Anda di halaman 1dari 4

Gizi seimbang pada lansia

Tubuh kita mengalami perubahan sesuai dengan masanya. Semakin bertambah usia,

maka akan semakin berkurang fungsi tubuh kita. Pada mereka yang berusia lanjut atau lansia,

terjadi berbagai perubahan baik secara fisik maupun persepsi yang kemudian mempengaruhi

kebutuhan gizi lansia tersebut.

Salah satu hal yang menyebabkan perubahan kebutuhan zat gizi seseorang adalah

keadaan fisiknya. Pada lansia, kebutuhan gizinya terkadang susah untuk digeneralisasi.

Meskipun secara umum lansia akan mengalami penurunan kebutuhan gizi, tetapi karena

penurunan massa tubuh dan kecepatan metabolisme basalnya berbeda-beda, maka kebutuhan

gizinya berbeda-beda pula. Selain karena penurunan massa tubuh dan kecepatan metabolisme

basal, menurunnya kemampuan organ-organ untuk bekerja secara maksimal juga mempengaruhi

kebutuhan gizi lansia. Masalah pencernaan seperti konstipasi dan gastritis juga sering terjadi

pada mereka yang berusia lanjut sehingga pemenuhan gizi lansia terkadang menjadi tantangan

tersendiri.

Tidak hanya perubahan fisik, perubahan indra dan persepsi seperti kepekaan terhadap

rasa, aroma, bahkan pendengaran dan penglihatan juga merupakan faktor yang mempengaruhi

pemenuhan gizi lansia. Salah satu masalah terkait persepsi yang biasa terjadi pada lansia adalah

berkurangnya kemampuan indera pengecapan. Ketika kemampuan seseorang untuk mengecap

rasa berkurang, makanan dapat terasa hambar atau pahit sehingga cenderung menambahkan

bumbu seperti garam atau penyedap ke dalam makanan, padahal konsumsi garam dan penyedap

termasuk yang harus dibatasi pada lansia. Penurunan fungsi penciuman juga mempengaruhi

bagaimana seseorang memilih jenis makanan.


B. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT

Berdasarkan pendataan yang kami lakukan, banyak lansia yang mengeluhkan kurangnya

nafsu makan dan rendahnya asupan gizi pada lansia maka kami memutuskan untuk

memberikan edukasi kepada lansia dan keluarga yang tinggal bersama lansia untuk

memberi perhatian lebih terhadap asupan gizi pada lansia.

C. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

Metode penyuluhan yang kami pilih adalah terjun langsung ke masyarakat untuk

memberikan penyuluhan tentang pentingnya asupan gizi yang seimbang pada lansia dan

penerapan dalam kesehariannya.

Kami memilih para lansia dan perwakilan anggota rumah tangga yang tinggal

bersama lansia Posbindu sebagai prioritas penyuluhan kami dengan alasan agar lansia

dan keluarga mampu mengetahui asupan gizi yang seimbang, sehingga terhindar dari

kekurangan gizi.

D. PELAKSANAAN

a. Topik :

gizi seimbang pada lansia dan penerapannya

b. Sasaran dan Target :

Sasaran : lansia dan keluarga yang tinggal bersama lansia di desa karang asem

Target : lansia dan keluarga yang tinggal bersama lansia di desa karang asem

c. Metode :

Ceramah, demonstrasi, dan diskusi.


d. Media dan Alat :

Laptop, LCD,

e. Waktu dan Tempat :

Hari/ Tgl : rabu / 17 April 2019

Pukul : 08:00 – 09:00 WIB

Tempat : balai desa karang asem

E. EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

 Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana

 Tidak semua ibu datang ke Posbindu

 Tempat, media dan alat sesuai rencana

2. Evaluasi Proses

 Peran dan tugas dokter sesuai dengan perencanaan

 Waktu pelaksanaan sesuai dengan perencanaan

 responden aktif dalam kegiatan penyuluhan

3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu:

 Memahami pembagian gizi seimbang pada lansia.

 Menjelaskan mengenai tumpeng gizi seimbang dan penerapannya.

Anda mungkin juga menyukai