Interogasi
Agenda Style
Perbedaan antara wawancara dan
01 interogasi
Interogasi bersifat menuduh, berdasarkan prinsip bahwa seseorang yang bersalah tidak
akan memberi keterangan yang bertentangan dengan kepentingan pribadinya secara
sukarela, kecuali apabila ia yakin bahwa investigator juga mempunyai keyakinan tentang
kesalahannya.
Interogasi dilakukan dengan persuasi aktif, dimana investigator percaya bahwa dalam
wawancara sebelumnya orang yang diwawancara terlah berbohong.
Interogasi dilakukan dengan membuat pernyataan, bukan pertanyaan.
Tujuan interogasi adalah untuk mengetahui apa yang sebenarnya.
Interogasi hanya dilakukan jika investigator memiliki keyakinan yang memadai tentang
salahnya seseorang.
Investigator tidak boleh membuat catatan sampai sesudah tertuduh menceritakan yang
sebenarnya dan berketetapan hati untuk tidak bringsut dari posisi itu.
Manfaat Melakukan
Wawancara Sebelum
Interogasi
Investigator sering kali melakukan interogasi meskipun ia tidak punya
bukti atau petunjuk untuk menuduh seseorang dan keputusan untuk
menginterogasi orang itu didorong oleh keinginan untuk mencari bukti.
Umumnya, interogasi semacam ini dilakukan sekedar karena investigator
mempunyai persepsi bahwa orang itu mempunyai perilaku aneh.
saran-saran untuk mengadakan ruang wawancara :
Ciptakan suasana privasi.
Pintu ruang harusnya tidak terkunci dan tidak boleh ada penghalang
apapun bagi yang diwawancarai untuk meninggalkan tempat.
Hilangkan segala sesuatu yang bisa mengganggu.
Penerangan ruang harus cukup namun tidak menyilaukan agar tidak
menghalangi wajah dan pelaku yang diwawancarai.
Minimalkan kebisingan apapun, jangan ada telepon di dalam ruangan.
Kursi antara investigator berjarak sekitar 1,5 meter.
Manfaat dari ruang pengamatan adalah :
Pengamat dapat menyaksikan sepenuhnya proses wawancara, tanpa
menggangu privasi yang harus ada dalam ruang wawancara.
Pengamat dapat mempelajari gejala perilaku (behavior symtons) si
tersangka.
Pengamat merupakan saksi ketika yang diwawancara menuduh
pewawancara melakukan kejahatan atau pelanggaran terhadapnya.
Apabila pelaku ditinggal sendirian, pengamat dapat melihat kalau
pelaku bersiap melarikan diri, bunuh diri atau menyerang
pewawancara.
Dalam tindak pidana yang melibatkan beberapa tersangka, ruang ini
berguna untuk mengamati perilaku yang tidak tampak ketika
wawancara dilakukan perorangan.
Behavior Symptom Analysis
(BSA) dan Saluran Komunikasi
Behaviour symptom analysis yaitu analisis gejala perilaku, para dokter,
psikolog, dan psikiater mengakui pentingnya mengevaluasi perilaku
pasien atau klien mereka untuk membantu mendiagnosis penyakit.
Ada beberapa tingkat level atau saluran komunikasi. Makna sebenarnya
dari ucapan seseorang diperkuat atau diubah oleh berbagai saluran
seperti kegagapan, sikap tubuh, gerak tangan, mimik wajah, atau nada
suara,
Verbal Behavior, Non Verbal
Behavior, Paralinguistic
Behavior,
BEHAVIOR SYMPTOM ANALYSIS (BSA) &
SALURAN KOMUNIKASI
01 Verbal Behavior
03 Paralinguistic Behavior
Cases
Paralinguistic behavior
Adalah ciri-ciri percakapan diluar apa yang
diucapkan oleh orang yang diwawancarai
Postur atau sikap ketika 1. Tidak ada gerak tangan Ketika subjek menyilangkan Kenyataan bahwa mimik muka
diwawancara mengungkapkan sama sekali satu tungkainya pada yang subjek berubah meruapakan tanda
keterlibatan emosinalnya. 2. Gerak tangan menjauh lain, ia mungkin kebohongan disebabkan subjek
Subjek yang jujur dari tubuh menghentakkan satu kakinya kawatir bahwa kebohongannya
mempertahankan keterlibatan 3. Hand srug ke tanah. Kalau hal ini sering akan terungkap. Kontak mata
emosional, Subjek yang 4. Gerak tangan mengarah dilakukannya ini tanda antara subjek dan investigator
berbohong terlihat dari gerak pada tubuh kecemasan. Namun hal merupakan salah satu perilaku
lamban, seakan tidak berjiwa tersebut bukan berarti subjek nonverbal yang sangat penting
berbohong untuk dievaluasi
• Subjek yang:
• Jujur:
Postur
1. Mempertahankan keterlibatan emosional,
2. Minat,
3. Dan percaya diri yang tinggi dalam menyampaikan pernyataannya.
• Postur:
1. Tubuhnya tegak searah dengan investigator,
2. Ketika membuat pernyataan-pernyataan penting ia mencondongkan tubuhnya ke
investigator,
3. Kalaupun menyilangkan kaki dan meletakkan satu tungkai pada tungkainya yang
lain hal ini dilakukan dengan santai dan nyaman
Postur
Subjek yang:
Berbohong:
1. Gerak lamban,
2. Seakan tidak berjiwa,
3. Terjerembab dalam kursinya dan tidak berminat dengan wawancara.
4. Batang tubuhnya menjauhi investigator.
5. Bentuk lain adalah menyilangkan lengan di depan dada (bersedekap) atau tungkai
diatas tungkai yang dilakukan secara ketat
Gerak tangan (gesture)
03 Hand srug
Catatan hasil wawancara dari awal sampai akhir, dan jangan sporadic (kadang
dicatat, kadang tidak).
Ketika ditanyakan, pertanyaan lain yang terkait dengan jawaban yang dicatat, ia
akan menjadi ekstra hati-hati.
Investigator tidak boleh membuat catatan sampai sesudah tertuduh menceritakan yang sebenarnya dan
berketetapan hati (committed) untuk tidak bersingut dari posisi itu.
Membuat catatan terlalu dini akan mengingatkan tertuduh bahwa keterangannya akan merugikan dirinya.
Bahkan, para pakar menyarankan bahwa bukan saja catatan dibuat sesudah tertuduh sepenuhnya mengakui
apa yang sebenarnya terjadi, pengakuan itu juga harus disaksikan investigator lain.
Barulah, setelah ada pengakuan yang disaksikan investigator lain, investigator mendokumentasikan
pengakuan tersebut dan segala perincian dari pengakuannya
Thank you