NIM : 22140010 Perubahan Harga Perolehan dan Taksiran Umur / Masa Manfaat Dalam masa penggunaan aktiva tetap, seringkali timbul biaya-biaya yang akan dikapitalisasi dalam rekening aktiva, sehingga harga perolehannya akan berubah. Perubahan ini mempengaruhi depresiasi aktiva tersebut. Begitu juga bila diketahui taksiran umur aktiva tidak dilakukan dengan benar.
Perubahan Harga Perolehan
Perhitungan depresiasi selama umur suatu aktiva mungkin perlu diubah jika terjadi pengeluaran-pengeluaran yang dikapitalisasi dalam rekening aktiva tersebut. Karna harga perolehan aktiva berubah, maka perhitungan depresiasinya perlu dirubah juga. Perubahan Taksiran Umum / Masa Manfaat Apabila selama waktu penggunaannya tidak diketahui adanya kesalahan, pada saat pemberhentian aktiva atau habisnya taksiran umur akan dapat diketahui apakah taksiran umur dibuat dengan benar atau tidak. Aktiva Tetap yang Sudah Habis Didepresiasi Aktiva tetap mungkin masih digunakan walaupun harga perolehannya sudah habis didepresiasi. Keadaan ini bisa timbul dari 2 sebab yaitu : 1. Keliru dalam membuat taksiran umur 2. Umurnya tidak ditaksir keliru, tetapi perusahaan tidak mampu untuk mengganti aktiva tersebut dengan aktiva yang baru.
Penyimpangan Dari Prinsip Harga Perolehan (Cost)
Ada beberapa keadaan yang membenarkn terjadinya penyimpangan dari prinsip harga perolehan. Dalam hal aktiva lancar, misalnya surat-surat berharga akan dilaporkan dibawah harga perolehannya apabila harga pasar lebih rendah dari harga pokoknya begitu juga persediaan barang. Penggunaan dan Pencatatan Data Penilaian Kembali Dalam melakukan penilaian kembali ada beberapa istilah sebagai berikut : 1. Harga perolehan kembali, yaitu harga perolehan untuk membeli/membuat kembali aktiva tetap tersebut 2. Nilai sehat, yaitu harga perolehan kembali dikurangi depresiasi sampai saat itu berdasarkan nilai yang baru 3. Persentase keadaan, yaitu persentase yang menunjukkan hubungan antara nilai sehat dengan perolehan kembali.
Depresiasi Untuk Aktiva yang Sudah Dinilai Kembali
Apabila aktiva tetap sudah dinilai kembali, ada dua macam data yaitu 1. Harga perolehan 2. Data penilaian kembali
Perhitungan depresiasi dapat dilakukan menggunakan salah satu data
tersebut. a) Depresiasi dihitung dari jumlah harga perolehan Dalam cara ini laporan laba rugi akan menunjukkan hasil dan biaya- biaya atas dasar harga perolehan, sedang nilai-nilai penilaian kembali akan nampak dalam neraca. b) Depresiasi dihitung atas dasar nilai baru yang berasal dari penilaian kembali Apabila aktiva sudah dinilai kembali maka perhitungan depresiasinya dapat didasarkan pada nilai-nilai sesudah penilaian kembali. Perhitungan depresiasi dengan dasar penilaian kembali akan berakibat neraca dan laporan laba rugi disusun dengan dasar yang sama. Penjualan Aktiva yang Sudah Dinilai Kembali Aktiva tetap yang sudah dinilai kembali keatas, jika dijual maka perhitungan laba atau rugi penjualannya didasarkan pada perbandingan nilai buku aktiva tetap dengan harga jualnya. Penjualan ini dicatat dengan menghapuskan semua rekening yang berhubungan dengan aktiva tetap baik yang berasal dari harga perolehan maupun penilaian kembali.
Penurunan Nilai Aktiva Tetap
Dalam keadaan harga-harga turun, aktiva tetap yang dibeli pada waktu harga masih tinggi menunjukkan harga perolehan yang terlalu besar. Apabila penurunan harga ini jumlahnya cukup besar dan diperkirakan akan tetap maka dapat dilakukan penururna nilai aktiva tetap. Penurunan nilai ini dibebankan ke rekening laba tidak dibagi tanpa membedakan perubahan umur dan penurunan nilainya. Reorganisasi Semu (Quasi Reorganization) Aktiva tetap berwujud dari suatu perusahaan bisa diturunkan nilainya (dalam rekening-rekening) melalui suatu reorganisaasi semu. Dalam prosedur ini tidak ada pembentukan badan usaha baru. Tujuannya reorganisasi semu adalah : 1. Menghilangkan defisit yang timbul karena aktiva tersebut dibeli pada masa harga yang tinggi, dan mencatat aktiva dengan nilai yang realistis. 2. Memberikan suatu titik permulaan yang memungkinkan untuk membandingkan pendapatan dan biaya yang layak
Reorganisasi semu bisa dilakukan dalam keadaan-keadaan berikut :
a) Terdapat suatu jumlah defisit yang besar b) Alternatif yang lain dari reorganisasi yang legal dan disetujui pemegang sagam dan kreditur c) “Cost basis” untuk menyatakan nilai aktiva tetap tidak rasional ditinjau dari sudut going concern d) laba tidak dibagi dan saldo agio sahan tidak mencukupi untuk menyerap beban depresiasi e) Jika diinginkan laporan keuangan yang menunjukkan hasil yang layak Karakteristik dari reorganisasi semu adalah sebagai berikut : 1. Jumlah dalam rekening-rekening aktiva tetap berwujud diturunkan 2. Rekening modal dan agio saham diturunkan dan rekening laba tidak dibagi saldonya menjadi nol sesudah reorganisasi semu. 3. Rekening laba tidak dibagi diberi tanggal yang menunjukkan adanya reorganisasi semu. 4. Diperlukan penjelasan di dalam laporan-laporan keuangan 5. Tidak ada perubahan kesatuan usahan
Menurut PSAK No. 51 syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu
perusahaan untuk melakukan kuasi reorganisasi adalah : a) Perusahaan mengalami defisit dalam jumlah yang material b) Perusahaan harus memiliki status kelancaran usaha dan memiliki prospek yang bak pada saat kuasi reorganisasi dilakukan c) Perusahaan tidak sedang menghadapi permohonan kepailitan d) Tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku e) Saldo ekuitas sesudah kuasi reorganisasi harus positif.
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya
Pendekatan sederhana untuk investasi pasif: Panduan Pengantar Prinsip-prinsip Teoretis dan Operasional Investasi Pasif untuk Membangun Portofolio Malas yang Berkinerja dari Waktu ke Waktu