Anda di halaman 1dari 22

Analisis SWOT Based Payment System Quick Response Code Indonesian

Standar (QRIS) Dalam Ekonomi Islam

Proposal

Diajukan Kepada program Pascasarjana


Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Untuk Memenuhi Syarat Guna Mengikuti Ujian Proposal

Oleh
RAHMAT FAJAR
NPM : 1986010201
Jurusan: Magister Ekonomi Syari’ah
Konsentrasi: Pengembangan Lembaga Keuangan Syari’ah

PROGRAM PASCA SARJANA (PPs)


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
1441/2020M
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara berpendudukan terbanyak kempat setelah


Tiongkok, India dan Amerika Serikat.1 Indonesia sebagai negara kepulauan dengan
populasi 237 juta orang mencapai pertumbuhan rata-rata ekonomi 5,9% selama
tahun 2008-2014.2 Perbankan merupakan sektor keuangan yang menjadi salah satu
penopang pertumbuhan perekonomian Indonesia.3

Perbankan merupakan sebuah lembaga keuangan yang sangat berperan dalam


kegiatan pembangunan ekonomi, karena fungsi utamanya yaitu menghimpun
serta menyalurkan dana dari masayarakat yang kelebihan dana kepada
masyarakat yang kekurangan dana4.

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan


penting di dalam perekonomian suatu Negara sebagai lembaga perantara
keuangan.Bank dalam pasal 1 ayat (2) UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan
UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bnetuk kredit ataupun pinjaman dan bentuk lain dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Jenis bank di Indonesia dibedakan menjadi
dua jenis bank, yaitu bank konvensional dan bank syari’ah.5

1
Sri Herianingrum. 2018. PENGARUH INSTRUMEN SERTIFIKAT BANK INDONESIA
(SBI), PASAR UANG ANTAR BANK (PUAB), SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS),
PASAR UANG ANTAR BANK SYARIAH (PUAS) TERHADAP M2 DI INDONESIA PERIODE 2009-
20161). Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan. 78-92.
2
Moh. Indra Bangsawan.2017. EKSISTENSI EKONOMI ISLAM (STUDI TENTANG
PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA). Jurnal Law and Justice. 24-34.
3
Alifia Annisaa ,Nurizal Ismail,Iman Nur Hidayat. 2019. SEJARAH HUKUM PERBANKAN
SYARIAH DI INDONESIA.Jurnal Hukum Ekonomi Islam. 247-264.
4
Elza Yulia Effendi. 2019. PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN VARIABEL MAKRO
EKONOMI TERHADAP KONDISI PROFITABILITAS BANK MUAMALAT INDONESIA TAHUN
2004-2014. Jurnal Perbanas. 1-19.
5
Www.bi.go.id diakses 25 April 2020
Hal ini dikarenakan perbankan merupakan salah satu dari system keuangan
yang berfungsi sebagai Financial Intermediary, yaitu suatu lembaga yang
mempunyai peran untuk mempertemukan antara pemilik dan pengguna dana.6

Saat ini banyak kegiatan ekonomi yang memanfaatkan kecanggihan


teknologi infromasi untuk memudahkan masyarakat seperti transaksi jual beli
online, transfer mobile, atau juga pembayaran untuk pembelian dan tagihan melalui
kartu kredit atau debit yang dikeluarkan oleh bank.7 Selain itu, tidak ada jenis
penyedia layanan keuangan yang akan tetap tidak terluka karena Fintech akan
membawa perubahan pada semua jenis bank, manajer aset dan kekayaan, penyedia
dana dan pembayaran, broker, bursa, perusahaan asuransi.8

Digitalisasi memiliki dampak kuat pada industri jasa keuangan. Salah satu
alasan utama adalah bahwa produk keuangan hampir secara eksklusif didasarkan
pada informasi. Contohnya adalah transaksi pembayaran atau kontrak kredit yang,
berbeda dengan membeli mobil, dalam banyak kasus tidak termasuk komponen
fisik apa pun.9 FinTech hadir di Indonesia sebagai wadah yang menghimpun
perusahaan dan institusi para pelaku sektor jasa keuangan yang menggunakan
kemajuan teknologi dalam menjalankan usahanya.10 Financial Technology
(Fintech) merupakan suatu terobosan dalam teknologi yang menjadi penghubung
antara sektor finansial dengan pengguna atau masyarakat umum.11

Pada saat ini, layanan Fintech untuk keprerluan konsumsi mulai menjadi
pilihan masyarakat.12Sistem keuangan adalah sebuah tatanan perekonomian dalam
suatu negara yang berperan dalam berbagai jasa keuangan yang diselenggarakan

6
Yenni Annor Vivin, Budi Wahono. 2017. ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA
KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN BANK UMUM KONVENSIONAL DI
INDONESIA. Jurnal Ilmiah Riset Manajemen. 15-28.
7
Muhammad Sofyan Abidin. 2015. DAMPAK KEBIJAKAN E-MONEY DI INDONESIA
SEBAGAI ALAT SISTEM PEMBAYARAN BARU. Jurnal Akuntansi. 1-21
8
Patrick Schueffel. 2016. Taming the Beast: A Scientific Definition of Fintech. Journal of
Innovation Management. 32-54.
9
Puschmann, T. 2017. Fintech. Business & Information Sytems Engineering. 69-76.
10
Nur Kholis. 2018. PERBANKAN DALAM ERA BARU DIGITAL. Jurnal Emonicus. 80-88.
11
Suharyati , Pahrizal Sofyan. 2018. EDUKASI FINTECH BAGI MASYARAKAT DESA BOJONG
SEMPU BOGOR. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia. 1-9.
12
Franky Ariyadi. 2019. TEKNOLOGI DIGITAL DAN PEREKONOMIAN INDONESIA
.Proceedings 6 th NCAB (National Conference on Applied Business). 391-396.
oleh lembaga keuangan.13 Tugas utama sistem keuangan adalah mengalihkan dana
yang tersedia dari penabung kepada pengguna dana untuk kemudian digunakan
membeli barang dan jasa-jasa di samping untuk investasi sehingga ekonomi dapat
tumbuh dan meningkatkan standar kehidupan. Oleh karena itu, sistem keuangan
memiliki peran yang sangat prinsipil dalam perekonomian dan kehidupan.14

Peranan perbankan sebagai salah satu sektor keuangan yang berpengaruh


terhadap perekonomian negara mempunyai tugas yang sangat penting untuk
mendukung kegiatan ekonomi.15 Era digital saat ini menuntut perbankan untuk
melahirkan inovasi baru dan meningkatkan pelayanan kepada nasabah dengan
mengurangi transaksi di dalam kantor, melainkan transaksi yang dapat dilakukan
dimana saja dan kapan saja. Peningkatan layanan perbankan dapat dilakukan
dengan cara mengedepankan kualitas produk dan teknologi penunjang penggunaan
produk tersebut. Perbankan sebagai lembaga keuangan memiliki peranan yang
sangat penting dalam mengelola keuangan masyarakat, yaitu sebagai lembaga yang
menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan
pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional kearah peningkatan
kesejahteraan masyarakat.16 Aplikasi pembayaran seluler pada telepon pintar, yang
melampaui solusi mobile banking berbasis web, diperkirakan akan semakin
penting.17

Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 19/POJK/03/2014 tentang


Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif, yang
dimaksud dengan keuangan inklusif adalah keadaan dimana seluruhmasyarakat
dapat menjangkauakses layanan keuangan secaramudah dan memiliki budaya

13
Rizki Dian Mensari, Ahmad Dzikra. 2017. ISLAM DAN LEMBAGA KEUANGAN
SYARIAH. Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah. 239- 255.
14
Dewi, N.M.A.T., and Darma, G.S. 2016. Efektivitas Leadership, Growth Performance dan
Regulasi Otoritas Jasa Keuangan. Jurnal Manajemen & Bisnis, 1-13.
15
Supit, H.A.M., and Darma, G.S. (2018). Aplikasi Mobile Trading Monex Guna Mendukung
Customer Relationship Management, Jurnal Manajemen & Bisnis, 46-60.
16
Rusmahadewi, I.A.,Darma, G.S. 2018. Team Engagement and Performance Management
(A Study of Banking Industry), Jurnal Manajemen & Bisnis. 38- 50.
17
De, P., Dey, K., Mankar, V., & Mukherjea, S. 2015. An Assessment of QR Code as a User
Interface Enabler for Mobile Payment Apps on Smartphones. Proceedings of the 7th International
Conference on HCI, IndiaHCI 2015 - IndiaHCI’15. 1-4.
mengoptimalkan penggunaan jasa keuangan. Besar harapan layanan ini dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia yang belum bisa mengakses
layanan perbankan. Usaha yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
dalam meningkatkan indeks inklusi keuangan Indonesia diwujudkan melalui
program branchless banking atau yang disebut dengan layanan keuangan tanpa
kantor.18 Pesatnya FinTech telah mengubah lanskap bisnis di perbankan meminta
solusi yang lebih inovatif.19

Alat pembayaran elektronis atau non tunai ini dapat diklasifikasikan ke


dalam alat pembayaran menggunakan kartu yaitu kartu kredit (Credit Card), kartu
ATM (Automated Teller Machines Card), kartu debit (Debit Card)dan kartu
penyimpan dana (Stored Value Card).Kartu penyimpan dana atau kartu prabayar
selanjutnya diatur secara terpisah dengan alat pembayaran menggunakan kartu
lainnya dan dikenal dengan nama uang elektronik (e-money).20
Perkembangan uang elektronik sangat pesat, pertama kali terbit April tahun
2007 hanya sebanyak 165.193 instrumen, dan terus meningkat sampai tahun 2013
sebanyak 36.225.373, tetapi mulai awal Januari 2014 sampai September 2014
mengalami penurunan, September 2014 berjumlah 33.686.956 instrumen. Hal ini
dikarenakan beberapa faktor yang berhubungan langsung dengan konsumen.21
Seiring berkembangnya tehnologi informasi, semakin banyak masyarakat
menggunakan teknologi pada sektor finansial yaitu melakukan transaksi online.
Walau hanya bermula pada akses transfer uang dan menabung, kemudian hadirnya
online shop (62 % (82,2 juta) pengguna internet adalah Online shop: APJII, 2016)
masyarakat mulai menyadari teknologi finansial dapat mendukung kebutuhan
pembayaran maupun pembelian secara online. Disisi lain para pelaku bisnis

18
Dewi, N.M.A.T.,Darma, G.S. 2016. Efektivitas Leadership, Growth Performance dan
Regulasi Otoritas Jasa Keuangan, Jurnal Manajemen & Bisnis. 1-13
19
Romanova,I., & Kudinska, M. 2016. Banking and Fintech: A Challenge or Opportunity?.
Contemporary Studies In Economic And Financial Analysis. 21-35
20
Ni Nyoman Anita Candrawati. 2014. PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP
PEMEGANG KARTU E-MONEY SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN DALAM TRANSAKSI
KOMERSIAL. Jurnal Magister Udayana. 1-16
21
Arsita Ika Adiyanti. 2015. PENGARUH PENDAPATAN, MANFAAT, KEMUDAHAN
PENGGUNAAN, DAYA TARIK PROMOSI, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP MINAT
MENGGUNAKAN LAYANAN E-MONEY. Jurnal Ilmiah Fakultas FEB. 1-13.
melihat hal ini sebagai suatu peluang pasar sehingga hadir perusahaan –perusahan
finansial tehnologi.22
Sektor ekonomi digital yang menjadi perhatian pemerintah saat ini adalah
sektor financial technology (fintech). Fintech bermain pada bisnis pembayaran,
fasilitas pinjaman, crowdfunding, financial advisor, asuransi dan lainnya.23
Menurut definisi yang dijabarkan oleh National Digital Research Centre (NDRC),
teknologi finansial adalah istilah yang digunakan untuk menyebut suatu inovasi di
bidang jasa finansial, di mana istilah tersebut berasal dari kata “financial” dan
“technology”(FinTech) yang mengacu pada inovasi finansial dengan melalui
teknologi modern.24
Dapat dikatakan fintech adalah inovasi pada industri keuangan dengan
menggunakan teknologi digital dalam layanan/produk yang ditawarkan. FinTech
dapat menyasar segment perusahaan maupun ritel. Tujuan FinTech untuk
memudahkan masyarakat mengakses produk-produk keuangan, mempermudah
transaksi dan meningkatkan literasi keuangan.25
Seiring dengan perkembangan Fintech, Hal ini untuk memudahkan pelaku
industri dalam menjalankan usaha yang dimilikinya, barcode ini menyimpan data
spesifikasi seperti kode produksi, nomor identitas, dll sehingga sistem komputer
dapat mengidentifikasi informasi yang di kodeka dalam bentuk barcode dengan
mudah.26 Salah satu teknologi pendukung untuk pemasaran seluler adalah kode
respons cepat (QR).27

22
Phaureula Artha Wulandari. 2017. ANALISIS SWOT PERKEMBANGAN FINANSIAL
TEKNOLOGIDI INDONESIA. Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017. 376-383.
23
Lee Sang Jung. 2016. The Relationship Between Attitude and Satisfaction for Improving
Continue User Intention in Fintech, International Journal of IT-based Business Strategy
management. 33-38
24
Ridwan Muchlis.2018. Analisis SWOT Financial Technology (Fintech) Pembiayaan
Perbankan Syariah Di Indonesia (Studi Kasus 4 Bank Syariah Di Kota Medan). Jurnal Ekonomi
Islam. 335 – 357.
25
Dewi Sartika Nasution. 2017. URGENSI FINTECH DALAM KURIKULUM
PENDIDIKAN TINGGI. Jurnal IQTISHADUNA. 116-129.
26
Yohana Tri Widayati. 2015. APLIKASI TEKNOLOGI QR ( QUICK RESPONSE ) CODE
IMPLEMENTASI YANG UNIVERSAL. Jurnal Komputaki. 85-100.
27
Demir, S., Kaynak, R., & Demir, K. A. (2015). Usage Level and Future Intent of Use of
Quick Response (QR) Codes for Mobile Marketing among College Students in Turkey. Procedia -
Social and Behavioral Sciences .405–413.
Hal itu dapat terlihat pada tabel 1 tentang pertumbuhan jumlah uang
elektronik yang beredar.

Tabel 1

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 2020


2016 2017 2018 2019
Januari Februari
51,204,580 90,003,848 167,205,578 292,299,320 313,785,298 319,294,014
Sumber : Bank Indonesia. Jumlah Uang Elektronik Beredar

Tabel diatas memberikan gambaran jelas bagaimana besarnya pembayaran


menggunakan uang elektronik, setiap tahun nya selalu miningkat dan memudahkan
orang bertranskasi, namun masih ada masyarakat yang menggunakan uang tunai.
Oleh karena itu Bank Indonesia sekarang sedang mensosialisasikan uang elektronik
tersebut.

Bank Indonesia telah menerbitkan ketentuan PADG


No.21/18/PADG/2019 tanggal 16 Agustus 2019 tentang Implementasi Standar dan
Nasional Quick Response Code untuk Pembayaran yang antara lain mengatur ruang
lingkup penggunaan QR Code untuk pembayaran, implementasi QRIS sebagai
standar nasional, laporan dan pengawasan. Nominal Transaksi QRIS dibatasi paling
banyak sebesar Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah) per transaksi. PJSP dapat
menetapkan batas nominal kumulatif harian dan/atau bulanan atas Transaksi QRIS
yang dilakukan oleh setiap Pengguna QRIS, yang ditetapkan berdasarkan
manajemen risiko PJSP.28

Perkembangan financial technologi (fintech) didasari oleh kebutuhan


konsumen. Banyak permasalahan yang dapat diselesaikan dengan adanya fintech.
Contohnya saja permasalahan dalam metode pembayaran. Metode pembayaran
yang dikenal masyarakat saat ini adalah berupa uang tunai, kartu debet, dan kartu

28
Www.BI.go.id. Diakses 23 April 2020
kredit. Sebagai alternative lain, fintech hadir dengan menawarkan sistem
pembayaran baru berupa e-money, internet banking, mobile banking, dan quick
response (QR) code.2930
Quick Response Code atau yang sering kita sebut QR Code atau dapat di
terjemahkan menjadi kode respon cepat. QR code dikembangkan oleh Donso
Comporation, sebuah perusahaan jepang yang banyak bergerak di bidang otomotif.
QR code ini dipublikasikan pada tahun 1994 bertujuan untuk pelacakan kendaraan
di bagian manufaktur dengan cepat dan mendapatkan respon dengan cepat pula. QR
Code adalah image berupa matriks dua dimensi yang memiliki kemampuan untuk
menyimpan data di dalamnya.
QR Code merupakan evolusi dari barcode (kode batang). Barcode merupakan
sebuah simbol penandaan objek nyata yang terbuat dari pola batang-batang
berwarna hitam dan putih agar mudah untuk dikenali oleh komputer. Berikut bentuk
dari sebuah QR Code dapat dilihat pada gambar .31

Gambar 1.1
Dengan mobile payment kecepatan transaksi dalam menyelesaikan
pembayaran sangat penting karena konsumen tidak perlu menginput data kartu
kredit ataupun kartu debit. Cukup dengan scanning QR Code smartphone saat
melakukan pembayaran. Transaksi akan terselesaikan dalam waktu yang singkat
tanpa melibatkan uang tunai. Saat ini pembayaran menggunakan QR Code
merupakan salah satu yang paling utama dalam mobile payment. QR Code dapat
dipindai oleh berbagai aplikasi play store yang ditawarkan di smartphone. Basis

29
E. E. Ozkeskin, “QR Codes in education and communication,” Turkish Online J. Distance
Educ., vol. 17, no. April, pp. 42–58, 2016.
30
Mawarrini, R. I. 2017. Identifikasi Pembayaran Bergerak (Mobile Payment) yang
Mengganggu (Disruptive) di Indonesia, Perisai: Islamic Banking and Finance Journal. 215-226.
31
Muhammad Taufik Hidayat, Dr. Purba Daru Kusuma, S.T.,M.T., Iwan Iwut
Tritoasmoro,S.T.,M.T. 2019. PENGEMBANGAN MODUL CLIENT PADA SISTEM PARKIR
PINTAR BERBASIS QUICK RESPONSE (QR CODE). eProceedings of Engineering. 1463-1469.
data yang cerdas dan berlipat ganda dapat membantu seseorang untuk mengetahui
informasi yang disimpan dalam barcode.32
Penggunaan QR tumbuh lebih dari 150% dari tahun sebelumnya, terutama
digunakan dalam kemasan, surat, majalah dan surat kabar. Pengguna utama kode
QR adalah pengguna OS Android (48%), diikuti oleh pengguna OS iPhone (45%),
meskipun penggunaannya dalam sistem operasi lain saat ini tidak signifikan. Sangat
mudah untuk menghasilkan kode QR menggunakan salah satu dari banyak program
yang menggabungkan semua jenis informasi dalam kode.33 Walaupun awalnya
dirancang untuk digunakan dalam industri otomotif, semua jenis perusahaan
sekarang menggunakan kode QR, khususnya sebagai alat tambahan dalam
kampanye iklan. Perusahaan yang menggunakan kode ini termasuk tekstil,
komunikasi seluler, signage di media periklanan, Keterlacakan produk, dan di situs
web, dan seterusnya.34 Sekarang pembayaran kode QR menjadi salah satu arus
utama di pasar pembayaran seluler.35
Berdasarkan hasil penelitian dari Didi Juardi “Presensi Menggunakan Qr
Code Dengan SMS Gateway Sebagai Reminder Pembayaran Siswa SMA XXX”
didapatkan beberapa kesimpulan diantaranya adalah Sistem absensi yang dibuat
bersifat web based yang hanya dipasang pada jaringan local sekolah dilengkapi
fungsi pencatatan presensi yang telah dilengkapi dengan SMS Gateway yang
melaporkan absensi siswa kepada orang tua, dalam pembuatan reminder
pembayaran dibuat menggunakan Gammu dengan SMS Gateway yang
disampaikan kepada orang tua siswa juga dilengkapi dengan pemilihan jenis

32
Bayu Rahmat Setiadi,*, Subagyo Subagyo, Arif Bintoro Johan, Muhammad Nurtanto,
Sugiyono, Heri Nurdiyanto. 2019. Mobile pocketbook of the 4Cs skills-oriented inform of Quick
Response Code. International Conference of Social Science. 1-10.

33
X. Wei, A. Manori, N. Devnath, N. Pasi, and V. Kumar, “QR Code Based Smart
Attendance System,” Int. J. Smart Bus. Technol., vol. 5, no. 1, pp. 1–10, 2017.
34
Francisco Liébana-Cabanillasa, Iviane Ramos de Lunaa & Francisco J. Montoro-Ríos a.
2015. User behaviour in QR mobile payment system: the QR Payment Acceptance Model.Journal
Technology Analysis & Strategic Management. 1-21.
35
Jianfeng Lu, Zaorang Yang, Lina Li, Wenqiang Yuan, Li Li, and Chin-Chen Chang. 2017.
Multiple Schemes for Mobile Payment Authentication Using QR Code and Visual Cryptography.
Journal Hindawi. 1-12
informasi dan pembayaran yang akan dikirim berdasarkan kelas, jurusan, angkatan
atau siswa tertentu yang bisa mencegah terjadinya penyampaian informasi yang
kurang akurat melalui lisan atau surat yang diberikan kepada siswa sebelumnya.
Dengan memanfaatkan teknologi scanner yang terdapat pada smartphone android,
QR Code yang telah digenerate oleh sistem bisa dijadikan alat input untuk proses
absen yang cepat dan efisien jika dibandingkan dengan penggunaan scanner
handpunch biometri atau fingerprint yang mempunyai harga yang mahal jika
diterapkan pada SMA.36
Berdasarkan hasil penelitian Agariadne Dwinggo Samala,dkk. yang telah
dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem prabayar
pengisian bahan bakar menggunakan token atau QR code berbasis mikrokontroler
telah berhasil dibuat dengan menerapkan algoritma kriptografi hibrid yang dapat
mengenkripsi dan mendekripsikan kode token dengan kunci rahasia. 2. Kode token
yang dibangkitkan adalah 20 digit angka yang berbeda dan unik selama waktu
pembangkitan dilakukan pada waktu yang berbeda. 3. Jarak efektif untuk
pembacaan QR Code adalah jarak minimal 5 cm sampai dengan jarak maksimal 15
cm. 4. Presentase rata-rata error keluaran jumlah liter sistem secara keseluruhan
berkisar antara 2,11 % - 5,18 %, dengan rata-rata error keluaran sistem adalah 3,80
%. 5. Presentase keberhasilan sistem berdasarkan selang kepercayaan secara
keseluruhan adalah 95%.37
Berdasarkan data dan penelitian terdahulu yang telah penulis paparkan, maka
penelitian ini mengambil pembahasan mengenai “ANALISIS SWOT BASED
PAYMENT SYSTEM QUICK RESPONSE CODE INDONESIAN
STANDAR (QRIS) DALAM EKONOMI ISLAM”
B. Alasan Memilih Judul
1. Alasan Objektif

36
Didi Juardi. 2019. Presensi dan Reminder menggunakan QR Code (Studi Kasus : SMA
XXX). Journal Information System and Informatics. 33-43
37
Agariadne Dwinggo Samala, Ratna Aisuwarya, Ratna Aisuwarya. 2015. Sistem Prabayar
Pengisian Bahan Bakar Minyak Menggunakan Token atau QR Code denganAlgoritma Kriptografi
Hibrid. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan. 141-146.
Pekembangan teknologi selalu memberikan inovasi bagi penggunanya
Pada tahun 2019 Bank Indonesia mengeluarkan Quick Response Code
Indonesia Standard (QRIS) yang untuk mempermudahkan masyarakat
bertransaksi secara cepat. Penulis tertarik mengkaji lebih dalam bagaimana
SWOT fintech QRIS ini berhasil meningkatkan keamanan data, dan lebih
cepat bertransaksi.

2. Alasan Subjektif
Alasan subjektif dalam penelitian yang akan dilakukan adalah
kesesuaian tema yang penulis tempuh pada Pasca Sarjana Universitas Islam
Negeri Raden Intan Lampung yaitu yang berkaitan dengan Fintech dan
QRIS. Selain itu, penulis optimis jika penelitian yang dilakukan dapat
selesai pada waktu yang telah direncanakan mengingat tersedianya literatur
yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan pokok
permasalahan yang akan menjadi pembahasan pada penelitian yang akan
dilakukan yaitu :
1. Bagaimana analisis SWOT Based Payment System QRIS
perkembangan Fintech dari sisi perusahaan Fintech
2. Bagaimana analisis SWOT Based Payment System QRIS dalam
Ekonomi Islam
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui analisis SWOT Based Payment System QRIS
dalam perkembangan Fintech dari sisi perusahaan Fintech
b. Untuk mengetahui analisis SWOT Based Payment system QRIS
dalam ekonomi Islam
2. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan terkait dengan dunia fintech dan QRIS yang saat ini
terus berkembang sehingga menambah literatus di lingkungan Pasca
Sarjana Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung khususnya
untuk jurusan Ekonomi Syari’ah.
b. Secara praktis, penelitian ini merupakan suatu sarana bagi penulis
mengimplementasikan teori-teori yang di dapatkan selama
menempuh pendidikan dan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar magister di jurusan Ekonomi Syari’ah
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
E. Kerangka Berfikir
Agar Penelitian ini jelas, maka penulis menggambarkan kerangka
pemikiran penelitian, sebagai kerangka yang mendukung dalam penelitian
ini. Kerangka ini akan menjelaskan bagan penelitian Analisis SWOT Based
Payment System Quick Response Code Indonesian Standar (QRIS) Dalam
Ekonomi Islam.

Strengths

Based Payment
Weaknesses System Quick Ekonomi Islam
Response Code
Indonesian Standar
Opportunities (QRIS)

Threaths

Gambar 2
Kerangka Berfikir

Kerangka Pemikiran merupakan suatu model konseptual bagaimana teori


yang berhubungan dengan factor yang telah di indentifikasi oleh peneliti sebagai
masalah riset. Pengembangan alur penelitian ini adalah Analisis SWOT Based
Payment System Quick Response Code Indonesian Standar (QRIS) dalam Ekonomi
Islam

F. Metode Penelitian
1. Jenis dan Sifat Penelitian
Dilihat dari sifatnya, penelitian yang akan dilakukan merupakan
suatu penelitian yang bersifat Kualitatif38 yang dimana bertujuan
mendeskripsikan, mencatat, analisis, dan menginterpretasikan konsisi-
konsisi yang saat ini terjadi.39 karena dalam penelitian ini akan
memberikan gambaran tentang Analisis SWOT Based Payment System
Quick Response Code Indonesian Standar (QRIS) dalam Ekonomi.

2. Sumber Data
Adapun data yang digunakan adalah sekunder media jurnal, buku
dan penelitian terdahulu.40
G. Penelitian Terdahulu

Pada penelitian yang dilakukan oleh Phaureula Artha Wulandari


dengan judul “ANALISISSWOT PERKEMBANGAN FINANSIAL
TEKNOLOGIDI INDONESIA” dengan kesimpulan yaitu dengan semakin
berkembangnya tehnologi di era digital ini, industri Fintech dapat
berkembang dan dinikmati oleh masyarakat secara lebih luas (3T), tanpa
batasan tempat maupun waktu. Industri fintech yang semakin
berkembang diberbagai bidang jasa keuangan yang berhubungan dengan
transaksi online.

Industri fintech yang masih relatif baru di Indonesia, sehingga sangat


diperlukan upaya literasi keuangan yang relevan dengan Fintech agar

38
Sutrisno Hadi , Metode Research, (Yogyakarta: UGM 2002),h. 142
39
Hany Setyorini, Mas’ud Effendi , Imam Santoso. 2016. Analisis Strategi Pemasaran
Menggunakan Matriks SWOT dan QSPM (Studi Kasus: Restoran WS Soekarno Hatta Malang).
Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri. 46-53
40
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta
2016),h, 7
pangsa pasar fintech dapat optimal memanfaatkan fasilitas transaksi
online. Serta perlu Regulasi yang menjamin sistem pembayaran peminat
fintech , dan melindungi dari risiko cybercrime Bersinergi dengan industri
keuangan yang telah ada agar lebih memberikan multi manfaat kepada
konsumen.

Simpulan analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, dan


ancaman) terhadap perkembangan fintech dari sisi konsumen adalah sebagai
alternatif solusi mendapatkan pelayanan industri jasa keuangan, dengan
lebih cepat. Walaupun terkadang ada keraguan akan cybercrime Konsumen
diminta untuk lebih cerdas dan hati-hati. Pastikan perusahaan fintech/ start
up terdaftar di OJK.

Kesimpulan Perkembangan fintech di Indonesia berdasarkan analisis


SWOT secara global adalah masih memiliki potensi pasar yang sangat besar
karena fintech merupakan alternatif solusi terhadap akses jasa industri
keuangan tradisional. Masih banyaknya konsumen yang belum terlayani
dan denagan munculnya perusahaan fintech sebagai jawaban atas
kebutuhan konsumen tersebut. Dengan meningkatkan SDM perusahaan
Fintech akan menutupi kelemahannya. Memanfaatkan peluang dengan
cara bersinergi dengan industri keuangan yang telah ada. Memperkuat
regulasi yang melindungi sistem pembayaran peminat fintech dan juga
melindungi konsumen serta melindungi perusahaan fintech dan konsumen
terhadap cybercrime, sangat diperlukan di dalam mengurangi ancaman/
risiko dari perkembangan Fintech tersebut. Rekomendasi berdasarkan
penelitian ini adalah Pihak yang terkait (BI dan OJK) sebaiknya
meningkatkan literasi keuangan kepada masyarakat yang berpotensi sebagai
konsumen bagi perusahaan fintech sehingga peran fintech di
perekonomian semakin nyata.

Penelitian ini masih merupakan tahap awal tentang perkembangan


fintech, sehingga memberikan peluang untuk melakukan penelitian yang
lebih mendalam, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Keterbatasan
penelitian belum melakukan survey secara langsung kepada pihak konsumen
mengenai fintech dan penggunaannya, maupun kepada perusahaan fintech.
Saran penelitian berikutnya mengenai Faktor yang mempengaruhi
konsumen memilih perusahaan fintech.41 Dari penelitian diatas selanjutnya
peneliti akan mengkaji lebih dalam mengenai Fintech dan inovasi Quick
Response code Indonesian Standar (QRIS) dalam Ekonomi Islam.

Pada penelitian yang dilakukan Ratnawaty Marginingsih yang berjudul


“Analisis SWOT Technology Financial (FinTech) Terhadap Industri
Perbankan” dengan kesimpulan Berdasarkan analisis SWOT yang telah
dilakukan maka analisis kekuatan (Strenghs), kelemahan (Weakness),
peluang (Opportunity), dan ancaman (Threats) pada teknologi finansial dapat
disimpulkan bahwa cepatnya perkembangan teknologi digital telah memberi
dampak yang sangat besar terhadap pertumbuhan industri FinTech yang
masuk ke sektor pembiayaan dan hal ini tidak dapat dihindari. Penguatan
infrastruktur yang semakin memadai mampu mendorong penyedia jasa
teknologi financial berkolaborasi dan bersinergi dengan industri keuangan
lainnya, sehingga mampu saling mengisi dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan inklusi keuangan
nasional. Inovasi-inovasi FinTech dapat menjangkau masyarakat yang
seringkali tidak dapat digapai oleh bank konvensional, namun masyarakat
juga perlu dilindungi terhadap produk keuangan bodong yang merugikan
karena penggunaan layanan FinTech. Pengawasan terhadap FinTech
dilakukan oleh .Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang terus
mendukung dan mengawal operasional Fintech karena dapat memberi
pengaruh positif bagi perekonomian secara makro.42 Dari penelitian diatas
selanjutnya peneliti akan mengkaji lebih dalam mengenai Fintech dan inovasi
Quick Response code Indonesian Standar (QRIS) dalam Ekonomi Islam.

41
Phaureula Artha Wulandari. 2017. ANALISIS SWOT PERKEMBANGAN FINANSIAL
TEKNOLOGI DI INDONESIA. Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017. 376-383
42
Ratnawaty Marginingsih. 2019. Analisis SWOT Technology Financial (FinTech) Terhadap
Industri Perbankan. Jurnal Humaniora. 55-60.
Pada penelitian Siti Asriah Immawati dan Dadang yang berjudul
“MINAT MASYARAKAT BERTRANSAKSI MENGGUNAKAN
FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) DI KOTA TANGERANG”
dengan kesimpulan Semakin banyak manfaat yang diperoleh dan dirasakan
dalam penggunaan fintech maka semakin meningkatkan minat konsumen
untuk menggunakan fintech, begitu pula sebaliknya semakin sedikit manfaat
yang mereka peroleh dan mereka rasakan saat menggunakan fintech maka
akan semakin menurunkan minat mereka untuk menggunakan fintech.
Manfaat penggunaan terhadap minat menggunakan fintech menekankan pada
anggapan tentang manfaat yang akan diterima dalam penggunaan teknologi
informasi tersebut. Selain itu sudah adanya nya jaminan keamanan dari Bank
Indonesia memastikan perlindungan terhadap konsumen, khususnya
mengenai jaminan kerahasiaan data dan informasi konsumen lewat jaringan
keamanan siber. Variabel efektivitas tidak mempunyai pengaruh terhadap
minat bertransaksi menggunakan fintech. Efektivitas dari penggunaan produk
Fintech juga harus ditingkatkan, semakin efektif penggunaan produk Fintech
maka pengguna semakin berminat dalam menggunakannya. Produk-produk
Fintech yang ditawarkan seharusnya sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh
pengguna sehingga dapat mempermudah aktivitas sehari-hari pengguna.43
Dari penelitian diatas selanjutnya peneliti akan mengkaji lebih dalam
mengenai Fintech dan inovasi Quick Response code Indonesian Standar
(QRIS) dalam Ekonomi Islam.

43
Siti Asriah Immawati, Dadang. 2019. MINAT MASYARAKAT BERTRANSAKSI MENGGUNAKAN
FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) DI KOTA TANGERANG. Simposium Nasional Multidisiplin
(SinaMu) .1-8.
RENCANA OUTLINE
PERNYATAAN ORISINIR .....................................................................
ABSTRAK ................................................................................................
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...........................................................
PERSETUJUAN TIM PENGUJI ............................................................
PENGESAHAN .........................................................................................
MOTTO .....................................................................................................
PERSEMBAHAN ......................................................................................
RIWAYAT HIDUP ...................................................................................
KATA PENGANTAR ...............................................................................
DAFTAR ISI ..............................................................................................
DAFTAR TABEL .....................................................................................
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................
B. Batasan Masalah..............................................................................
C. Identifikasi Masalah ........................................................................
D. Rumusan Masalah ...........................................................................
E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ......................................
F. Penelitian Terdahulu .......................................................................

BAB II LANDASAN TEORISTIS


A. Financial Teknologi ........................................................................
1. Pengertian Financial Teknologi ...............................................
2. Fungsi, Tujuan dan Manfaat Financial Teknologi...................
B. Quick Response Code Indonesian Standar (QRIS) .........................
1. Sejarah Pembayaran Non-Tunai di Indonesian ........................
2. Pengertian Quick Response Code Indonesian Standar (QRIS)
3. Manfaat Quick Response Code Indonesian Standar (QRIS) ...
4. Perbedaan Quick Response Code Indonesian Standar dengan QR Code
C. Pengertian SWOT ...........................................................................
1. Strength ....................................................................................
2. Weakness .................................................................................
3. Opportunities ..........................................................................
4. Threats ....................................................................................
5. Analisis SWOT dalam Ekonomi Islam ...................................
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Dan Sifat Penelitian................................................................
B. Jenis Dan Sumber Data ...................................................................
C. Teknik Pengumpulan data ...............................................................
D. Analisis Data ...................................................................................
1. Analisa Outer Model ..............................................................
2. Analisa Inner Model ................................................................
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ...............................................................................
B. Analisis Data ..................................................................................
C. Pembahasan ......................................................................................

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................
B. Saran ................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

Agariadne Dwinggo Samala, Ratna Aisuwarya, Ratna Aisuwarya. 2015. Sistem


Prabayar Pengisian Bahan Bakar Minyak Menggunakan Token atau QR
Code denganAlgoritma Kriptografi Hibrid. Seminar Nasional Teknologi
Informasi dan Komunikasi Terapan. 141-146.

Alifia Annisaa ,Nurizal Ismail,Iman Nur Hidayat. 2019. SEJARAH HUKUM


PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA.Jurnal Hukum Ekonomi Islam.
247-264.

Arsita Ika Adiyanti. 2015. PENGARUH PENDAPATAN, MANFAAT,


KEMUDAHAN PENGGUNAAN, DAYA TARIK PROMOSI, DAN
KEPERCAYAAN TERHADAP MINAT MENGGUNAKAN LAYANAN E-
MONEY. Jurnal Ilmiah Fakultas FEB. 1-13.

Bayu Rahmat Setiadi,*, Subagyo Subagyo, Arif Bintoro Johan, Muhammad


Nurtanto, Sugiyono, Heri Nurdiyanto. 2019. Mobile pocketbook of the 4Cs
skills-oriented inform of Quick Response Code. International Conference of
Social Science. 1-10.

De, P., Dey, K., Mankar, V., & Mukherjea, S. 2015. An Assessment of QR Code as
a User Interface Enabler for Mobile Payment Apps on Smartphones.
Proceedings of the 7th International Conference on HCI, IndiaHCI 2015 -
IndiaHCI’15. 1-4.

Demir, S., Kaynak, R., & Demir, K. A. (2015). Usage Level and Future Intent of
Use of Quick Response (QR) Codes for Mobile Marketing among College
Students in Turkey. Procedia - Social and Behavioral Sciences .405–413.

Dewi Sartika Nasution. 2017. URGENSI FINTECH DALAM KURIKULUM


PENDIDIKAN TINGGI. Jurnal IQTISHADUNA. 116-129.

Dewi, N.M.A.T., and Darma, G.S. 2016. Efektivitas Leadership, Growth


Performance dan Regulasi Otoritas Jasa Keuangan. Jurnal Manajemen &
Bisnis, 1-13.

Didi Juardi. 2019. Presensi dan Reminder menggunakan QR Code (Studi Kasus :
SMA XXX). Journal Information System and Informatics. 33-43

E. E. Ozkeskin, “QR Codes in education and communication,” Turkish Online J.


Distance Educ., vol. 17, no. April, pp. 42–58, 2016.
Elza Yulia Effendi. 2019. PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN VARIABEL
MAKRO EKONOMI TERHADAP KONDISI PROFITABILITAS BANK
MUAMALAT INDONESIA TAHUN 2004-2014. Jurnal Perbanas. 1-19.

Francisco Liébana-Cabanillasa, Iviane Ramos de Lunaa & Francisco J. Montoro-


Ríos a. 2015. User behaviour in QR mobile payment system: the QR Payment
Acceptance Model.Journal Technology Analysis & Strategic Management. 1-
21.

Franky Ariyadi. 2019. TEKNOLOGI DIGITAL DAN PEREKONOMIAN


INDONESIA .Proceedings 6 th NCAB (National Conference on Applied
Business). 391-396.
Hany Setyorini, Mas’ud Effendi , Imam Santoso. 2016. Analisis Strategi Pemasaran
Menggunakan Matriks SWOT dan QSPM (Studi Kasus: Restoran WS
Soekarno Hatta Malang). Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri. 46-
53

Jianfeng Lu, Zaorang Yang, Lina Li, Wenqiang Yuan, Li Li, and Chin-Chen Chang.
2017. Multiple Schemes for Mobile Payment Authentication Using QR Code
and Visual Cryptography. Journal Hindawi. 1-12

Lee Sang Jung. 2016. The Relationship Between Attitude and Satisfaction for
Improving Continue User Intention in Fintech, International Journal of IT-
based Business Strategy management. 33-38

Mawarrini, R. I. 2017. Identifikasi Pembayaran Bergerak (Mobile Payment) yang


Mengganggu (Disruptive) di Indonesia, Perisai: Islamic Banking and Finance
Journal. 215-226.

Moh. Indra Bangsawan.2017. EKSISTENSI EKONOMI ISLAM (STUDI TENTANG


PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA). Jurnal Law
and Justice. 24-34.

Muhammad Sofyan Abidin. 2015. DAMPAK KEBIJAKAN E-MONEY DI


INDONESIA SEBAGAI ALAT SISTEM PEMBAYARAN BARU. Jurnal
Akuntansi. 1-21

Muhammad Taufik Hidayat, Dr. Purba Daru Kusuma, S.T.,M.T., Iwan Iwut
Tritoasmoro,S.T.,M.T. 2019. PENGEMBANGAN MODUL CLIENT PADA
SISTEM PARKIR PINTAR BERBASIS QUICK RESPONSE (QR CODE).
eProceedings of Engineering. 1463-1469.

Ni Nyoman Anita Candrawati. 2014. PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP


PEMEGANG KARTU E-MONEY SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN DALAM
TRANSAKSI KOMERSIAL. Jurnal Magister Udayana. 1-16
Nur Kholis. 2018. PERBANKAN DALAM ERA BARU DIGITAL. Jurnal Emonicus.
80-88.

Patrick Schueffel. 2016. Taming the Beast: A Scientific Definition of Fintech.


Journal of Innovation Management. 32-54.

Phaureula Artha Wulandari. 2017. ANALISIS SWOT PERKEMBANGAN


FINANSIAL TEKNOLOGIDI INDONESIA. Prosiding Seminar Nasional
ASBIS 2017. 376-383.

Puschmann, T. 2017. Fintech. Business & Information Sytems Engineering. 69-76.

Ratnawaty Marginingsih. 2019. Analisis SWOT Technology Financial (FinTech)


Terhadap Industri Perbankan. Jurnal Humaniora. 55-60.

Ridwan Muchlis.2018. Analisis SWOT Financial Technology (Fintech)


Pembiayaan Perbankan Syariah Di Indonesia (Studi Kasus 4 Bank Syariah
Di Kota Medan). Jurnal Ekonomi Islam. 335 – 357.

Rizki Dian Mensari, Ahmad Dzikra. 2017. ISLAM DAN LEMBAGA


KEUANGAN SYARIAH. Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah. 239- 255.

Romanova,I., & Kudinska, M. 2016. Banking and Fintech: A Challenge or


Opportunity?. Contemporary Studies In Economic And Financial Analysis.
21-35

Rusmahadewi, I.A.,Darma, G.S. 2018. Team Engagement and Performance


Management (A Study of Banking Industry), Jurnal Manajemen & Bisnis. 38-
50.

Siti Asriah Immawati, Dadang. 2019. MINAT MASYARAKAT BERTRANSAKSI


MENGGUNAKAN FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) DI KOTA
TANGERANG. Simposium Nasional Multidisiplin (SinaMu) .1-8.

Sri Herianingrum. 2018. PENGARUH INSTRUMEN SERTIFIKAT BANK


INDONESIA (SBI), PASAR UANG ANTAR BANK (PUAB), SERTIFIKAT
BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS), PASAR UANG ANTAR BANK
SYARIAH (PUAS) TERHADAP M2 DI INDONESIA PERIODE 2009-20161).
Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan. 78-92.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta


2016),h, 7Phaureula Artha Wulandari. 2017. ANALISIS SWOT
PERKEMBANGAN FINANSIAL TEKNOLOGI DI INDONESIA. Prosiding
Seminar Nasional ASBIS 2017. 376-383
Suharyati , Pahrizal Sofyan. 2018. EDUKASI FINTECH BAGI MASYARAKAT
DESA BOJONG SEMPU BOGOR. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia. 1-9.

Supit, H.A.M., and Darma, G.S. (2018). Aplikasi Mobile Trading Monex Guna
Mendukung Customer Relationship Management, Jurnal Manajemen &
Bisnis, 46-60.

Sutrisno Hadi , Metode Research, (Yogyakarta: UGM 2002),h. 142

Www.BI.go.id. Diakses 23 April 2020

X. Wei, A. Manori, N. Devnath, N. Pasi, and V. Kumar, “QR Code Based Smart
Attendance System,” Int. J. Smart Bus. Technol., vol. 5, no. 1, pp. 1–10, 2017.

Yenni Annor Vivin, Budi Wahono. 2017. ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA


KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN BANK UMUM
KONVENSIONAL DI INDONESIA. Jurnal Ilmiah Riset Manajemen. 15-28.

Yohana Tri Widayati. 2015. APLIKASI TEKNOLOGI QR ( QUICK RESPONSE )


CODE IMPLEMENTASI YANG UNIVERSAL. Jurnal Komputaki. 85-100.

Anda mungkin juga menyukai