Anda di halaman 1dari 12

Wawancara dan

Interogasi
Forensic Accounting and Investigation Audit
Latar Belakang Wawancara dan
Interogasi
 Pengakuan terdakwa dapat diperoleh tanpa kekerasan
 Banyak pengakuan tersangka yang dibantah di
pengadilan
 Pengakuan hanyalah alat bukti yang harus ada
persesuaian dengan unsur pembuktian yg ada pada
alat bukti lain
Ciri Wawancara
 Wawancara bersifat netral dan tidak menuduh,
dengan tujuan mengumpulkan informasi
 Tujuannya adalah mengumpulkan informasi
 Wawancara dapat dilakukan pada awal investigasi
 Wawancara dapat dilakukan dalam berbagai suasana
 Wawancara seharusnya bersifat cair tidak terstruktur
 Catatan hasil wawancara dilakukan dari awal sampai
akhir, jangan sporadis
Ciri interogasi
 Interogasi bersifat menuduh
 Interogasi dilakukan dengan persuasi aktif
 Tujuan interogasi adalah mengetahui yang sebenarnya
 Interogasi dilakukan dalam lingkungan terkontrol
atau terkendali
 Interogasi hanya dilakukan setelah investigator
mempunyai keyakinan mengenai salahnya seseorang
 Investigator tidak boleh membuat catatan sampai
tertuduh menceritakan yang sebearnya berketetapan
dengan hatinya
Perbedaan wawancara dan
interogasi
Ciri Wawancara Ciri Interogasi
1. Wawancara bersifat netral dan 1. Interogasi bersifat menuduh
tidak menuduh, dengan tujuan 2. Interogasi dilakukan dengan
mengumpulkan informasi persuasi aktif
2. Tujuannya adalah 3. Tujuan interogasi adalah
mengumpulkan informasi mengetahui yang sebenarnya
3. Wawancara dapat dilakukan 4. Interogasi dilakukan dalam
pada awal investigasi lingkungan terkontrol atau
4. Wawancara dapat dilakukan terkendali
dalam berbagai suasana 5. Interogasi hanya dilakukan
5. Wawancara seharusnya bersifat setelah investigator mempunyai
cair tidak terstruktur keyakinan mengenai salahnya
6. Catatan hasil wawancara seseorang
dilakukan dari awal sampai 6. Investigator tidak boleh
akhir, jangan sporadis membuat catatan sampai
tertuduh menceritakan yang
sebearnya berketetapan dengan
hatinya
Behavior Symptom Analysis (BSA)
 Analisis gejala perilaku, ada tiga tingkatan yang
digunakan dalam berkomunikasi:
 Verbal channel
 Paralinguistic channel
 Nonverbal channel
Verbal Bahavior
 Subjek yang jiwanya sehat dan berinteraksi sosial
secara normal akan mengalami kecemasan ketika ia
berbohong. Kecemasan bisa timbul dari dalam karena
ia tahu perkataannya tidak benar
 Contoh sekretaris ditelpon mengatakan : “bapak
sedang ada tamu” padahal sedang pergi atau sakit atau
tidak mau diganggu
Paralinguistic Behavior
 Ucapan yang makna sesungguhnya berbeda dari apa
yang keluar dari mulut pembicara
 Contoh suami mengatakan ke istri; “masakanmu
sangat lezat”
 Paralinguistic Behavior merupakan sumber terbaik
untuk mendeteksi kebohongan karena Paralinguistic
agak lepas kendali dr pada verbal
Ciri percakapan yg perlu diketahui
investigator dalam Paralinguistic
 Respon latecy (masa keheningan)
 Early responses (jawaban lbh awal)
 Respon length (panjangnya jawaban)
 Response delivery (penyampaian jawaban)
 Continuity of the response (kelanjutan dari jawaban)
 Erasure behavior (perilaku penghapusan)
Nonverbal Behavior
 Dapat dilihat dari:
 Postur
 Gerak tangan
 Gerak kaki
 Mimik muka dan mata
Langkah2 interogasi
1. Direct, positive confrontation
2. Theme development
3. Handling denials
4. Overcoming objection
5. Keeping the suspects attention
6. Handling the suspects passive mood
7. Presenting the alternative question
8. Bringing the suspects into the conversation
9. The written confession
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai