Di Susun oleh :
SITA ERNAWATI
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah
makalah dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Misi
Perjuangan Nabi Muhammad SAW di Mekah", yang mmenurut saya dapat
memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari sejarah agama islam.
Penulis menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan untuk itu kami
mohon saran dan kritik yang membangun demi kebaikan. Melalui kata pengantar ini
penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi
makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau
menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………………………i
Halaman Pengesahan………………………………………………………......ii
Kata Pengantar…………………………………………………………………iii
Daftar Isi……………………………………………………………………….iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………...1
B. Tujuan Pembuatan Makalah…………………...…………………………....1
A. Kesimpulan……………………………………………………………..7
B. Saran……………………………………………………………………7
Daftar Pustaka………………………………………………………………….8
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH SINGKAT BANI ABBASIYYAH Daulah Bani Abbasiyyah
berkuasa selama 5 abad yaitu mulai tahun 132 – 656 H / 750 – 1258 M,
menggantikan Daulah Bani Umayyah yang telah berkuasa selama 92 tahun (40 – 132
H / 660 – 750M). Dinamakan bani Abbasiyyah, karena para pendiri dan kholifahnya
merupakan keturunan dari Abbas bin Abdul Mutholib (paman Nabi Muhammad
S.A.W.) Kholifah yang pertama kali menduduki jabatan adalah Abdul Abbas Asy
Syafah yang berkuasa pada tahun 132 – 136 H / 750 – 753 M yang kemudian diikuti
oleh kholifah-kholifah yang lain silih berganti sebanyak 37 kholifah. Selama berkuasa
Daulah bani Abbasiyyah mengalami masa kejayannya, mulai dari berdirinya hingga
sampai pada masa pemerintahan kholifah Alt Watsik Billah tahun 232 H / 879 M.
Diantara kholifah yang besar adalah Abu Abbas Asy Sofa, Abu Jafar al Mansyur,
Harun ar-Rasyid, Al Makmum, Al Mu’tazim dan Al Watsik. Mereka adalah para
kholifah yang telah menghantarkan ke puncak masa kejayaan dan keemasan daulah
bani Abbasiyyah. Setelah itu hampir tidak ada kholifah yang besar lagi, ini
dikarenakan mereka lebih banyak disibukkan dengan hal duniawi dan saling berebut
kekuasaan. Kholifah yang terakhir adalah Al Mu’tazim yang berkuasa pada tahun 124
H / 1258 M dan mati terbunuh oleh pasukan Mongol pimpinan Hulogu Khan (cucu
dari Jengis Khan). Sesudah al watsik masih ada lagi 28 kholifah yang memerintah
maka kekuasaanpun pindah ke tangan bani Abbasiyyah, sehingga wilayahnya
meliputi : Afrika Utara, Mesir, Tripoli dan sekitarnya juga negaa-negara yang
berbeda di Asia Tengah sepeti Turki, Siberika, Romawi Timur, Persia, Irak, Yaman,
Palestina, Afghanistan dan sebagian India dengan Ibukotanya Bagdad. Daulah bani
Abbasiyyah mengambil pusat kegiatannya dikota Bagdad dan sekaligus dijadikan
sebagai ibu kota negara. Dari sinilah segala kegiatan baik politik, sosial, ekonomi,
keuangan, kekuasaan, pengetahuan, kebudayaan dan lain-lain dijalankan. Kota
Baghdad dijadikan sebagai kota pintu terbuka, artinya siapapun boleh memasuki dan
tinggal di kota tersebut, sehingga semua bangsa yang menganut berbagai agama dan
keyakinan diijinkan bermukim didalamnya, dengan begitu Baghdad menjadi kota
interenasional yang sangat ramai dan didalamnya berkumpul berbagai unsur : Arab,
Turki, Persia, Romawi. Qibthi dan sebagainya. Sehingga bisa diketakan, bahwa pada
masa pemerintahan Bani Abbasiyyah upaya perluasan daerah kurang begitu
diperhatikan akan tetapi dibidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan terjadi kemajuan
yang begitu spektakuler, hal ini ditandai dengan munculnya para
ilmuwan/cendekiawan dan ulama yang terkenal seperti halnya Ibnu Sina Al Gozali –
Al Farabi, Imam Syafii, Hanafi, Hambali, Imam Maliki, Ibnu Rusydi kholifah yang
telah membawa kemajuan bani Abbasiyyah dan lain-lain.
B. Perkembangan Islam Pada Masa Bani Abbasiyyah Pada masa Daulah
Abbasiyyah kehidupan peradaban Islam sangat maju, sehingga pada masa itu
dikatakan sebagai jaman keemasan Islam, karena kaum muslim sudah sampai pada
puncak kemuliaan, baik kekayaan, bidang kekuasaan, politik, ekonomi dan keuangan
lebih lagi dalam bidang kebudayaan dan ilmu pengetahuan, baik pengetahuan agama
maupun pengetahuan umum mengalami kemajuan yang sangat pesat. • Berbagai Ilmu
Telah Lahir, Hal Ini Dikarenakan Antara Lain : 1. Penerjemahan buku berbahasa
asing 2. Penelitian dan pengkajian yang dilakukan oleh kaum muslimin itu sendiri. •
Pengetahuan Umum Atau Agama Berkembang Sangat Tinggi. Sebagai Bukti Antara
Lain : 1. Didirikanlah Baitul Hikmah sebagai pusat penterjemahan, peneliti dan
pengkajian ilmu pengetahuan baik agama maupun umum. 2. Didirikan “Majelis
Munazarot” yaitu suatu tempat berkumpulnya para sarjana muslim, untuk membahas
ilmu pengetahuan, para sarjana muslim untuk membahas ilmu pengetahuan, para
sajarna muslim diberi kebebasan berfikir dari ilmu pengetahuan tersebut. 3. Dibentuk
Korps Ulama yang anggotanya terdiri dari berbagai negara dan berbagai agama yang
bertugas menterjemahkan, membahas dan menyusun sisa-sisa kebudayaan
sehingga pada masa itu muncullah tokoh-tokoh muslim yang menyebarluaskan
agama Islam dan menghasilkan karya-karya yang besar Antara lain : a. Imam Abu
Hanifah ( 700 – 767 M ). Imam Malik ( 713 – 765 M ) Imam Syafii ( 767 – 820 M )
Imam Ahmad bin Hanibal ( 780 – 857 M ). b. Imam Sibawaih, is bin Umar as Saqofi
sebagai tokoh bahasa Arab, Nahwu shorof Balaghoh dan lain-lain. Imam bukhori
dengan hasil karyanya shoheh Bukhari. Imam Muslim dengan hasil karyanya shoheh
muslimnya Imam Abu dawud dengan hasil karyanya Sunan Abu Dawudnya. Imam
bin Majah dengan hasil karyanya Sunan ibnu majahnya Imam Tirmidhi dengan hasil
karyanya sunan Tirmidhinya c. Rabi’ah al Adawiyah ahli tasawuf dengan ajarannya
mahabbah. d. Abu Hamid Muhammad bin Ahmad Ghozali dengan hasil karyanya
ihya ulumudin
C.KRONOLOGI KEKHALIFAHAN BANI ABBASIYAH 1. Abu Al-Abbas
al-Safah menjadi khalifah pertama Bani Abbasiyah. • Abu al-'Abbas merupakan
pemimpin salah satu cabang Bani Hashim, yang menisbatkan nasabnya kepada
Hasyim, buyut NabiMuhammad, melalui Al-abbas, paman Nabi SAW. Bani Hasyim
mendapat dukungan besar dari golongan Syi’ah yang berpikir bahwa keluarganya,
yang telah diturunkan dari Nabi Muhammad dan Ali bin Abi Thalib, akan
menurunkan pemimpin besar lainnya atau Mahdi yang akan membebaskan Islam.
Kebijakan tanggung-tanggung penguasa terakhir Umayyah untuk mentoleransi
Muslim non-Arab dan Syi’ah telah gagal memadamkan kerusuhan antara minoritas-
minoritas itu.
2. Harun Ar-rasyid Menjadi Khalifah • Harun Ar-Rasyid bernama lengkap
Abu Ja’far bin Al-Mahdi bin Al-Mansyur Abdullah bin Muhammad bin Ali bin
Abdullah bin Al-Abbas. Ia lahir di Rayy pada 766 M. Ia adalah khlifah kelima dari
kekhalifahan Abbasiyah dan memerintah antara tahun 786 hingga 803. Ayahnya
bernama Muhammad Al-Mahdi, khalifah yang ketiga dan kakaknya, Musa Al-Hadi
adalah khalifah yang keempat. Ibunya Jurasiyah dijuluki Khayzuran berasal dari
Yaman.
3. KAIDAH KEILMUAN MULAI TERBENTUK. AL JABAR DI
CIPTAKAN OLEH AL KHAWARIZMI Kitab I - Aljabar Al-Kitāb al-mukhtaṣar fī
ḥisāb al-jabr wa-l-muqābala atau Kitab yang Merangkum Perhitungan Pelengkapan
dan Penyeimbangan adalah buku matematika yang ditulis pada tahun 830. Kitab ini
merangkum definisi aljabar. Dalam kitab tersebut diberikan penyelesaian persamaan
linear dan kuadrat dengan menyederhanakan persamaan menjadi salah satu dari enam
bentuk standar (di sini b dan c adalah bilangan bulat positif) kuadrat sama dengan
akar (ax2 = bx) kuadrat sama dengan bilangan konstanta (ax2 = c) akar sama dengan
konstanta (bx = c) kuadrat dan akar sama dengan konstanta (ax2 + bx = c) kuadrat
dan konstanta sama dengan akar (ax2 + c = bx) konstanta dan akar sama dengan
kuadrat (bx + c = ax2) dengan membagi koefisien dari kuadrat dan menggunakan dua
operasi: al-jabr ( ) atau pemulihan atau pelengkapan) dan al-muqābala
(penyetimbangan). Al-jabr adalah proses memindahkan unit negatif, akar dan kuadrat
dari notasi dengan menggunakan nilai yang sama di kedua sisi. Contohnya, x2 = 40x
- 4x2 disederhanakan menjadi 5x2 = 40x. Al-muqābala adalah proses memberikan
kuantitas dari tipe yang sama ke sisi notasi. Contohnya, x2 + 14 = x + 5
disederhanakan ke x2 + 9 = x. Beberapa pengarang telah menerbitkan tulisan dengan
nama Kitāb al-ǧabr wa-l- muqābala, termasuk Abū Ḥanīfa al-Dīnawarī, Abū Kāmil
(Rasāla fi al-ǧabr wa-al- muqābala), Abū Muḥammad al-‘Adlī, Abū Yūsuf al-
Miṣṣīṣī, Ibnu Turk, Sind bin ‘Alī, Sahl bin Bišr, dan Šarafaddīn al-Ṭūsī.
Perang Salib Para Raja, adalah sebuah perang yang dikobarkan para
pemimpin Eropa untuk mendapatkan kembali Tanah Suci dari tangan Shalahudin Al-
Ayyubi dalam rangkaian Perang Salib. Setelah Perang Salib Kedua, dinasti Zengid
yang berhasil mengontrol Suriah terlibat dalam konflik dengan Mesir pimpinan
dinasti Fatimiyah, yang berakhir dengan bersatunya Mesir dan Suriah di bawah
pimpinan Shalahudin Al-Ayyubi. Shalahudin Al-Ayyubi kemudian menggunakan
kekuatannya untuk menaklukan Yerusalem pada tahun 1187. Serangan salib ketiga
ini dipimpin oleh tokoh-tokoh Eropa yang paling terkenal: Friedrich I Barbarosa dari
Jerman, Richard I Lionheart dari Inggris dan Phillip II dari Perancis. Namun di antara
mereka ini sendiri terjadi perselisihan dan persaingan yang tidak sehat, sehingga
Friedrich mati tenggelam, Salahuddin berhasil di potong kepalanya oleh Richard I
Kegagalan dari Perang Salib Ketiga lalu mengarah pada panggilan untuk Perang Salib
Keempat enam tahun setelah Perang Salib Ketiga berakhir pada 1192.
D. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN DI
MASA BANI ABBASYIYAH 1. Kemajuan yang dicapai pada masa kejayaan islam
dibuktikan dengan perkembangan ilmu – ilmu sebagai berikut : A. Perkembangan
ilmu pengetahuan • Ilmu Tafsir Yaitu ilmu yang menjelaskan tentang makna atau
kandungan ayat Al- Qur’an, sebab – sebab turunnya ayat / asbabun nuzulnya,
hukumnya, dll. • Ilmu Hadits Yaitu ilmu yang mempelajari tentang hadits dari sanat,
parawinya, isi, dll. • Ilmu Fiqih Yaitu ilmu yang mempelajari tentang hukum –
hukum islam (segala sesuatu yang diwajibkan, dimakruhkan, dibolehkan, dan yang
diharamkan oleh agama islam). • Ilmu Tasawuf Yaitu ilmu yang mengajarkan cara –
cara membersihkan hati, pikiran dan ucapan dari sifat yang tercela, sehingga tumbuh
rasa taqwa dan dekat kepada Allah. Untuk dapat mencapai kebahagiaan abadi (bersih
lahir dan batin). Filsafat Islam Yaitu pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi
mengenai hakekat segala sesuatu yang ada, sebab asal hukumnya atau ketentuan –
ketentuannya berdasarkan Al- Qur’an dan hadits. Manfaat filsafat islam adalah untuk
menemukan hakekat segala sesuatu sebagai ciptaan Allah dan merupakan bukti
kebesaranNya. A. Al-Kindi (185 – 252 H / 805 – 873 M) B. Al-Farabi (180 – 260 H /
780 – 863 M)
C. Ibnu Sina (Abdullah Bin Sina) (370 – 480 H / 980 – 1060 M) Di Eropa
dikenal dengan nama Avicena. Beliau seorang filosof yang terkenal dengan idenya
mengenai faham serba wujud atau “Wahdatul wujud”, juga ahli fisika dan ahli jiwa.
Karangan ibnu sina lebih dari dua ratus buku,yang terkenal antara lain : a. ASY
SYIFA b. AL-QONUN atau CANON OF MEDICINE. D. Ibnu rusyd Dilahirkan di
cardova pada tahun 250 H / 1126 M dan meninggal tahun 675 H / 1198 M.
Kedokteran Pada masa daulah bani abbasiyyah kedokteran mengalami
perkembangan dan kemajuan, pada pemerintahan harun ar rasyid dan khalifah –
khalifah besar sesudahnya, banyak mendirikan sekolah – sekolah tinggi kedokteran,
sehingga banyak mencetak sarjana kedokteran. Diantara dokter – dokter muslim
tersebut yang terkenal antara lain : a. Hunain ibnu iskak, lahir pada tahun 809 M dan
meninggal pada tahun 874 M, beliau adalah dokter spesialis mata. b. Ibnu sina. •
Astronomi adalah ilmu yang mempelajari perjalanan matahari, bumi, bulan, bintang –
bintang dan planet – planet yang lain. Tokoh – tokohnya antara lain : a. Abu mansur
al falaqi b. Jabir al batani, beliau pencipta alat teropong bintang yang pertama
Matematika Para tokohnya antara lain : a. Al-khawarizmi (194 – 266 H) Beliau telah
menyusun buku aljabar, dan yang menemukan angka nol. b. Umar khayam Buku
karyanya adalah Treatise On Algebra. • Sejarah Sejarah ialah ilmu yang mempelajari
tentang berbagai peristiwa masa lampau yang meliputi waktu dan tempat peristiwa itu
terjadi, pelakunya, peristiwanya dan disusun secara sistematis. Tokoh sejarah antara
lain : a. Ibnu qutaibah (828 – 889 M) dengan hasil karyanya uyun al akhbar yang
berisi sejarah politik negeri – negeri islam. b. At thobari (839 – 923 M) menulis
tentang sejarah para rasul dan raja – raja. c. Ibnu khaldun (1332 – 1406 M) hasil
karyanya al-ihbar banyaknya 7 jilid dan setiap jilidnya berisi 500 halaman.
2. Perkembangan kebudayaan Pada masa abbasiyyah terdapat berbagai
macam kebudayaan antara lain kebudayaan persia, arab, yunani dan hindia. Yang
menyebabkan dinasti abbasiyyah memiliki beragam kebudayaan, yaitu : A. Warga
negara yang berasal dari berbagai bangsa B. Pergaulan yang intim dan perkawinan
campuran C. Kebutuhan akan ilmu pengetahuan yang menyebabkan keinginan untuk
berkembang dan menciptakan sesuatu yang baru D. Pindahnya ibu kota negara ke
bangdad E. Adanya hubungan perdagangan dengan orang – orang yang berasal dari
luar bangdad
a. Ibnu Muqaffa sebelum masuk Islam bergelar Abu Amir, ia adalah orang
pertama yang menerjemahkan karya-karya sastra dari luar ke dalam bahasa
Arab.
b. Imam Sibawayhi adalah seorang ahli gramatika pada masa Khalifah Harun
Ar-Rasyid, ia juga dikenal sebagai imam ahli nahwu.
c. Abu Nawas adalah penyair Arab termashur di zaman Harun Ar-Rasyid. Syair-
syairnya dihimpun dalam Diwan Abu Nawas.
PENUTUP
Kesimpulan :
A. SEJARAH SINGKAT BANI ABBASIYYAH
B. KRONOLOGI KEKHALIFAHAN BANI ABBASIYAH
C. KAIDAH KEILMUAN MULAI TERBENTUK. AL JABAR DI CIPTAKAN
OLEH AL KHAWARIZMI
D. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN DI
MASA BANI ABBASYIYAH
E. TOKOH ILMU PADA BANI ABBASIYYAH
Kritik dan Saran :
Dengan mempelajari dan membuat makalah ini mari kita sebagai generasi
muda muslim harus mencintai dan menauladani semua yang telah di ajarkan oleh
Nabi Muhammad SAW. Agar hidup kita lebih terarah dan Insya Allah selamat
dunia akhirat amin.
DAFTAR PUSTAKA
Amien, Ahmad, Islam dari Masa ke Masa, Bandung: Rosda, 1987, cet. I.
Aziz Abdul Ahmad, Islam Ensklopedia, Jakarta 2006 Pustaka Raya
Chalil moenawar.K.H, Kelengkapan Tarikh Muhammad III,Jakarta 2001 Gema
Insani
Gregorian Vartan, Islam: A Mosaic, Not a Monolith, Brookinfs Institution Press
2004, dapat dilihat di http://books.google.co.id/books?
id=KccU9Kkt320C&pg=Pa26&lpg=PA26&dq=&source=bl&ot=JHwM1crur3&sig=
SZVYrDDM-O2XmhtPOm8ZF3NR3s#PPA29,M1, diakses terakhir April 2012
Karim Abdl.M, Peradaban Islam dan Sejarah Pemikiran, Jogyakarta : Pustaka 2009
Modelaski George, World Cities:-3000 to 2000, Washington DC: FAROS 2000,
2003, sebagaimana dikutip dalam http://en.wikipedia.org/wiki/House of Wisdom,
diakses terakhir April 2004
Murodi, 2009, Sejarah Kebudayaan Islam, Semarang: PT. Karya Toha Putra
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam, Dirasah IslamiyahII, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2006.