Anda di halaman 1dari 19

Proto Tipe Kepemimpinan

Makalah

Diajukan untuk Melengkapi Tugas Seminar Lokal


Dalam Mata Kuliah
Kepemimpinan Dakwah
Semester V Jurusan MD-A
Tahun Akademik 2020/2021

Oleh: Kelompok VII


Alhadi Yafi : 1812030004

Annis Nur’aini : 1812030019

Nur Azizah S. : 1812030025

DosenPembimbing:

Drs.Sabiruddin., MA. Ph.D

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
IMAM BONJOL PADANG
1442 H/ 2020 M
KATA PENGANTAR

‫لر ِحي ِْم‬ ‫ِبس ِْم ا هَّللِ ا ه‬


‫لر ْح َم ِن ا ه‬

Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunianya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah dalam mata kuliah
“Kepemimpinan Dakwah” yang berjudul “Proto Tipe Kepemimpinan”.Serta tak lupa
kami mengucapkan shalawat beserta salam kepada Nabi Muhammad SAW selaku
junjungan umat islam.

Seterusnya Kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Sabiruddin.,


MA.Ph.D.Selaku dosen Kepemimpinan Dakwah yang telah memberikan petunjuk
beserta saran untuk makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah yang kami buat ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari Bapak Drs.Sabiruddin., MA.Ph.D dan kepada pembaca guna
menghasilkan makalah yang lebih baik.Kami berharap makalah yang kami buat dapat
memberikan manfaat dan inspirasi kepada Bapak Dosen dan para pembaca.

Padang,29 Oktober 2020

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan ..................................................... 3
B. Pengertian Prototipe Kepemimpinan ...................................... 3
C. Tipe Kepemimpinan Secara Umum ........................................ 4
D. Prototipe Kepemimpinan Dalam Islam ................................... 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan............................................................................ 14
B. Saran ..................................................................................... 15

DAFTAR KEPUSTAKAN

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemimpin merupakan faktor penentu dalam kesuksesan atau gagalnya


suatu organisasi dan usaha. Baik di dunia bisnis maupun dunia pendidikan,
kesehatan, perusahaan, religi, sosial, politik, pemerintahan negara, dan lain-lain.
Kualitas pemimpin menentukan keberhasilan lembaga atau organisasinya, sebab
pemimpin yang sukses itu mampu mengelola organisasi, bisa mempengaruhi
secara konstruktif orang lain, dan menunjukan jalan serta perilaku benar yang
harus dikerjakan bersama-sama (melakukan kerjasama), dan bahkan
kepemimpinan sangat mempengaruhi semangat dan kerja kelompok.Seorang
pemimpin di dalam melakukan tugas-tugas kepemimpinannya tentu akan
mengunakan gaya-gaya tertentu di dalam memerintah dan berinteraksi dengan
bawahannya, agar mereka mampu mencapai tujuan atau target yang telah
ditentukan. Oleh karena itu, dalam makalah ini penyusun akan membahas
tentang tipe-tipe dan ciri-ciri kepemimpinan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Kepemimpinan Dakwah ?
2. Apa yang dimaksud dengan Prototipe Kepemimpinan ?
3. Bagaimana bentuk/Tipe Kepemimpinan Secara Umum ?
4. Bagaimana Prototipe/Karakteristik Kepemimpinan dalam Islam ?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Maksud dari Kepemimpinan Dakwah
2. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan Prototipe Kepemimpinan
3. Untuk mengetahui Tipe Kepemimpinan secara umum
4. Untuk mengetahui Bagaimana Prototipe Kepemimpinan dalam Islam

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok
yaitu: pemimpin sebagai subjek, dan yang dipimpin sebagai objek. Kata pimpin
mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan
juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin adalah seseorang yang
memimpin dengan cara mengambil inisiatif tingkah laku masyarakat dengan
cara mengarahkan, mengorganisasikan atau mengawasi usaha orang lain, baik
berdasarkan prestasi, kekuasaan maupun kedudukan.
Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun
spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga
menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai
kesamaan di dalam menjalankan kepemimpinannya. Kepemimpinan adalah
kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang lain. Hal ini
mengandung makna bahwa kepemimpinan merupakan suatu kemampuan
seseorang untuk mempengaruhi orang lain sehingga orang lain tunduk atau
mengikuti semua keinginan seorang pemimpin.
Kepemimpinan merupakan suatu ilmu yang mengkaji secara
komprehensif tentang bagaimana mengarahkan, mempengaruhi dan mengawasi
orang lain untuk mengerjakan tugas sesuai dengan perintah yang direncanakan.

B. Pengertian Prototype Kepemimpinan


Dapat diartikan prototype kepemimpinan adalah cara pemimpin
memimpin bawahannya.Dalam artian yang lebih sempit diartikan bahwa
Prototype kepemimpinan adalah macam karakteristik pemimpin yang
efektif;keyakinan kualitas ideal untuk tipe pemimpin tertentu akan memengaruhi
harapan orang terhadap pemimpin dan evaluasi terhadap tindakan

3
pemimpin.Jadi prototipe kepemimpinan adalah berbagai karakteristik yang
mendasari pemimpin dalam memimpin bawahannya.Semakin efektif dan efisien
karakteristik yang digunakan,semakin baik kualitas yang dimiliki seorang
pemimpin.Sehingga akan menumbuhkan kepercayaan kepada bawahan terhadap
pemimpin.

C. Macam macam Tipe / Karakteristik Kepemimpinan Secara Umum


Ada banyak gaya kepemimpinan yang telah dituturkan oleh para ahli,
akan tetapi menurut Hadari Nawawi pada dasarnya secara teoretis gaya
kepemimpinan itu dibedakan menjadi tiga yaitu gaya kepemimpinan otoriter,
gaya kepemimpinan laissez faire dan gaya kepemimpinan demokratis.1Adapun
penjelasan dari ketiga gaya kepemimpinan ini adalah sebagai berikut:

1. Kepemimpinan otoriter
Tipe kepemimpinan ini menempatkan kekuasaan pada seseorang atau
ditangan sekelompok kecil orang yang disebut atasan atau orang yang
kedudukannya sebagai pihak penguasa. Adapun sejumlah orang yang dipimpin
jumlahnya lebih banyak yang disebut bawahan yang kedudukannya tidak lebih
daripad a pelaksana kehendak atau keputusan atasannya.
Tipe kepemimpinan otoriter ini mengembangkan cara yang disebut
“working in his group” yaitu kegiatan hanya melaksanakan perintah atasan.
Bawahan tidak diberi kesempatan untuk berinisiatif dan mengeluarkan
pendapatnya. Suatu kreatifitas dalam suatu pekerjaan akan dianggap suatu
penyimpangan, sekalipun terkadang kegiatan yang dilakukan tersebut bias
emberikan hasil yang lebih efesien dan efektif bila dibandingkan dengan
perintah yang telah diberikan. Secara sederhananya kepemimpinan otoriter
adalah kepemimpinan yang dilakukan berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Menganggap organisasi sebagai milik pribadi
b. Menyamakan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
c. Menganggap bawahan sebagai alat

1
Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1997), Hal: 91- 96.

4
d. Tidak mau menerima kritis, saran dan pendapat
e. Terlalu bergantung kepada kekuasaan formalnya.

2. Kepemimpinan leissez faire


Kepemimpinan ini pada dasarnya tidak melaksanakan kegiatan
dengan cara apapun. Pemimpin dalam hal ini Cuma berkedudukan sebagai
symbol karena realitas kepemimpinannya dilakukan dengan memberikan
kebebasan sepenuhnya pada orang yang dipimpin untuk berbuat dan
mengambil keputusan secara perseorangan. Pimpinan dalam menjalankan tugas
kepemimpinannya hanya berfungsi sebagai penasehat, dengan memberikan
kesempatan bertanya bilamana dirasa perlu. Dengan demikian, bila orang yang
dipimpin merasa mampu mengambil keputusan sendiri dan melaksanakannya
sendiri pula, maka pemimpin tidak akan berfungsi.
Adapun ciri-ciri dari gaya kepemimpinan leissez faire ini, antara lain
adalah sebagai berikut :
a. Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu dan partisipasi
minimal dari pemimpin.
b. Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh pemimpin yang
membuat orang selalu siap sedia akan memberi informasi pada saat
ditanya.
c. Sama sekali tidak ada partisipasi dari pemimpin dalam menentukan
tugas.
d. Pemimpin terkadang memberikan komentar spontan terhadap kegiatan
anggota atau pertanyaan akan tetapi tidak bermaksud menilai atau
mengatur suatu kejadian.

3. Kepemimpinan demokratis
Kepemimpinan ini, menempatkan manusia sebagai faktor utama dan
terpenting. Pemimpin memandang orang lain sebagai subyek yang memiliki
sifat-sifat manusiawi seperti dirinya. Setiap orang dihargai dan dihormati
sebagaimana manusia yang memiliki kemampuan, kehendak, pikiran, minat,

5
perhatian, pandapat, dan lain-lain yang berbeda antara yang satu dengan yang
lain. Oleh karena itu, semua harus dimanfaatkan dan diikut sertakan dalam
semua kegiatan organisasi. Keikutsertaan itu tentunya disesuaikan dengan posisi
masing-masing yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang sama
pentingnya bagi pencapaian tujuan bersama.
Gaya kepemimpinan demokratis ini merupakan gaya kepemimpinan
yang aktif, dinamis dan terarah yang berusaha memanfaatkan setiap orang untuk
kepentingan kemajuan dan perkembangan organisasi. Saran-saran, kritik dan
pendapat setiap anggota disalurkan dengan sebaik-baiknya dan diusahakan
memanfaatkannya bagi pertumbuhan dan kemajuan organisasi sebagai
perwujudan tanggung jawab bersama.
Adapun beberapa ciri dari gaya kepemimpinan demokratis, antara lain
adalah sebagai berikut :
a. Dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat
bahwa manusia itu adalah makhluk yang mulia.
b. Senang menerima saran, kritik dan pendapat.
c. Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha
mencapai tujuaan.
d. Selalu berusaha menjadikan bawahan lebih sukses darinya.

Sedangkan menurut Engkoswara dan Aan Komariah,2jenis gaya


kepemimpinan yang sesuai dengan era desentralisasi sekarang ini adalah gaya
kepemimpinan transaksional, kepemimpinan transformasional dan
kepemimpinan visioner. Adapun penjelasan dari tiga gaya kepemimpinan ini
adalah sebagai berikut:

1. Gaya kepemimpinan transaksional


Kepemimpinan transaksional adalah kepemimpinan yang
menekankan pada tuga yang diemban bawahan. Pemimpin adalah seorang yang
mendesain pekerjaan beserta mekanimenya dan staf adalah seorang yang

2
Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), Hal: 189-195.

6
melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. Peran
kepemimpinan transaksional lebih kepada peran sebagai manajer, karena ia
sangat terlibat dalam aspek prosedural manajerial yang metodologis dan fisik.
Kepemimpinan transaksional tidak mengembangkan pola hubungan “laissez
faire” atau membiarkan personil menentukan sendiri pekerjaannya.

2. Gaya kepemimpinan transformasional


Istilah transformasional mengandung makna bahwa menjadikan orang
yang dipimpin sebagai seorang pemimpin. Gaya kepemimpinan
transformasional merupakan suatu proses yang pada dasarnya para pemimpin
dan pengikut saling menaikkan diri ketingkat moralitas dan motivasi yang lebih
tinggi. Seorang pemimpin transformasional memandang nilai-nilai organisasi
sebagai nilai luhur yang perlu dirancang dan ditetapkan oleh seluruh staf
sehingga para staf memilikinya dan komitmen dalam pelaksanaannya. Seorang
pemimpin transformasional adalah agen perubahan dan bertindak sebagai
katalisator yaitu yang memberi peran mengubah sistim kearah yang lebih baik.

3. Gaya kepemimpinan visioner


Gaya kepemimpinan ini merupakan gaya kepemimpinan yang relevan
dengan tuntutan “scholl based management” dan didambakan bagi terciptanya
kualitas pendidikan. Seorang pemimpin yang memiliki gaya visioner ini akan
memiliki kerja pokok yag difokuskan pada rekayasa mas depan yang penuh
tantangan, menjadi agen perubahan yang unggul dan menjadi penentu arah
organisasi yang tahu prioritas.Kepemimpinan visioner adalah kemampuan
dalammencipta,merumuskan,mengkomunikasikan/mensosialisasikan/mentransfo
rmasikan dan mengimplemen- tasikan pemikiran-pemikiran ideal yang berasal
dari dirinya atau sebagai hasil interaksi social diantara anggota organisasi dan
stakeholders yang diyakini sebagai cita-cita organisasi di masa depan yang harus
diraih atau diwujudkan melalui komitmen semua personil.

7
Selain tipe kepemimpinan yang telah diungkapkan diatas, masih ada tipe
kepemimpinan yang lain, diantaranya adalah 3
1. Tipe Militeristik
Gaya kepemimpinan tipe militeristik ini adalah seorang oemimpin di
dalam memipin dengan mengguanakan sifat-sifat antara lain sebagai berikut:
a. Dalam menggerakkan bawahan sistem perintah yang lebih sering
dipergunakan
b. Senang bergantung pada pangkat dan jabatannya
c. Senang pada formalitas yang berlebihan
d. Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan
e. Sukar menerima kritik dari bawahan

2. Tipe Paternalistik
Gaya kepemimpinan tipe paternalistik ini adalah seorang oemimpin di
dalam memipin dengan mengguanakan sifat-sifat antara lain sebagai berikut:
a. Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa
b. Bersikap terlalu melindungi
c. Jarang memberi kesempatan pada bawahannya untuk mengambil inisiatif
danmengambil keputusan
d. Jarang memberikan kesempatan pada bawahannya untuk
mengembangkan daya kreasi dan fantasinya
e. Sering bersikap maha tahu
3. Tipe Developer dan Tipe Compromiser
a. Tipe developer (pembangun)
Sifat dari tipe developer, adalah kreatif, dinamis, inovatif,
memberikan atau melimpahkan wewenang dengan baik dan menaruh
kepercayaan kepada bawahannya.
b. Tipe compromiser (kompromi)

3
Wirjana, Bernardine. Kepemimpinan (dasar-dasar dan pengembangannya). (Yogyakarta: CV. Andi
Offset, 2002).

8
Sifat dari tipe compromiser ini, antara lain: kurang tegas
pendiriannya, selalu mengikuti angin tanpa pendirian, tidak mempunyai
keputusan, berpandangan pendek dan sempit.
4. Tipe Kharismatik
Pemimpin yang kharismatik mempunyai daya tarik yang amat besar dan
pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun
para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka
menjadi pengikutnya. Sementara itu Susilo Martoyo menyebutkan ada 6 tipe
kepemimpinan4yaitu :
a. Tipe pribadi, didasarkan pada kontak pribadi secara langsung dengan
bawahannya.
b. Tipe non pribadi, kurang adanya kontak pribadi dengan bawahannya,
karena diantara mereka ada sarana atau media tertentu seperti rencana-
rencana, intruksi-intruksi, sumpah-sumpah, sehingga hubungan tersebut
bersifat tidak langsung.
c. Tipe otoriter kepemimpinan merupakan hak pribadi dan berpendapat
bahwa ia dapat menentukan apa saja dalam organisasi. .
d. Tipe demokratis, menitik beratkan kepada partisipasi kelompok dengan
memanfaatkan pandangan-pandangan atau pendapat-pendapat kelompok.
e. Tipe paternalistis, cenderung terlalu “kebapakan“sehingga sangat
memikirkan keinginan dan kesejahteraan anak buahnya, terlalu
melindungi dan membimbing.
f. Tipe indegenous, timbul dalam organisasi-organisasi kemasyarakatan
yang bersifat informal, seperti perkumpulan-perkumpulan sepak bola,
sekolah dan sebagainya, dimana interaksi antara orang seorang dalam
organisasi tersebut ditentukan oleh sifat dan pembawaan pemimpin.

4
Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung; Alfabeta, 2006), Hal: 151-157.

9
D. Prototipe Kepemimpinan dalam Islam
1. Bertaqwa Kepada Allah Swt.
Untuk menjadi seorang pemimpin maka kita harus ditanamakan etika
dan dasar kepemimpinan dalam islam yang kuat yakni sikap bertaqwa kepada
Allah SWT. Seperti yang tercantum di dalam QS.Ali Imran [3]: 102:

َ‫َّللاَ َح َّق تُقَاتِ ِه َو ََل تَ ُموت ُ َّن ِإ ََّل َوأَ ْنت ُ ْم ُم ْس ِل ُمون‬
َّ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا اتَّقُوا‬
“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah sebenar-benarnya
takwa, dan janganlah sekali-kali kalian mati melainkan dalam keadaan memeluk
agama Islam.”

Sama dengan cara menguatkan iman dan taqwa, dasar atas taqwa disini
memiliki unsur takut kepada larangan Allah SWT hingga nantinya ia selalu
menjaga bagaimana ia berbuat dan menjaga perilakunya dengan baik. Selalu
mengamalkan tentang hari akhir dan selalu memiliki rasaQinaah atau rela
dengan sesautu walaupun hanya terlihat sedikit dimata manusia.

2. Tanggung jawab
Kepemimpinan adalah dasar dari sebuah tanggung jawab. Seperti yang
dinyatakan di dalam Surat An-Nahl Ayat 93-96 :

‫ع هما كُ ْنت ُ ْم‬ ْ ُ ‫َّللاُ لَ َجعَلَكُ ْم أ ُ همةً َواحِ َدةً َولَ ِكنْ ي ُ ِض ُّل َمنْ يَشَا ُء َويَ ْهدِي َمنْ يَشَا ُء َولَت‬
َ ‫سأَلُ هن‬ ‫َولَ ْو شَا َء ه‬
َ‫ت َ ْع َملُون‬

“Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja),
tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk
kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya
tentang apa yang telah kamu kerjakan”. (16: 93)

Seperti yang dinyatakan di dalam ayat alqur’an akan tanggung jawab,


maka menjadi pemimpin berarti akan memikul tanggung jawab tidak hanya di

10
dunia namun di akhirat kelak. Karena setiap pemimpin nantinya akan dimintai
pertanggung jawaban mereka nantinya.

3. Musyawarah dan Istiqarah


Pemimpin harus pandai dalam mengajak para bawahan atau
orang-orang yang ia pimpin untuk tetap bermusyawarah dengan baik. Dan selalu
menerapkan sifat istiqarah atau berserah diri atas pilihan yang ditentukan oleh
Allah SWT nantinya Ini tercantum di dalam surat Asy-Syura ayat 38:

َ ُ‫ص ََلة َ َوأ َ ْم ُرهُ ْم ش‬


‫ورى بَ ْي َن ُه ْم َو ِم َّما َرزَ ْقنَاهُ ْم يُن ِفقُون‬ َّ ‫َوالَّذِينَ ا ْست َ َجابُوا ِل َربِ ِه ْم َوأَقَا ُموا ال‬
“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan
mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah
antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan
kepada mereka”

4. Adil
Pemimpin yang bertaqwa maka akan selalu berlaku adil terhadap
apapun. karena sikap ini adalah sikap yang terpuji dan sangat disukai oleh Allah
SWT seperti yang tercantum di dalam Surat An-Nahl Ayat 90-92:

‫َاء َوا ْل ُم ْن َك ِر َو ْال َب ْغي ِ َي ِعظُكُ ْم‬


ِ ‫ان َو ِإيت َِاء ذِي ْالقُ ْر َبى َو َي ْن َهى َع ِن ْالفَحْ ش‬
ِ ‫س‬ ِ ْ ‫َّللا َيأ ْ ُم ُر ِب ْال َعدْ ِل َو‬
َ ْ‫اْلح‬ َ َّ ‫ِإ َّن‬
َ‫َل َع َّل ُك ْم تَذَ َّك ُرون‬

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebijakan,


memberi kepada kamu kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu
dapat mengambil pelajaran. (16: 90)

11
5. Tidak membebani orang lain
Sifat dasar kepemimpinan lain yang seharusnya dimiliki pemimpin
dalam ajaran islam adalah tidak memberatkan apapun kepada orang lain apalagi
diluar kemampuan orang tersebut. Seperti yang dinyatakan dalam surat Al
Baqarah : 287

‫اخذْن َۤا ا ِْن نَّ ِس ْين َۤا ا َ ْو‬


ِ ‫ت َربَّنَا َلَ ت ُ َؤ‬ ْ َ‫سب‬َ َ‫علَ ْي َها َما ا ْكت‬
َ ‫ت َو‬ َ ‫سا اَِلَّ ُو ْسعَ َها لَ َها َما َك‬
ْ َ‫سب‬ ً ‫َّللاُ نَ ْف‬
‫ف ه‬ ُ ‫َلَ يُ َك ِل‬
َ‫طاقَة‬ َ َ‫علَى الَّ ِذيْنَ ِم ْن قَ ْب ِلنَاۚ َربَّنَا َوَلَ ت ُ َح ِم ْلنَا َما َل‬ ْ ِ‫علَ ْين َۤا ا‬
َ ‫ص ًرا َك َما َح َم ْلت َه‬ َ ‫طاْنَاۚ َربَّنَا َوَلَ تَحْ ِم ْل‬َ ‫ا َ ْخ‬
َ‫ىالقَ ْو ِم ْال ٰك ِف ِريْن‬
ْ َ‫عل‬ ُ ‫ار َح ْمنَا ا َ ْنتَ َم ْو ٰلنَا فَان‬
َ ‫ص ْرنَا‬ ْ ‫عنَّا َوا ْغ ِف ْر لَنَا َو‬ ُ ‫لَنَا ِبه ۚ َواع‬
َ ‫ْف‬

“Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan batas kemampuannya.


Baginya ganjaran untuk apa yang diusahakannya, dan ia akan mendapat siksaan
untuk apa yang diusahakannya. Dan mereka berkata, Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau menghukum kami jika kami lupa atau kami berbuat salah..Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau membebani kami tanggung jawab seperti Engkau telah
bebankan atas orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami janganlah Engkau
membebani kami apa yang kami tidak kuat menanggungnya; dan ma’afkanlah
kami dan ampunilah kami serta kasihanilah kami kerana Engkaulah Pelindung
kami, maka tolonglah kami terhadap kaum kafir.”

6. Amanah (dapat dipercaya)


Pemimpin yang seharusnya memenuhi dasar syariat islam adalah dia
yang amanah dan tidka munafik seperti yang digambarkan di dalam ayat-ayat al
quran tentang amanah, salah satunya adalah di dalam QS. An-Nisa’: 58

َّ ‫اس أَن تَحْ كُ ُموا بِ ْالعَدْ ِل ۚ إِ َّن‬


َ‫َّللا‬ ِ ‫َّللا يَأ ْ ُم ُركُ ْم أَن ت ُ َؤدُّوا ْاْل َ َمانَا‬
ِ َّ‫ت إِلَ ٰى أ َ ْه ِل َها َوإِذَا َح َك ْمتُم بَيْنَ الن‬ َ َّ ‫إِ َّن‬
٥٨﴿‫يرا‬
ً ‫ص‬ِ َ‫س ِميعًا ب‬ َ َّ ‫نِ ِع َّما يَ ِعظُكُم بِ ِه ۗ إِ َّن‬
َ َ‫َّللا َكان‬

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang


berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di

12
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat.”

7. Taat Kepada perkara yang baik


Pemimpin yang baik akan selali mengetahui mana ajaran yang layak di
ikuti sesuai dengan syariat islam dan mana yang tidka boleh diikuti. Dan
Pemimpin yang baik akan selalu mengetahui serta taat pada perkara yang baik
seperti yang dinyatakan di dalam dasar agama Ismal.

8. Suri Tauladan
Pemimpin yang sesuai dengan ajaran islam adalah dia yang bisa
dijadikan sebagai sang suri tauladan yang baik. Seperti yang tercantum di dalam
QS. Al-Ahzaab: 21

ِ ‫َّللا َو ْاليَ ْو َم‬


َ َّ ‫اآلخ َر َوذَ َك َر‬
ً ِ‫َّللا َكث‬
‫يرا‬ َ ‫َّللا أُس َْوة ٌ َح‬
َ َّ ‫سنَةٌ ِل َم ْن َكانَ يَ ْر ُجو‬ ِ َّ ‫لَقَدْ َكانَ لَكُ ْم فِي َرسُو ِل‬

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu uswatun hasanah (suri
teladan yang baik) bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah
dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kepemimpinan merupakan suatu ilmu yang mengkaji secara komprehensif


tentang bagaimana mengarahkan, mempengaruhi dan mengawasi orang lain
untuk mengerjakan tugas sesuai dengan perintah yang direncanakan.
2. Prototipe kepemimpinan adalah berbagai karakteristik yang mendasari
pemimpin dalam memimpin bawahannya.Semakin efektif dan efisien
karakteristik yang digunakan,semakin baik kualitas yang dimiliki seorang
pemimpin.Sehingga akan menumbuhkan kepercayaan kepada bawahan
terhadap pemimpin. Gaya kepemimpinan yang sesuai dengan masalah yang
dihadapi terutama dalam konteks pengambilan keputusan adalah menjadi
sesuatu hal yang penting, karena pada dasarnya gaya kepemimpinan yang
digunakan oleh seorang pemimpin akan memberikan pengaruh terhadap
kinerja bawahan dalam mencapai suatu target.
3. Pada dasarnya seluruh gaya kepemimpinan itu baik dan bisa digunakan untuk
memimpin suatu organisasi asalkan seorang pemimpin di dalam menerapkan
gaya kepeimpinan tersebut sesuai dan tepat dengan situasi dan kondisi yang
ada.
4. Ada Banyak Karakteristik/Macam macam tipe kepemimpinan,diantara
karakteristik ytersebut ada yang memiliki kelebihan dan kekurangan.Namun
yang jelas dalam islam karakteristik kepemimpinan/prototipe kepemimpinan
yang berkualitas adalah seorang pemimpin yang punya 4 sifat wajib rasul,dan
lainnya sehingga kepemimpinan akan berjalan efektif apabila ada
karakteristik kepemimpinan islam tersebut

14
B. Saran
Dari segi isi,kami sebagai pemakalah mengharapkan agar setiap
pemimpin supaya menerapkan karatkteristik yang mampu memberi dampak
positif kepada semua pihak yang dilibatkan agar tidak ada yang dirugikan dan
juga kami berharap supaya kedepannya pemimpin yang diamanatkan agar
memimpin sesuai dengan keadaan dan kebutuhan rakyat agar tidak terjadi
diskriminasi atau hal lainnya yang bersifat merugikan bawahan.
Kemudian dari segi penulisan ,setiap penulisan makalah ini tentu jauh
dari kesempurnaan dan memiliki banyak keterbatasan.Oleh karena itu,kami
sebagai pemakalah mengharapkan bagi Bapak Dosen Pembimbing dan kepada
pembaca untuk memberi kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan
makalah kami kedepannya.Atas perhatiannya kami ucapkan Terima Kasih

15
DAFTAR PUSTAKA

Wirjana, Bernardine. Kepemimpinan (dasar-dasar dan pengembangannya).


(Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2002).

Martoyo Susilo, Pengetahuan Dasar Manajemen dan Kepemimpinan,


(Yogyakarta: BPFE, 1989).

Sagala,Syaiful, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung; Alfabeta,


2006)

16

Anda mungkin juga menyukai