Anggota Kelompok :
Yosephine Kristina / 192114069
Engualina Ajeng Prihaksiwi / 192114070
Halelintar Satria Wijaya / 192114077
Erika Kurnia Putri / 192114083
EVA vs ROI
Dalam mengevaluasi unit-unit usaha berdasarkan ROI, ROI ini memiliki 3
keuntungan yaitu :
1. ROI merupakan perhitungan yang komprehensif dimana semuamempengaruhi
laporan keuangan tercermin dari rasio ini.
2. ROI mudah dihitung, mudah dipahami, dan sangat berarti dalam pengertian
absolut.
3. ROI merupakan denominator yang dapat diterapkan ke setiap unitorganisasi yang
bertanggung jawab terhadap profitabilitas, tanpamempedulikan ukuran dan jenis
usahanya.
Selain itu data ROI pesaing bersedia sehingga dapat dijadikansebagai dasar
perbandingan,tetapi EVA tidak memberikan dasar perbandingan semacam ini.
Akan tetapi, pendekatan EVA juga memiliki beberapa keunggulan. 4
keunggulan dari EVA yaitu :
1. Dengan EVA seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang sama untuk
perbandingan investasi. Sedangkan dalam pendekatan ROI memberikan insentif yang
berbeda untuk investasi di antara unit-unit usaha.
2. Keputusan-keputusan yang meningkatkan ROI suatu pusat investasidapat
menurunkan laba keseluruhan. Dengan penggunaan EVA sebagai ukuran berkaitan
dengan permasalahan yang berhubungand engan investasi aset yang ROI-nya berada
di antara biaya modal dan ROI yang sekarang dicapai oleh pusat investasi tersebut.
3. Tingkat suku bunga yang berbeda dapat digunakan untuk jenis aktiva yang berbeda
pula guna memperhitungkan tingkat resiko yang berbeda.Sistem pengendalian
manajemen dapat dibuat konsisten dengankerangka kerja yang digunakan untuk
pengambilan keputusan mengenai investasi modal dan alokasi sumber daya. Selain itu
tanpa mempedulikan profitabilitas unit usaha tertentu, jenis aktiva yang sama
mungkin diharuskan untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang sama dalam
perusahaan.
4. EVA berlawanan dengan ROI. EVA memiliki korelasi positif yang lebih kuat
terhadap perubahan- perubahan dalam nilai pasar perusahaan. Para pemegang
sahammerupakan pemilik kepentingan (stakeholder) yang penting dalam perusahaan,
hal ini dikarenakan beberapa alasan berikut:
a. Mengurangi resiko pengambilalihan (takeover)
b. Menciptakan nilai tukar untuk agresivitas dalam merger dan akuisisi
c. Mengurangi biaya modal sehingga memungkinkan investasi yang lebih cepat untuk
pertumbuhan masa depan.
Ketika digunakan sebagai ukuran kinerja, pendekatan EVA ini mendorong
para manajer untuk meningkatkan EVA dengan cara mengambil tindakan-tindakan
yangkonsisten dengan peningkatan nilai pemegang saham. Pengukuran dalam EVA
dengan cara sebagai berikut:
EVA = Laba bersih – Beban modal
dimana,
Beban modal = Biaya modal x Modal yang digunakan (1)
atau cara lain menyatakan persamaan :
EVA = Modal yang digunakan (ROI – Biaya modal) (2)
Sumber :
Antony. Robert N. 2011 . Manajemen Control System, 12th edition. The McGraw-
Hill Companies,Inc.