Anda di halaman 1dari 6

Nama : putriana

Nim : 170204021
Mk : Penelitian Fisika (MITEM)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan suatu bentuk investasi jangka panjang yang penting bagi
seorang manusia. Pendidikan yang berhasil akan menciptakan manusia yang pantas dan
berkelayakan di masyarakat serta tidak menyusahkan orang lain. Masyarakat dari yang
paling kecil terbelakang sampai yang paling maju mengakui bahwa pendidikan atau guru
merupakan satu diantara sekian banyak unsur pembentuk utama calon anggota utama
masyarakat. Pendidikan yang berhasil akan menciptakan manusia yang pantas dan
berkelayak di masyarakat sehingga menjadi penting pendidikan untuk mencetak manusia
yang memiliki berkualitas dan berdaya saing. kegiatan pendidikan berintikan interaksi
antara peserta didik dengan pendidik dan sumber – sumber pendidik lainnya. Dan
berlangsung dalam suatu lingkungan pendidikan. Kegiatan pendidikan berfungsi
membantu mengembangkan potensi, kecakapan, dan karakteristik peserta didik agar
berkembang sesuai dengan harapan masyarakat 1.

Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarakan pada jenjang
pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Fisika merupakan mata pelajaran yang dapat
menumbuhkan kemampuan berpikir peserta didik yang berguna untuk memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari. Fisika juga merupakan bagian dari sains yang
mempelajari fenomena dan gejala alam pada benda-benda mati secara
empiris,logis,sistematis,dan rasional yang melibatkan proses dan sikap ilmiah. Belajar
fisika berarti berlatih untuk memahami konsep fisika, memecahkan serta menemukan
mengapa dan bagaimana peristiwa itu terjadi. Fisika adalah salah satu bidang sains yang
mempelajari perubahan dalam alam. Materi dan energy merupakan perhatian fisika. Hal
inilah yang membuat fisika bisa berkembang sampai menjadi seperti sekarang karena
penemuannya didasarkan pada pemikiran ilmiah,yaitu suatu proses berpikir yang
1
Siti Suprihatin,”Pendidikan FKIP Universitas Muhammadiyah Metro”,ISSN :2442-9449 Vol. 3. N0.1 (2015) 73-
82.
berusaha untuk memperoleh gambaran setepat mungkin mengenai pokok-pokok
persoalan secara tuntas. Misalnya untuk memahami mengapa apabila ada dua benda yang
saling bertumbukan maka benda ada yang memantul da nada yang tidak. Untuk
memecahkan masalah tersebut para siswa tentu harus memahami konsep elastisitas dan
tumbukan. Namun, pada kenyataannya siswa kesulitan dalam memahami konsep fisika.

Di sekolah seringkali siswa menganggap bahwa mata pelajaran fisika itu susah,
sulit, dan ngeri. Seringkali terdapat anak suka membolos, tidak memperhatikan pelajaran,
tidur,dan bermain dengan sesama teman ketika proses pembelajaran fisika berlangsung.
Ini menunjukkan bahwa guru belum berhasil memberikan motivasi yang tepat untuk
mendorong agar siswa dapat belajar fisika dengan segenap tenaga dan pikirannya. Dalam
hubungan ini perlu di ingat bahwa nilai buruk pada mata pelajaran fisika tertentu belum
dapat di jadikan indikator bahwa seorang anak bodoh terhadap mata pelajaran fisika.
Seringkali terjadi seoran anak malas terhadap mata pelajaran fisika, tetapi sangat giat dan
berhasil dalam mata pelajaran lain. Hal ini terjadi dikarenakan seorang guru gagal dalam
menjalankan tugas yang diantaranya melupakan faktor motivasi.

Walaupun di akui bahwa kemampuan intelektual yang bersifat umum


(intelegensi) dan kemampuan yang bersifat khusus (bakat) merupakan modal dasar utama
dalam usaha mencapai prestasi belajar, namun keduanya tidak akan banyak
mempengaruhi apabila siswa tidak memiliki motivasi untuk berprestasi sebaik-baiknya.
Kemampuan intelektual yang tinggi hanya akan terbuang sia-sia manakala siswa yang
memilikinya tidak mempunyai keinginan untuk berbuat dan memanfaatkan
keunggulannya itu. Apalagi bila siswa yang bersangkutan memang memiliki kemampuan
yang tidak begitu mengembirakan, maka tanpa adanya motivasi sulitlah rasanya untuk
memperoleh keberhasilan dalam belajar.

Adapun lima elemen belajar yang efektif yaitu : pertama, aptitude (kemampuan)
yang bias mempengaruhi perilaku, kedua, perseverance (ketekunan) yang mempengaruhi
motivasi, ketiga, opportunity to learn (kesempatan untuk belajar) yang bias
mempengaruhi kreatifitas, keempat, quality of instruction (kualitas pembelajaran)
mempengaruhi kualitas pengajaran atau tingkat kejelasan pengjaran, kelima, ability to
understand (kemampuan memahami) yang bisa mempengaruhi prestasi. Dari kelima
elemen belajar tersebut motivasi di sebutkan sebagai salah satu faktor yang berpengaruh
untuk membuat sebuah pembelajaran menjadi efektif. Oleh karena itu di pandang penting
bagi para guru untuk mengetahui teknik teknik motivasi sehingga menimbulkan minat
belajar yang baik bagi siswa.

Penggunaan yang tepat terhadap teknik-teknik motivasi guru akan menimbulkan


minat yang baik dan gairah belajar fisika yang tinggi bagi siswa, sehingga akan terjadi
proses belajar fisika yang efektif dan tujuan belajar fisika akan tercapai. Sebaliknya
kurang atau tidak memahami makna dan pentingnya motivasi dalam belajar fisika akan
mengakibatkan kegelisahan, ketegangan,kejenuhan,kemalasan,keributan dan lain
sebagainya. Itu semua akan menimbulkan suasana belajar yang tidak nyaman akan
mempengaruhi disiplin siswa dalam kelas dan sekolah. Memotivasi siswa dalam belajar
fisika merupakan masalah yang sangat kompleks dan tidak sederhana apalagi di saat ini,
telah terjadi penggeseran nilai dalam belajar misalnya anak sudah berani mengkritik,tidak
mendengarkan guru,membuat onar didalam kelas sehingga membuat proses belajar fisika
yang tidak efektif dan membosankan.2

Guru dapat di ibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan


pengetahuan dan pengalaman bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan peserta didik
dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran peserta didik tentunya adanya
beberapa hal mempengaruhi seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik
dengan guru, kemampuan verbal, rasa aman dan keterampilan guru dalam berkomunikasi
atau berinteraksi dengan siswa menjadi faktor penting guru dalam proses belajar. Dalam
dunia pendidikan motivasi selalu menjadi factor yang dominan dalam ikut menentukan
tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran. Di dalam proses belajar mengajar motivasi
merupakan salah satu instrument penting bagi keberhasilan siswa. Oleh karena itu peran
seorang guru tidak hanya semata-mata mentransfer ilmu mata pelajarannya kepada
siswa,tetapi, guru juga sebagai motivator bagi siswa agar memiliki prestasi dalam
belajar.karena siswa yang memiliki motivasi yang lebih tinggi akan mencapai hasil
belajar yang lebih tinggi di bandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi rendah atau
tidak memiliki motivasi sama sekali.

2
Tadrib, “ Peran Guru Sebagai Motivator Dalam Belajar”, Vol.1,No2. Desember 2015
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti melakukan penelitian yang
berjudul “Upaya Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Fisika”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalahan dalam
penelitian ini, diantaranya sebagai berikut:
1. Bagaimana menciptakan lingkungan belajar fisika yang kondusif agar proses
belajar fisika di ruang kelas dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan
dan menyenangkan ?
2. Bagaimana cara mengembangkan dan mempertahankan sikap positif terutama
terhadap diri siswa ?
3. Bagaimana cara memajang hasil pekerjaan siswa yang baik dan pekerjaan siswa
yang belum berhasil ?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Untuk menciptakan lingkungan belajar fisika yang kondusif agar proses belajar
fisika di ruang kelas dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan dan
menyenangkan.
2. Untuk mengetahui cara mengembangkan dan mempertahankan sikap positif
terutama terhadap diri siswa
3. Untuk mengetahui cara memajang hasil pekerjaan siswa yang baik dan pekerjaan
siswa yang belum berhasil.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa,guru dan penelitian ini,
yaitu:
1. Bagi siswa, hasil penelitian ini di harapkan dapat membangkit,menambah
motivasi belajar siswa terutama pada mata pelajaran fisika, agar dapat membantu
proses belajar fisika di ruang kelas dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang
diinginkan dan menyenangkan.
2. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan guru menjadi lebih efektif dalam
memberikan motivasi belajar fisika kepada siswa, agar siswa mempunyai
motivasi dan minat yang kuat dalam belajar fisika sehingga membantu proses
belajar fisika di ruang kelas dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan
dan menyenangkan.
3. Bagi peneliti, hasil penelitian ini di harapkan dapat membangkit motivasi peneliti
sendiri, agar kelak disaat menjadi seorang guru, tidak hanya merasa dirinya
sebagai alat transfer mata pelajarannya akan tetapi juga harus menjadi seorang
motivator yang baik bagi siswanya.
E. Definisi Operasional
Menghindari penafsiran yang berbeda terhadap istilah yang di pergunakan dalam
penulisan ini, maka perlu di berikan penjelasan istilah sebagai berikut :
1. Guru
Guru merupakan profesi/jabatan yang memerlukan keahlian khusus
sebagai guru. Jenis pekerjaan ini tidak dapat di lakukan oleh sembarang orang di
luar bidang kependidikan. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik,
mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-
nilai hidup kepribadian. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan
keterampilan-keterampilan kepada peserta didik.
Guru tidak hanya semata-mata mentransfer ilmu mata pelajarannya kepada
siswa,tetapi, guru juga sebagai motivator bagi siswa agar memiliki prestasi dalam
belajar.
2. Motivasi
Motif merupakan suatu kondisi intern atau di posisi kesiap siagaan.
Sedangkan motovasi adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif, dan motif
menjadi aktif pada saat tertentu, bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat
dirasakan dan dihayati. Setiap aktivitas manusia pada dasarnya dilandasi oleh
adanya dorongan untuk mencapai tujuan atau terpenuhinya kebutuhan. Adanya
daya pendorong itulah disebut motivasi.
Dalam beberapa terminologi, motivasi dinyatakan sebagai suatu
kebutuhan,keinginan,gerak hati,naluri, dan dorongan, yaitu suatu yang memaksa
organisme manusia untuk berbuat atau bertindak.
3. Fisika
Fisika adalah sains atau ilmu alam yang mempelajari materi beserta gerak
dan perilakunya dalam lingkup ruang dan waktu, bersamaan dengan konsep yang
berkaitan seperti energy dan gaya. Salah satu ilmu sains paling dasar, tujuan
utama fisika adalah memahami bagaimana alam semesta bekerja.

Anda mungkin juga menyukai