Anda di halaman 1dari 17

“SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN PADA

MASSA BANI ABBASIYYAH”

Di Susun oleh :

SHAFIRA HAFSARI RAMADANI

SITA ERNAWATI

WAHYU MARGA HARTONO

SMP NEGERI 1 JATIROTO


TAHUN 2014
LEMBAR PENGESAHAN
“SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN PADA MASA
BANI ABBASIYYAH”

Telah Disetujui Oleh :

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Suharsono, S.Pd. M.M Muh. Safi’i, S.Pd,S.Ag,M.Pd.I


NIP19581013 1984031 0 10 NIP. 19780323 200701 1 007

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah
makalah dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Misi
Perjuangan Nabi Muhammad SAW di Mekah", yang mmenurut saya dapat
memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari sejarah agama islam.

Atas terlaksananya pembuatan makalah ini kami mengucapkan terimakasih


kepada pihak yang telah membantu yaitu :

1. Bapak Drs. SUharsono selaku kepala sekolah


2. Bapak Muh. Safi’I, M.Pd.I selaku guru pengampu mata pelajaran Pendidikan
Islam
3. Kepada orang tua yang selalu menbberikan doa dan dukungan yang tak
pernah mengeluh menyerah.
4. Kepada semua teman – teman yang telah member motivasi dan bekerja sama.

Penulis menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan untuk itu kami
mohon saran dan kritik yang membangun demi kebaikan. Melalui kata pengantar ini
penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi
makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau
menyinggu perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat.

Jatiroto, 06 Juni 2014

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………………………i

Halaman Pengesahan………………………………………………………......ii
Kata Pengantar…………………………………………………………………iii

Daftar Isi……………………………………………………………………….iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………………...1
B. Tujuan Pembuatan Makalah…………………...…………………………....1

BAB II MISI PERJUANGAN NABI MUHAMMAD SAW DI MEKAH

A. Misi Nabi Muhammad SAW …………………………………………...2


B. Cara Dakwah Rasulloh SAW……..…………………………………….3
C. Orang-orang Yang Pertama Kali Masuk islam……..…………………...6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………..7
B. Saran……………………………………………………………………7

Daftar Pustaka………………………………………………………………….8

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang


Masa pemerintahan bani Abbasyiyah merupakan puncak perkembangan
pendidikan Islam di dunia. Selama pemerintahan bani Abbasyiyah, banyak bidang
pendidikan Agama maupun bidang pendidikan umum yang muncul beserta tokoh-
tokoh yang berperan dalam perkembangan pendidikan tersebut.
Pendidikan Islam yang sangat berkembang pada masa Bani Abbasyiyah yaitu
pada pemerintahan Harun Ar-Rasyid. Pada masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid,
pendidikan Islam sangat berkembang pesat sehingga banyak ilmu-ilmu baru yang
sampai saat ini terus dikembangkan, misalnya dalam ilmu umum diantaranya bidang
filsafat, astronomi, kedokteran, matematika, dan lain-lain. Juga dalam ilmu agama
diantaranya tafsir, kalam, tasawuf, dan lain-lain. Dalam makalah ini akan membahas
mengenai kemajuan-kemajuan pendidikan yang dicapai pada masa pemerintahan bani
Abbasiyah.
B.       Tujuan
    

1.      Memahami sejarah berdirinya daulah Abbasiyah


2.      Memahami sejarah perkembangan pendidikan islam pada masa bani Abbasyiyah.
3.      Memahami periodisasi pada masa bani Abbasiyah
4.      Mengetahui tujuan pendidikan yang dilakukan pada masa bani Abbasiyah
5.      Mengetahui tokoh-tokoh pendidikan islam yang berpengaruh pada masa bani
Abbasyiyah.
6.      Mengetahui tingkat-tingkat pendidikan pada masa bani Abbasiyah
7.      Mengetahui lembaga-lembaga yang ada pada masa bani Abbasiyah.
8.      Mengetahui metode dan materi pendidikan yang ada pada masa Abasiyah
9.      Mengetahui kurikulum pendidikan yang terapkan pada masa bani Abbasiyah.
10.  Mengetahui tradisi ilmiah dan atmosfer akademik pada masa bani Abbasiyah.
11.  Mengetahui sarana dan prasarana serta pembiayaan pada masa bani Abbasiyah.
12.  Mengetahui manajemen pendidikan dan para pelajar pada masa bani Abbasiyah.

BAB II

PEMBAHASAN
A. SEJARAH SINGKAT BANI ABBASIYYAH Daulah Bani Abbasiyyah
berkuasa selama 5 abad yaitu mulai tahun 132 – 656 H / 750 – 1258 M,
menggantikan Daulah Bani Umayyah yang telah berkuasa selama 92 tahun (40 – 132
H / 660 – 750M). Dinamakan bani Abbasiyyah, karena para pendiri dan kholifahnya
merupakan keturunan dari Abbas bin Abdul Mutholib (paman Nabi Muhammad
S.A.W.) Kholifah yang pertama kali menduduki jabatan adalah Abdul Abbas Asy
Syafah yang berkuasa pada tahun 132 – 136 H / 750 – 753 M yang kemudian diikuti
oleh kholifah-kholifah yang lain silih berganti sebanyak 37 kholifah. Selama berkuasa
Daulah bani Abbasiyyah mengalami masa kejayannya, mulai dari berdirinya hingga
sampai pada masa pemerintahan kholifah Alt Watsik Billah tahun 232 H / 879 M.
Diantara kholifah yang besar adalah Abu Abbas Asy Sofa, Abu Jafar al Mansyur,
Harun ar-Rasyid, Al Makmum, Al Mu’tazim dan Al Watsik. Mereka adalah para
kholifah yang telah menghantarkan ke puncak masa kejayaan dan keemasan daulah
bani Abbasiyyah. Setelah itu hampir tidak ada kholifah yang besar lagi, ini
dikarenakan mereka lebih banyak disibukkan dengan hal duniawi dan saling berebut
kekuasaan. Kholifah yang terakhir adalah Al Mu’tazim yang berkuasa pada tahun 124
H / 1258 M dan mati terbunuh oleh pasukan Mongol pimpinan Hulogu Khan (cucu
dari Jengis Khan). Sesudah al watsik masih ada lagi 28 kholifah yang memerintah
maka kekuasaanpun pindah ke tangan bani Abbasiyyah, sehingga wilayahnya
meliputi : Afrika Utara, Mesir, Tripoli dan sekitarnya juga negaa-negara yang
berbeda di Asia Tengah sepeti Turki, Siberika, Romawi Timur, Persia, Irak, Yaman,
Palestina, Afghanistan dan sebagian India dengan Ibukotanya Bagdad. Daulah bani
Abbasiyyah mengambil pusat kegiatannya dikota Bagdad dan sekaligus dijadikan
sebagai ibu kota negara. Dari sinilah segala kegiatan baik politik, sosial, ekonomi,
keuangan, kekuasaan, pengetahuan, kebudayaan dan lain-lain dijalankan. Kota
Baghdad dijadikan sebagai kota pintu terbuka, artinya siapapun boleh memasuki dan
tinggal di kota tersebut, sehingga semua bangsa yang menganut berbagai agama dan
keyakinan diijinkan bermukim didalamnya, dengan begitu Baghdad menjadi kota
interenasional yang sangat ramai dan didalamnya berkumpul berbagai unsur : Arab,
Turki, Persia, Romawi. Qibthi dan sebagainya. Sehingga bisa diketakan, bahwa pada
masa pemerintahan Bani Abbasiyyah upaya perluasan daerah kurang begitu
diperhatikan akan tetapi dibidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan terjadi kemajuan
yang begitu spektakuler, hal ini ditandai dengan munculnya para
ilmuwan/cendekiawan dan ulama yang terkenal seperti halnya Ibnu Sina Al Gozali –
Al Farabi, Imam Syafii, Hanafi, Hambali, Imam Maliki, Ibnu Rusydi kholifah yang
telah membawa kemajuan bani Abbasiyyah dan lain-lain.
B. Perkembangan Islam Pada Masa Bani Abbasiyyah Pada masa Daulah
Abbasiyyah kehidupan peradaban Islam sangat maju, sehingga pada masa itu
dikatakan sebagai jaman keemasan Islam, karena kaum muslim sudah sampai pada
puncak kemuliaan, baik kekayaan, bidang kekuasaan, politik, ekonomi dan keuangan
lebih lagi dalam bidang kebudayaan dan ilmu pengetahuan, baik pengetahuan agama
maupun pengetahuan umum mengalami kemajuan yang sangat pesat. • Berbagai Ilmu
Telah Lahir, Hal Ini Dikarenakan Antara Lain : 1. Penerjemahan buku berbahasa
asing 2. Penelitian dan pengkajian yang dilakukan oleh kaum muslimin itu sendiri. •
Pengetahuan Umum Atau Agama Berkembang Sangat Tinggi. Sebagai Bukti Antara
Lain : 1. Didirikanlah Baitul Hikmah sebagai pusat penterjemahan, peneliti dan
pengkajian ilmu pengetahuan baik agama maupun umum. 2. Didirikan “Majelis
Munazarot” yaitu suatu tempat berkumpulnya para sarjana muslim, untuk membahas
ilmu pengetahuan, para sarjana muslim untuk membahas ilmu pengetahuan, para
sajarna muslim diberi kebebasan berfikir dari ilmu pengetahuan tersebut. 3. Dibentuk
Korps Ulama yang anggotanya terdiri dari berbagai negara dan berbagai agama yang
bertugas menterjemahkan, membahas dan menyusun sisa-sisa kebudayaan
sehingga pada masa itu muncullah tokoh-tokoh muslim yang menyebarluaskan
agama Islam dan menghasilkan karya-karya yang besar Antara lain : a. Imam Abu
Hanifah ( 700 – 767 M ). Imam Malik ( 713 – 765 M ) Imam Syafii ( 767 – 820 M )
Imam Ahmad bin Hanibal ( 780 – 857 M ). b. Imam Sibawaih, is bin Umar as Saqofi
sebagai tokoh bahasa Arab, Nahwu shorof Balaghoh dan lain-lain. Imam bukhori
dengan hasil karyanya shoheh Bukhari. Imam Muslim dengan hasil karyanya shoheh
muslimnya Imam Abu dawud dengan hasil karyanya Sunan Abu Dawudnya. Imam
bin Majah dengan hasil karyanya Sunan ibnu majahnya Imam Tirmidhi dengan hasil
karyanya sunan Tirmidhinya c. Rabi’ah al Adawiyah ahli tasawuf dengan ajarannya
mahabbah. d. Abu Hamid Muhammad bin Ahmad Ghozali dengan hasil karyanya
ihya ulumudin
C.KRONOLOGI KEKHALIFAHAN BANI ABBASIYAH 1. Abu Al-Abbas
al-Safah menjadi khalifah pertama Bani Abbasiyah. • Abu al-'Abbas merupakan
pemimpin salah satu cabang Bani Hashim, yang menisbatkan nasabnya kepada
Hasyim, buyut NabiMuhammad, melalui Al-abbas, paman Nabi SAW. Bani Hasyim
mendapat dukungan besar dari golongan Syi’ah yang berpikir bahwa keluarganya,
yang telah diturunkan dari Nabi Muhammad dan Ali bin Abi Thalib, akan
menurunkan pemimpin besar lainnya atau Mahdi yang akan membebaskan Islam.
Kebijakan tanggung-tanggung penguasa terakhir Umayyah untuk mentoleransi
Muslim non-Arab dan Syi’ah telah gagal memadamkan kerusuhan antara minoritas-
minoritas itu.
2. Harun Ar-rasyid Menjadi Khalifah • Harun Ar-Rasyid bernama lengkap
Abu Ja’far bin Al-Mahdi bin Al-Mansyur Abdullah bin Muhammad bin Ali bin
Abdullah bin Al-Abbas. Ia lahir di Rayy pada 766 M. Ia adalah khlifah kelima dari
kekhalifahan Abbasiyah dan memerintah antara tahun 786 hingga 803. Ayahnya
bernama Muhammad Al-Mahdi, khalifah yang ketiga dan kakaknya, Musa Al-Hadi
adalah khalifah yang keempat. Ibunya Jurasiyah dijuluki Khayzuran berasal dari
Yaman.
3. KAIDAH KEILMUAN MULAI TERBENTUK. AL JABAR DI
CIPTAKAN OLEH AL KHAWARIZMI Kitab I - Aljabar Al-Kitāb al-mukhtaṣar fī
ḥisāb al-jabr wa-l-muqābala atau Kitab yang Merangkum Perhitungan Pelengkapan
dan Penyeimbangan adalah buku matematika yang ditulis pada tahun 830. Kitab ini
merangkum definisi aljabar. Dalam kitab tersebut diberikan penyelesaian persamaan
linear dan kuadrat dengan menyederhanakan persamaan menjadi salah satu dari enam
bentuk standar (di sini b dan c adalah bilangan bulat positif) kuadrat sama dengan
akar (ax2 = bx) kuadrat sama dengan bilangan konstanta (ax2 = c) akar sama dengan
konstanta (bx = c) kuadrat dan akar sama dengan konstanta (ax2 + bx = c) kuadrat
dan konstanta sama dengan akar (ax2 + c = bx) konstanta dan akar sama dengan
kuadrat (bx + c = ax2) dengan membagi koefisien dari kuadrat dan menggunakan dua
operasi: al-jabr ( ) atau pemulihan atau pelengkapan) dan al-muqābala
(penyetimbangan). Al-jabr adalah proses memindahkan unit negatif, akar dan kuadrat
dari notasi dengan menggunakan nilai yang sama di kedua sisi. Contohnya, x2 = 40x
- 4x2 disederhanakan menjadi 5x2 = 40x. Al-muqābala adalah proses memberikan
kuantitas dari tipe yang sama ke sisi notasi. Contohnya, x2 + 14 = x + 5
disederhanakan ke x2 + 9 = x. Beberapa pengarang telah menerbitkan tulisan dengan
nama Kitāb al-ǧabr wa-l- muqābala, termasuk Abū Ḥanīfa al-Dīnawarī, Abū Kāmil
(Rasāla fi al-ǧabr wa-al- muqābala), Abū Muḥammad al-‘Adlī, Abū Yūsuf al-
Miṣṣīṣī, Ibnu Turk, Sind bin ‘Alī, Sahl bin Bišr, dan Šarafaddīn al-Ṭūsī.
Perang Salib Para Raja, adalah sebuah perang yang dikobarkan para
pemimpin Eropa untuk mendapatkan kembali Tanah Suci dari tangan Shalahudin Al-
Ayyubi dalam rangkaian Perang Salib. Setelah Perang Salib Kedua, dinasti Zengid
yang berhasil mengontrol Suriah terlibat dalam konflik dengan Mesir pimpinan
dinasti Fatimiyah, yang berakhir dengan bersatunya Mesir dan Suriah di bawah
pimpinan Shalahudin Al-Ayyubi. Shalahudin Al-Ayyubi kemudian menggunakan
kekuatannya untuk menaklukan Yerusalem pada tahun 1187. Serangan salib ketiga
ini dipimpin oleh tokoh-tokoh Eropa yang paling terkenal: Friedrich I Barbarosa dari
Jerman, Richard I Lionheart dari Inggris dan Phillip II dari Perancis. Namun di antara
mereka ini sendiri terjadi perselisihan dan persaingan yang tidak sehat, sehingga
Friedrich mati tenggelam, Salahuddin berhasil di potong kepalanya oleh Richard I
Kegagalan dari Perang Salib Ketiga lalu mengarah pada panggilan untuk Perang Salib
Keempat enam tahun setelah Perang Salib Ketiga berakhir pada 1192.
D. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN DI
MASA BANI ABBASYIYAH 1. Kemajuan yang dicapai pada masa kejayaan islam
dibuktikan dengan perkembangan ilmu – ilmu sebagai berikut : A. Perkembangan
ilmu pengetahuan • Ilmu Tafsir Yaitu ilmu yang menjelaskan tentang makna atau
kandungan ayat Al- Qur’an, sebab – sebab turunnya ayat / asbabun nuzulnya,
hukumnya, dll. • Ilmu Hadits Yaitu ilmu yang mempelajari tentang hadits dari sanat,
parawinya, isi, dll. • Ilmu Fiqih Yaitu ilmu yang mempelajari tentang hukum –
hukum islam (segala sesuatu yang diwajibkan, dimakruhkan, dibolehkan, dan yang
diharamkan oleh agama islam). • Ilmu Tasawuf Yaitu ilmu yang mengajarkan cara –
cara membersihkan hati, pikiran dan ucapan dari sifat yang tercela, sehingga tumbuh
rasa taqwa dan dekat kepada Allah. Untuk dapat mencapai kebahagiaan abadi (bersih
lahir dan batin). Filsafat Islam Yaitu pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi
mengenai hakekat segala sesuatu yang ada, sebab asal hukumnya atau ketentuan –
ketentuannya berdasarkan Al- Qur’an dan hadits. Manfaat filsafat islam adalah untuk
menemukan hakekat segala sesuatu sebagai ciptaan Allah dan merupakan bukti
kebesaranNya. A. Al-Kindi (185 – 252 H / 805 – 873 M) B. Al-Farabi (180 – 260 H /
780 – 863 M)
C. Ibnu Sina (Abdullah Bin Sina) (370 – 480 H / 980 – 1060 M) Di Eropa
dikenal dengan nama Avicena. Beliau seorang filosof yang terkenal dengan idenya
mengenai faham serba wujud atau “Wahdatul wujud”, juga ahli fisika dan ahli jiwa.
Karangan ibnu sina lebih dari dua ratus buku,yang terkenal antara lain : a. ASY
SYIFA b. AL-QONUN atau CANON OF MEDICINE. D. Ibnu rusyd Dilahirkan di
cardova pada tahun 250 H / 1126 M dan meninggal tahun 675 H / 1198 M.
Kedokteran Pada masa daulah bani abbasiyyah kedokteran mengalami
perkembangan dan kemajuan, pada pemerintahan harun ar rasyid dan khalifah –
khalifah besar sesudahnya, banyak mendirikan sekolah – sekolah tinggi kedokteran,
sehingga banyak mencetak sarjana kedokteran. Diantara dokter – dokter muslim
tersebut yang terkenal antara lain : a. Hunain ibnu iskak, lahir pada tahun 809 M dan
meninggal pada tahun 874 M, beliau adalah dokter spesialis mata. b. Ibnu sina. •
Astronomi adalah ilmu yang mempelajari perjalanan matahari, bumi, bulan, bintang –
bintang dan planet – planet yang lain. Tokoh – tokohnya antara lain : a. Abu mansur
al falaqi b. Jabir al batani, beliau pencipta alat teropong bintang yang pertama
Matematika Para tokohnya antara lain : a. Al-khawarizmi (194 – 266 H) Beliau telah
menyusun buku aljabar, dan yang menemukan angka nol. b. Umar khayam Buku
karyanya adalah Treatise On Algebra. • Sejarah Sejarah ialah ilmu yang mempelajari
tentang berbagai peristiwa masa lampau yang meliputi waktu dan tempat peristiwa itu
terjadi, pelakunya, peristiwanya dan disusun secara sistematis. Tokoh sejarah antara
lain : a. Ibnu qutaibah (828 – 889 M) dengan hasil karyanya uyun al akhbar yang
berisi sejarah politik negeri – negeri islam. b. At thobari (839 – 923 M) menulis
tentang sejarah para rasul dan raja – raja. c. Ibnu khaldun (1332 – 1406 M) hasil
karyanya al-ihbar banyaknya 7 jilid dan setiap jilidnya berisi 500 halaman.
2. Perkembangan kebudayaan Pada masa abbasiyyah terdapat berbagai
macam kebudayaan antara lain kebudayaan persia, arab, yunani dan hindia. Yang
menyebabkan dinasti abbasiyyah memiliki beragam kebudayaan, yaitu : A. Warga
negara yang berasal dari berbagai bangsa B. Pergaulan yang intim dan perkawinan
campuran C. Kebutuhan akan ilmu pengetahuan yang menyebabkan keinginan untuk
berkembang dan menciptakan sesuatu yang baru D. Pindahnya ibu kota negara ke
bangdad E. Adanya hubungan perdagangan dengan orang – orang yang berasal dari
luar bangdad

1.        Bidang Kedokteran.


Ilmu kedokteran mulai berkembang pada akhir masa Abbasiyah I, yaitu masa
Khalifah Al-Watsiq, sedangkan puncaknya terjadi pada masa Abbasiyah II, III, dan
IV. Pada buku-buku karya Ar-Arazi banyak dijumpai di museum-museum Eropa dan
banyak digunakan sebagai buku rujukan untuk dunia kedokteran.
Tokoh-tokohnya adalah :
a.       Abu Zakaria Ar-Arazi seorang dokter yang paling termasyur di zamannya beliau
seorang kepala Rumah Sakit di Baghdad.
b.      Ibnu Sina adalah seorang ilmuwan muslim yang dikenal dengan julukan “Raja
diraja Dokter” dan “Raja Obat” serta dianggap sebagai perintis tentang penyakit
syaraf dan berbagai macam penyakit. Selain di bidang kedokteran, Ibnu Sina juga
terkenal sebagai saintis ulung dan sebagai filosof. Karya-karya Ibnu Sina sangat
terkenal di Barat terutama di berbagai perguruan tinggi di Prancis, salah satu
karyanya yaitu Al-Qanun fi At-Tibb dan Asy-Syifa.
c.       Ibnu Saha adalah saeorang direktur Rumah Sakit Yudisapur

2.        Bidang Filsafat.

a. Al-Kindi banyak menjelaskan pikiran-pikiran filsafat Aristoteles. Maka tidak


heran jika ada yang memberinya gelar sebagai penggerak filosof Arab.
b. Al-Farabbi lebih dikenal sebagai seorang filosof daripada ilmuwan.
c. Ibnu Sina selain seorang tokoh di bidang kedokteran dia juga sorang filosof.

3.        Bidang Matematika.


a.       Al-Khawarizmi adalah tokoh utama dalam kajian matematika Arab, penyusun
tabel astronomi, dan penemu Aljabar pada masa Khalifah Al-Makmun.
b.      Abu Kamil Sujak telah mengetahui perkembangan aljabar di eropa. Tulisan-
tulisannya tentang geometri telah memberikan pengaruh dan konstribusi besar
terhadap geometri barat. Terutama uraian-uraian aljabar terhadap geometri.

4.        Bidang Astronomi.

a. Musa Ibrahim Al-Farazi di tugaskan oleh Khalifah Al-Manshur untuk


menerjemahkan berbagai risalah astronomi dan India yaitu
Brahmasoutrasidanta dan hasil risalahnya berjudul Al-Magest yang
mengalami dua kali penyempurnaan. Para astronom Muslim berhasil
menciptakan teropong bintang dengan peralatan lengkap di kota
Yundhisyapur, Iran.
b. Al-Farghani adalah seorang tokoh yang turut ambil bagian dalam pengukuran
derajat garis lintang bumi dan pada masa Khalifah Al-Mutawakkil ia
ditugaskan untuk mengawasi pembangunan Nilometer di Fustat, Mesir.
c. Al-Battani yaitu seorang tokoh astronom Arab terbesar penerus Al-Farghani,
ia berhasil menemukan garis lengkung dan kemiringan ekliptik, panjangnya
tahun tropis, lamanya satu musim, dan tepatnya orbit matahari serta orbit
utama planet.

5.        Bidang Bahasa dan Sastra.

a. Ibnu Muqaffa sebelum masuk Islam bergelar Abu Amir, ia adalah orang
pertama yang menerjemahkan karya-karya sastra dari luar ke dalam bahasa
Arab.
b. Imam Sibawayhi adalah seorang ahli gramatika pada masa Khalifah Harun
Ar-Rasyid, ia juga dikenal sebagai imam ahli nahwu.
c. Abu Nawas adalah penyair Arab termashur di zaman Harun Ar-Rasyid. Syair-
syairnya dihimpun dalam Diwan Abu Nawas.

6.        Bidang Sejarah dan Geografi.

a. Al-Mas’ud adalah seorang sejarawan yang dijuluki sebagai pemimpin para


sejarawan, ia juga seorang ahli geografi.

B.       TOKOH-TOKOH ILMUWAN MUSLIM DAN PERANNYA PADA MASA


DINASTI ABBASIYAH TERHADAP PERKEMBANGAN PERADABAN
ISLAM.

1.      Bidang Tafsir Al-Qur’an.


Pada masa sebelumnya para ulama enggan menafsirkan Al-Qur’an karena
takut salah. Di masa Abbasiyah, mereka bersedia menafsirkan Al-Qur’an karena
tuntutan generasi penerus. Dalam ilmu tafsir, terdapat dua pola yaitu tradisional dan
rasional.
a.                    Tafsir bil Ma’sur.
Yaitu Al-Qur’an yang ditafsirkan dengan hadis-hadis nabi. Adapun para
Mufassirinnya adalah:
1)      Ibnu Jarir At-Tabari.
2)      Ibnu Atiyah Al-Andalusy(Abu Muhammad Abdul Haq bi Atiyah).
3)      As-Sudi yang berdasarkan tafsirnya pada Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud.
4)      Muqatil bin Sulaiman, tafsirnya sangat terpengaruh kitab Taurat.
5)      Muhammad bin Ishaq, tafsirnya banyak mengutip cerita israilah.

b.                   Tafsir Bir Ra’yi


yaitu AL –Qur’an yang di tafsirkan berdasarkan pada akal pikiran (rasional).
1)      Abu Bakar Asam
2)      Abu Muslim Muhammad bin Bihr Isfahani.
3)      Ibnu Jaru Al-Asadi.
4)      Abu Yunus Abdussalam (Penafsiran Al-Qur’an yang sangat luas sehingga ia
menafsirkan Surah Al-Fatihah saja sampai 7 jilid)

2.      Ilmu Hadis.


Hadis merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an. Sedangkan
kitabnya terbagi kepada 7 kategori, yaitu berdasarkan gaya bahasa, gramatika bahasa,
kisah-kisah, ilmu hukum, ilmu kalam, tasawuf, dan kata-kata asing dalam Al-Qur’an.
Untuk menentukan keabsahan dan keontetikan suatu hadist para ulama
meneliti dan mengkaji dengan sungguh-sungguh hadist dari segi sanad, rawi, dan
matan(sifat dan bentuk hadist). Pada masa Dinasti Abasisiyah muncul para ahli hadis
yang termashur.
a)        Imam Bukhari, karyanya adalah kitab Jami’ Sahih Al-Bukhari.
b)        Imam Muslim, kitab karangan Sahih Muslim.
c)        Ibnu Majah, karyanya Sunan Ibnu Majah.
d)       Abu Dawud, karyanya Sunan Abu Dawud.
e)        Imam Tirmizi, karyanya Sunan At-Tirmizi.
f)         Imam Nasa’I, karyanya Sunan An-Nasa’i.

3.      Ilmu Tasawuf.


Ilmu tasawuf adalah ilmu syariat yang inti ajarannya menjauhkan diri dari
kesenangan dunia dan mendekatkan diri kepada Allah. Diantara ulama ahli tasawuf
adalah:

a)        Al-Qusyairi, karyanya Risalatul Qusyairiyah.


b)        Syihabuddin, karyanya Awariful Ma’arif.
c)        Imam Gazali, karyanya Ihya Ulumuddin.

4.      Ilmu Kalam.


Perkembangan ilmu kalam terjadi seiring dengan genjarnya serangan orang-
orang non-muslim yang ingin menjatuhkan Islam melalui olah fikir filsafat. Dan
ulama yang terkenal di bidang ini adalah Hasan Al-Asyari, Washil bin Atha, dan
Imam Syafi’i.
5.      Ilmu Fikih.
Ilmu fikih dimasa Abbasiyah mengalami perkembangan yang cukup baik,
ulama-ulama yang muncul pada saat itu dikenal dengan sebutan dengan “Imam
Mazhab”. Karena kekuatan dan kemampuan mereka dalam menyimpulkan hukum-
hukum dari berbagai masalah yang ada.
Mazhab-mazhab fikih yang banyak diikuti oleh kaum muslimin di dunia yang
muncul pada masa Abbasiyah adalah:
a)        Imam Abu Hanifah, karyanya Fiqhu Akbar, Al-Alim Wal Musta’an, dan Al-
Masad.
b)        Imam Malik, karyanya Kitab Al-Muwatta’, dan Al-Usul As-Sagir.
c)        Imam Syafi’I, karyanya Al-Umm, Al-Isyarah, dan Usul Fiqih.
d)       Imam Ahmad Ibnu Hambal, karyanya Al-Musnad, Jami’ As-Sagir, dan Jami’ Al-
Kabir.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan :
A. SEJARAH SINGKAT BANI ABBASIYYAH
B. KRONOLOGI KEKHALIFAHAN BANI ABBASIYAH
C. KAIDAH KEILMUAN MULAI TERBENTUK. AL JABAR DI CIPTAKAN
OLEH AL KHAWARIZMI
D. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN DI
MASA BANI ABBASYIYAH
E. TOKOH ILMU PADA BANI ABBASIYYAH
Kritik dan Saran :
Dengan mempelajari dan membuat makalah ini mari kita sebagai generasi
muda muslim harus mencintai dan menauladani semua yang telah di ajarkan oleh
Nabi Muhammad SAW. Agar hidup kita lebih terarah dan Insya Allah selamat
dunia akhirat amin.

DAFTAR PUSTAKA
Amien, Ahmad, Islam dari Masa ke Masa, Bandung: Rosda, 1987, cet. I.
Aziz Abdul Ahmad, Islam Ensklopedia, Jakarta 2006 Pustaka Raya
Chalil moenawar.K.H, Kelengkapan Tarikh Muhammad III,Jakarta 2001 Gema
Insani 
Gregorian Vartan, Islam: A Mosaic, Not a Monolith, Brookinfs Institution Press
2004, dapat dilihat di http://books.google.co.id/books?
id=KccU9Kkt320C&pg=Pa26&lpg=PA26&dq=&source=bl&ot=JHwM1crur3&sig=
SZVYrDDM-O2XmhtPOm8ZF3NR3s#PPA29,M1, diakses terakhir April 2012
Karim Abdl.M, Peradaban Islam dan Sejarah Pemikiran, Jogyakarta : Pustaka 2009
Modelaski George, World Cities:-3000 to 2000, Washington DC: FAROS 2000,
2003, sebagaimana dikutip dalam http://en.wikipedia.org/wiki/House of Wisdom,
diakses terakhir April 2004
Murodi, 2009, Sejarah Kebudayaan Islam, Semarang: PT. Karya Toha Putra
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam, Dirasah IslamiyahII, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2006.

Anda mungkin juga menyukai