Anda di halaman 1dari 17

RESIKO KECURANGAN

(FRAUD RISK)

OLEH: SUSAN ESARI, SE, M.Ak


PENGAUDITAN 1
UNIVERSITAS SUMATERA BARAT

1
KECURANGAN (FRAUD)
◎ Tujuan audit adalah memastikan bahwa laporan keuangan
bebas dari salah saji material, baik karena kesalahan yang
tidak disengaja (error) maupun karena kesalahan yang
disengaja (fraud).
◎ Fraud dapat dilakukan dalam dua bentuk, yaitu:
1. Menyajikan laporan keuangan yang menyesatkan
(fraudulent financial reporting), dengan cara
memanipulasi pelaporan aset, pendapatan, dan
beban.
2. Penyalahgunaan assets (misappropriation of assets).

2
FAKTOR PEMICU FRAUD
◎ Faktor-faktor yang mendorong praktik curang (fraud)
adalah:
1. Menguntungkan/tekanan (insentives/pressures),
curang dilakukan karena menguntungkan atau bisa
juga karena tekanan.
2. Peluang (opportunities), curang dilakukan karena
terbuka kesempatan untuk berbuat curang.
3. Mentalitas/rasionalisasi, curang dilakukan karena
faktor mentalitas atau pembenaran atas tindakan
yang salah.
3
SEGITIGA FRAUD

4
ASESMEN FRAUD
◎ Potensi risiko fraud diukur melalui:
1. Menerapkan prinsip skeptisme
profesional (professional skepticism)
atau sikap selalu mempertanyakan
(questioning mind).
2. Melakukan evaluasi kritis terhadap
bukti audit.

5
ASESMEN FRAUD
◎ Sumber informasi asesmen risiko fraud:
1. Hasil diskusi dengan tim audit
2. Hasil wawancara dengan manajemen
3. Hasil identifikasi faktor-faktor pemicu fraud.
4. Hasil uji analitis terhadap data dan informasi yang tersedia.
5. Sumber informasi lain.

Auditor harus mendokumentasikan prosedur, data, dan informasi


yang digunakan untuk melakukan asesmen terhadap potensi
fraud.

6
ASESMEN FRAUD
◎ AICPA memberikan tiga pedoman untuk mencegah dan
mendeteksi fraud:
1. Mengembangkan budaya kejujuran dan etika yang
tinggi.
2. Manajemen bertanggungjawab dalam mengevaluasi
risiko kecurangan.
3. Pemantauan oleh komite audit.
◎ Budaya kejujuran dan etika dikembangkan melalui:
 Contoh perilaku dari top menajemen.
 Menciptakan lingkungan kerja yang positif.
 Merekrut dan mempromosikan SDM secara tepat.
7
ASESMEN FRAUD
4. Pelatihan, untuk memahamkan ekspektasi manajemen.
5. Konfirmasi, konfirmasi dari SDM tentang pelaksanaan
tanggungjawab masalah kejujuran dan etika.
6. Penanaman disiplin
◎ Tanggungjawab manajemen terhadap risiko fraud
1. Mengidentifikasi dan mengukur potensi fraud.
2. Mencegah risiko fraud.
3. Memonitor program pencegahan dan pengendalian
fraud.

8
ASESMEN FRAUD

◎ Pengawasan fraud oleh komite audit, mencakup:


1. Pelaporan langsung ke komite audit atas
temuan penting dalam internal audit.
2. Laporan periodik oleh divisi etika tentang
whistleblowing, yaitu “peluit” untuk fraud.
3. Laporan lain tentang pelanggaran etika
atau tersangka fraud.

9
RESPON ATAS RISIKO FRAUD

Respon auditor atas risiko fraud mencakup:


1. Perubahan keseluruhan prosedur audit.
2. Perancangan dan penerapan prosedur audit untuk mendeteksi
risiko fraud.
3. Perancangan dan penerapan prosedur audit untuk mendeteksi
pelanggaran prosedur pengendalian oleh manajemen, yang
mencakup:
 Pemeriksaan jurnal dan penyesuaian sebagai bukti
potensi salah saji karena fraud.
 Evaluasi terhadap transaksi tidak lazim yang signifikan.
10
RESPON ATAS RISIKO FRAUD

Area Khusus Risiko Fraud


1. Risiko pelaporan pendapatan yang
menyesatkan, yang bisa mencakup:
a. Pelaporan pendapatan fiktif.
b. Mempercepat pelaporan pendapatan,
dengan menggeser ke depan pisah batas
transaksi.
c. Manipulasi penyesuaian pendapatan.
11
RESPON ATAS RISIKO FRAUD

2. Sinyal fraud pada pendapatan


a. Dari prosedur analitis, adanya persentase laba
kotor (gross margin) dan perputaran piutang
yang menyimpang jauh dari data pembanding.
b. Ketidaklengkapan dokumen (documentary
discrepancies).
c. Penyalahgunaan penerimaan kas dari
pendapatan.
d. Penyimpangan pencatatan penjualan.

12
RESPON ATAS RISIKO FRAUD

3. Area fraud yang lain:


 Risiko fraud pada persediaan, misalnya
pelaporan persediaan fiktif, terutama pada saat
persediaan disimpan di gudang yang lokasinya
tersebar.
 Risiko fraud pada pembelian dan utang
dagang.
 Risiko fraud pada aset tetap.
 Risiko fraud pada penggajian.
13
RESPON ATAS RISIKO FRAUD
Tanggungjawab pada saat ditemukan dugaan pelaku fraud:
1. Melakukan wawancara kritis dan analitis, yang
mencakup:
 Wawancara informasi (informational inquiry),
dengan tujuan hanya mengumpulkan fakta.
 Wawancara asesmen (assessment inquiry), yaitu
wawancara yang bersifat analitis dengan cara
mengkontraskan berbagai informasi yang telah
didapat.
 Wawancara introgasi (interrogative inquiry)
14
RESPON ATAS RISIKO FRAUD
2. Evaluasi hasil wawancara
3. Menerapkan teknik mendengar (listening skill)
disepanjang proses wawancara.
4. Melakukan observasi perilaku terduga pelaku
fraud (observing behavioral cues).
5. Memberdayakan software untuk analisis data.
6. Memperluas pengujian substantif.
15

◎ Tugas Kelompok
Membahas Suatu Kasus mengenai
Kecurangan Laporan Keuangan

16
TERIMA KASIH

17

Anda mungkin juga menyukai