Makna ucapan seseorang akan diperkuat dan dimodifikasi oleh bahasa tubuh
melalui nonverbal behavior atau isyarat-isyarat nonverbal.
a. Postur
Postur
atau
sikap
ketika
diwawancara
mengungkapkan
keterlibatan
emosionalnya: rasa percaya diri dan minat. Subjek yang jujur mempertahankan
keterlibatan emosional, minat, dan percaya diri yang tinggi dalam menyampaikan
pernyataannya. Postur tubuhnya tegak, searah dengan investigator sehingga ia
siap berdialog secara langsung. Orang yang diwawancarai pasti akan mengubahubah posisi dan perubahan postur dilakukannya secara casual.
Subjek yang berbohong terlihat dari gerak lamban, seakan tidak berjiwa,
terjerembab dalam kursinya. Meskipun berada di ruang wawancara, ia terkesan
berada di tempat lain dan tampak tidak berminat dengan wawancara. Perilaku
nonverbal yang paling menunjukkan bahwa subjek tersebut berbohong adalah
subjek mampu mempertahankan postur tubuhnya selama wawancara berlangsung
(statis atau tidak berubah).
b. Gerak Tangan (gesture)
Subjek dapat melakukan 3 jenis gerakan tangan (gesture), antara lain:
1. Subjek tidak melibatkan dirinya sehingga tidak ada gerak tangan sama sekali.
Hal ini menunjukkan tanda bahwa ia tidak memiliki kepercayaan diri atas
jawaban yang sudah atau akan diberikannya.
2. Illustrating behavior, yaitu gerak tangan yang menjauh dari tubuh seperti
orang berpidato atau guru yang sedang mengajar. Gerak tangan ini lebih
sering ditunjukkan oleh subjek yang jujur, karena ia menceritakan
pengalamannya yang berhubungan dengan kegiatan fisik dan investigator
akan melihat adanya gerak tangan ini.
3. Adaptor behavior, yaitu tangan yang mengarah pada tubuh.
Gerak merapikan diri (grooming gesture), contohnya: membetulkan letak
rambut, memeriksa kuku, membersihkan baju, merapikan dasi atau kaos
berlangsung.
Gerakan
ini
bisa
menjadi
gerakan
yang
d. Perubahan dalam kontak mata. Hal ini menandakan feeling mode yaitu
suasana batin yang penuh perasaan dan mengalami emosi yang signifikan.
7. Presenting the alternative question
Investigator tidak boleh mengajukan pertanyaan alternatif berikut:
a. Pertanyaan alternatif tidak boleh bersifat memperdagangkan pasal-pasal
dalam ketentuan perundang-udangan.
b. Pertanyaan alternatif tidak boleh bersifat ancaman.
c. Pertanyaan alternatif tidak boleh menjanjikan keringanan hukuman.
8. Bringing the suspect into the conversation
Ketika memilih suatu alternatif dalam pertanyaan alternatif, tersangka
sesungguhnya telah mengakui bersalah. Tersangka diarahkan untuk menceritakan
perincian dari perbuatannya, yang pada akhirnya akan dirumuskan menjadi
pengakuan dan bisa diterima sebagai bukti hukum.
9. The written confession
Tersangka memberikan pengakuan secara tertulis. Di Indonesia, investigator
melakukan interogasi dengan mengetik jawaban tersangka menurut persepsi
investigator kemudian tersangka menandatanganinya. Kelemahannya adalah tidak
semua kata-kata, kalimat, atau bahasa tersangka, ketika berada di pengadilan
tersangka dapat menyangkal karena adanya perbedaan antara struktur kalimat
tersanfka dengan apa yang tertulis dalam berita acara.