Anda di halaman 1dari 3

MENDETEKSI FRAUD

Kesenjangan antara kenyataan dan harapan

Mendeteksi fraud adalah bagian dari fraud yang bersifat investigatif. Bahwa auditor
independen hanya menguji kewajaran penyajian laporan, tidak akan timbul masalah.
Masalahnya terjadi karena pemakai laporan mengira atau berharap bahwa auditor indeoenden
akan menemukan semua jenis fraud, baik yang melekat pada laporan keuangan maupun yang
berupa pencurian aset.

Penyebab fraudulent financial reporting adalah sebagai berikut :

1. Keserakahan, misalnya dalam kasus ensron dan kasus lainnya sekitar periode itu,
maupun dalam periode yang lain dan ditempat lain (termasuk indonesia).
Keserakahan ini dimungkinkan dari harga saham yang mencerminkan laba per saham
yang secara konsisten lebih tinggi dari perkiraan antara para anlisis.
2. Adanya tekanan yang dirasakan oleh manajemen untuk menunjukkan prestasi,
misalnya ketika perusahaan mengalami penyusutan pangsa pasar, atau terlanjur
mengobral janji di awal tahun, misalnya sasaran EPS.

Mengenalkan standar audit untuk menemukan fraud

Para praktisi harus tau apa yang mereka harapkan dari standar untuk pemeriksaan
yang secara spesifik di tujukan untuk menemukan fraud. Sekurang-kurangnya para praktisi
harus harus menyadari hal-hal berikut ini.

1. Mereka tidak bisa, karena tidak boleh, memberikan jaminan bahwa mereka bisa
menemukan fraud.
2. Seluruh pekerjaan didasarkan atas standar audit. Di indonesia untuk pekerjaan KAP,
standar ini adalah SPAP.
3. Jumlah fee bergantung pada luasnya upaya pemeriksaan yang ditetapkan klien. Jadi
klien bisa memilih penugasan yang bernilai Rp. 100 juta, Rp 200 juta, Rp 1 miliar,
dan seterusnya.
4. Praktisi bersedia untuk memperluas jasanya dari tahap proactive review ke tahap
pendalaman apabiala ada indikasi terjadinyafraud.

Audit umum dan pemeriksaan fraud


Perbedaan antara audit umum dan pemeriksaan atas fraud.

issue auditing Fraud examination


Timing Recurring. Audit dilakukan secara Non-recurring. Pemeriksaan fraud tidak
teratur, berkala, dan berulang kali berulang kembali, dilakukan setelah ada
cukup indikasi
scope General. Lingkup audit adalah Spesific.pemeriksaan fraud diarakan
pemeriksaan umum atas data pada dugaan, tuduhan atau sangkaan
keuangan. yang spesifik.
relattionshi Non-adversarial. Sifat pekerjaan Adversarial. Karena pada akhirnya
p audit adalah tidak bermusuhan. pemeriksaan harus menentukan siapa
yang bersalah, sifat pemeriksaan fraud
adalah bermusuhan.

Pelajaran dari report to the nation

Beberapa pelajaran dari laporan tersebut, mengenai deteksi fraud :

1. Rata-rata (median) berlangsungnya fraud sebelum dideteksi adalah lebih dari satu
tahun, yakni antara 17 sampai 30 bulan
2. Bagaimana fraud terungkap? Hampir separuhnya (42,2% untuk tahun 2008) diketahui
karena ada yang “membocorkan”.
3. Bbahkan kalau fraud dilakukan oleh majikan atau pemilik. Lebih dari separuhnya
(51,7%) terungkap karenba tip.

Teknik pemeriksaan fraud

Ada beberapa macam teknik audit investigatif untuk mengungkap fraud. Teknik-teknik
yang akan dibahas dalam bagian buku ini meliputi :

1. Pengumuman teknik-teknik audit yang dilakukan oleh internal maupun exsternal


auditor dalam mengaudit laporab keuangan, namun secara lebih mendalam dabn luas.
2. Pemanfaatan teknik audit investigasi dalam kejahatan terorganisir dan penyelundupan
pajak penghasilan.
3. Penelusuran jejak-jejak arus uang.
4. Penerapan teknik analisisdalam bidang hukum.
5. Penggunaan teknik audit investigatif unbtuk mengungkap fraud dalam pengadaan
barang.
6. Penggunaan komputer forensics.
7. Penggunaan teknik interogasi.
8. Penggunaan operasi penyamaran
9. Pemanfaatan whistleblower.

Anda mungkin juga menyukai