EKSKLUSIF NAJWA
SHIHAB DENGAN
NAPI LAPAS
SUKAMISKIN
Disusun oleh :
Khiyang Mudayanto (14.05.52.2062)
Diah Retno Fitasari (15.05.52.0209)
Ramli Mauludy (15.05.52.0370)
• Wawancara harusnya bersifat cair, tidak terstruktur, dan bisa melompat dari satu pokok ke
pokok pembicaraan lain.
• Investigator harus membuat catatan mengenai wawancara formal (formal interview) yang
dilakukannya.
• Catat hasil wawancara dari awal sampai akhir, dan jangan sporadic
(kadang dicatat, kadang tidak).
“interogasi”
Interogasi adalah suatu upaya yang dilakukan oleh pihak tertentu untuk
meminta keterangan kepada seseorang menyangkut kesaksian orang tersebut
terhadap pihak lain dan atau dirinya sendiri mengenai suatu aktivitas yang
melibatkan pihak lain tersebut dan atau dirinya sendiri.
Tehnik Dalam Interogasi
Interogasi dilakukan dalam lingkungan yang terkontrol atau terkendali
(controlled environment), bukan disembarang tempat.
Interogasi hanya dilakukan sesudah investigator mempunyai keyakinan yang
memadai mengenai salahnya seseorang.
Investigator tidak boleh membuat catatan sampai sesudah tertuduh
menceritakan yang sebenarnya dan berketetapan hati (committed) untuk
tidak bersingut dari posisi itu.
Perbedaan Wawancara dan Interogasi
interogasi
1. Bersifat menuduh.
wawancara
2. Bertujuan untuk mengetahui yang sebenarnya,
1. Bersifat netral dan tidak menuduh. apa sebenarnya yang terjadi, siapa yang
2. Bertujuan untuk mengumpulkan imformasi. melakukan, berapa jumlah atau nilai fraud.
3. Wawancara biasanya di lakukan pada saat awal 3. Taktik membuat pernyataan bukan pertanyaan.
investigasi. 4. Dilakukan dilingkungan terkontrol bukan di
4. Bisa di lakukan dalam berbagai lingkungan atau sembarang tempat.
suasana. 5. Hanya dilakukan pada saat investigator
5. Bersifat cair, tidak terstruktur. mempunyai keyakinan memadai ketika
salahnya seseorang.
6. Mencari hasil wawancara dari awal sampai
akhir.
Manfaat melakukan wawancara sebelum interogasi
1. Sifat tidak menuduh dalam wawancara memungkinkan investigator membangun hubungan saling
percaya dan menghormati yang tidak mungkin dibangun dalam suasana dan sifat menuduh yang
melekat pada interogasi.
2. Selama wawancara investigator seringkali mengorek keterangan penting mengenai tertuduh yang
sangat berharga sewaktu melakukan interogasi.
3. Tidak ada jaminan tertuduh akan mengaku bersalah dalam proses interogasi.
4. Ada keuntungan psikologis bagi investigator ketika melakukan wawancara sebelum interogasi.
?
CONTOH KASUS