Oleh :
NIM :
1934290019
Fakultas Teknik
Jakarta
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Geologi Rekayasa Teknik Sipil.
Adapun makalah ilmiah Geologi Rekayasa Teknik Sipil ini telah kami usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari
segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan
terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran dan kritik
kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah Geologi ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Geologi Rekayasa Teknik Sipil ini dapat
diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.
i
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................1
1.2 Maksud dan tujuan ...........................................................................................................................2
1.3 Ruang Lingkup...................................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Sumber Daya Air..................................................................................................................3
2.2 Air tanah............................................................................................................................................3
2.3 Sifat batuan terhadap air tanah.........................................................................................................5
2.4 jenis- jenis akuifer..............................................................................................................................5
2.5 siklus hidrologi...................................................................................................................................7
Proses Transpirasi........................................................................................................................8
Proses Sublimasi..........................................................................................................................8
Proses Kondensasi.......................................................................................................................8
Proses Pengendapan...................................................................................................................8
Proses Limpasan..........................................................................................................................9
Proses Infiltrasi............................................................................................................................9
Macam-Macam Daur Air..................................................................................................................9
2.6 konsep cekungan air tanah..............................................................................................................12
2.7 maanfat air tanah............................................................................................................................14
Manfaat Air Tanah.................................................................................................................................14
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................................16
ii
3.2 Saran....................................................................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber daya air yang terdiri atas air, sumber air, dan daya air merupakan karunia Tuhan
Yang Maha Esa yang memberikan manfaat untuk mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat
di segala bidang baim sosial,ekonomi, budaya, politik maupun bidang ketahanan nasional. Pemberdayaan
air semakin hari semakin menghadapi berbagai permasalahan sejalan dengan bertambahnya
jumlah penduduk yang diiringi dengan pertumbuhan sosial-ekonomi. Peningkatan kebutuhan akan air
telah menimbulkan eksploitasisumber daya air secara berlebihan sehingga mengakibatkan
penurunan daya dukung lingkungan sumber daya air yang pada gilirannya menurunkan
kemampuan pasokan air. gejala degradasi fungsi lingkungan sumber daya air ditandai dengan
fluktuasi debit air di musim hujan dan kemarau yang semakin tajam, pencemaran air, berkurangnya
kapasitas waduk dan lainnya.
Tanah adalah lapisan kulit bumi yang tipis terletak di bagian paling atas permukaan bumi.
Tanah merupakan suatu gejala alam permukaan daratan yang membentuk suatu zone dan
biasa disebut pedosfer, tersusun atas bahan lepas berupa pecahan dan lapukan batuan
bercampur dengan bahan organik (Notohadiprawiro, 1993). Dokuchaiev (1870) dalam E-
dukasi.net mengatakan bahwa tanah adalah suatu benda fisis yang berdimensi tiga terdiri dari
panjang, lebar, dan dalam yang merupakan bagian paling atas dari kulit bumi dan mempunyai
sifat-sifat yang berbeda dengan bahan yang ada di bawahnya sebagai hasil kerja interaksi
antara iklim, kegiatan oganisme, bahan induk dan relief selama waktu tertentu.
1
Memperkenalkan siklus hidrologi .
Mampu menafsirkan konsep cekungan air tanah.
Memberi pemahaman tentang manfaat air tanah
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau potensial bagi manusia.
Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian,industri, rumah tangga, rekreasi, dan
aktivitas lingkungan. Sangat jelas terlihat bahwa seluruh manusia membutuhkan air tawar. 97%
air di bumi adalah air asin,dan hanya 3% berupa air tawar yang lebih dari 2 per tiga bagiannya
berada dalam bentuk es di glasier dan es kutub. Air tawar yang tidak membeku dapat ditemukanterutama
di dalam tanah berupa air tanah, dan hanya sebagian kecil berada di atas permukaan tanah dan
di udara.
Air tawar adalah sumber daya terbarukan, meski suplai air bersih terus berkurang.
Permintaan air telah melebihi suplai di beberapa bagian di dunia dan populasi dunia terus
meningkat yang mengakibatkan peningkatan permintaanterhadap air bersih. Perhatian
terhadap kepentingan global dalammempertahankan air untuk pelayanan ekosistem telah
bermunculan, terutamasejak dunia telah kehilangan lebih dari setengah lahan basah bersama
dengan nilai pelayanan ekosistemnya. Ekosistem air tawar yang tinggi biodiversitasnya saat
initerus berkurang lebih cepat dibandingkan dengan ekosistem laut ataupun darat.
3
untuk muncul kembali ke perairan permukaan dari wilayah tangkapan hujan, dan air tanah
memiliki kapasitas penyimpanan yang jauh lebih besar dari perairan permukaan.Input
alami dari air tanah adalah serapan dari perairan permukaan,terutama wilayah tangkapan
air hujan.
Sedangkan output alaminya adalah mata air dan serapan menuju lautan.Air tanah
mengalami ancaman berarti menghadapi penggunaan berlebihan,misalnya untuk mengairi
lahan pertanian. Penggunaan secara belebihan di area pantai dapat menyebabkan
mengalirnya air laut menuju sistem air tanah,menyebabkan air tanah dan tanah di atasnya
menjadi asin (intrusi air laut). Selainitu, manusia juga dapat menyebabkan air tanah
terpolusi, sama halnya dengan air permukaan yang menyebabkan air tanah tidak dapat
digunakan.
Air freatis adalah air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air tidak jauh dari
permukaan tanah.Air freatis sangat dipengaruhi oleh resapan air di sekelilingnya.
Pada musim kemarau jumlah air freatis berkurang. Sebaliknya pada musim hujan
jumlah air freatis akan bertambah. Air freatis dapat diambil melalui sumur atau mata
air.
Air artesis adalah air tanah yang terletak jauh di dalam tanah, di antara dua lapisan
kedap air.Lapisan di antara dua lapisan kedap air tersebut disebut lapisan akuifer.
Lapisan tersebut banyak menampung air. Jika lapisan kedap air retak, secara alami
air akan keluar ke permukaan. Air yang memancar ke permukaan disebut mata air
artesis. Air artesis dapat dapat diperoleh melalui pengeboran. Sumur pengeborannya
disebut sumur artesis.
4
2.3 Sifat batuan terhadap air tanah
Akuifer (Aquifer) adalah lapisan yang dapat menyimpan dan mengalirkan air
dalam jumlah yang ekonomis, contoh: pasir, kerikil, batupasir, batugamping
rekahan.
Akiklud (Aquiclude) adalah lapisan yang mampu menyimpan air, tetapi tidak
dapat mengalirkan dalam jumlah yang berarti misalnya lempung, serpih, tuf
halus, lanau.
Akifug (Aquifuge) adalah lapisan batuan yang kedap air, tidak dapat
menyimpan dan mengalirkan air misalnya batuan kristalin, metamorf
kompak.
Akitar (Aquitard) adalah lapisan yang dapat menyimpan air dan mengalirkan
dalam jumlah yang terbatas, misalnya lempung pasiran (sandy clay).
Gambar 1.
Berbagai
macam sistem
akuifer dan
airtanah (Santoso dan Adji, 2004).
Akuifer adalah suatu tubuh batuan, tanah, atau regolith yang berfungsi sebagai
reservoir yang mempunyai harga porositas dan permeabilitas yang baik sehingga
mampu menyimpan dan meluluskan air. Berdasarkan sifat hidrodinamik, maka
5
akuifer bisa digolongkan menjadi 4 tipe akuifer (Santosa dan Adji, 2004) (Gambar 2),
yaitu:
Akuifer tertekan (Confined Aquifer), Merupakan suatu jenis akuifer yang bagian atas
dan bawahnya dibatasi oleh lapisan bersifat kedap air akifug atau akiklud.
Akuifer bebas (Unconfined Aquifer), Merupakan suatu jenis akuifer yang dibatasi
oleh 1 lapisan impermeabel di bagian bawahnya dan pada bagian atasnya tidak ada
lapisan penutup/impermeabel layer.
Akuifer semi (Semi-confined Aquifer), Merupakan suatu jenis akuifer yang dibatasi
oleh lapisan semi permeabel / lapisan akitard (di atas dan atau di bawahnya).
Akuifer melayang (Perched Aquifer), Merupakan suatu jenis akuifer berupa bentuk
lensa-lensa batuan yang dibatasi oleh lapisan impermeable (di atas dan di
bawahnya).
Dalam satu kali siklus, daur air melalui 7 tahapan proses yang berjalan terus menerus secara
sistematis. Ini;ah penjelasan mengenai ketujuh proses tersebut.
6
Proses Evaporasi
Daur hidrologi diawali dari proses evaporasi. Pada tahap ini air yang ada di permukaan bumi
menguap yang diakibatkan karena adanya energi panas dari pancaran sinar matahari ke bumi.
Air yang berada di bumi, baik yang ada di tanah, sungai, danau, laut dan lain-lain akan berubah
menjadi uap dan naik menuju atmosfer.
Laju evaporasi tergantung dari besarnya energi panas dari matahari. Laju evaporasi akan
semakin besar jika energi panas dari sinar matahari yang terpancar ke bumi semakin besar.
Proses Transpirasi
Proses transpirasi merupakan proses dimana jaringan tumbuhan mengalami penguapan. Air
diserap oleh akar kemudian air didorong ke daun untuk proses fotosintesis.
Air yang dihasilkan dari proses fotosintesis itu selanjutnya dikeluarkan oleh tanaman melalui
stomata sebagai uap air.
Proses Sublimasi
Sublimasi merupakan proses es berubah menjadi uap air tanpa melalui proses cair. Pada proses
daur air ini yang mengalami tahap sublimasi adalah es kutub atau di puncak gunung.
Yang menjadi sumber utama dalam tahap sublimasi ini adalah lapisan kutub utara, kutub
selatan, dan es di pegunungan. Proses sublimasi lebih lambat dari proses penguapan.
Proses Kondensasi
Dalam tahap kondensasi adalah dimana air di seluruh permukaan bumi telah berupa uap air
yang kemudian naik menuju lapisan atmosfer. Uap air tersebut akan berubah menjadi menjadi
partikel es yang memiliki ukuran sangat kecil pada ketinggian tertentu.
Proses perubahan tersebut dipengaruhi oleh suhu udara yang rendah pada titik ketinggian
tersebut. Partikel-partikel es tersebut akan mendekat satu sama lain untuk bergabung
kemudian membentuk awan dan kabut langit.
Proses Pengendapan
Proses pengendapan atau presipitasi merupakan proses turunnya hujan. Awan yang terbentuk
pada tahap kondensasi turun ke bumi berupa hujan karena mengalami perubahan suhu atau
angin panas.
7
Ada jenis-jenis hujan yang turun ke bumi, hal ini dipengaruhi oleh suhu yang ada pada tahap
daur air kali ini. Jika suhu sangat rendah misalnya dibawah 0 derajat, maka awan tersebut akan
berubah menjadi hujan salju atau hujan es.
Pada proses pengendapan atau prestisipasi inilah air kembali masuk ke lapisan litosfer bumi.
Proses Limpasan
Pada tahap limpasan atau run off ini air mengalir dan berpindah tempat di atas permukaan
bumi. Pergerakan air mulai dari permukaan bumi yang lebih tinggi ke permukaan bumi yang
lebih rendah.
Proses limpasan ini melaui saluran-saluran seperti sungai dan got selanjutnya masuk ke danau,
laut dan samudera. Pada siklus hidrologi yang ini, air masuk kembali ke lapisan hidrosfer.
Proses Infiltrasi
Tidak semua air hujan yang telah sampai ke bumi berlanjut ke tahap limpasan. Sebagian dari air
hujan akan meresap ke dalam tanah. Air akan merembas masuk ke dalam tanah dan menjadi
air tanah. Air itulah yang disebut dengan air infiltrasi.
Ketujuh proses itulah yang dinamakan daur air atau daur hidrologi atau siklus hidrologi.
Tahapan tersebut akan terus terjadi secara sistematis. Tanpa adanya daur air akan menjadikan
penyebaran air tidak merata.
Berikut jenis-jenis siklus hidrologi yang berlangsung di sekitar kita, antara lain:
8
Air pada sumber-sumber air di bumi akan menguap ketika terkena sinar matahari
Penguapan tersebut akan berlanjut ke proses kondensasi yang akan membentuk awan
dengan kandungan uap air
Awan yang mengandung uap air tersebut akan mengalami kejenuhan dan menjadi hujan
turun ke bumi tepat di atas permukaan laut
Karena ai hujan turun tepat di atas maka tidak ada proses mengalir ke laut. Air hujan
tersebut kemudian bercampur dan langsung mengalami sebuah siklus air lagi
Sumber-
sumber air yang ada di
bumi mengalami
penguapan saat terkena sinar matahari
Selanjutnya terjadi proses evaporasi
9
Uap air yang dihasilkan dari proses evaporasi tersebut bergerak karena tertiup oleh
angin menuju ke darat
Dari pemanasan itu terbentuklah awan
Kemudian awan turun menjadi hujan di daratan bumi
Air yang sampai di daratan akan melalui tahapan selanjutnya yaitu, air mengalir ke
sungai kemudian mengalir ke laut untuk mengalami siklus hidrologi
Sinar matahari
sampai ke bumi dan
mengenai sumber air,
sehingga air
mengalami penguapan
Selanjutnya terjadi proses evaporasi
Kemudian proses selanjutnya uap air mengalami sublimasi
Dari proses sublimasi tersebut, uap air akan membentuk awan yang di dalamnya
mengandung kristal-kristal es.
Kemudian awan itu bergerak ke darat yang disebabkan karena adanya tiupan angin
10
Setelah itu awan berubah menjadi hujan dan tetesan air hujan jatuh di atas daratan
bumi
Air yang jatuh di daratan bumi tersebut kemudian mengalir ke sungai dan berlanjut
mengalir ke laut lagi untuk mengalami siklus hidrologi
2.6 konsep cekungan air tanah
Dalam UU Sumber Daya Air daerah aliran air tanah disebut Cekungan Air Tanah (CAT) atau
groundwater basin. Definisi CAT adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis,
tempat semua kejadian hidrogeologis seperti proses pengimbuhan, pengaliran, dan pelepasan
air tanah berlangsung.
Ayat (2) dan Ayat (3) Pasal 12 UU No. 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air menyatakan
bahwa Pengelolaan air tanah didasarkan pada CAT dan ketentuan mengenai pengelolaannya
diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah (PP). Peraturan Pemerintah untuk air tanah
sudah terbit yaitu PP No. 43 Tahun 2008 Tentang Air Tanah.
Sehingga dapat dikatakan bahwa CAT adalah batas teknis Pengelolaan Sumber Daya Air untuk
air tanah. Basin dalam Bahasa Indonesia berarti cekungan (Echols & Shadily, 2002a).
1. Mempunyai batas hidrogeologis yang dikontrol oleh kondisi geologis dan/atau kondisi
hidraulik air tanah. Batas hidrogeologis adalah batas fisik wilayah pengelolaan air tanah. Batas
hidrogeologis dapat berupa batas antara batuan lulus dan tidak lulus air, batas pemisah air
tanah, dan batas yang terbentuk oleh struktur geologi yang meliputi, antara lain, kemiringan
lapisan batuan, patahan dan lipatan.
2. Mempunyai daerah imbuhan dan daerah lepasan air tanah dalam satu sistem
pembentukan air tanah. Daerah imbuhan air tanah merupakan kawasan lindung air tanah, di
daerah tersebut air tanah tidak untuk didayagunakan, sedangkan daerah lepasan air tanah
secara umum dapat didayagunakan, dapat dikatakan sebagai kawasan budi daya air tanah.
11
3. Memiliki satu kesatuan sistem akuifer: yaitu kesatuan susunan akuifer, termasuk lapisan
batuan kedap air yang berada di dalamnya. Akuifer dapat berada pada kondisi tidak tertekan
atau bebas (unconfined) dan/atau tertekan (confined).
12
2.7 maanfat air tanah
Secara umum air memiliki manfaat penting bagi kehidupan, tidak hanya bermanfaat bagi
manusia, air juga dibutuhkan oleh tumbuhan serta hewan. Sebab itu, ketiadaan air dapat
menyebabkan kekeringan, bencana kelaparan, dan kepunahan spesies.
Menurut Kodoatie (2012), air yang berasal dari dalam tanah bermanfaat unutk sumber air bagi
flora, fauna, dan manusia. Selain itu, air merupakan bagian utama dari siklus hidrologi.
Air dimanfaatkan oleh manusia untuk keperluan sehari-hari, seperti minum, mandi, mencuci,
dan lainnya. Seluruh hewan juga membutuhkan air untuk minum, terlebih hewan-hewan
akuatik yang hidup pada habitat air, seperti sungai, danau, dan lautan. Tumbuhan
memanfaatkan air tanah yang diserap melalui akar untuk memperoleh unsur hara guna
mendukung proses fotosintes.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alamnya, baik sumber daya
alam hayati maupun sumber daya alam non hayati. Kekayaan alam Indonesia terdapat di
permukaan bumi, di dalam perut bumi, di laut dan di udara.
Berdasarkan ketersediaanya sumber daya alam terbagi dalam dua kelompok besar yaitu
sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangannya atau
masih jauh dari kesempurnaannya seperti yang diharapkan oleh karena itu kritik dan saran baik
14
itu dari bapak/Ibu Guru maupun rekan siswa/i yang bersifat konstruktif sangat diharapkan guna
memperbaiki penulisan lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Padilah, Sahrul.Sumber Daya Air Tanah dan Udara.9 September 2009 http://www.sli
deshare.net/abidingpg/sumber-daya-air.html.
15