Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian terkait

Setiap pengendara pasti mengharapkan situasi yang aman dan nyaman ketika
meninggalkan kendaraannya di tempat parkir. Dengan alasan ini lah yang
akhirnya menyebabkan banyak orang yang melakukan penelitian tentang
bagaimana membuat tempat parkir yang aman dan nyaman. Seperti yang
dilakukan oleh Alkapon, Freeon . Dkk pada penelitiannya tahun 2016 yang
berjudul Implementasi Sistem Perparkiran Otomatis dengan Menentukan Posisi
Parkir Berbasis RFID. Pada penelitian ini di dasari dari masalah kurangnya
informasi mengenai lahan parkir yang kosong serta penempatan kendaraan yang
tidak sesuai yang menyebabkan sering kali pemilik kendaraan membutuhkan
waktu yang lama untuk sekedar menemukan tempat parkir yang kosong. Dengan
alasan itu Alkapon mengadakan penelitian yaitu sistem parkir yang bekerja untuk
menentukan posisi parkir berbasis RFID. Hasil dari penelitian ini yaitu sebuah
teknologi RFID yang mampu menjadi peranan sebagai pengendali sistem. Tidak
hanya memproses inputan data yang langsung diterima pada saat pengkoneksian
antar perangkat, tapi juga mampu menjalankan sistem database.

Penelitian selanjutnya mengenai area parkir yaitu penelitian dari Astuti, Yuli pada
tahun 2015 dengan judul Radio Frequency Identification (Rfid) Untuk Keamanan
Parkir Sepeda Motor Di area sekolah. Di dasari dari masalah maraknya pencurian
kendaraan sepeda motor di tempat parkir akhirnya peneliti mulai mengkaji
masalah apa sebenarnya yang kurang d area parkir sehingga sering terjadi
pencurian. Tanpa adanya validasi antara kendaraan dengan pemiliknya yang
menyebabkan penjaga parkir tidak bisa mengetahui dengan jelas apakah ini orang
yang punya kendaraan atau bukan, akhirnya mereka mengadakan sebuah
penelitian untuk menambahkan sistem keamanan pada area parkir menggunakan
RFID. Dengan adanya penelitian ini akhirnya terciptalah teknologi RFID yang
dapat memudahkan petugas parkir dalam mengawasi dan mengelola data parkir.
2.2 Radio Frequency and Identification (RFID)

Radio Frequency and Identification (RFID) atau Pengenal Frekuensi Radio


adalah sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label
RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label
atau kartu RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di
dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan untuk
identifikasi menggunakan gelombang radio. Label RFID berisi informasi yang
disimpan secara elektronik dan dapat dibaca hingga beberapa meter jauhnya.
Sistem pembaca RFID tidak memerlukan kontak langsung seperti sistem pembaca
kode batang (barcode).

Sebuah sistem identifikasi frekuensi radio yang menggunakan tag atau label yang
dipasang pada objek untuk diidentifikasi. Radio dua arah pemancar-penerima,
dimana disebut sebagai pemeriksa atau pembaca, mengirimkan sinyal ke tag lalu
membaca responnya. Umumnya, pembaca mengirimkan hasil pengamatan
tersebut ke sistem komputer yang menjalankan perangkat lunak atau perangkat
lunak tengah RFID. Informasi Tag disimpan secara elektronik di dalam memori
non-volatil. Tag RFID mencakup pemancar dan penerima frekuensi radio kecil.
Sebuah pembaca RFID mengirimkan sinyal radio yang dikodekan untuk
memeriksa tag. Lalu, tag menerima pesan dan merespon informasi yang
diidentifikasinya. Ini mungkin hanya terjadi untuk tag dengan nomor seri khusus,
atau mungkin untuk sebuah produk yang berkaitan dengan informasi seperti
jumlah stok, lot atau nomor tumpak, tanggal produksi, atau informasi spesifik
lainnya. Adapun bentuk dari modul RFID Reader tersebut ditunjukkan pada
gambar 1.
Gamar 1 module RFID

Pada RFID terdapat 3 jenis label, yaitu :

1. Label RFID aktif biasanya lebih besar dan lebih mahal untuk diproduksi
karena memerlukan sumber listrik. Label RFID aktif memancarkan
sinyalnya ke pembaca label dan biasanya lebih andal dan akurat daripada
label RFID pasif. Label RFID aktif memiliki sinyal lebih kuat sehingga
dapat digunakan pemakaiannya di lingkungan yang sulit terjangkau seperti
di bawah air, atau dari jauh untuk mengirimkan data.
2. Label Pasif RFID tidak memiliki pasokan listrik internal dan bergantung
pada pembaca RFID untuk mengirimkan data. Sebuah arus listrik kecil
diterima melalui gelombang radio oleh antena RFID dan daya CMOS
hanya cukup untuk mengirimkan tanggapan. Label Pasif RFID lebih cocok
untuk lingkungan pergudangan di mana tidak ada banyak gangguan dan
jarak yang relatif pendek (biasanya berkisar dari beberapa inci sampai
beberapa meter). Karena tidak ada sumber daya internal, label pasif RFID
lebih kecil dan lebih murah untuk diproduksi.
3. Label Semi-pasif RFID mirip dengan label RFID aktif. Label semi-pasif
RFID memiliki sumber daya internal, tetapi tidak memancarkan sinyal
sampai pembaca RFID mentransmisikannya terlebih dahulu.

2.3 Raspberry Pi 3

Respberry pi adalah komputer papan tunggal (single-board circuit; SBC) yang


seukuran dengan kartu kredit yang dapat digunakan untuk menjalankan program
perkantoran, permainan komputer, dan sebagai pemutar media hingga video
beresolusi tinggi. Raspberry Pi dikembangkan oleh yayasan nirlaba, Rasberry Pi
Foundation, yang digawangi sejumlah pengembang dan ahli komputer dari
Universitas Cambridge, Inggris.

Raspberry Pi memiliki dua model: model A dan model B. Dimana secara umum
Raspberry Pi Model B memiliki kapasitas penyimpanan RAM sebesar 512 MB.
Perbedaan model A dan B terletak pada modul penyimpanan yang digunakan.
Model A menggunakan penyimpanan sebesar 256 MB dan penyimpanan model B
sebesar 512 MB. Selain itu, model B sudah dilengkapi dengan porta Eternet
(untuk LAN) yang tidak terdapat di model A. Desain Raspberry Pi didasarkan
pada SoC (system-on-a-chip) Broadcom BCM2835, yang telah menanamkan
prosesor ARM1176JZF-S dengan 700 MHz, GPU VideoCore IV, dan RAM
sebesar 256 MB (model B). Penyimpanan data tidak didesain untuk menggunakan
cakram keras atau solid-state drive, melainkan mengandalkan kartu penyimpanan
tipe SD untuk menjalankan sistem dan sebagai media penyimpanan jangka
panjang. Adapun bentuk dari modul Raspberri Pi tersebut ditunjukkan pada
gambar 2.

Gambar 2 module Raspberry Pi

Berikut ini adalah penjelasan secara rinci mengenai Raspberry Pi 3

Nama Raspberry Pi 3
Tanggal rilis 29 Februari 2016
Harga perkenalan 35 US$
Sistem operasi Raspbian, Ubuntu MATE, Snappy
Ubuntu Core, Windows 10 IoT Core,
RISC OS, Debian, Arch Linux ARM
Tenaga 4.0 W
CPU 1200 MHz quad-core ARM Contex-
A53
Kapasitas penyimpanan MicroSDHC slot
Memori 1 GB RAM
Grafis Broadcom VideoCore IV pada
frekuensi tinggi dari pada versi
sebelumnya yang berjalan pada 250
MHz

Anda mungkin juga menyukai