Anda di halaman 1dari 16

PERENCANAAN PAJAK

ATAS AKTIVA TETAP :


REVALUASI
Ray Patar Perjuangan
232015120
Samuel Wahyu H
232015157
Daniel Manasse
232015159
Shefiska Inno
232015170
Lady Aprilie Sariningsih W. 232015183
Putri Dwi Ningrum
REVALUASI
PSAK 16:
Penilaian kembali aset tetap
AKTIVA TETAP yang dimiliki oleh perusahaan

MENURUT
yang menyebabkan adanya
kenaikan atau penurunan nilai
STANDAR aset tetap.

AKUNTANSI
REVALUASI Peraturan Menteri Keuangan 191:

AKTIVA TETAP
Wajib pajak dapat melakukan
penilaian kembali pada aktiva tetap

MENURUT yang dimiliki, namun objek pajak


hanya selisih lebih sedangkan
ATURAN penurunan nilai bukan

PERPAJAKAN
pengurangan pajak
PERBEDAAN ANTARA STANDAR AKUNTANSI
DAN ATURAN PAJAK

STANDAR AKUNTANSI ATURAN PAJAK

1. Revaluasi aset harus dilakukan pada 1. Revaluasi aset dapat dilakukan


kelompok aset yang sama sebagian atau keseluruhan aset

2. Revaluasi dapat dilakukan kembali 2. Revaluasi dapat dilakukan kembali


apabila nilai wajar berbeda secara setelah 5 tahun sejak penilaian
material sebelumnya

3. Revaluasi berlaku prospektif, 3. Revaluasi kembali menjadi manfaat


disusutkan berdasarkan sisa manfaat penuh sesuai dengan kelompok
aset yang bersangkutan. perpajakan
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
MELAKUKAN REVALUASI

1. Revaluasi Parsial atau Menyeluruh


2. Pembayaran PPh sebesar 10% yang bersifat final
3. Pembayaran pajak selama 5 tahun
Dasar Pengenaan Pajak

Nilai Aktiva Tetap Hasil Penilaian Kembali > Nilai Sisa Buku Fiskal Semula
PERENCANAAN PAJAK UNTUK REVALUASI
AKTIVA TETAP
Revaluasi aktiva tetap bertujuan untuk membantu perusahaan dalam menghitung
penghasilan dan biaya yang wajar, sehingga mencerminkan kemampuan dan nilai
perusahaan yang sebenarnya.

Revaluasi aktiva tetap perusahaan dilakukan terhadap :


1. Seluruh aktiva tetap berwujud, termasuk tanah yang berstatus hak milik atau hak
guna bangunan.
2. Seluruh aktiva tetap berwujud tidak termasuk tanah, yang terletak atau berada di
Indonesia, dimiliki, dan dipergunakan untuk mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan yang merupakan objek pajak.
1. Neraca akan menunjukkan posisi kekayaan yang
wajar sehingga pemakai laporan keuangan
dapat memperoleh informasi yang lebih akurat
dan tepat.

KEUNTUNGAN 2. Selisih lebih penilaian kembali juga akan

REVALUASI
meningkatkan struktur modal sendiri, yang
artinya perbandingan antara pinjaman (debt)

AKTIVA TETAP
dengan modal sendiri (equity) atau DER
membaik.
3. Dengan membaiknya DER, perusahaan dapat
menarik dana melalui pinjaman dari pihak ketiga
maupun emisi saham.
1. Naiknya beban penyusutan aktiva
tetap yang dibebankan dalam laba
rugi atau dibebankan ke harga pokok
KERUGIAN produksi.

REVALUASI 1. Dari sisi perpajakan, selisih lebih yang


AKTIVA TETAP diakibatkan dari revaluasi aktiva tetap
merupakan objek pajak yang dikenai
pajak final 10%.
CONTOH SOAL
1 Januari 2010, PT. ABC membeli aset mesin fotocopy dengan harga perolehan keseluruhan
Rp 800.000.000,-. Untuk kepentingan pelaporan fiskal, mesin dikategorikan kelompok 2
dengan masa manfaat 8 tahun, dan selama ini perusahaan melakukan penyusutan dengan
metode straight line method. Setelah disusutkan selama 4 tahun, pada awal Januari 2014
perusahaan merencanakan akan mengajukan nilai revaluasi ke kantor Pajak atas aset mesin
tersebut. Berdasarkan hasil penilaian, harga mesin dipasaran meningkat menjadi Rp
1.000.000.000,-.
Dalam menghitung Nilai Sekarang, asumsi tingkat bunga yang dipakai 20 %. Dan asumsi
untuk tahun 2014 dan seterusnya perusahaan mampu mencetak laba fiskal, perusahaan sedang
memilih apakah akan melakukan revaluasi atas mesin atau tidak ?
Revaluasi Tidak revaluasi
Nilai perolehan aset 2010 800.000.000 800.000.000
Depresiasi 4 tahun 2010 s.d 2014 400.000.000 400.000.000
Nilai buku 400.000.000 400.000.000
Nilai aset setelah Revaluasi 1.000.000.000
Kenaikan Nilai Aset (Nilai Revaluasi – Nilai Buku 600.000.000
Fiskal sebelum revaluasi)
PPh Final yang harus dibayar 10 % dari kenaikan 60.000.000
nilai aset.
Dasar Penyusutan Baru (masa manfaat baru 1.000.000.000 400.000.000
revaluasi 8 tahun)
Penyusutan per tahun 125.000.000 100.000.000
Manfaat yang diterima dengan adanya revaluasi adalah adanya kenaikan biaya
penyusutan Rp. 600.000.000,- dengan masa manfaat baru 8 tahun. Biaya penyusutan per tahun
Rp.75.000.000,- mulai tahun 2014 sampai dengan tahun 2021. Mengingat tarif pajak yang dikenakan
adalah 25%, maka penghematan pajak dengan adanya revaluasi dari kenaikan biaya penyusutan
adalah 25% dari biaya penyusutan setiap tahun.
Perhitungan NPV

Tahun Penyusutan Discount rate (20%) NPV


2014 75.000.000 0,833 62.475.000,00
2015 75.000.000 0.694 52.050.000,00
2016 75.000.000 0.579 43.425.000,00
2017 75.000.000 0,482 36.150.000,00
2018 75.000.000 0,402 30.150.000,00
2019 75.000.000 0,335 25.125.000,00
2020 75.000.000 0,279 20.925.000,00
2021 75.000.000 0,233 17.475.000,00
Total 600.000.000 287.775.000,00
Penghematan Pajak yang didapat dengan adanya revaluasi 71.943.750,00
= 25 % x Rp 287.775.000,-
Nilai tunai yang dibayar untuk PPh 10 % 60.000.000,00

Selisih 11.943.750,00
Dengan adanya revaluasi penghematan pajak netto antara perhitungan
Net Present Value Biaya penyusutan dikurangi Pajak PPh final yang
dibayarkan adalah Rp 11.943.750,-. Asumsi bunga yang dipakai 20%. Apabila
asumsi bunga yang dipakai berbeda, penghematan pajak akan berbeda.
Dengan penghematan sebesar itu, perusahaan bisa saja memutuskan
untuk melakukan revaluasi aktiva berwujud, karena adanya penghematan
pajak untuk total 8 tahun sebesar total Rp 11.943.750,- karena manfaat biaya
penyusutan untuk masa 8 tahun.
KESIMPULAN
Revaluasi aktiva tetap merupakan penilaian kembali dari aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Revaluasi
aktiva tetap telah diatur pada PSAK 16 dan aturan pajak dan revaluasi dapat dilakukan untuk seluruh atau sebagian
aktiva tetap. Aturan tersebut memiliki perbedaan menurut PSAK 16 tahun 1994 revaluasi aktiva tetap tidak
diperkenankan karena penilaian dengan menggunakan harga perolehan, dan PSAK 16 2007 (revisi) menyatakan metode
revaluasi dilakukan secara konsisten. Untuk revaluasi aktiva tetap harus dilakukan untuk kelompok aktiva tetap yang
sama, sedangkan menurut aturan pajak revaluasi aktiva tetap dapat dilakukan terhadap sebagian atau seluruh aktiva
tetap. Adapun tarif revaluasi aktiva tetap khusus tahun 2015 dan 2016 yaitu 3% untuk tanggal 31 Desember 2015, 4% untuk
tanggal 1 Januari 2016 sampai 30 Juni 2016.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan bagi Wajib Pajak yang melakukan revaluasi yaitu: revaluasi persial
atau menyeluruh, pembayaran PPh sebesar 10% yang bersifat final, dan pembayaran pajak selama 5 tahun merupakan
perhatian khusus saat dalam melakukan revaluasi pajak. Untuk perencanaan pajak dalam revaluasi, perusahaan tidak
selalu akan mendapatkan keuntungan. Hal ini tergantung besarnya biaya yang dikeluarkan dan nilai pasar dari aset
tersebut. Ketika biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk melakukan revaluasi aset lebih besar dari pada nilai pasar
aset tersebut maka perusahaan mengalami kerugian dan sebaliknya. Untuk menentukan revaluasi atau tidak juga
dipengaruhi dari pihak Direktur Jendral Pajak memperbolehkan atau tidak.
That’s all. Thank you! ☺

Anda mungkin juga menyukai