Anda di halaman 1dari 5

Sabtu, 23 April 2016 13:03:14 - oleh : admindinkes10

Mengawal Kehamilan Ibu


Dengan Ante Natal Care ( ANC ) Terpadu Berkualitas
Oleh : Aryuni Sita Heni Astuti *

       Survei Riskesdas tahun 2012 AKI ( Angka Kematian Ibu ) Nasional adalah 359/100.000
KH, AKB ( Angka Kematian Bayi ) sebesar 32/1000 KH dan AKABAL ( Angka Kematian
Balita ) 44/1000 KH. Posisi DIY tahun 2013 kematian ibu sebanyak 46 kasus dengan AKI
101,24 per 100.000 KH, sedangkan kematian bayi sebanyak 449 kasus dengan AKB 9,88 per
1000 KH dan kematian balita sebanyak 508 kasus dengan AKABAL 1,12 per 1000 KH.

       Dari laporan Puskesmas dan RSUD Wates, tahun 2014 Kabupaten Kulon Progo telah
mengalami penurunan AKI dari 7 kasus ( 131,53 per 100.000 KH ) turun menjadi 5 kasus (94,25
per 100.000 KH) sedangkan kematian bayi 97 kasus pada tahun 2013 (18,23 per 1000 KH) turun
menjadi 61 kasus (11,49 per 1000 KH) serta kematian anak balita turun dari 112 kasus (21,04 per
1000KH) pada tahun 2013 menjadi 75 kasus (14,13 per 1000KH).

      Untuk mendukung upaya penurunan AKI dan AKB tersebut, telah dilaksanakan kegiatan
pelayanan kesehatan ibu, pelayanan kesehatan bayi dan balita serta pelayanan kesehatan
reproduksi dan keluarga berencana baik di tingkat masyarakat, Puskesmas dan Rumah Sakit,
dengan melibatkan lintas program dan lintas sektor terkait serta jejaring lain yang turut
mendukung upaya tersebut.

      Kehamilan. Itulah saat yang membahagiakan bagi seorang wanita dalam satu masa di
tahapan kehidupannya dan merupakan anugerah yang luar biasa karena saat itulah seorang ibu
mengalirkan emosi cintanya pada sang buah hati. Dalam hal ini, Ante Natal Care ( perawatan
selama kehamilan ) menjadi satu bagian yang tak terpisahkan dalam mengupayakan kehamilan
yang sehat baik bagi ibu maupun bagi sang buah hati.

       Perlu dipahami, bahwa setiap wanita hamil mempunyai risiko komplikasi dan berhak
mendapatkan akses terhadap pelayanan asuhan kehamilan, persalinan, dan nifas yang
berkualitas. Bahkan wanita yang masuk dalam kelompok dengan risiko rendah bisa saja
mengalami komplikasi. Sehingga pelayanan antenatal sudah selayaknya dilaksanakan secara
komprehensif, untuk memastikan bahwa kehamilan berlangsung normal, mampu mendeteksi dini
masalah dan penyakit yang dialami ibu hamil, melakukan intervensi secara adekuat sehingga ibu
hamil siap untuk menjalani persalinan normal.

       Salah satu upaya yang diharapkan dapat mendukung upaya tersebut, adalah dengan
melaksanakan pemeriksaan kehamilan melalui Antenatal Terpadu Berkualitas yang merupakan
penyempurnaan pelayanan ANC dengan menggunakan berbagai sumber daya yang tersedia di
fasilitas pelayanan kesehatan dasar. Dengan pelayanan ANC terpadu tersebut, didorong agar
pelayanan ANC lebih berkualitas dengan melengkapi pemeriksaan kehamilan oleh dokter umum,
pemeriksaan gigi, pemeriksaan laboratorium, konseling serta pemberian asam folat.

       Pelayanan antenatal terpadu merupakan pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas
yang diberikan kepada semua ibu hamil secara terpadu dengan program lain yang memerlukan
intervensi selama kehamilannya. Adapun tujuannya antara lain :
 Menyediakan layanan antenatal terpadu, komprehensif dan berkualitas, termasuk
konseling kesehatan dan gizi ibu hamil, konseling KB dan pemberian ASI.
 Menghilangkan " missed opportunity" pada ibu hamil dalam mendapatkan pelayanan
antenatal terpadu, komprehensif dan berkualitas.
 Mendeteksi secara dini kelainan / penyakit / gangguan yang diderita ibu hamil.
 Melakukan intervensi terhadap kelainan / penyakit / gangguan pada ibu hamil sedini
mungkin.
 Melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan sistem rujukan
yang ada.

Di dalam melakukan pemeriksaan antenatal, tenaga kesehatan memberikan layanan ter-standart


dengan 10 T :

 Timbang berat badan dan ukur tinggi badan


 Ukur tekanan darah
 Ukur lingkar lengan atas / LILA ( Nilai status gizi )
 Ukur tinggi fundus uteri
 Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin ( DJJ )
 Skrining Status Imunisasi Tetanus dan berikan Imunisasi Tetanus Toxoid ( TT )
biladiperlukan.
 Beri Tablet tambah darah ( Fe )
 Periksa laboratorium( rutin & khusus )
 Tatalaksana / penanganan kasus
 Temu wicara ( konseling )

Pelaksanaan ANC Terpadu di Kabupaten Kulon Progo, telah ditetapkan melalui Surat Edaran
Kepala Dinas Kesehatan tentang Prosedur Tetap Ante Natal Care Terpadu Berkualitas nomor
476/238.A tanggal 1 Februari 2013. Berikut jenis pemeriksaan pelayanan antenatal terpadu yang
telah dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan lokal Kabupaten Kulon Progo :

Ibu Hamil di Trimester I Ibu Hamil di Trimester II Ibu Hamil di


Trimester III
- ANC 8T(Tinggi Fundus Uteri, Presentasi & denyut jantung -ANC 10 T - ANC 10 T
janin dilakukan di trimester
-Periksa protein urine - Periksa HB
II) (setelah
- Pemeriksaan
- Periksa Lab ( rutin ) : HB, Usia Kehamilan 21 mg) laboratorium

HBSAG, Golongan Darah, -Periksa lab lain dilakukan lain dilakukan atas
indikasi
Gula Darah Sewaktu. atas indikasi (urine
lengkap,
-Periksa Lab ( atas indikasi ) :
HB,GDS,Malaria,BTA,
IMS, BTA, Darah Malaria ( IMS)

untuk daerah endemis menjadi -USG atas indikasi :

protap rutin : Kecamatan Kehamilan intra/ekstra


uteri,
Kokap,Girimulyo,Samigaluh,
kel kongenital, incersi
serta semua ibu hamil baru &
placenta.
merupakan pendatang dari
-Pemeriksaan dokter
luar Pulau Jawa), umum,

sedangkan untuk kecamatan dokter gigi, dan konseling

yang lain pemeriksaan gizi(atas indikasi)

dilakukan atas indikasi.

-PITC (mandatory), untuk

kabupaten Kulon Progo proses

ditawarkan kepada ibu.

-Pemeriksaan dokter umum, dokter gigi, dan konseling gizi.

-USG atas/indikasi

(konfirmasi Usia Kehamilan, skrining kelainan)

- Pemberian tablet asam folat

- Pemberian tablet besi ( lihat

kondisi ibu )

Catatan : Bagi ibu hamil baru yang datang pada trimester II maupun III, diberlakukan sama
seperti ibu hamil baru pada trimester I.
ANC Terpadu di kabupaten Kulon Progo, mewajibkan semua ibu hamil mendapat pemeriksaan
oleh seorang dokter umum minimal 1 ( satu ) kali dalam periode kehamilan seorang ibu, untuk
mendeteksi secara dini adanya kelainan yang disebabkan oleh berbagai penyakit penyerta yang
kemungkinan diderita oleh ibu.
Sehingga dalam implementasi pelayanan ANC terpadu di puskesmas, telah dibuat dan
dikembangkan checklist ANC Terpadu untuk memudahkan tenaga kesehatan melakukan
penapisan awal dan pemeriksaan lebih lanjut terhadap ibu hamil. Checklist tersebut secara
terpadu dapat dipergunakan oleh masing - masing provider ( Dokter Umum, Dokter Gigi, Bidan,
Nutrisionis, dan Petugas Laboratorium ). Pada bagian akhir checklist, seorang Dokter Umum
akan menyimpulkan apakah seorang ibu hamil dalam kondisi sehat atau sebaliknya ( memiliki
masalah dalam kehamilannya ).
Dengan ANC terpadu yang berkualitas, diharapkan semua kehamilan dapat terkawal dengan
baik. Sehingga upaya terobosan ini diharapkan menjadi salah satu kunci untuk menurunkan
kejadian kesakitan maupun kematian pada ibu maupun bayi. *** ( SH ).
Rujukan :

1. Terpadu, Pedoman Pelayanan Antenatal Kemenkes RI, 2012.


2. Surat Edaran Kadinkes Kab. Kulon Progo tentang Prosedur Tetap Ante Natal Care
Terpadu Berkualitas nomor 476/238.A tanggal 1 Februari 2013.
3. Laporan Kegiatan Tahunan, Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten
Kulon Progo, 2014.

Anda mungkin juga menyukai