BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar, dihisap dan atau
dihirup termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya yang
lainnya atau sintesisnya yang asapnya mengandung nikotin dan tar dengan
sebanyak 57% pada penduduk Asia dan Australia, 14% pada penduduk
penduduk Eropa Barat dan 8% pada penduduk Timur Tengah serta Afrika
Diperkirakan dari 70 juta remaja Indonesia, 37% atau sama dengan 25,9 juta
Indonesia sebesar 24,3% dari jumlah penduduk, umur 10-14 mulai merokok
pertama kali pada saat berumur 5-9 tahun sebesar 2,8% dan 10-14 tahun
sebesar 97,2%. Sedangkan umur 15-19 mulai merokok pertama kali pada
saat berumur 5-9 tahun sebesar 1,1%, 10-14 tahun sebesar 24,0% dan 15-19
30,7 % pada tahun 2007 dan meningkat sebesar 30% di tahun 2010 angka
Kendal yaitu sebesar 13,14% mulai merokok pada usia 13-14 tahun, 31%
mulai merokok pada usia 15-19 tahun, 12,8% mulai merokok pada usia 20-
24 tahun, dan 3% pada usia 25-29 tahun, 5,5% mulai merokok pada usia
>30 tahun desa Pagergunung jumlah remaja laki-laki dengan usia 12-24
menurut para ahli dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya ada faktor
internal atau dari diri sendiri yang meliputi perasaan positif, perasaan
negatif, adiktif, kebiasaa, rasa ingin tahu, advertising, umur, kelas sosial,
perubahan fisik (Pratiwi, 2012). WHO membagi kurun usia dalam 2 bagian,
yaitu remaja awal 10-14 tahun dan remaja akhir 15-20 tahun. Batasan usia
remaja Indonesia usia 12-24 tahun (Sarwono, 2011). Remaja pada tahap
minat, pola perilaku dan juga penuh dengan masalah-masalah pada masa
melakukan suatu bentuk kontrol terhadap fungsi orang itu sendiri dan
kejadian dalam linkungan (Bandura dalam Jess Feist & Feist, 2010:212).
Gist dan mitchell mengatakan bahwa efikasi diri dapat membawa perilaku
kegigihan dalam usaha (Judge dan Erez, dalam Ghufron, 2010: 75). Efikasi
diri sebagai persepsi diri sendiri mengenai seberapa bagus diri dapat
(Alwisol, 2009:287)
Berdasarkan latar belakang diatas didukung dengan hasil survey dan
diri di Desa Pagergunung belum diterapkan dengan baik. Oleh karena itu
B. RUMUSAN MASALAH
tubuh, minat, pola perilaku dan juga penuh dengan masalah-masalah pada
untuk melakukan suatu bentuk kontrol terhadap fungsi orang itu sendiri dan
efikasi diri remaja laki- laki di Desa Pagergunung untuk tidak merokok ?”.
C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik responden remaja laki- laki desa
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Peneliti
penelitian komunitas.
2. Institusi
3. Responden
4. Perawat
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rokok
1. Pengertian
atau sintesisnya yang asapnya mengandung nikotin dan tar dengan atau
2. Kandungan rokok
dihasilkan saat rokok dibakar setelah dikurangi nikotin dan air, yang
memiliki sifat karsinogenik (PP. RI. No. 109, 2012). Tar akan
menempel pada sepanjang saluran nafas perokok dan pada saat yang
1. Faktor internal
a. Perasaan positif
perokok.
b. Perasaan negatif
2013).
c. Adiktif
2015).
d. Kebiasaan
rokok yang dihisap terdahulu telah benar- benar habis. Banyak orang
f. Advertising
merokok agar terlihat lebih gaya, gaul, keren dan gagah (Wulandari,
2012).
g. Umur
para ahli setuju bahwa perkenalan dengan rokok dimulai pada usia
h. Kelas sosial
i. Kepribadian
merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa
2. Faktor eksternal
a. Emulsi
b. Asosiasi
yang wajib saat istirahat, pasangan wajib saat minum kopi atau setelah
(Wulandari, 2012).
tentara yang berani, dokter yang tampan, suster dan artis cantik
banyak pria, wanita, tua dan muda yang menjadi perokok (Satria,
perilaku seperti yang ada didalam iklan tersebut (Juniarti, 1991 dalam
(Hamdan, 2015).
e. Akses rokok
didapatkan
anak-anak dan masa depannya (KPAI 2013). Rokok mengandung 4000 zat
menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini didapatkan pada asap utama
maupun asap samping yaitu asap rokok yang dihasilkan oleh ujung rokok
3. Kanker
Remaja adalah suatu masa dimana individu berkembang dari saat pertama
banyak perubahan baik secara emosi, tubuh, minat, pola perilaku dan juga
WHO membagi kurun usia dalam 2 bagian, yaitu remaja awal 10-14 tahun
dan remaja akhir 15-20 tahun. Batasan usia remaja Indonesia usia 12-24
E. Efikasi diri
Menurut Bandura (dalam Jess Feist & Feist, 2010:212) self efficacy adalah
kontrol terhadap fungsi orang itu sendiri dan kejadian dalam lingkungan.
Gist dan mitchell mengatakan bahwa efikasi diri dapat membawa perilaku
kegigihan dalam usaha (Judge dan Erez, dalam Ghufron, 2010: 75). Efikasi
diri sebagai persepsi diri sendiri mengenai seberapa bagus diri dapat
(Alwisol, 2009:287
F. Kerangka teori
Efikasi diri
Gambar 2.1
(Jaya, 2014)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka konsep
konsep yang akan diukur atau diamati melalui penelitian yang akan
B. Hipotesis penelitian
adalah buruk
C. Desain penelitian
cross sectional (potong lintang) yang dilakukan sekali dalam waktu yang
1. Populasi
172.
2. Sampel
slovin :
N
n=
1+ N e 2
Keterangan :
N : ukuran populasi
(2014:16).
N
n=
1+ N e 2
172
=
1+ (172 )( 0,05)2
172
= 1+ (172 )( 0,0025 )
172
= 1+ 0,43
172
= 1,43
= 120, 27
(Sugiyono, 2017:82).
merokok
1. Tempat penelitian
2. Waktu penelitian
konsep teori dari (Alwisol, 2009) Skala ini dibuat untuk mengukur self
efficacy pada remaja yang berniat berhenti merokok Kuesioner ini
sangat setuju, 3 untuk setuju, 2 untuk tidak setuju, dan 1 untuk sangat
a. Uji validitas
b. Uji reliabilitas
a. Jenis data
1) Data primer
tidak merokok.
2) Data sekunder
1) Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dan narasumber.
2) Observasi
gejala alam.
3) Kuesioner
dengan pasti variabel yang akan diukurb dan tau apa yang bisa
4) Analisis dokumen
2014)
berikut :
Pagergunung
Kabupaten Kendal
responden
I. Pengolahan data
Pengolahan data Menurut Notoatmodjo (2012), analisa data dilakukan
a. Editing (memeriksa)
perbaikan isi formulir atau kuesioner yang telah di isi. Dala penelitian
(Notoatmodjo, 2012).
analisa data. Dalam penelitian ini yang dilakukan oleh peneliti adalah
Setelah semua isian kuesionerterisi penuh dan benar, dan juga sudah
(Notoatmodjo, 2012).
variabel yang sesuai, pada tahap ini data dari responden yang telah
(Notoatmodjo, 2012).
2. Analisis data
Analisis data dilakukan untuk menjawab hipotesis penelitian. Untuk
penelitian:
a. Analisa univariat
x : hasil presentasi
f : frekuensi hasil presentasi
n : total seluruh observasi
I. Etika penelitian
Menurut Alimul, (2007) menjelaskan etika dalam melakukan penelitian,
meliputi:
responden pada lembar atau alat ukur dan hanya menuliskan kode pada
3. Confidentially (kerahasiaan)
hasil penelitian.
J. Jadwal penelitian
Terlampir
Kuesioner Efikasi Diri
A. Kuesioner Demografi
Umur :
Jenis kelamin :
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan :
Petunjuk pengisian : Berilah tanda check list ( √ ) pada salah satu alternatif
jawaban