Anda di halaman 1dari 11

BAB 9 : MENDETEKSI

FRAUD

1. Usholia (142160089)
2. Muhammad Iyank N R (142160093)
3. Nisrina Nur Prisdiati (142160097)
4. Gita Redho Yani (142160102)
1. Pendeteksian Tindakan Fraud dengan Mengenali Gejala Tindakan
Fraud
2. Pendekatan Proaktif dalam Mendeteksi Fraud
3. Taksonomi dari Tindakan Kecurangan dalam Laporan Keuangan
4. Kesenjangan antara Kenyataan dan Harapan
5. Mengenalkan Standar Audit untuk Menemukan Fraud
6. Audit Umun dan Pemeriksaan Fraud
7. Pelajaran dari Report to the Nation
8. Teknik Pemeriksaan Fraud
PENDETEKSIAN TINDAKAN FRAUD DENGAN
MENGENALI GEJALA TINDAKAN FRAUD
Gejala kecurangan dapat dipisahkan menjadi 6 kelompok:
1. Anomali akuntansi

2. Kelemahan pengendalian intern

3. Anomali analisis

4. Gaya hidup mewah

5. Perilaku yang tidak biasa

6. Laporan dan keluhan


PENDEKATAN PROAKTIF DALAM MENDETEKSI
FRAUD

METODE METODE
INDUCTIVE DEDUCTIVE
Langkah-langkahnya:
1. Mempelajari dan memahami bisnis dan operasional
• Commercial Data- 2. Memahami tipe kecurangan seperti apa yang akan
mining Software terjadi
• Digital Analysis 3. Menentukan gejala yang bisa menyebabkan
Database Perusahaan kemungkinan kecurangan tersebut muncul
4. Menggunakan databse dan sistem informasi untuk
mencari gejala tersebut
5. Menelusuri gejala tersebut untuk menentukan
kecurangan yang sebenarnya atau faktor lain yang bisa
menyebabkannya.
TAKSONOMI DARI TINDAKAN KECURANGAN
DALAM LAPORAN KEUANGAN
• Pengakuan Pendapatan yang Tidak Tepat
• Overstatement of Asset selain dari Piutang Usaha
• Pengurangan Biaya / Kewajiban
• Penyalahgunaan Aset
• Pengungkapan yang Tidak Pantas
• Teknik Lain-Lain Lainnya
Kesenjangan antara Kenyataan dan Harapan
Users mengira dan berharap bahwa
auditor independen akan menemukan
• Audit umum tidak dirancang untuk semua jenis fraud, baik yang melekas
mengungkapkan tindak kecurangan. pada laporan keuangan maupun
• Audit umum peduli dengan fraud pencurisn aset.
yang menyebabkan laporan keuangan
tidak wajar.
• NAMUN, audit umum kurang/tidak Performance of
auditors The expectations of
peduli dengan fraud berupa pencurian users
atau kehilangan aset.
• CONTOH : BUKA BUKU Penyebab FRAUDULENT FINANCIAL
HALAMAN 287 REPORTING
• Keserakahan
• Tekanan
MENGENALKAN STANDAR AUDIT UNTUK
MENEMUKAN FRAUD
Davia, et al – fraud specific examinations, sekurang-kurangnya praktisi
harus menyadari hal-hal berikut:

Tidak boleh memberikan jaminan akan menemukan fraud.

Seluruh pekerjaan didasarkan pada SPAP.

Jumlah fee tergantung pada luasnya pemeriksaan.

Praktisi bersedia memperluas jasanya dari tahap proactive


review ke tahap pendalaman apabila ada iindikasi fraud.
AUDIT UMUM DAN PEMERIKSAAN FRAUD

Issue Auditing Fraud Examination


Timing Recurring Non-recurring
Scope General Spesific
Objective Opinion Affixblame
Relationship Non-adversarial Adversarial
Methodology Audittechniques Fraud examination
techniques
Presumption Professional skepticism Proof
PELAJARAN DARI REPORT TO THE NATION
Rata-rata (median) berlangsungnya fraud sebelum
dideteksi adalah lebih dari 1 tahun.

Bagaimana fraud terungkap? Hampir separuhnya karena ada


yang membocorkan, sebagian yang lain terungkap karena
kebetulan.

Bahkan kalau fraud dilakukan oleh pemilik, lebih dari


separuhnya terungkap karena tip.
TEKNIK PEMERIKSAAN FRAUD
Penggunaan teknik teknik audit dalam audit laporan
keuangan
Pemanfaatan teknik audit investigatif dalam kejahatan
terorganisir dan penyelundupan pajak penghasilan
Penelusuran jejak–jejak arus uang.
Penerapan teknik analisis dalam bidang hukum.
Penggunaan teknik audit investigatif untuk mengungkap
fraud dalam pengadaan barang.
Penggunaan computer forensics.
Penggunaan teknik interogasi.
Penggunaan operasi penyamaran.
Pemanfaatan whistleblower.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai