Riri Septyaningrum Putri Dan Rela Setia - Makalah Pendekatan Studi Islam
Riri Septyaningrum Putri Dan Rela Setia - Makalah Pendekatan Studi Islam
Disusun Oleh:
Nama NPM
Dosen Pembimbing:
1441 H / 2020 M
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya kepada kita, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Hikmah Harta Sebagai Amanah Bagi Manusia“. sholawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW beserta keluarga, dan
sahabat-sahabatnya, kelak syafa'at beliaulah yang diharapkan diakhir zaman.
Makalah ini berisikan tentang Hikmah Harta Sebagai Amanah Bagi Manusia.
kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan Makalah ini. kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Harta (mal) dari segi bahasa disebut dengan al-mal yang berarti
condong, cenderung dan miring.1Nasrun Haroen dengan ungkapan yang agak
berbeda mengungkapan bahwa al-mal berasal dari kata mala yang berarti
condong atau berpaling dari tengah ke salah satu sisi dan al-mal diartikan
sebagai segala sesuatu yang menyenangkan manusia dan mereka pelihara
baik dalam bentuk materi maupun dalam bentuk manfaat.2Sedangkan amanah
yaitu menunaikan segala sesuatu yang dititipkan dan dipercayakan kepada
seseorang.
Setiap manusia memerlukan harta karena ia adalah alat penopang bagi
kehidupan manusia di dunia. Selain itu ia juga menjadi penolong sekaligus
beban bagi para pemiliknya di akhirat kelak. Tidak ada seorangpun yang
tidak membutuhkan harta. Bahkan seseorang rela pergi pagi pulang petang
hanya untuk mendapatkan harta. Tidak jarang terjadi pertengkaran dan nyawa
melayang hanya karena memperebutkan harta.Kemudian harta akan menjadi
sebuah nikmat ketika dimanfaatkan oleh orang-orang shahih sebagai titipan
(amanah)dari Allah yang harus dijaga dan dimanfaatkan dengan baik.
Manusia juga adalah khalifah di muka bumi. Islam memandang bahwa
bumi dengan segala isinya merupakan amanah Allah kepada sang khalifah
agar dipergunakan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan bersama. Untuk
mencapai tujuan suci ini, Allah memberikan petunjuk melalui para rasul-
Nya.Petunjuk tersebut meliputi segala sesuatu yang dibutuhkan manusia baik
akidah, akhlak, maupun syariah.
1
Hendi Suhendi. Fiqh Muamalah (Jakarta: Rajawali Press, 2005), h. 9.
2
Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000), h.73
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Uraian dari Latar Belakang di atas, kami merumuskan
Masalah sebagai berikut :
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan harta?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan amanah?
3. Jelaskan fungsi dan unsur-unsur harta?
4. Jelaskan pandangan islam tentang harta dan ekonomi?
5. Jelaskan tentang kedudukan harta sebagai amanah dari allah?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan Isi Rumusan Masalah diatas, maka Tujuan penulisan
Makalah kami adalah :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan harta.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan amanah.
3. Untuk mengetahui fungsi dan unsur-unsur harta.
4. Untuk mengetahui pandangan islam tentang harta dan ekonomi.
5. Untuk mengetahui kedudukan harta sebagai amanah dari allah.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Harta
Harta dalam bahasa Arab disebut al-Mal ()المال, berasal dari kata mala”
yang secara etimologi berarti condong, cenderung, miring atau berpaling dari
tengah ke salah satu sisi, dan al-mal diartikan sebagai segala sesuatu yang
menyenangkan manusia dan mereka.3 Harta merupakan suatu kebutuhan dan
beredar sebagai media untuk kehidupan di akhirat. Di antara ayat
Alqur‟anyang menyatakan bahwa harta merupakan salah satu perhiasan dunia
dapat kita pahami dalam surat al-Kahfi (QS.18:46)4 yang berbunyi sebagai
berikut:
3
Sri Sudiarti, Isnaini Harahap, Fiqh Muamalah Kontemporer, Univesitas Islam Negeri
Sumatera Utara (Uin-Su), Isbn : 978-602-6903-26-6, Oktober 2018, h.37
4
Al-Qur‟an surat al-Kahfi (18) : 46
4
Artinya: Tidak dinamakan dengan harta kecuali jika memiliki nilai yang
bisa diperjualbelikan dan jika seseorang merusaknya maka ia
mengganti nilai harta tersebut sekalipun sedikit, dan setiap
yang tidak ditinggalkan oleh orang dari harta mereka seperti
uang dan yang semisalnya. Kedua, setiap yang bermanfaat
dimiliki dan halal harganya seperti rumah sewa dan yang
semakna dengannya yang dihalalkan upahnya.
5
Sri Sudiarti, Isnaini Harahap, ibid , h.38
5
B. Pengertian Amanah
Kata amanah adalah bentuk mashdar dari kata kerja aminaya`manu-
amnan-wa amanatan. Kata kerja ini berakar huruf-huruf hamzah, mim, dan
nun, bermaknapokok aman, tentram, tenang, dan hilangnya rasa takut.6Secara
terminologi amanah adalah menunaikan segala sesuatu yang dititipkan dan
dipercayakan kepada seseorang.7Syahrin Harahap di dalam buku
Ensiklopedia Akidah Islam menjelaskan bahwa amanah adalah salah satu
sifat wajib para rasul, yang artinya dapat dipercaya. Para rasul memiliki sifat
wajib sebanyak empat, yaitu:8
1. Sidiq, yang berarti benar atau sungguh-sungguh.
2. Amanah, yang berarti dapat dipercaya.
3. Tabligh, yang artinya menyampaikan.
4. Fathanah, yang artinya limpat atau cerdas.
cara yang tidak sah, merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam
Islam.10
Di samping itu, penggunaan harta dalam ajaran Islam haruslah
senantiasa dalam pengabdian kepada Allah dan dimanfaatkan dalam rangka
mendekatkan diri kepada Allah SWT.Pemanfaatan harta pribadi tidak boleh
hanya untuk pribadi pemilik harta, melainkan juga digunakan untuk fungsi
sosial dalam rangka membantu sesama manusia.
Hak-hak orang lain yang terdapat di dalam harta seseorang inilah yang
disebut dengan hak masyarakat yang berfungsi sosial untuk kesejahteraan
sesama manusia. Di samping itu, Rasulullah SAW juga melarang membuang-
buang harta, sebagaimana sabda beliau yang artinya:
9
11
Al-qur‟an surah Ali imran : 14
12
Al-qur‟an surah Al-‟Alaq 6-7
13
Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek (Jakarta: Gema Insani,
2001), h.9
14
Al-qur‟an surah Al-anfaal : 28
10
15
FathurrahmanDjamil, Hukum Ekonomi Islam : Sejarah,Teori, dan konsep, (Jakarta :
Sinar Grafika,2013),h. 178-179
16
Al-qur,an surah At-taubah : 41
11
Artinya: “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka
berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari
rezeki-Nya…” (QS. al-Mulk: 15).18
17
Al-qur‟an surah al-imran 133-134
18
Al-qur‟an surah al-Mulk: 15
19
Al-Qur‟an surah Al-Baqarah:267
12
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman dalam surah QS. Al-Hasyr:
20
Al-qur‟an surah At-Takaatsur: 1–2
21
Al-qur‟an surah Hasyr : 7
13
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya
(meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala,
mengundi nasib dengan panahadalah termasuk perbuatan
syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar
kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu
bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan
kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar
dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat
Allah dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari
mengerjakan pekerjaan itu)
22
Al-qur‟an surah Al-Maa‟idah: 90–91
23
Al-Qur‟an surah Al-Maa‟idah ayat 38
14
d) Curang dalam takaran dan timbangan terdapat dalam surah (QS. Al-
Muthaffifiin: 1–6).
e) cara-cara yang batil dan merugikan terdapat dalam QS. Al-Baqarah:
188
dan hak-hak, maka itu tidak dihitung harta pada pandangan mereka, ia
merupakan milik tetapi bukan harta.Penggunaan harta dalam ajaran Islam
harus senantiasa dalam pengabdian kepada Allah dan dimanfaatkan dalam
rangka taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah. Pemanfaatan harta
pribadi tidak boleh hanya untuk pribadi pemilik harta, melainkan juga
digunakan untuk fungsi sosial dalam rangka membantu sesama manusia.24
Dalam kaitan ini Rasulullah bersabda: “Dari Musa al-‟Asy‟ari dari
bapaknya, dari kakeknya, ia berkata. Nabi s.a.w. bersabda bahwa
kewajiban bagi setiap orang Muslim untuk bersedekah.” (HR. al-
Bukhari).25 Hadits ini menunjukkan bahwa dalam harta seseorang
terdapat hak orang lain. Inilah yang disebut dengan hak masyarakat yang
berfungsi sosial untuk kesejahteraan sesama manusia. Dari uraian di atas
terlihatlah bahwa Islam telah memberikan perhatian khusus terhadap harta
baik dari segi cara mendapatkannya maupun penggunaannya sehingga
harta yang dimiliki itu mempunyai nilai ibadah di sisi Allah dalam rangka
pencapaian kehidupan yang lebih bahagia di akhirat.
Seorang Muslim diperintahkan untuk mencari nafkah dan
menghasilkan harta dengan berjuang sekuat tenaga. Tangan yang
memberikan bantuan, dalam pandangan Islam jauh lebih baik dari tangan
yang menerima kucuran bantuan. Penciptaan adalah dasar hak
pemilikan.Pengakuan terhadap pemilikan alam ini, tidak juga pemilikan
manusia.melainkan pemilikan disandarkan pada Tuhan, hanya sifatnya
mengingatkan kepada manusia agar tidak bersikap angkuh, rakus, kikir
terhadap harta kekayaan yang dimiliki. Al-Qur‟an tidak mengecam
kepemilikan manusia, melainkan mengecam sikap negatif manusia
terhadap harta kekayaan.
Dalam pemilikan harta kekayaan, manusia dianjurkan juga
memperhatikan hak-hak orang lain, yaitu dengan menyalurkan fungsi
harta kekayaan yang dimilikinya kepada kaum yang lemah (yang
24
Nasrun Haroen, ibid, h. 76
25
Maktabah al-Samilah: Sahih al-Bukhari Juz. 20: hal. 139
16
26
Al-qur‟an surah Al-hadiid 7
27
Abul Qasim Mahmud bin Umar al-Khawarizmi az-Zamakhsyari. Lahir 27 Rajab 467 H,
sebuah perkampungan besar di kawasan Khawarizm (Turkistan), salah satu karyanya yang
terkenal adalah Tafsir al-Kasyaf. Manna‟ Khalil alQattan, Maba‟hith fi „Ulum al-Qur‟an,
(Mansyurat al-Ashr al-Hadis, 1990), h.388.
17
28
Abu al-Qasim Mahmud bin Umar bin Ahmad Zamakhsyarî, Tafsir al-Kashshaf, (
Beirut: Dar al-Kitâb al-„Arabi, 1407H/1985 M ), juz 3, h. 200.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi dapat kita simpulkan bahwa Harta merupakan sesuatu yang
mempunyai nilai, dapat diperjualbelikan dan memiliki konsekuansi bagi
orang yang merusaknya, yaitu dengan mengganti atau menanggung seharga
harta yang dirusaknya.Harta berkedudukan sebagai titipan,bekal ibadah,ujian
keimanan,dan sebagai hiasan hidup.Penggunaan harta dalam ajaran Islam
harus senantiasa dalam pengabdian kepada Allah dan dimanfaatkan dalam
rangka taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah.
Pemanfaatan harta pribadi tidak boleh hanya untuk pribadi pemilik
harta, melainkan juga digunakan untuk fungsi sosial dalam rangka membantu
sesama manusia. Islam telah memberikan perhatian khusus terhadap harta
baik dari segi cara mendapatkannya maupun penggunaannya sehingga harta
yang dimiliki itu mempunyai nilai ibadah di sisi Allah dalam rangka
pencapaian kehidupan yang lebih bahagia di akhirat. Seorang Muslim
diperintahkan untuk mencari nafkah dan menghasilkan harta dengan berjuang
sekuat tenaga dan menjaganya sebagai titipan(amanah) dan karunia dari
Allah.
19
DAFTAR PUSTAKA
Abu al-Qasim Mahmud bin Umar bin Ahmad Zamakhsyarî, Tafsir al-Kashshaf, (
Beirut: Dar al-Kitâb al-„Arabi, 1407H/1985 M ), juz 3
Abul Qasim Mahmud bin Umar al-Khawarizmi az-Zamakhsyari. Lahir 27 Rajab
467 H, sebuah perkampungan besar di kawasan Khawarizm (Turkistan),
salah satu karyanya yang terkenal adalah Tafsir al-Kasyaf. Manna‟ Khalil
alQattan, Maba‟hith fi „Ulum al-Qur‟an, Mansyurat al-Ashr al-Hadis.
Al-qur,an surah At-taubah : 41
Al-Qur‟an surah Al-Maa‟idah ayat 38
Al-qur‟an surah Al-‟Alaq 6-7
Al-qur‟an surah Al-anfaal : 28
Al-Qur‟an surah Al-Baqarah:267
Al-qur‟an surah Al-hadiid 7
Al-qur‟an surah Ali imran : 14
Al-qur‟an surah al-imran 133-134
Al-qur‟an surah Al-Maa‟idah: 90–91
Al-qur‟an surah al-Mulk: 15
Al-qur‟an surah At-Takaatsur: 1–2
Al-qur‟an surah Hasyr : 7
Al-Qur‟an surat al-Kahfi (18) : 46
FathurrahmanDjamil, 2013, Hukum Ekonomi Islam : Sejarah,Teori, dan konsep,
Jakarta : Sinar Grafika
Hendi Suhendi, 2005, Fiqh Muamalah, Jakarta: Rajawali Press
Inti Medina, Amanah (Terpercaya)/Amalia Husna
M. Quraish Shihab, EnsiklopediAl-Qur‟an, Kajian Kosakata
Maktabah al-Samilah: Sahih al-Bukhari Juz. 20
Muhammad Syafii Antonio, 2001, Bank Syariah dari Teori ke Praktek Jakarta:
Gema Insani
Nasrun Haroen, 2000, Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama
20