Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENDEKATAN TRADISIONAL
MEMFORMULASI TEORI AKUNTANSI
Dibuat untuk memenuhi tugas Teori Akuntansi
Dosen Pengampu : Gregorius Jeandry, SE., M.Si., Ak

Disusun Oleh :
Kelompok III
1. Much. Ikbal Halim (02271611128)
2. Ririn A. Muhammad (02271911043)
3. Rismawati Sukri (02271911020)
4. Ria Antika (02271911012)
5. Nurhilda D. Iskandar Alam (02271911001)
6. Sri Wahyuni Said (02271911015)

Kelas : IV A Akuntansi

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan pembahasan
“Pendekatan Tradisional Memformulasi Teori Akuntansi” guna memenuhi tugas kelompok
mata kuliah Teori Akuntansi. Berbagai kesulitan telah kami alami, baik dalam pencarian
materi maupun dalam menyusun makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha semaksimal mungkin, tetapi
kami rasa ini tidak mencangkup kepada semua hal-hal yang termasuk kedalam materi
tersebut. Hal ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan penyusun. Makalah ini tentu
masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Terima kasih kami ucapkan untuk semua pihak yang telah membantu kami dalam
penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan. Sekian dan semoga makalah ini dapat
membarikan pengatahuan yang bermanfaat bagi pembaca.

Ternate, 22 Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Pembahasan................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Akuntansi Berbagai Gambaran.................................................................. 3
2.2 Penyusunan dan Verifikasi Teori............................................................................. 6
2.3 Hakikat Teori Akuntansi......................................................................................... 6
2.4 Metodologi Dalam Perumusan Teori Akuntansi..................................................... 6
2.5 Pendekatan Untuk Perumusan Teori Akuntansi...................................................... 9

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 10
3.2 Saran........................................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teori akuntansi yang diperkenalkan terdiri dari prinsip dan praktik. Teori akuntansi yang
komprehensif harus memberikan aturan untuk mengidentifikasi objek ekonomi tertentu
yang relevan dan mengukur karakteristik nilai dari objek ekonomi, dan memberikan dasar
untuk menilai apakah suatu konvensi itu baik atau buruk. Dengan kata lain, teori yang
komprehensif harus memberi tahu kita bagaimana mengukur pendapatan dan modal
dengan benar. Oleh karena itu, teori akuntansi dapat didefinisikan sebagai rangkaian
penalaran logis dalam bentuk berbagai prinsip, termasuk :
1. Memberikan kerangka acuan umum dari mana praktik akuntansi dapat
disimpulkan, dan
2. Membimbing pengembangan praktik dan prosedur baru. Ini juga dapat digunakan
untuk menjelaskan praktik yang ada untuk lebih memahaminya (Hendriksen,
1982). Menurut Derek (1985), “Tanggung jawab dan kewajiban seseorang yang
mengelola sesuatu atas nama orang lain adalah memikul tanggung jawab.”
Perumusan teori akuntansi sebagai sarana untuk meningkatkan standar akuntansi yang
sama. Membahas metode tradisional dan metode baru perumusan teori akuntansi.Saran
utama adalah mengembangkan seperangkat standar akuntansi umum untuk mendukung
standar akuntansi internasional yang ada dan penyatuan semua standar lokal dan
internasional dalam rangka memberikan dasar bersama untuk pembentukan dasar standar
akuntansi global. laporan keuangan. Praktisi akuntansi harus mematuhi teori tersebut agar
tidak menimbulkan skandal dan kebingungan publik.
Perkembangan teori akuntansi bermula dari permintaan akan teknik dan konsep
akuntansi serta perubahannya. Bahkan jika kondisi yang diperlukan untuk
menggunakannya sudah tidak ada lagi, banyak teknologi dan konsep yang masih
digunakan. Perkembangan praktek akuntansi telah melalui dua periode turbulensi yang
besar, yaitu tahun 1930-an dan 1960-an. Pada tahun 1930-an dan 1960-an, individu dan
kelompok dari luar profesi akuntansi mengalami tekanan yang luar biasa, disertai dengan
ketidakpuasan dengan praktik akuntan dan akademisi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengetahui hakikat akuntansi dari berbagai pandangan
2. Mengetahui penyusunan dan verifikasi teori akuntansi
3. Mengetahui hakikat teori akuntansi
4. Mengetahui metodologi dalam perumusan teori akuntansi
5. Mengetahui pendekatan untuk perumusan teori akuntansi
1
1.3 Tujuan Pembahasan
Dengan adanya makalah ini kita dapat mengetahui bagaimana pendekatan tradisional
dapat memformulasi teori akuntansi, sehingga dapat menambah wawasan kita.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Akuntansi : Berbagai Gambaran


Sebagai seni atau aktivitas jasa, akuntansi berarti mencakup sekumpulan teknik yang
dianggap berguna dalam bidang tertentu. The Handbook of Accounting "Buku Pegangan
Akuntansi" mengidentifikasi berbagai bidang akuntansi, yaitu: pelaporan keuangan,
penentuan dan perencanaan pajak, audit independen, sistem pengolahan data dan
informasi, akuntansi biaya dan manajemen, akuntansi pendapatan nasional, dan konsultasi
manajemen.
Akuntan memiliki pandangan berbeda tentang proses akuntansi ketika menjelaskan
teori akuntansi yang berbeda. Beberapa dari pandangan ini meliputi:
1. Akuntansi sebagai Ideologi
Ideologi adalah sudut pandang universal. Selain wawasan tentang atau mungkin
penting, itu juga menghalangi kita untuk memahami masyarakat di mana kita hidup
dan kemungkinan untuk mengubahnya. Akuntansi dianggap sebagai fenomena
ideologis, yaitu untuk mempertahankan Dan a berarti melegitimasi masyarakat saat
ini. , Aturan ekonomi dan politik. Weber menggambarkan akuntansi sebagai alat
rasionalitas ekonomi dengan sangat baik. Weber mendefinisikan rasionalitas formal
dari suatu tindakan ekonomi sebagai “tingkat sampai sejauh mana perhitungan
kuantitatif atau akuntansi mungkin dilakukansecara teknis dan secara nyata dapat
diterapkan.”
2. Akuntansi sebagai Bahasa
Akuntansi merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi tentang
perusahaan. Profesi akuntansi juga mengakui akuntansi sebagai bahasa, dan profesi
tersebut menerbitkan terminologi akuntansi buletin. Hal ini juga diakui dalam literatur
empiris, yang mencoba mengukur pertukaran konsep akuntansi dan dapat dibuktikan
sebagai berikut:
a. Simbol / karakter leksikal bahasa adalah satuan atau kata Kata "memiliki arti"
dan dapat dikenali dalam bahasa apapun.
b. Aturan gramatikal suatu bahasa mengacu pada pengaturan gramatikal bahasa
apa pun.
3. Akuntansi debagai Catatan Historis
Secara umum, akuntansi dianggap sebagai catatan sejarah, dan akuntansi telah
dianggap sebagai sarana untuk memberikan sejarah organisasi dan transaksinya
dengan lingkungan. Untuk pemilik dan pemegang saham perusahaan, catatan

3
akuntansi memberikan catatan sejarah tentang pengelolaan sumber daya pemilik.
Bimberg membaginya menjadi empat periode:
a. Periode Pemeliharaan Murni 
b. Periode Pemeliharaan Tradisional
c. Periode Utilisasi Aktiva
d. Periode Terbuka
4. Akuntansi sebagai realitas ekonomi masa kini
Akuntansi adalah realitas ekonomi kontemporer, dan akuntansi juga dianggap sebagai
sarana untuk mencerminkan realitas ekonomi saat ini. Poin utama dari pandangan ini
adalah bahwa baik neraca dan laporan laba rugi harus didasarkan pada dasar penilaian
yang lebih mencerminkan realitas ekonomi daripada biaya sebenarnya. Tujuan utama
dari gambaran akuntansi ini adalah untuk menentukan laba yang sebenarnya, konsep
tersebut mencerminkan perubahan kesejahteraan perusahaan selama suatu periode
waktu tertentu.
5. Akuntansi sebagai system informasi
Sebagai proses menghubungkan sumber informasi atau pengirim (information
system), saluran komunikasi dan sekelompok penerima (pengguna eksternal) ditagih.
Pandangan ini memberikan manfaat penting baik secara konseptual maupun empiris.
a. Pandangan ini mengasumsikan bahwa sistem akuntansi merupakan satu-
satunya sistem pengukuran formal dalam organisasi.
b. Pandangan ini menyajikan kemungkinan desain sistem akuntansi terbaik yang
menghasilkan nilai berguna. . informasi.
6. Akuntansi sebagai komoditas
Akuntansi juga dianggap sebagai hasil dari aktivitas ekonomi. Akuntansi ada karena
memerlukan informasi khusus, dan akuntan dapat memberikan informasi tersebut.
7. Akuntansi sebagai mitos
Akutansi menciptakan mitos yang merupakan cara mudah memahami dunia ekonomi
dan menjelaskan fenomena kompleks. Melalui akutansi, suatu fenomena ekonomi
kompleks diterjemahkan bagi para pengguna dengan cara yang lebih mudah dan dapat
dimengerti,sehingga menciptakan lebih banyak mitos dari pada kenyataan.
8. Akuntansi sebagai alasan logis
Dengan mempertimbangkan ketidaktepatan dan ketidakpastian sebagian besar tokoh
akuntansi, akuntansi dapat digunakan untuk melampirkan makna peristiwa, sehingga
memberikan alasan terjadinya peristiwa di masa depan, akuntansi dapat digunakan
untuk menjadikan peristiwa sebagai sarana legalisasi. Oleh karena itu, akuntansi dapat

4
digunakan sebagai jaminan untuk angka atau sebagai pelindung untuk sertifikat
otorisasi, dan memberikan dasar untuk operasi berdasarkan angka tersebut.
9. Akuntansi sebagai perumpamaan
Akuntansi membantu menciptakan citra organisasi. Melalui peristiwa dan transaksi
tertentu yang terjadi dalam organisasi, akuntan dapat berfungsi sebagai gambaran
organisasi. Akibatnya, orang memiliki rasa pentingnya akuntansi dan konsep tertentu
dari realitas organisasi.
10. Akuntansi sebagai percobaan
Akuntansi cukup fleksibel untuk beradaptasi dengan berbagai situasi, mengadopsi
solusi baru untuk masalah baru dan beradaptasi dengan situasi yang paling kompleks.
Perusahaan dapat menggunakan data akuntansi, teknologi, Laporan atau
mengungkapkan yang berbeda untuk bereksperimen untuk beradaptasi dengan situasi
ini. Mereka memiliki lingkungan tertentu dan beradaptasi dengan perubahan kondisi,
daripada terjebak atau jatuh ke dalam metode konvensional yang sama. Akuntansi
adalah eksperimen, terutama dalam hal kemauan, inovasi, dan eksperimen.
11. Akuntansi sebagai distorsi
Akuntansi merupakan suatu distorsi, karena akuntansi digunakan untuk mengontrol
atau mempengaruhi perilaku pengguna internal dan eksternal, sehingga akuntansi
telah menjadi tujuan yang ideal bagi mereka yang mencoba memanipulasi makna
pesan yang akan dilihat pengguna. Ada empat kategori yang dapat mempengaruhi
atau dipengaruhi oleh informasi akuntansi: entitas yang menyediakan data untuk
informasi akuntansi, akuntan yang menyiapkan data, akuntan yang memeriksa data,
dan penerima data. Perilaku disfungsional dalam pemrosesan data disebut Gangguan
suara. Metode yang digunakan untuk mendistorsi sistem informasi dapat dibagi
menjadi enam kategori berikut:
12. Perataan atau penghalusan : mencakup proses mengubah aliran data alami atau
yang direncanakan tanpa mengubah aktivitas organisasi yang sebenarnya.
a. Pembiasan : meliputi proses pemilihan logo yang paling mungkin diterima dan
dipilih oleh pengirim.
b. Pemfokusan : Termasuk proses yang memperkuat atau melemahkan aspek-
aspek tertentu dari pengumpulan informasi.
c. Permainan: termasuk proses dimana pengirim menyelesaikan aktivitas
sehingga pesan terkirim.
d. Penyaringan : termasuk proses pemilihan aspek-aspek tertentu yang secara
kolektif akan mendapatkan keuntungan dari informasi yang sama berharganya
yang diperoleh melalui pengumpulan, presentasi, pengumpulan, penahanan,
atau komunikasi yang tertunda.

5
e. Perilaku ilegal: termasuk proses pemalsuan data dan dengan demikian
melanggar hukum privat atau public.
2.2 Penyusunan dan Verifikasi Teori
Meskipun akuntansi adalah sekumpulan teknologi yang dapat digunakan dalam bidang
tertentu, karena kerangka konseptual implisit, praktik akuntansi dilakukan dalam
kerangka konseptual implisit, yang diterima oleh para profesional. Tujuan dan logika
yang dikandungnya. Pedoman disebut "prinsip-prinsip Akuntansi yang diterima secara
umum/GAAP” (Prinsip Akuntansi yang Diterima Secara Umum/GAAP) memandu
profesional akuntansi untuk memilih teknik akuntansi dan menyiapkan laporan keuangan
dengan cara praktik terbaik. Teori tersebut harus diuji secara logis dan empiris untuk
membuktikan akurasinya. Jika teorinya matematis, pembuktiannya harus diprediksi
melalui konsistensi logis. Jika teori didasarkan pada fenomena fisik atau sosial, bukti
harus diprediksi oleh hubungan antara peristiwa dan pengamatan aktual yang digunakan
untuk mencapai kesimpulan. Teori akuntansi harus dapat menjelaskan dan memprediksi
fenomena akuntansi yang ada: ketika banyak fenomena yang muncul, fenomena tersebut
diharapkan dapat membuktikan kebenaran teori tersebut.
2.3 Hakikat Teori Akuntansi
Tujuan utama teori akuntansi adalah untuk memberikan dasar untuk memprediksi dan
menjelaskan perilaku dan peristiwa akuntansi. Sebagai keyakinan, kami percaya bahwa
teori akuntansi adalah mungkin. Teori didefinisikan Sebagai "rangkaian gagasan, definisi,
dan rekomendasi yang saling berhubungan Menjelaskan dan memprediksi fenomena
dengan menentukan hubungan antar variabel, sehingga melambangkan pandangan
sistematis dari fenomena tersebut.
2.4 Metodologi Dalam Perumusan Teori Akuntansi
Kami sekarang telah menentukan bahwa jika (1) teori memberikan kerangka acuan yang
disarankan oleh Hendriksen, dan (2) teori mencakup tiga elemen: pengkodean fenomena
sebagai representasi simbolik, metode manipulasi, atau kombinasi yang memenuhi aturan
tertentu, akuntansi Teori itu layak. , Lalu ikuti rekomendasi McDonald's untuk kembali ke
fenomena dunia nyata.
Akuntansi adalah seni yang tidak dapat diformalkan.Metode tradisional yang
digunakan untuk merumuskan teori akuntansi adalah mencoba membuktikan apa yang
telah terjadi dengan memodifikasi konvensi akuntansi. Teori ini disebut akuntansi
deskriptif. Pada saat yang sama, akuntansi normatif adalah teori akuntansi yang bertujuan
untuk membenarkan apa yang seharusnya terjadi daripada apa yang terjadi. Pernyataan
Dewan Harga Akuntansi (APB) No. 4 (Paul Grady) "Daftar Standar Akuntansi Umum
untuk Perusahaan Bisnis" adalah metode akuntansi deskriptif. Pernyataan Teori
Akuntansi Dasar (American Accounting Association) adalah salah satu bentuk metode
standar akuntansi.
2.5 Pendekatan Untuk Perumusan Teori Akuntansi

6
Meskipun tidak ada teori akuntansi tunggal yang komprehensif, berbagai teori akuntansi
menengah atau setengah jadi telah dihasilkan melalui berbagai metode. Untuk
memastikan kejelasan, kami membatasi pembahasan dalam bab ini pada metode
tradisional untuk membangun teori akuntansi. Metode tradisional ini meliputi:
1. Non Teoritis, praktis, atau pragmatis
2. Teoritis ;
a. Deduktif 
b. Induktif
c. Etis
d. Sosiologi
e. Ekonomi
f. Seklektif
1. Pendekatan Nonteoritis

Metode non-teoritis adalah metode pragmatis dan metode kekuatan Metode pragmatis
ini melibatkan penyusunan teori yang bercirikan kesamaan dalam praktek di dunia
nyata, yang berguna dalam arti memberikan solusi praktis. Metode utama perumusan
teori akuntansi terutama digunakan oleh organisasi profesi, sedangkan metode
penerbitannya adalah dengan menggunakan laporan sebagai aturan dan ketentuan
praktik akuntansi.

Teori dan metode akuntansi didasarkan pada pemeliharaan persamaan akuntansi, yang
merasionalisasi pilihan teknologi akuntansi. Neraca biasanya disajikan dalam bentuk
pernyataan:

AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS

Persamaan laba akuntansi biasanya dinyatakan sebagai :

LABA AKUNTANSI = PENDAPATAN – BEBAN

2. Teoritis
a) Pendekatan deduktif

Dalam merumuskan teori apa pun, metode deduktif dimulai dari argumen dasar dan
kemudian kesimpulan logis tentang subjek yang sedang dipertimbangkan.Langkah-
langkah yang digunakan untuk mendapatkan metode deduktif meliputi: (1)
7
Menentukan tujuan laporan keuangan (2) Memilih "asumsi" akuntansi (3)
Menghasilkan "prinsip" akuntansi (4) Merumuskan "teknik" akuntansi akuntansi.

b) Pendekatan induktif

Pengembangan teori metode induktif dimulai dari observasi dan pengukuran, dan
berlanjut ke kesimpulan umum. Metode teori induktif meliputi empat tahap: (1)
Merekam semua pengamatan (2) Menganalisis dan mengklasifikasikan pengamatan
tersebut untuk mendeteksi hubungan pengulangan danya. (3) Meringkas
pendahuluan dan prinsip-prinsip akuntansi dari pengamatan yang menjelaskan
hubungan berulang. (4) Pengantar pengujian Yang menarik adalah bahwa meskipun
metode deduktif dimulai dengan proposisi umum, proposisi biasanya diekspresikan
secara induktif, terinspirasi oleh pengetahuan penulis dan pengalamannya dalam
praktik akuntansi.

c) Pendekatan etis

Inti dasar dari pendekatan etis adalah terdiri dari konsep kewajaran, keadilan,
ekuitas dankenyataan. Konsep inilah yang menjadi standar utama D.R Scott untuk
merumuskan teori akuntansi.

d) Pendekatan sosiologi

Metode sosiologis dalam merumuskan teori akuntansi menekankan pada dampak


sosial dari teknologi akuntansi. Ini adalah pendekatan moral yang berpusat pada
pendidikan dan kesejahteraan sosial yang lebih luas. Berdasarkan metode sosiologis,
penerimaan laporan semua kelompok di masyarakat akan dievaluasi berdasarkan
dampak standar atau teknologi akuntansi yang ada terhadap laporan semua
kelompok di masyarakat.

e) Pendekatan ekonomi

Metode ekonomi dalam merumuskan teori akuntansi menekankan Pengendalian


perilaku indikator ekonomi makro dihasilkan melalui penggunaan berbagai teknik
akuntansi. Ketika metode etika berfokus pada konsep Metode sosiologis dan metode
konsep "keadilan" dan "kesejahteraan sosial" Ekonomi b Fokus pada konsep
"kesejahteraan ekonomi total". Konsekuensi ekonomi dari pelaporan keuangan
meliputi: (1) Distribusi manfaat (2) Tingkat risiko bertahap dan distribusi risiko

8
antar individu (3) Konsumsi dan total output (4) Alokasi sumber daya antar
perusahaan (5) Penggunaan untuk keuangan Informasi produksi, sertifikasi,
penyebaran, pengolahan, analisis dan interpretasi sumber daya (6) penggunaan
sumber daya dalam pengembangan, penyesuaian, penekanan dan litigasi badan
pengatur, dan (7) penggunaan sumber daya di sektor swasta untuk mencari
informasi.

2.6 Pendekatan Selektif Untuk Perumusa Teori Akuntansi

Secara umum, perumusan teori akuntansi dan pengembangan standar akuntansi mengikuti
metode selektif atau kombinasi beberapa metode.Metode selektif ini telah menyebabkan
metode baru kontroversial dalam literatur: metode regulasi, metode perilaku, metode
acara, peramalan dan positivitas.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Metode atau pendekatan tradisional menggunakan metode normatif atau deskriptif,
metode teoritis atau non-teoritis, bentuk penalaran deduktif atau induktif, dan fokus pada
konsep "kewajaran", "kesejahteraan sosial" atau "kesejahteraan ekonomi" . Metode
tradisional berangsur-angsur menjadi metode selektif dan mulai digantikan oleh metode
yang lebih baru. Tidak peduli metode mana yang dipilih, penting untuk diingat bahwa
teori akuntansi harus diterima.
The Handbook of Accounting "Buku Pegangan Akuntansi" mengidentifikasi berbagai
bidang akuntansi, yaitu: pelaporan keuangan, penentuan dan perencanaan pajak, audit
independen, sistem pengolahan data dan informasi, akuntansi biaya dan manajemen,
akuntansi pendapatan nasional, dan konsultasi manajemen. Akuntan memiliki pandangan
berbeda tentang proses akuntansi ketika menjelaskan teori akuntansi yang berbeda.
Beberapa dari pandangan ini meliputi:
1.) Akuntansi sebagai Ideologi
2.) Akuntansi sebagai bahasa
3.) Akuntansi sebagai catatan historis
4.) Akuntansi sebagai realitas ekonomi masa kini
5.) Akuntansi sebagai system informasi
6.) Akuntansi sebagai komoditas
7.) Akuntansi sebagai mitos
8.) Akuntansi sebagai alasan logis
9.) Akuntansi sebagai perumpamaan
10.) Akuntansi sebagai percobaan
11.) Akuntansi sebagai distorsi

Tujuan dan logika yang dikandungnya. Pedoman disebut "prinsip" -prinsio Akuntansi
yang Diterima Secara Umum / GAAP '(Prinsip Akuntansi yang Diterima Secara Umum es /
GAAP) memandu profesional akuntansi untuk memilih teknik akuntansi dan menyiapkan
laporan keuangan dengan cara praktik terbaik. Teori tersebut harus diuji secara logis dan
empiris untuk membuktikan akurasinya. Jika teorinya matematis, pembuktiannya harus
diprediksi melalui konsistensi logis. Jika teori didasarkan pada fenomena fisik atau sosial,
bukti harus diprediksi oleh hubungan antara peristiwa dan pengamatan aktual yang digunakan

10
untuk mencapai kesimpulan. Teori akuntansi harus dapat menjelaskan dan memprediksi
fenomena akuntansi yang ada.

Tujuan utama teori akuntansi adalah untuk memberikan dasar untuk memprediksi dan
menjelaskan perilaku dan peristiwa akuntansi. Sebagai keyakinan, kami percaya bahwa teori
akuntansi adalah mungkin.

Akuntansi adalah seni yang tidak dapat diformalkan.Metode tradisional yang digunakan
untuk merumuskan teori akuntansi adalah mencoba membuktikan apa yang telah terjadi
dengan memodifikasi konvensi akuntansi. Teori ini disebut akuntansi deskriptif. Pada saat
yang sama, akuntansi normatif adalah teori akuntansi yang bertujuan untuk membenarkan apa
yang seharusnya terjadi daripada apa yang terjadi. Pernyataan Dewan Harga Akuntansi
(APB) No. 4 (Paul Grady) "Daftar Standar Akuntansi Umum untuk Perusahaan Bisnis"
adalah metode akuntansi deskriptif. Pernyataan Teori Akuntansi Dasar (American
Accounting Association) adalah salah satu bentuk metode standar akuntansi.

Metode tradisional akuntansi meliputi:

3. Non Teoritis, praktis, atau pragmatis


4. Teoritis ;
g. Deduktif 
h. Induktif
i. Etis
j. Sosiologi
k. Ekonomi

Seklektif
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasaan bagi pembaca dan
penulis tentang bagaimana pendekatan tradisional memformulasi teori akuntansi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Belkaoui, Ahmed Riahi. 2021. Accounting Theory edisi 5. Jakarta Selatan: Indonesia
Salemba Empat.

Belkaoui, A., “Linguistic Relativity in Accounting”, Accounting, Organizations and


society (Oktober 1978), h. 97-104.

Birnberg, J. G., “The Role of Accounting in Financial Disclosure,” Accounting,


Organizations and Society (Juni 1980), h. 71-80.

12

Anda mungkin juga menyukai