Anda di halaman 1dari 8

BAB 14

AKTIVA TETAP BERWUJUD


- Penilaian Kembali

Dosen Pengampu : Djoewita, SE., MSA.

Nama : Syahar Banu


NIM : 22140010
Perubahan Harga Perolehan dan Taksiran Umur / Masa Manfaat
Dalam masa penggunaan aktiva tetap, seringkali timbul biaya-biaya yang akan
dikapitalisasi dalam rekening aktiva, sehingga harga perolehannya akan
berubah. Perubahan ini mempengaruhi depresiasi aktiva tersebut. Begitu juga
bila diketahui taksiran umur aktiva tidak dilakukan dengan benar.

Perubahan Harga Perolehan


Perhitungan depresiasi selama umur suatu aktiva mungkin perlu diubah
jika terjadi pengeluaran-pengeluaran yang dikapitalisasi dalam rekening
aktiva tersebut. Karna harga perolehan aktiva berubah, maka perhitungan
depresiasinya perlu dirubah juga.
Perubahan Taksiran Umum / Masa Manfaat
Apabila selama waktu penggunaannya tidak diketahui adanya kesalahan,
pada saat pemberhentian aktiva atau habisnya taksiran umur akan dapat
diketahui apakah taksiran umur dibuat dengan benar atau tidak.
Aktiva Tetap yang Sudah Habis Didepresiasi
Aktiva tetap mungkin masih digunakan walaupun harga perolehannya
sudah habis didepresiasi. Keadaan ini bisa timbul dari 2 sebab yaitu :
1. Keliru dalam membuat taksiran umur
2. Umurnya tidak ditaksir keliru, tetapi perusahaan tidak mampu untuk
mengganti aktiva tersebut dengan aktiva yang baru.

Penyimpangan Dari Prinsip Harga Perolehan (Cost)


Ada beberapa keadaan yang membenarkn terjadinya penyimpangan dari
prinsip harga perolehan. Dalam hal aktiva lancar, misalnya surat-surat
berharga akan dilaporkan dibawah harga perolehannya apabila harga pasar
lebih rendah dari harga pokoknya begitu juga persediaan barang.
Penggunaan dan Pencatatan Data Penilaian Kembali
Dalam melakukan penilaian kembali ada beberapa istilah sebagai berikut :
1. Harga perolehan kembali, yaitu harga perolehan untuk
membeli/membuat kembali aktiva tetap tersebut
2. Nilai sehat, yaitu harga perolehan kembali dikurangi depresiasi
sampai saat itu berdasarkan nilai yang baru
3. Persentase keadaan, yaitu persentase yang menunjukkan hubungan
antara nilai sehat dengan perolehan kembali.

Depresiasi Untuk Aktiva yang Sudah Dinilai Kembali


Apabila aktiva tetap sudah dinilai kembali, ada dua macam data yaitu
1. Harga perolehan
2. Data penilaian kembali

Perhitungan depresiasi dapat dilakukan menggunakan salah satu data


tersebut.
a) Depresiasi dihitung dari jumlah harga perolehan
Dalam cara ini laporan laba rugi akan menunjukkan hasil dan biaya-
biaya atas dasar harga perolehan, sedang nilai-nilai penilaian kembali
akan nampak dalam neraca.
b) Depresiasi dihitung atas dasar nilai baru yang berasal dari
penilaian kembali
Apabila aktiva sudah dinilai kembali maka perhitungan depresiasinya
dapat didasarkan pada nilai-nilai sesudah penilaian kembali. Perhitungan
depresiasi dengan dasar penilaian kembali akan berakibat neraca dan
laporan laba rugi disusun dengan dasar yang sama.
Penjualan Aktiva yang Sudah Dinilai Kembali
Aktiva tetap yang sudah dinilai kembali keatas, jika dijual maka
perhitungan laba atau rugi penjualannya didasarkan pada perbandingan
nilai buku aktiva tetap dengan harga jualnya. Penjualan ini dicatat dengan
menghapuskan semua rekening yang berhubungan dengan aktiva tetap
baik yang berasal dari harga perolehan maupun penilaian kembali.

Penurunan Nilai Aktiva Tetap


Dalam keadaan harga-harga turun, aktiva tetap yang dibeli pada waktu
harga masih tinggi menunjukkan harga perolehan yang terlalu besar.
Apabila penurunan harga ini jumlahnya cukup besar dan diperkirakan
akan tetap maka dapat dilakukan penururna nilai aktiva tetap. Penurunan
nilai ini dibebankan ke rekening laba tidak dibagi tanpa membedakan
perubahan umur dan penurunan nilainya.
Reorganisasi Semu (Quasi Reorganization)
Aktiva tetap berwujud dari suatu perusahaan bisa diturunkan nilainya (dalam
rekening-rekening) melalui suatu reorganisaasi semu. Dalam prosedur ini
tidak ada pembentukan badan usaha baru. Tujuannya reorganisasi semu
adalah :
1. Menghilangkan defisit yang timbul karena aktiva tersebut dibeli pada
masa harga yang tinggi, dan mencatat aktiva dengan nilai yang realistis.
2. Memberikan suatu titik permulaan yang memungkinkan untuk
membandingkan pendapatan dan biaya yang layak

Reorganisasi semu bisa dilakukan dalam keadaan-keadaan berikut :


a) Terdapat suatu jumlah defisit yang besar
b) Alternatif yang lain dari reorganisasi yang legal dan disetujui pemegang
sagam dan kreditur
c) “Cost basis” untuk menyatakan nilai aktiva tetap tidak rasional ditinjau
dari sudut going concern
d) laba tidak dibagi dan saldo agio sahan tidak mencukupi untuk menyerap
beban depresiasi
e) Jika diinginkan laporan keuangan yang menunjukkan hasil yang layak
Karakteristik dari reorganisasi semu adalah sebagai berikut :
1. Jumlah dalam rekening-rekening aktiva tetap berwujud diturunkan
2. Rekening modal dan agio saham diturunkan dan rekening laba tidak
dibagi saldonya menjadi nol sesudah reorganisasi semu.
3. Rekening laba tidak dibagi diberi tanggal yang menunjukkan adanya
reorganisasi semu.
4. Diperlukan penjelasan di dalam laporan-laporan keuangan
5. Tidak ada perubahan kesatuan usahan

Menurut PSAK No. 51 syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu


perusahaan untuk melakukan kuasi reorganisasi adalah :
a) Perusahaan mengalami defisit dalam jumlah yang material
b) Perusahaan harus memiliki status kelancaran usaha dan memiliki
prospek yang bak pada saat kuasi reorganisasi dilakukan
c) Perusahaan tidak sedang menghadapi permohonan kepailitan
d) Tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku
e) Saldo ekuitas sesudah kuasi reorganisasi harus positif.

Anda mungkin juga menyukai