Anda di halaman 1dari 17

MENCEGAH &

MENGATASI FRAUD
KELOMPOK 5
WAHYUDI 46118049
ZAKIYYAH IFTINAAN 46118050
RAFLY FAIZAL 46118051
ANDI AGUNG PALATEHANG46118056
1. PERKEMBANGAN
PENGENDALIAN INTERN
Fraud by need, fraud by greed, and by opportunity

Fraud Fraud Risk


Pengendalian Intern
Awareness Assessment
GEJALA GUNUNG ES I
• Fraud yang sudah ada tuntutan hukum
FRAUD & FENOMENA GUNUNG ES
PENGALAMAN U.S • Fraud yang ditemukan tapi belum ada tuntutan
II hukum
Diidentifikasi
sebagai • Fraud yang belum ditemukan
potensial fraud III
40%

Investigasi dan Tidak Davia et al, memperkirakan bahwa dari fraud


diselesaikan terdeteksi
20% 40% universe, Kelompok I hanyalah 20%,
sedangkan kelompok II dan III, masing-
masing 40%. Kesimpulannya, lebih banyak
yang tidak diketahui daripada yang kita
ketahui tentang fraud.
PELAJARAN DARI REPORT TO THE NATION
Audit fraud controls (afc) % Terjemahan dari afc
Surprise audit 66.2 Audit dengan kunjungan mendadak
Job rotation mandatory rotation 61.0 Alih tugas/wajib ambil cuti
Hotline 60.0 Saluran komunikasi khusus untuk melapor Ringkasan dari
ketidakberesan laporan AFCE
Employee support programs 56.0 Program dukungan bagi karyawan (report to
Fraud training for manager/executives 55.9 Pelatihan mengenai farud untuk manajer dan Nation
eksekutif mengenai
Internal audit 52.8 Audit internal penerapan
Fraud training for employee 51.9 Pelatihan mengenai farud untuk karyawan perangkat
Anti fraud policy 49.2 Kebijakan memberantas fraud kendali untuk
External audit of ICOFR 47.8 Audit eksternal pelaporan keuangan intern
mencegah fraud
dan besaran
Code of conduct 45.7 Kode etik
kerugian yang
Manajement review of IC 45.0 Tinjauan manajemen atas pengendalian intern
dapat dicegah
External Audit of FS 40.0 Audit eksternal atas Laporan Keuangan (dalam %)
Independent Audit Committe 31.5 Komite Audit Independen
Manajemen Certification of FS 29.5 Sertifikasi Kewajaran Lap.Keuangan
Rewards for whistleblowers 28.7 Imbalan bagi penipu peluit
PENGENDALIAN INTERN
 SEBELUM SEPT 1992
Kondisi yang diinginkan atau merupakan hasil, dari berbagai proses yang dilaksanakan suatu entitas
untuk mencegah dan menimbulkan efek jera terhadap fraud.
 SESUDAH SEPT 1992/COSO
Suatu proses yang dirancang dan dilaksanakan oleh dewan, manajemen, dan pegawai untuk
memberikan kepastian yang memadai dalam mencapai kegiatan usaha yang efektif dan efisien,
keandalan laporan keuangan, dan kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan lainnya yang
relevan.
 AICPA 1988
Untuk tujuan audit studi laporan keuangan, struktur pengendalian intern suatu entitas terdiri atas tiga
unsur : lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, dan prosedur-prosedur pengendalian.
 KHUSUS UNTUK MENCEGAH FRAUD
Suatu sistem dengan proses dan prosedur yang bertujuan khusus, dirancang dan dilaksanakan untuk
tujuan utama, kalau bukan satu-satunya tujuan, untuk mencegah dan menghalangi (dengan membuat
jera) terjadinya fraud.
2. PENGENDALIAN INTERN AKTIF DAN
PASIF DALAM MENCEGAH FRAUD
FRAUD-
SPECIFIC
INTERNAL
CONTROL

AKTI Dalam pengendalian intern aktif, hal ini dilakukan dengan membuat barikade-
barikade, bermacam-macam lapisan pengamanan, sebelum pelaku fraud bisa
F menembusi pertahanan.

Dalam pengendalian intern pasif, dari permukaan kelihatan tidak ada

PASIF pengamanan, namun ada peredaan yang membuat pelanggar atau pelaku fraud
akan jera. Peredam ini diumumkan secara luas, dan sistemnya memastikan hal
ini.
PENGENDALIAN INTERN
AKTIF
 Tanda tangan counter
 Password and PIN
 Pemisahan Tugas
 Pengendalian Aset Fisik
 Real-time Inventory Control
 Pagar, Gembok dan semua bangunan penghalang fisik
 Pencocokan dokumen dan pre numbered accountable forms
PENGENDALIAN INTERN
PASIF
SURVEILLANCE
OF KEY
ACTIVITIES

AUDIT ROTATTION
TRAILS
OF KEY
PERSONAL
CUZTOMIZED
CONTROLS
3. BAGAIMANA MEYAKINI
PENGENDALIAN INTERN ?
Jika pengendalian internal dirancang dan dilaksanakan
dengan baik, pegawai dilatih dengan baik dan jika pegawai
melakukan tugasnya dengan baik maka pengendalian internal
dapat diandalkan untuk melindungi perusahaan dari fraud.
4. MENGENALKAN STANDAR AUDIT UNTUK MENEMUKAN FRAUD

Standar Audit memperkuat penempatan auditor


independen dalam melakukan audit. Terutama ketika ia
memberikan audit yang diharapakan dapat ditemukan
fraud.
PARA PRAKTISI/AUDITOR PERLU
MENYADARI :
• Mereka tidak bisa, karenanya tidak boleh memberikan jaminan
bahwa mereka bisa menemukan fraud.
• Seluruh pekerjaan didasarkan atas standar audit (di Indonesia
SPAP)
• Jumlah fee tergantung pada luas upaya pemeriksaan yang
dikehendaki klien
• Praktisi bersedia untuk memperluas jasanya dari tahap proactive
review ke tahap pendalaman apabila ada indikasi fraud
FRAUDULENT FINANCIAL
REPORT
 Definisi : kesengajaan atau kecerobohan dalam melakukan
sesuatu dan atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya
dilakukan, yang menyebabkan laporan keuangan menjadi
menyesatkan secara material.
 Penyebab :
Keserakahan
Adanya tekanan untuk menunjukkan prestasi
5. AUDIT UMUM DAN
PENGENDALIAN FRAUD
ISSUE AUDITING FRAUD EXAMINATION
TIMING RECURRING NON-RECURRING
SCOPE GENERAL SPESIFIC
OBJECTIVE OPINION AFFIX BLAME
RELATIONSHIP NON-ADVERSARIAL ADVERSARIAL
METHODOLOGY AUDIT TECHNIQUES FRAUD EXAMINATION
TECHNIQUES
PRESUMPTION PROFESSIONAL SKEPTICISM PROOF
PELAJARAN DARI REPORT TO
THE NATION
1. Rata-rata (median) berlangsungnya fraud sebelum dideteksi
adalah lebih darisatu tahun; yakni antara 17 sampai 30 bulan.
2. Bagaimana fraud terungkap?
Tahun 2008 : 46,2% diketahui karena ada yang
“memocorkan” (tip). Tahun 2006 : 25,4% dan Tahun 2008 :
20% terungkapsecara kebetulan (by accident). Bukan karena
fraud examiner, internal auditor,maupun external auditor.
3. Bahkan kalua fraud dilakukan oleh pemilik, lebih dari
separuhnya 51,7%terungkap karena tip. Separuh bocoran
dilakukan oleh karyawan.
TEKNIK PEMERIKSAAN
1.
FRAUD
Penggunaan teknik-teknik audit yang dilakukan oleh internal
maupun externalauditor dalam mengaudit laporan keuangan,
namun secara lebih mendalamdan luas.
2. Pemanfaatan teknik audit investigatif dalam kejahatan
terorganisir danpenyelundupan pajak penghasilan, yang juga
dapat diterapkan terhadap datakekayaan pejabat negara.
3. Penelusuran jejak-jejak arus uang.
4. Penerapan teknik analisis dalam bidang hukum.
TEKNIK PEMERIKSAAN
FRAUD
5. Pengunan teknik audit investigatif untuk mengungkap fraud
dalam pengadaan barang. Dalam teknik ini melalui tiga
tahapan besar yaitu tahap pratender, tahap penawaran dan
negosiasi dan terakhir ialah tahap pelaksanaan dan
penyelesaian administratif.
6. Penggunaan komputer forensik
7. Penggunaan teknik interogasi yaitu wawancara dan
interogasi.
8. Penggunaan operasi penyamaran
9. Pemanfaatan whistleblower
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai