Anda di halaman 1dari 7

KUESIONER PENELITIAN

1. Independensi Auditor

NO PERTANYAAN STS TS N S SS
1. Auditor pemerintah bebas dari
intervensi dan mendapat
dukungan dari pimpinan tertinggi.
2. Auditor harus memiliki sikap
netral dan tidak bias.
3. Auditor menghindari konflik
kepentingan dalam merencanakan,
melaksanakan, dan melaporkan
hasil audit.
4. Auditor tidak mempunyai
hubungan yang dekat dengan
auditan/obrik seperti hubungan
sosial, kekeluargaan atau
hubungan lainnya.
5. Auditor pemerintah melaporkan
kepada pimpinan Aparat
Pengawas Intern Pemerintah
mengenai situasi jika indepedensi
atau objektivitas terganggu baik
secara fakta maupun penampilan.
6. Pimpinan Aparat Pengawas Intern
Pemerintah harus menggantikan
auditor yang menghadapi
gangguan terhadap konflik
kepentingan.
(Sukriah, 2009)

2. Pengalaman Kerja Auditor


NO PERTANYAAN STS TS N S SS
1. Semakin lama menjadi auditor,
semakin mengerti bagaimana
menghadapi entitas atau obyek
pemeriksaan dalam memperoleh
data dan informasi yang
dibutuhkan.
2. Semakin lama bekerja sebagai
auditor, semakin dapat mengetahui
informasi yang relevan untuk
mengambil pertimbangan dalam
membuat keputusan.
3. Semakin lama bekerja sebagai
auditor, semakin dapat mendeteksi
kesalahan yang dilakukan obyek
pemeriksaan.
4. Semakin lama menjadi auditor,
semakin mudah mencari penyebab
munculnya kesalahan serta dapat
memberikan rekomendasi untuk
menghilangkan atau memperkecil
penyebab tersebut.
5. Banyaknya tugas pemeriksaan
membutuhkan ketelitian dan
kecermatan dalam
menyelesaikannya.
6. Kekeliruan dalam pengumpulan
dan pemilihan bukti serta
informasi dapat menghambat
proses penyelesaian pekerjaan.
7. Banyaknya tugas yang dihadapi
memberikan kesempatan untuk
belajar dari kegagalan dan
keberhasilan yang pernah dialami.
8. Banyaknya tugas yang diterima
dapat memacu auditor untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan
cepat dan tanpa terjadi
penumpukan tugas.
(Sukriah, 2009)

3. Peran Whistleblower

NO PERTANYAAN STS TS N S SS
1. Saya pikir whistleblower adalah
pahlawan
2. Whistleblowing menjunjung tinggi
moral, praktek etika dan
profesionalisme
3. Saya akan cenderung untuk
menjadi whistleblower jika saya
benar-benar perlu untuk
melakukannya
4. Whistleblower adalah karyawan
perusahaan yang
bertanggungjawab
5. Whistleblower dapat membantu
untuk mengurangi korupsi,
penipuan dan kesalahan
manajemen
6. Whistleblowing mendorong
perilaku etis.
(Samudra, )

4. Kemampuan Auditor
NO PERTANYAAN STS TS N S SS
1. Untuk mendukung pekerjaan saya
sebagai auditor investigatif harus
memiliki latar belakang
pendidikan Ilmu Akuntansi dan
Auditing
2. Sebagai auditor investigatif saya
menguasai dan memahami
mengenai teknik item
pengendalian intern dalam sebuah
organisasi perusahaan.
3. Sebagai auditor investigatif saya
memiliki kemampuan
berkomunikasi yang baik dengan
klien maupun rekan kerja saya
sebagai auditor investigatif.
4. Sebagai auditor investigatif saya
memiliki pengetahuan yang luas
mengenai investigasi prinsip-
prinsip audit investigasi dan
kecurangan,
5. Sebagai auditor investigatif saya
mampu menjaga kerahasiaan
sumber informasi selama proses
audit investigasi.
6. Sebagai auditor saya memiliki dan
memahami pengetahuan tentang
bukti, bahwa setiap bukti temuan
yang saya temukan selama proses
audit harus relevan dan kompeten
7. Sebagai auditor investigatif saya
mengetahui dan memahami
mengenai masalah informasi dan
teknologi, serta memahami tentang
cyber crime atau penipuan
komputer.
8. Sebagai auditor investigatif saya
memiliki jiwa skpetisme
professional yang tinggi.
9. Sebagai auditor investigatif saya
memiliki wawasan yang luas
dalam menindak lanjuti kasus
yang ada.
10. Sebagai auditor investigatif saya
menggunakan seseorang yang ahli
dalam Information Technologi
(IT) untuk meningkatkan
pengetahuan yang cukup dan luas.
11. Sebagai auditor investigatif saya
memiliki pengetahuan konstruksi
hukum (undangundang) yang
berlaku dalam setiap tugas audit
yang saya laksanakan.
12. Sebagai auditor investigatif saya
memiliki pengetahuan tentang
tindak pidana korupsi baik dari
bentuk maupun ciri-ciri korupsi.
13. Sebagai audit investigatif saya
mampu bertindak objektif dan
independen, serta netral dan selalu
menjunjung asas praduga tak
bersalah.
14. Sebagai auditor investigatif saya
memiliki kemampuan membuat
hipotesis.
15. Sebagai auditor investigatif saya
mampu mengumpulkan data untuk
membuktikan hipotesis yang saya
buat.
16. Sebagai auditor investigatif saya
selama ini telah bersikap dan
bertindak professional dalam
melakukan tugas sebagai auditor
sesuai standar audit investigatif.
17. Sebagai auditor investigatif saya
selalu bersikap independen dalam
melakukan tugas saya sebagai
auditor investigatif.
18. Sebagai auditor investigatif saya
selalu mempelajari teknis dan
metodologi yang bersifat bebas
dari kasus-kasus lain dengan
skeptis professional terhadap tugas
audit yang sedang saya kerjakan.
19. Sebagai auditor investigatif saya
selalu bersikap kritis dalam setiap
tugas yang saya laksanakan.
Mulyati dkk (2015)

5. Skeptisme professional auditor


NO PERTANYAAN STS TS N S SS
1. Saya sering menolak informasi
tertentu kecuali saya menemukan
bukti bahwa informasi tersebut
benar.
2. Teman-teman saya mengatakan
bahwa saya sering
mempertanyakan hal-hal yang
saya lihat atau dengar.
3. Saya sering mempertanyakan hal-
hal yang saya lihat atau dengar.
4. Saya tidak suka membuat
keputusan dengan cepat.
5. Saya akan mempertimbangkan
seluruh informasi yang tersedia
sebelum membuat keputusan.
6. Menemukan informasi-informasi
baru adalah menyenangkan bagi
saya.
7. Belajar sangat menyenangkan bagi
saya.
8. Saya tertarik pada apa yang
menyebabkan orang lain
berperilaku dengan cara-cara yang
mereka lakukan.
9. Saya suka memahami alasan
perilaku orang lain.
10. Tindakan yang seseorang ambil
dan alasan dari tindakan tersebut
adalah menarik bagi saya.
11. Saya yakin pada kemampuan saya.
12. Saya adalah orang yang percaya
diri.
13. Saya cenderung untuk segera
menerima apa yang orang lain
katakan pada saya.
14. Saya sering menerima penjelasan
orang lain tanpa berpikir lebih
lanjut.
15. Sangat mudah bagi orang lain
untuk meyakinkan saya.
Nasution dan Fitriany (2012)

6. Efektivitas audit investigasi dalam pengungkapan kecurangan


NO PERTANYAAN STS TS N S SS
1. Sebagai auditor investigatif dalam
pelaksanaan audit investigasi saya
telebih dahulu menerima data awal
untuk membuktikan adanya
kecurangan
2. Sebagai auditor investigatif saya
telah melaksanakan telaahan atas
pengendalian inten dan
menentukan kekuatan dan
kelemahan pengendalian intern.
3. Sebagai auditor investigatif dalam
melakukan pemeriksaan saya telah
mengindikasi adanya kecurangan
atau tidak.
4. Sebagai auditor investigatif dalam
membuat perencanaan program
audit yang telah disusun untuk
mempermudah pembagian tugas
bagi tim audit investigasi.
5. Sebagai auditor investigatif dalam
pelaksanaan audit investigasi, saya
dituntut untuk mengembangkan
teknik-tekniknya secara tepat.
6. Sebagai auditor investigatif dalam
melakukan pemeriksaan saya telah
memeriksa fisik (physical
examination) barang untuk
membuktikan adanya kecurangan
(fraud)
7. Sebagai auditor investigatif dalam
melakukan pemeriksaan saya telah
melakukan konfirmasi atau
wawancara dengan pihak ketiga
yang netral untuk membuktikan
adanya kecurangan.
8. Sebagai auditor investigatif dalam
melakukan pemeriksaan saya telah
melakukan penelusuran dokumen
dan bukti pendukungnya ke
catatan untuk membuktikan
adanya kecurangan
9. Sebagai auditor investigatif dalam
melakukan pemeriksaan saya telah
melakukan review analitik untuk
membuktikan adanya kecurangan.
10. Sebagai auditor investigatif dalam
melakukan pemeriksaan saya telah
meminta informasi lisan dan
tulisan dari auditan untuk
membuktikan adanya kecurangan.
11. Sebagai auditor investigatif dalam
melakukan pemeriksaan saya telah
menghitung kembali atau
mengecek kebenaran perhitungan
untuk membuktikan adanya
kecurangan
12. Sebagai auditor investigatif dalam
melakukan pemeriksaan saya
teelah mengamati atau
mengobservasi untuk
membuktikan adanya kecurangan.
Mulyati dkk (2015)

Anda mungkin juga menyukai