Anda di halaman 1dari 24

••••••••••••••••••••••••••••••••••

Pembahasan

Revaluasi Aset Tetap Berdasarkan SAK 1

Revaluasi Aset Tetap Berdasarkan


2
Perpajakan

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam


3
Melakukan Revaluasi

Perencanaan Pajak Atas Revaluasi Aset


4
Tetap
1 2 3 4
Revaluasi Revaluasi Hal-hal yang Perencanaan

Aset Tetap Aset Tetap perlu Pajak Atas


Berdasarkan Diperhatikan Revaluasi
Berdasarkan
Perpajakan Dalam
SAK
Melakukan
Revaluasi
Apa itu
Revaluasi???

Proses penilaian kembali terhadap aktiva tetap


yang dilakukan dengan anggapan bahwa nilai aktiva
tetap tidak lagi mencerminkan nilai yang
sebenarnya
Manfaat Revaluasi

Dapat menciptakan performance of balance


sheet yang lebih baik

Meningkatkan kepercayaan para pemegang


saham

Meningkatkan kepercayaan kreditur

Penghematan pajak
Model Revaluasi

Setelah diakui sebagai suatu aset, suatu


aset tetap yang nilai wajarnya dapat diukur
secara andal harus dicatat pada jumlah
revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal
revaluasi, dikurangi dengan akumulasi
Model Biaya penyusutan dan akumulasi rugi penurunan
nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi.
Setelah diakui sebagai aset, suatu aset
tetap dicatat sebesar biaya perolehan
dikurangi dengan akumulasi
penyusutan dan akumulasi rugi Perlakukan akuntansi atas selisih antara
penurunan nilai aset. nilai wajar dengan nilai buku yang
diketemukan berdasarkan hasil revaluasi
pada tahun berjalan:
1. Penyajian Kembali
2. Eliminasi Akumulasi Penyusutan
Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, kenaikan tersebut
langsung dikreditkan ke Ekuitas pada bagian Surplus Revaluasi. Namun
kenaikan tersebut harus diakui dalam laporan laba rugi sehingga sebesar
jumlah penurunan nilai aset akibat revaluasi yang pernah diakui sebelumnya
dalam laporan laba rugi (par. 39)

Jika jumlah tercatat aset turun akibat revaluasi, penurunan tersebut diakui
dalam laporan laba rugi. Namun, penurunan nilai akibat revaluasi tersebut
langsung didebit ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi selama penurunan
tersebut tidak melebihi saldo kredit surplus revaluasi untuk aset tersebut (par.
40).
1 2 3 4

Revaluasi Revaluasi Hal-hal yang Perencanaan

Aset Tetap Aset Tetap perlu Pajak Atas


Berdasarkan Diperhatikan Revaluasi
Berdasarkan
Perpajakan Dalam
SAK
Melakukan
Revaluasi
Undang – Undang No 17 tahun 2000 tentang Perubahan Ketiga Atas UU
No. 7 tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan ( Pasal 19 )

Keputusan Menteri Keuangan Nomor PMK 79/PMK.03/2008


menggantikan KMK 486/KMK.03/2002 tentang Penilaian Kembali Aktiva
Tetap Perusahaan Untuk Tujuan Perpajakan

Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-519/PJ/2002 tentang


Tatacara dan Prosedur Pelaksanaan Penilaian Kembali Aktiva Tetap
Perusahaan Untuk Tujuan Perpajakan

Surat Edaran DJP Nomor SE-08/PJ.31/2002 Tentang Pengantar Keputusan


Menteri Keuangan Nomor 486/KMK.03/2002 Tanggal 28 Nopember 2002
Tentang Penilaian Kembali Aktiva Tetap Perusahaan Untuk Tujuan
Perpajakan dan Keputusan DJP Nomor 519-/PJ/2002, Tanggal 2 Desember
2002 Tentang Tatacara dan Prosedur Pelaksanaan Penilaian Kembali
Aktiva Tetap Perusahaan Untuk Tujuan Perpajakan
1 Dasar Penyusutan Fiskal Nilai pada saat
penilaian kembali

Masa manfaat penuh


2 Masa Manfaat Fiskal untuk kelompokaktiva
tetap yang di revaluasi
Sejak bulan
3 Mulai Penyusutan Fiskal dilakukannya
revaluasi

Untuk perusahaan yang tidak memperoleh persetujuan


revaluasi, penyusutan aktiva menggunakan dasar penyusutan
fiskal dan sisa masa manfaat fiskal semual
SELURUH
Aktiva tetap berwujud yang
terletak atau berada di Indonesia,
dimiliki dan dipergunakan untuk
mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan
merupakan objek pajak

SEBAGIAN
Aktiva tetap berwujud yang
terletak atau berada di Indonesia,
dimiliki dan dipergunakan untuk
mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan
merupakan objek apjaak
Revaluasi Aset
Revaluasi berdasarkan nilai wajar aset tetap pada saat penilaian
dilakukan, yang ditetapkan oleh perusahaan penilai atau penilai
yang diakui oleh pemerintah

nilai wajar yang ditetapkan oleh perusahaan penilai ternyata kemudian


tidak mencaerminkan keadaan yang sebenarnya, Dirjen Pajak akan
menetapkan kembali nilai pasar atau nilai wajar yang bersangkutan

Selisih antara nilai wajar dengan nilai buku fiskal aset tetap yang dinilai
kembali wajib dikompensasikan terlebih dahulu dengan kerugian fiskal
tahun berjalan dan sisa kerugian fiskal tahun-tahun sebelumnya yang
masih dapat dikompensasikan

Selisih lebih karena penilaian kembali setelah dilakukan kompensasi


kerugian dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final, sesebesar 10%

Bagi WP yang melakukan penggabungan usaha, pajak penghasilan yang


terhutang sebesatr 10% diatas, dapat dibayar dalam jangka waktu
paling lama 5 tahun terhitung sejak tahun dilakukannya penilaian
kembali aset tetap perusahaan
Revaluasi Aset
Bagi WP yang melakukan penggabungan usaha, pajak penghasilan
yang terhutang sebesatr 10%, dapat dibayar dalam jangka waktu
paling lama 5 tahun terhitung sejak tahun dilakukannya penilaian
kembali aset tetap perusahaan

Pajak penghasilan yang harus dilunasi untuk setiap tahun paling sedikit
sebesar 20% dari jumlah pajak yang terutang, kecuali pelunasan untuk
tahun terakhir.

Apabila WP melakukan penilaian kembali aset tetap sebelum akhir


tahun pajak, maka kerugian fiskal pada tahun buku yang bersangkutan,
diperhitungkan sampai dengan dilakukannya revaluasi aset tetap
tersebut

Aset tetap yang telah dilakukan penilaian kembali dan telah dikenakan
Pajak Penghasilan tidak dapat dialihkan kepada pihak lain sebelum
lewat jangka waktu 5 tahun setelah dilakukannya penilaian kembali.

Dikecualikan dari jangka waktu 5 tahun jika aset tetap tersebut dialihkan
kepada pemerintah atau dialihkan dalam rangka penggabungan, peleburan,
atau pemekaran usaha.
1 2 3 4

Revaluasi Revaluasi Hal-hal yang Perencanaan

Aset Tetap Aset Tetap perlu Pajak Atas


Berdasarkan Diperhatikan Revaluasi
Berdasarkan
Perpajakan Dalam
SAK
Melakukan
Revaluasi
3 Hal yang perlu diperhatikan saat Revaluasi

1 2 3

Revaluasi Parsial Pembayaran PPh Pembayaran Pajak


atau Menyeluruh Sebesar Sepuluh Selama Lima Tahun
Persen yang Bersifat
Final
1 2 3 4

Revaluasi Revaluasi Hal-hal yang Perencanaan

Aset Tetap Aset Tetap perlu Pajak Atas


Berdasarkan Diperhatikan Revaluasi
Berdasarkan
Perpajakan Dalam
SAK
Melakukan
Revaluasi
Hal yang perlu Dipertimbangkan Reval

Kondisi Perusahaan

Rugi Fiskal

Dampak Revaluasi
Contoh Soal

PT. Melati pada tahun 2015


membeli mesin dengan HP Rp.
400.000.000,-. (Asset
Tahun 2013 perusahaan mengalami
kelompok 2) dengan metode rugi fiscal sebesar Rp. 1.000.000.000,-
penyusutan Garis Lurus). dan sampai tahun 2017 baru sebesar
Rp. 500.000.000,- yang telah
Tahun 2018, Nilai Wajar mesin dikompensasikan
Rp. 600.000.000 laba tahun berjalan diprediksi Rp.
200.000.000,- (pendapatan
250.000.000 dikurang penyustaan
50.000.000) Asumsi biaya yang lain
kosntant
Harga Perolehan Mesin 400.000.000,-
Akumulasi Penyusutan (3 Tahun) 150.000.000,-
Nilai Buku Mesin 250.000.000,-
Nilai Revaluasi 600.000.000,-
Selisih lebih revaluasi 350.000.000,-
Jika tidak dilakukan revaluasi tahun 2018, rugi fiskal
500.000.000,- yang dapat dan dikompensasi sebesar
200.000.000 masih sisa 300.000.000,- yang hangus karena
tidak dapat dikompensasikan kembali.

Rugi Fiskal 500.000.000,-


Selisih lebih revaluasi 350.000.000,-
Sisa Kompensasi 150.000.000,-
Laba 175.000.000,-
Sisa Laba 25.000.000,-

Sehingga Pajak yang dibayarkan:


25.000.000 * 25% = 6.250.000,-
Tahun 2018 Revaluasi Tidak Revaluasi

Estimasi Pendapatan 200.000.000 200.000.000

Biaya Depresiasi 75.000.000 50.000.000

Laba Fiskal 125.000.000 150.000.000

Beban Pajak (25%) 31.250.000 37.500.000

PPh Final (10%) 35.000.000


Jika diasumsikan pendapatan meningkat sebesar Rp 50jt per tahun sampai dengan umur asset habis, (Asumsi
biaya yang lain tetap

Tahun 2019 Revaluasi Tidak Revaluasi


Estimasi Pendapatan 250.000.000 250.000.000
Biaya Depresiasi 75.000.000 50.000.000
Laba Fiskal 175.000.000 200.000.000
Beban Pajak (25%) 43.750.000 50.000.000

Tahun 2020 Revaluasi Tidak Revaluasi


Estimasi Pendapatan 300.000.000 300.000.000
Biaya Depresiasi 75.000.000 50.000.000
Laba Fiskal 225.000.000 250.000.000
Beban Pajak (25%) 56.250.000 62.500.000

Tahun 2021 Revaluasi Tidak Revaluasi


Estimasi Pendapatan 350.000.000 350.000.000
Biaya Depresiasi 75.000.000 50.000.000
Laba Fiskal 275.000.000 300.000.000
Beban Pajak (25%) 68.750.000 75.000.000

Tahun 2022 Revaluasi Tidak Revaluasi


Estimasi Pendapatan 400.000.000 400.000.000
Biaya Depresiasi 75.000.000 50.000.000
Laba Fiskal 325.000.000 350.000.000
Beban Pajak (25%) 81.250.000 87.500.000
Tahun 2023 Revaluasi Tidak Revaluasi

Estimasi Pendapatan 450.000.000 450.000.000

Biaya Depresiasi 75.000.000 50.000.000

Laba Fiskal 375.000.000 400.000.000

Beban Pajak (25%) 93.750.000 100.000.000

Beban Pajak Beban Pajak


Revaluasi Tidak Revaluasi

Tahun 2018 66.250.000 37.500.000

Tahun 2019 43.750.000 50.000.000

Tahun 2020 56.250.000 62.500.000

Tahun 2021 68.750.000 75.000.000

Tahun 2022 81.250.000 87.500.000

Tahun 2023 93.750.000 100.000.000

Jumlah 410.000.000 412.500.000

Anda mungkin juga menyukai