Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Infeksi
Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Infeksi
Ahmad Aniq Noor Mutsaqof Wiharto S.T M.Kom Esti Suryani S.Si M.Kom
Jurusan Informatika, Fakultas MIPA, Jurusan Informatika, Fakultas MIPA, Jurusan Informatika, Fakultas MIPA,
Universitas Sebelas Maret Universitas Sebelas Maret Universitas Sebelas Maret
Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta 57126 Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta 57126 Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta 57126
kupersemar@gmail.com wi_harto@yahoo.com suryapalapa@yahoo.com
43
JURNAL ITSMART Vol 4. No 1. Juni 2015 ISSN : 2301–7201
Manfaat dari penelitian ini adalah ini diharapkan dapat Tabel 2.1 Tabel Keputusan [18]
membantu tenaga medis non dokter untuk memudahkan Hipotesa Hipotesa Hipotesa Hipotesa
mendiagnosis penyakit infeksi sedini mungkin. 1 2 3 4
Fakta v v v
2. DASAR TEORI A
Terdapat beberapa teori yang mendukung dalam penelitian ini Fakta v v v
yaitu sebagai berikut. B
Fakta v v
2.1 Sistem Pakar C
Sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang Fakta v
digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang D
dipikirkan oleh pakar. Pakar yang dimaksud di sini adalah, orang Fakta E v v
yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan 2.5 Pohon Keputusan (Decision Tree)
masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam [17]. Pohon keputusan adalah salah satu bentuk representasi
pengetahuan yang digunakan untuk memodelkan persoalan yang
2.2 Arsitektur Sistem Pakar terdiri dari serangkaian keputusan yang mengarah ke solusi [19].
Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu Pohon keputusan dibuat dengan mengacu pada tabel keputusan.
lingkungan pengembangan dan lingkungan konsultasi. Contoh dari pohon keputusan terdapat pada Gambar 2.2.
Lingkungan Pengembangan digunakan untuk memasukkan A
Ya Tidak
Ya Tidak Ya Tidak
end D
H1 E H2 end
Ya Tidak
Ya Tidak H4 end
end
H1
44
JURNAL ITSMART Vol 4. No 1. Juni 2015 ISSN : 2301–7201
45
JURNAL ITSMART Vol 4. No 1. Juni 2015 ISSN : 2301–7201
G008 lidah kotor (tertutup selaput putih atau kuning yang Gambar 4.1 Pohon Keputusan Penyakit Infeksi
menempel di permukaan), tepi hipertermi (tepi lidah
kemerahan), dan tremor 4.4 Analisis Inferensi Forward Chaining
G009 Sakit saat menelan Analisis inferensi forward chaining dapat berbentuk sebuah
G010 Tidur mendengkur rule. Rule tersebut menjelaskan penyakit berdasarkan gejalanya.
Rule terdiri atas informasi masukan yang berupa gejala (if),
lanjutan gejala-gejala (and) dan konklusi yang berupa diagnosis
Tabel 4.3 Penyakit Infeksi penyakit infeksi (then). Rule 1 berisi IF G001 AND G004 AND
Kode Nama Penyakit G006 THEN P001. Hal ini berarti jika gejala 1 (demam), gejala 4
P001 Diare (nyeri perut), dan gejala 6 (bab cair>4x sehari) diderita oleh pasien
P002 Demam Tifoid maka sistem mendiagnosis pasien tersebut menderita penyakit
P003 Demam Berdarah P001 (diare).
P004 Influenza
P005 Pneumonia (radang paru-paru) Rule 1 Rule 5
P006 Observasi Febris IF G001 IF G001
P007 Tonsillitis (Radang Amandel) AND G004 AND G002
P008 Tonsillopharyngitis (Radang tenggorokan) AND G006 AND G003
THEN P001 AND G005
THEN P005
4.3 Perancangan Pohon Keputusan Rule 2 Rule 6
Gambar 4.1 berdasarkan Tabel 4.1. G001 merupakan gejala IF G001 IF G001
umum bagi penderita penyakit infeksi yaitu demam. Gejala AND G004 THEN P006
selanjutnya adalah nyeri perut. Berdasarkan gejala nyeri perut AND G008
dapat dikelompokkan penyakit yang diderita oleh pasien apakah THEN P002
memiliki gejala nyeri perut ataukah tidak. Apabila pertanyaan Rule 3 Rule 7
gejala mempunyai jawaban “Ya” maka pada pohon keputusan IF G001 IF G001
akan dilanjutkan pertanyaan dengan jawaban “Ya” dan AND G004 AND G002
penelusuran akan dilanjutkan sehingga akan terjadi keputusan AND G010 AND G003
gejala penyakit infeksi yang diderita pasien. THEN P003 AND G009
Contoh untuk gejala pertama pasien mengalami gejala THEN P008
demam maka selanjutnya sistem akan menampilkan pertanyaan
“Apakah pasien mengalami nyeri perut?” apabila pasien tidak
mengalaminya maka dilanjutkan dengan pertanyaan “Apakah
pasien sedang batuk?”. Apabila pasien juga tidak mengalaminya Rule 4 Rule 8
sistem akan mendiagnosis pasien tersebut menderita observasi IF G001 IF G001
febris. Sistem akan berhenti menampilkan pertanyaan apabila AND G002 AND G002
sudah mencapai hasil, yaitu pasien didiagnosis penyakit infeksi AND G003 AND G003
atau sistem belum bisa mendeteksi penyakit yang diderita pasien. THEN P004 AND G009
Demam AND G010
(G001)
THEN P007
Ya Tidak
Nyeri
Perut Belum
terdeteksi
4.5 Pengujian
(G004)
Pengujian yang dilakukan terhadap pasien diare yang
Ya
berjumlah 12 orang sistem hanya mampu mendeteksi sejumlah 11
Bab Cair >
4x Sehari Tidak orang. Dikarenakan sistem belum bisa mendeteksi penyakit yang
(G006) diderita pasien. Misalnya dalam melakukan diagnosis penyakit
Tidak
Ya diare, sistem dapat menyimpulkan bahwa pasien sedang menderita
Diare
Pendarahan
G010
Batuk penyakit diare bilamana memenuhi rule sebagai berikut:
(G002)
(P001)
Tidak
IF Demam
Ya Tidak Ya
AND Nyeri perut
Demam Berdarah Lidah Kotor, Observasi Febris
(P003) Tepi Hipertremi, Pilek (P006) AND BAB cair > 4x sehari
(G003)
Tremor
(G008)
THEN Diare
Ya
Ya Tidak
akan tetapi terkadang pasien tidak mengalami atau merasakan
Tidak
Typhoid
Sesak
Napas Belum
salah satu gejala yang terdapat dalam rute penyakit infeksi.
(P002) Belum
terdeteksi
(G005) terdeteksi
Misalnya pasien hanya mengalami gejala demam dan BAB cair >
Ya Tidak 4x sehari saja, sehingga sistem tidak dapat mendeteksi bahwa
pasien menderita penyakit diare. Sama halnya pada penyakit
Radang Paru-Paru
(P005)
Sakit saat
menelan
demam tifoid, influenza, radang amandel dan radang tenggorokan.
(G009)
Tabel 4.4 Tabel Pengujian
Ya
Mendengkur
Tidak No. Nama Penyakit Jumlah Jumlah
saat tidur
(G010) Influenza
Diagnosis Diagnosis
(P004) Dokter Sistem
Ya Tidak 1 Diare 12 11
Radang Amandel
Radang 2 Demam Tifoid 6 5
Tenggorokan
(P007)
(P008) 3 Demam Berdarah 3 3
4 Influenza 10 9
46
JURNAL ITSMART Vol 4. No 1. Juni 2015 ISSN : 2301–7201
47