Asset Tetap
-
HOME-
PENGERTIA
N
DASAR
HUKUM
FUNGSI &
TUJUAN
KEUNTUNG
AN
ASET
REVALUASI
WAKTU
REVALUASI
BATAS
REVALUASI
KELEBIHAN &
KEKURANGAN
CONTO
H
Pengertian
Penilaian Kembali Asset Tetap atau sering disebut dengan revaluasi aset tetap adalah penilaian kembali
aset tetap perusahaan yang diakibatkan adanya kenaikan nilai aset tetap tersebut dipasaran atau karna
rendahnya nilai aset tetap dalm laporan keuangan perusahaan yang disebabkan oleh devaluasi atau sebab
lain.
1. Menteri Keuangan berwenang menetapkan peraturan tentang penilaian kembali aktiva dan faktor penyesuaian
apabila terjadi ketidaksesuaian antara unsur-unsur biaya dengan penghasilan kareana perkembangan harga.
2. Atas selisih penilaian kembali aktiva sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterapkan tarif pajak tersendiri dengan
Peraturan Menteri Keuangan sepanjang tidak melebihi tarif pajak tertinggi.
Selain dalam UU, regulasi tentang penilaian kembali aset juga pemerintah buat lebih rinci dalam Peraturan Menteri
Keuangan (PMK) Nomor 191/PMK.10/2015 tentang Penilaian Kembali Aktiva Tetap untuk Tujuan Perpajakan bagi
Permohonan yang Diajukan pada Tahun 2015 dan Tahun 2016.
Dari segi perpajakan, fungsi dan tujuan revaluasi aset adalah sebagai berikut:
1. Dari sudut pemerintah, revaluasi dapat menambah penerimaan negara yang berasal dari Pajak Penghasilan (PPh) badan.
2. Dari sudut Wajib pajak, revaluasi mampu membantu dalam hal menghemat pembayaran pajak yang biasanya timbul akibat
dari akumulasi naiknya biaya penyusutan setelah revaluasi.
Sedangkan dari segi perusahaan atau aktivitas perusahaan lainnya, revaluasi aset memiliki tujuan dan manfaat sebagai berikut:
3. Revaluasi membantu perusahaan menunjukkan nilai aset yang wajar kepada publik terutama kepada investor.
4. Perusahaan juga mampu menyusun nilai aset ke nilai yang relatif lebih realistis dan nantinya berguna ketika perusahaan
akan mengambil keputusan strategis bisnis.
5. Membantu perusahaan yang akan melakukan merger karena masing-masing dapat menunjukkan nilai aset sesungguhnya.
6. Membantu perusahaan mengontrol permodalan agar rasio utang terhadap ekuitas (debt-to-equity ratio) turun. Sehingga
perusahaan lebih mudah mendapatkan pinjaman dari bank.
01 03 05
02 04
Mengontrol Menarik Minat
Permodalan Investor
Di Indonesia sendiri, model biaya lebih sering digunakan karena keunggulan dari objektivitasnya. Model revaluasi
juga dianggap lebih baik karena menunjukkan nilai wajar dan dianggap lebih relevan. Bahkan model revaluasi atau
nilai wajar diatur dalam Pasal 11 ayat (5) UU No.36/2008 PPh dimana dalam pasal tersebut berbunyi,
“Apabila Wajib Pajak melakukan penilaian kembali aktiva, maka dasar penyusutan atas harta adalah nilai setelah
dilakukan penilaian kembali aktiva tersebut.”
PT Anoa memiliki Aset senilai 50.000.000 pada tanggal 1 April 2020. Selama Tahun Buku 2020-2021, PT Anoa membeli
Aset Tetap 20.000.000. Aset Tetap dinilai kembali pada $ 62000 pada 31 Maret 2021.
Solusi – Total Aset sebelum revaluasi dan depresiasi adalah 50.000.000+ 20.000.000 = 70.000.00. Nilai Revaluasi setelah
depresiasi adalah 62.000.000.
BACK HOME
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA