segar. Anda pun
akan menjadi lebih kreatif jika kehidupan anda seimbang antara bekerja
dan bermain;
f. Kumpulkan pengetahuan dari tempat lain. Ketika bekerja dengan situasi
menantang, lihatlah tempat tempat lain dalam kehidupan anda dan cobalah
untuk melihat kesamaan-kesamaannya. Mungkin sesuatu yang berhasil
untuk suatu jenis masalah dapat digunakan untuk masalah yang sedang
Anda hadapi saat ini;
g. Lihatlah situasi dari semua sisi. Bayangkan diri anda secara fisik berada
dibawah sedang menatap ke atas,dari atas melihat ke bawah, dari belakang
melihat kedepan, dari dalam melihat keluar, dan dari sudut pandang semua
pihak yang terlibat.
Hal ini membuat anda mampu melihat situasi tersebut dari jendela-
jendela baru dan dapat memberikan wawasan yang anda butuhkan untuk
penyelesaian masalah secara kreatif.

h. Bebaskan pikiran anda dari asumsi. Asumsi dapat menyembunyikan solusi.


Misalnya, PNS yang kaya diasumsikan korupsi. Orang yang rajin hanya
akan disuruh-suruh pimpinan dan lain sebagainya;
i. Ubahlah posisi anda sesering mungkin. Jika anda duduk dibelakang meja,
pergilah keluar dan berbaringlah diatas rumput. Atau, jika anda berada
dalam ruang konferensi di kantor, bertukar tempatlah dengan orang lain
atau berdirilah. Mengubah posisi anda berarti mengubah pandangan anda
terhadap berbagai hal, dan perubahan posisi mungkin akan menghasilkan
perubahan sikap mental.

UBAHLAH PIKIRAN ANDA


 Bila Anda mengubah pikiran Anda, Anda mengubah keyakinan diri Anda
 Bila Anda mengubah keyakinan diri Anda, Anda mengubah harapan-
harapan Anda
 Bila Anda mengubah harapan-harapan Anda, Anda Mengubah sikap Anda
 Bila Anda mengubah Sikap Anda, Anda akan mengubah Tingkah Laku
Anda
 Bila Anda mengubah Tingkah Laku Anda, Anda Mengubah Kinerja Anda
 Bila Anda mengubah Kinerja Anda, Anda telah mengubah Nasib Anda
 Bila Anda mengubah Nasib Anda, Anda telah mengubah Hidup Anda.

4. Jenis Cara Berpikir


Setiap orang berbeda cara berpikirnya, dari cara berpikir seseorang kita bisa
menilai kepribadiannya, bahkan terkadang ada beberapa orang yang bisa
meramalkan masa depan seseorang hanya dengan mempelajari cara atau pola
berpikirnya, berikut ini akan diuraikan beberapa jenis cara berpikir seseorang.

a. Pemikir simple.
Mereka punya rumus terkenal :
Problem x 0 = No Problem
Biasanya orang dengan model berpikir seperti ini setiap saat selalu
kelihatan ceria tanpa beban meskipun ada masalah, karena semua
permasalahan hidup dia buat sesimple mungkin tanpa mau ambil pusing.
Seperti misalnya jika dia kehabisan duit, dia akan berprinsip “Ah…gak
punya duit juga masih bisa hidup kok, santai aja….”Tapi tak jarang orang
dengan prinsip seperti ini karirnya juga disitu situ saja, alias tidak
berkembang, tapi untungnya biasanya mereka hidup awet muda dan
umurnya juga panjang.
b. Pemikir akurat/teliti.
Berlawanan dengan pemikir simple tadi, orang dengan kategori seperti ini
biasanya selalu kelihatan gelisah, stress dan selalu penuh dengan
perhitungan.Jika ada permasalahan akan dikalikan dengan nilai X,
besarnya nilai X selalu berubah ubah. Anda tidak akan bisa menang
berdebat dengan orang seperti ini,karena satu pertanyaan simple dia bisa
jabarkan menjadi berlembar-lembar jawaban yang sangat detail dan akurat.
Tak jarang orang seperti ini penuh dengan tekanan dalam berpikir dan juga
biasanya cepat mati.
c. Pemikir Optimis.
Selalu optimis dengan apa yang dia lakukan atau yang direncanakan. Tidak
pernah putus asa meskipun mengalami kegagalan, dari mulutnya hampir
tidak pernah kata kata mengeluh tentang kehidupannya, keuangannya,
asmaranya, ataupun masa depannya.Yang ada di pikirannya hanya satu
“Saya pasti bisa”. Dari sekian banyak orang sukses, kebanyakan dari
mereka adalah pemikir positif.
DAFTAR BACAAN

1. Avis, Warren, 1986, Take A Chance To Be First (Eds.,) Indonesia Meraih Peluang
Menjadi Yang Pertama. Mutiara Utama Indonesia.
2. Bell, Chip R., 1996, Customers as Partners (Eds.,) Indonesia 1997, Pelanggan
Sebagai Mitra Usaha Menjalin Hubungan Yang Abadi, Profesional Books,
Indonesia.
3. David Farnham dan Sylvia Horton, 1993, Managing the New Public Services,
Macmillan, London
4. Gaspersz, Vincent (Eds.,) Indonesia, Manajemen Kualitas;Penerapan Konsep-
konsep Kualitas Dalam Manajemen Bisnis Total, Gramedia, Indonesia.
5. Fisip-UI, 1994, Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, Nomor 3, Jakarta;
6. Hopson, Barrie & Scally Mike, 1991, 12 Steps to Success Through Service,
Lifeskills Communications Ltd.

7. Patricia W. Ingraham, Barbara S. Romzek & Associates, 1994, New paradigm for
Government-Issues for the Changing Public Service, Jossey Bass Publisher, San
Francisco
8. Senge, P. (1990). The Fifth Discipline. New york: Doubleday/ Currency.
9. Sugiarto, Endar, 1999, Psikologi Pelayanan dalam Industri Jasa, Gramedia,
Jakarta.
10. Taufik Bahudin, Braintware Management, Generasi Ke lima Manaement SDM,
Elek Media Komputindo, Jakarta, Desember 2003
11. Walker, Dennis, 1996, Customer First (Eds.,), Indonesia, 1997, Mendahulukan
Pelanggan, Strategi untuk Memberikan Pelayanan Bermutu.
12. William James, Father of America psychology, artikel 10 Agustus 2008
13. Yeheskel Hasenfeld, 1983, Human Service Organizations, Printice- Hall Inc,
New Jersey.

42

Anda mungkin juga menyukai