Disusun Oleh :
NPM : 02271911012
Kelas : VIII AP
Puji syukur Alhamdulillah saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan pembahasan “Penilaian
Kembali (Revaluasi) Aset Tetap” guna memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Perpajakan.
Berbagai kesulitan telah saya alami, baik dalam pencarian materi maupun dalam menyusun
makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini saya telah berusaha semaksimal mungkin, tetapi saya
rasa ini tidak mencangkup kepada semua hal-hal yang termasuk kedalam materi tersebut. Hal
ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan penyusun. Makalah ini tentu masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Terima kasih saya ucapkan untuk semua pihak yang telah membantu saya dalam
penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan. Sekian dan semoga makalah ini dapat
membarikan pengatahuan yang lebih luas dan bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Pembahasan................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Revaluasi Aset Tetap Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan.......................... 3
2.2 Revaluasi Aset Tetap Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan............................ 4
2.3 Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Melakukan Revaluasi.............................. 7
2.4 Perencanaan Pajak Terhadap Revaluasi Aset Tetap................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
d. Pembayaran PPh atas selisih lebih penilaian kembali aset sebesar 10 persen yang
bersifat final apakah cukup menarik bagi perusahaan untuk melakukan revaluasi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana merevaluasi aset tetap berdasarkan standar akuntansi keuangan?
2. Bagaimana mervaluasi aset tetap berdasarkan Undang-Undang Perpajakan?
3. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam melakukan revaluasi?
4. Bagaimana perencanaan pajak terhadap revaluasi aset tetap?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
- Dengan membaiknya DER, perusahaan dapat menarik dana melalui pinjaman dari
pihak ketiga maupun emisi saham.
Kekurangan dari revaluasi aktiva tetap antara lain:
- Naiknya beban penyusutan aktiva tetap yang dibebankan dalam laba rugi atau
dibebankan ke harga pokok produksi.
- Dari sisi perpajakan, selisih lebih yang diakibatkan dari revaluasi aktiva tetap
merupakan objek pajak yang dikenai pajak final 10%
Dengan adanya berbagai kelebihan dan kekurangan yang ditimbulkan oleh revaluasi,
pihak manajemen perusahaan harus mempertimbangkan secara baik-baik manfaat dan
kerugian yang akan dialami perusahaan di masa sekarang dan masa depan apabila
memutuskan untuk melakukan revaluasi aktiva tetap.
2.2 Revaluasi Aset Tetap Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan
1. Undang-undang RI nomor 13 tahun 4000 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-
Undang Nomor 37Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan.
Pasal 4 huruf m : yang menjadi objek pajak penghasilan adalah selisih lebih
karena penilaian kembali aktiva
Pasal 11 ayat (5) : apabila Wajib Pajak melakukan penilaian kembali aktiva
maka dasar penyusutan atas harta adalah nilai setelah dilakukan penilaian
kembali aktiva tersebut.
2. Keputusan Dirjen Pajak KEP-519/PJ/2002 tanggal 2 Desember 2002 tentang Tata
Cara Prosedur Pelaksanaan Penilaian Kembali Aktiva Tetap Perusahaan untuk
Tujuan Perpajakan
3. Keputusan Menteri Keuangan RI No.486/KMK.03/2002 tentang Penilaian
Kembali Aktiva Perusahaan untuk Tujuan Perpajakan.
4. Peraturan Mentri Keuangan No.79/PMK.03/2008 tentang Penilaian Kembali
Aktiva Perusahaan untuk Tujuan Perpajakan.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 384/KMK.04/1998 dan Surat Edaran
Dirjen Pajak Nomor 29/Pj.42/1998 menjelaskan bahwa:
1. Wajib Pajak yang dapat melakukan revaluasi adalah WP badan dalam negeri yang
terletak atau berada di Indonesia. Wajib Pajak dalam negeri adalah sekumpulan
orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha
maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas,
perencanaan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau
Daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana
pensiun, persekutuan,perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial
4
politik, atau organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap, dan bentuk
badan lainnya.
2. Telah memenuhi semua kewajiban pajaknya sapai dengan masa pajak terkait
sebelum masa pajak dilakukannya revaluasi. Kewajiban pajak yang dimaksud:
a. Pajak Penghasilan (PPh)
b. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPnBM)
c. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
d. Bea perolehan ha katas tanah dan/atau bangunan.
Aset Tetap Yang Dapat Direvaluasi:
1. Aset tetap berwujud (tanah, kelompok bangunan dan bukan bangunan) yang tidak
dimaksudkan untuk dialihkan atau dijual.
2. Aset tersebut berada di Indonesia
3. Ravaluasi bias secara keseluruhan aset tetap atau sebagian
4. Revaluasi dilakukan sesuai nilai pasar dan wajar saat dilakukan penilaian
5. Jika nilai pasar atau nilai wajar yang ditetapkan perusahaan tidak sesuai dengan
pemerintah maka Dirjen Pajak akan menetapkan kembali nilai pasar atau nilai
wajarnya
6. Selisih nilai pasar atau wajar dengan nilai buku fiscal yang telah direvaluasi harus
dikompensasi dengan kerugian fiscal tahun berjalan dan sisa kerugian fiscal
tahun-tahun sebelumnya
7. Selisih lebih penilaian kembali dikenakan PPh final 10%
8. Bagi Wajib Pajak yang melakukan penggabungan usaha, Pajak Penghasilan yang
terutang sebesar 10% di atas dapat dibayar dalam jangka waktu paling lama 5
tahun terhitung sejak tahun dilakukannya penilaian kembali aset tetap perusahaan.
9. Pajak Penghasilan yang harus dilunasi untuk setiap tahun paling sedikit sebesar
20% dari jumlah pajak yang terutang, kecuali pelunasan untuk tahun terakhir.
10. Apabila Wajib Pajak melakukan penilaian kembali aset tetap sebelum akhir tahun
pajak maka kerugian fiskal pada tahun buku yang bersangkutan diperhitungkan
sampai dengan dilakukannya revaluasi aset tetap tersebut.
11. Nilai pasar atau nilai wajar merupakan dasar penyusutan aset mulai tahun pajak
dilakukannya penilaian kembali aset tetap tersebut. Penyusutan dilakukan sesuai
dengan pasal 11 Undang-Undang Pajak Penghasilan.
5
12. Aset tetap yang telah dilakukan penilaian kembali dan telah dikenakan Pajak
Penghasilan tidak dapat dialihkan kepada pihak lain sebelum lewat jangka waktu
5 tahun setelah dilakukannya penilaian kembali.
13. Apabila Wajib Pajak mengalihkan aset tetap tersebut sebelum lewat jangka waktu
5 tahun maka atas selisih penilaian aset tetap tersebut tatap dikenakan Pajak
Penghasilan yang terutang sebesar 10% dan tambahan Pajak Penghasilan yang
bersifat final sebesar 15% .
14. Dikecualikan dari jangka waktu 5 tahun jika aset tetap tersebut dialihkan kepada
pemerintah atau dialihkan dalam rangka penggabungan, peleburan, atau
pemekaran usaha.
A. Persyaratan Administrasi Setelah Revaluasi Aset Tetap
WP memberitahukan hasil revaluasi aset tetap dengan mengisi formulir kepada Dirjen
pajak cq. Kepala KPP, dengan lampiran sebagai berikut:
1. Laporan penilaian dari perusahaan penilai professional yang diakui
pemerintah.
2. Neraca penyesuaian yang telah diaudit sebelum dan sesudah revaluasi.
3. Penghitungan selisih adanya revaluasi dan perhitungan PPh terutang.
4. Surat setoran pajak.
B. Tarif Perlakuan Khusus
Bagi WP yang melakukan penggabungan usaha, PPh final dapat dicicil selama 5
tahun sejak dilakukannya revaluasi, untuk pembayarannya tidak boleh kurang dari
20% kecuali pelunasan tahun akhir.
C. Jangka Waktu Pengambilan Keputusan Oleh Otoritas Pajak
Dirjen pajak cq. Ka. Wajib menerbitkan SK pengesahan/penolakan atas neraca
penyesuaian yang dilaporkan WP yang melakukan revaluasi, paling lama 1 bulan.
Jika lebih dari 1 bulan belum ada SK yang diterbitkan, maka dianggap dikabulkan.
D. Teknis Akuntansi Atas Selisih Lebih Akibat Revaluasi Aset Tetap
Selisih lebih akibat revaluasi dibukukan dengan nama “selisih penilaian kembali
aset.”
E. Kebijakan Efisiensi
Sesuai dengan Regulasi fiscal dalam sirkuler No. SE-19/PJ.42/1999 tanggal 10
Mei 1999 menyatakan bahwa jika neraca penyesuaian revaluasi telah dilakukan
pemeriksaan umum oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) maka tidak perlu adanya
pemeriksaan khusus. Namun jika belum ada pemeriksaan umum perlu dilakukan.
6
2.3 Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Melakukan Revaluasi
A. Syarat Revaluasi
1. WP badan dalam negeri (PT, CV, BUMN, Koperasi, Yayasan) Wajib Pajak
Orang Pribadi dalam negeri yang menyelenggarakan pembukuan tidak
termasuk WP yang dapat melakukan revaluasi.
2. Telah memenuhi kewajiban pajak sampai dengan masa pajak terakhir sebelum
melakukan revaluasi. Kewajiban pajak tersebut adalah:
a. SPT Masa atau Tahunan, sepanjang belum ada SKP.
b. SPT, walaupun Wajib Pajak mengajukan keberatan dan belum ada
keputusan keberatan.
c. Keputusan Keberatan, walaupun WP mengajukan banding dan belum ada
putusan Banding dari pengadilan pajak.
d. Keputusan PK dari MA.
e. SPT, walaupun WP mengajukan permohonan pengurangan/penghapusan
sanksi administrasi atau pembetulan kembali pembetulan SPT, tetapi
belum mendapatkan keputusan.
3. Yang dapat dinilai kembali aktiva tetap berwujud yang berada di Indonesia
dan dipergunakan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan
yang merupakan obyek pajak. Aset Tetap SGU dengan hak opsi tidak dapat
direvaluasi sebelum menggunakan hak opsi, aktiva tidak berwujud tidak dapat
direvaluasi.
4. Dapat dilakukan terhadap seluruh aktiva tetap atau sebagian aktiva, dapat
dilakukan setiap tahun atau satu kali dalam setahun. Dilakukan oleh
perusahaan penilai yang mendapat ijin pemerintah.
5. Penilaian kembali dilakukan perusahaan penilai atau Penilai yang mendapat
ijin dari Pemerintah. Penilaian kembali dihitung atau dilakukan berdasarkan
nilai pasar atau nilai wajar yang berlaku pada saat penilaian kembali.
6. Dalam hal nilai revaluasi yang ditetapkan tidak mencerminkan keadaan yang
sebenarnya maka Direktorat Jendral Pajak dapat menetapkan kembali nilai
revaluasi. Setelah WP melakukan revaluasi dan sudah mendapat persetujuan
dari KPP, kemudian dilakukan pemeriksaan, pemeriksa pajak dapat
melakukan koreksi nilai revaluasi, dengan hasil:
a. Nilai revaluasi lebih rendah daripada harga pasar
b. Nilai revaluasi lebih tinggi daripada harga pasar.
Apabila nilai revaluasi lebih tinggi daripada harga pasar maka terdapat (elisih
Aebih Revaluasi, yaitu Nilai Pasar (Nilai Revaluasi) dikurangi Nilai Buku
7
Fiskal pada awal bulan dilakukan revaluasi dan dikenakan pajak revaluasi
sebesar 10% Final setelah dikurangi/dikompensasi terlebih dulu dengan sisa
kerugian fiskal. Kompensasi Rugi Fiskal:
a. tidak lebih dari 9 tahun.
b. kalau belum dilakukan pemeriksaan pajak rugi fiskal berdasarkan SPT
WP.
c. Sudah ada SKP, berdasarkan SKP meskipun WP mengajukan
keberatan.
7. Bagi WP yang melakukan penggabungan usaha, PPh yang terutang 10% dapat
dibayar dalam jangka waktu paling lama 5 tahun sejak dilakukan penilaian
kembali aktiva tetap. PPh yang harus dilunasi setiap tahun paling sedikit
sebesar 20%.
B. Prosedur Revaluasi
Prosedur permohonan revaluasi:
1. Wajib pajak (WP) yang dapat mengajukan permohonan untuk melakukan
penilaian kembali aktiva tetap adalah WP Badan dalam negeri dan bentuk
usaha tetap tidak termasuk WP yang memperoleh ijin menyelenggarakan
pembukuan dengan mata uang asing.
2. Syarat-syarat pengajuan permohonan:
a. WP dapat mengajukan permohonan dengan syarat telah memenuhi semua
kewajiban pajaknya sampai dengan masa pajak terakhir sebelum masa
pajak dilakukannya penilaian kembali.
b. Ativa tetap yang dapat dinilai kembali adalah aktiva tetap berwujud yang
terletak atau berada di Indonesia yang dimiliki dan dipergunakan untuk
mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan.
c. Penelilaian kembali dapat meliputi seluruh atau sebagian altiva tetap
perusahaan termasuk aktiva tetap yang sudah pernah dilakukan penilaian
kembali berdasarkan ketentuan yang berlaku. Dan hanya dapat dilakukan
penilaian kembali paling banyak satu (1) kali dalam satu tahun buku.
d. WP yang melakukan penilaian kembali aktiva tetap wajib mengajukan
permohonan kepada Kepala Kantor Wilayah yang membawahi KPP
tempat WP terdaftar (KPP domisili) paling lambat 30 hari kerja setelah
tanggal dilakukan penilaian kembali aktiva tetap dengan melampirkan:
1) Fotokopi surat ijin usaha jasa penilai yang dilegalisir oleh instansi
pemerintah yang berwenang untuk menerbitkan surat ijin usaha
tersebut.
8
2) Laporan penilaian perusahaan jasa penilai atau ahli penilai profesional
yang diakui pemerintah.
3) Daftar Penilaian Kembali aktiva tetap perusahaan untuk tujuan
perpajakan.
4) Laporan keuangan tahun buku terakhir sebelum penilaian kembali
aktiva tetap yang telah diaudit oleh akuntan publik.
5) Surat keterangan tidak mempunyai tunggakan pajak dari KPP tempat
WP terdaftar.
e. Permohonan WP yang terlambat diajukan atau tidak dilengkapi dengan
lampiran sampai dengan batas waktu sebagaimana diatur tidak dapat
dipertimbangkan.
f. Apabila permohonan WP menurut hasil penelitian telah memenuhi
persyaratan formal dan material, maka Kepala Kantor Wilayah wajib
menerbitkan Keputusan persetujuan atau penolakan Direktur Jendral
Pajak paling lambat 30 hari kerja setelah tanggal diterimanya
permohonan WP.
g. Apabila setelah lewat batas waktu 30 hari kerja Kepala Kantor Wilayah
belum menerbitkan Keputusan persetujuan atau penolakan, maka
permohonan WP dianggap diterima dan Kepala Kantor Wilayah wajib
menerbitkan keputusan paling lambat tiga (3) hari setelah tanggal
berakhirnya batas waktu tersebut.
C. Manfaat Revaluasi
Revaluasi aktiva tetap mempunyai manfaat bagi perusahaan, diantaranya yaitu:
1. Dapat menciptakan performance of balance sheet yang lebih baik, sebagai
akibat meningkatnya nilai aktiva dan modal;
2. Meningkatkan kepercayaan para pemegang saham, karena kenaikan nilai
aktiva dapat dicatat sebagai tambahan nilai saham (saham bonus);
3. Meningkatkan kepercayaan kreditur, sebagai dampak membaiknya beberapa
rasio keuangan perusahaan, khususnya yang ditunjukkan oleh debt to assets
ratio dan debt to equity ratio.
4. Penghematan pajak yang terjadi sebagai akibat bertambah besarnya nilai
penyusutan aktiva, yang dapat memberikan penghematan pajak sebesar 30%
dari nilai tambah penyusutan. Sementara keuntungan dari revaluasi aktiva
hanya dikenakan pajak final sebesar 10%
D. Revaluasi Parsial Atau Menyeluruh
9
a. Objek revaluasi adalah aset berwujud (tanah, kelompok bangunan dan bukan
bangunan).
b. Revaluasi parsial memiliki makna jika perusahaan hanya melakukan revaluasi
hanya sebagian aset tetap sesuai dengan pertimbangan perusahaan.
c. Revaluasi menyeluruh berarti perusahaan melakukan revaluasi untuk seluruh
aset tetap yang ada.
E. Pembayaran PPh Sebesar Sepuluh Persen Yang Bersifat Final
Aset tetap yang direvaluasi disusutkan berdasarkan nilai revaluasi. Adanya biaya
penyusutan akan memberi dampak pengurangan penghasilan kena pajak. Jangka
waktu penyusutan dilakukan sesuai dengan kelompok aset, walaupun aset sudah
digunakan lebih dari separuh umur.
F. Pembayaran Pajak Selama Lima Tahun
Perusahaan yang melakukan penggabungan usaha, PPh 10% dapat dibayar selama 5
tahun. Namun ketentuan ini tidak sesuai dengan pasal 4 huruf b. keputusan Menteri
Keuangan No.422/KMK.04/1998 menegaskan bahwa WP yang melakukan
penggabungan, peleburan, pemekaran usaha harus melunasi seluruh utang pajak dari
tiap perusahaan yang bersangkutan.
2.4 Perencanaan Pajak Terhadap Revaluasi Aset Tetap
Perancanaan revaluasi yang akan dilakukan perusahaan ini terkait dengan:
1. Kondisi perusahaan apakah dalam keadaan laba atau rugi.
2. Jika laba, berapa besarnya dan apakah sudah mencapai lapisan kena pajak dengan
tarif tertinggi.
3. Jika rugi, kapan terjadi rugi, dan kapan batas akhir kompensasi kerugian tersebut.
4. Bagaimana dampak revaluasi terhadap beban pajak tahun berjalan dan tahun
sebelumnya.
A. Perusahaan Tidak Mempunyai Rugi Fiskal
Karena perusahaan tidak mempunyai rugi fiskal maka yang harus dipertimbangkan
adalah nilai tunai dari jumlah penyusutan aset yang berasal dari selisih lebih, beru
kemudian dibandingkan dengan PPh final yang harus dibayar.
B. Perusahaan Mempunyai Rugi Fiskal
Jika perusahaan mempunyai rugi fiskal, maka akan ada kompensasi kerugian yang
hangus.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Intinya penilaian kembali (revaluasi) aktiva tetap adalah kegiatan perhitungan kembali nilai
sebuah aktiva tetap sesuai harga pasar atau harga wajar yang berlaku pada saat penilaian
dilakukan. Revaluasi aktiva tetap merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh
perusahaan sabagai salah satu pelaksanaan tax planning yang bertujuan untuk
meringankan beban kerugian perusahaan.
Revaluasi aktiva tetap biasanya dilakukan sebagai akibat kenaikan nilai aktiva tetap di pasaran
atau rendahnya nilai aktiva tetap dalam laporan keuangan. Perkembangan harga tersebut
menyebabkan nilai aktiva tetap pada laporan keuangan menjadi tidak wajar. Revaluasi aktiva
tetap disebabkan oleh adanya perubahan nilai kekayaan (aktiva tetap) tersebut, baik
terjadi kenaikan nilai aktiva tetap atau rendahnya nilai aktiva tetap yang diakibatkan oleh
devaluasi atau hal-hal lain. Untuk itu, revaluasi dilakukan agar perusahaan mengetahui nilai
aktiva tetap yang sesuai. Dengan demikian, perusahaan dapat melakukan perhitungan penghasilan
dan biaya secara lebih wajar dan merepresentasikan kemampuan serta nilai perusahaan
sebenarnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Suandy,Erly.2011.PerencanaanPajak.Edisi-6.Jakarta:SalembaEmpat
http://klikpajak.id./blog/berita/pajak/perencanaan-pajak-revaluasi-aset-tetap/
http://studylibid.com/doc/322585/ Perencanaan-Pajak-revaluasi-aset-tetap-Pertemuan-4
http://creationer57.blogspot.com/2014/11/penilaian-kembali-revaluasi-aset- tetap.html?
m=1
https://id.scribd.com/doc/299623849/Makalah-Revaluasi-Aktiva-Tetap
https://www.academia.edu/37875964/
MAKALAH_REVALUASI_ASET_TETAP_Disusun_Oleh
https://www.academia.edu/19953394/makalah_revaluasi_aktiva_tetap
https://repository.uhn.ac.id/bitstream/handle/123456789/2490/Abdi%20Kristian
%20Zebua.pdf?sequence=1&isAllowed=y
https://baixardoc.com/documents/revaluasi-aset-tetap-muliani-rukmantari-5d0bed1890bde
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/15669-Full_Text.pdf
12