Anda di halaman 1dari 6

TEORI

KONSTRUKTIVISME
TUGAS MK PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Dosen Pengajar : Dr. Oda Judithia Widianing, M.Pd

KELOMPOK 3 :
- Ariyo Megas
- Matouosa Tafonao
- Ferry Pranoto
- Mario Da Silva Pereira
TEORI KONSTRUKTIVISME
Pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari
apa yang dipelajari, dimana memahami “belajar” sebagai kegiatan manusia
membangun atau menciptakan pengetahuan dengan memberi makna pada
pengetahuannya sesuai dengan pengalamannya

Bukan merupakan gagasan yang Prinsip yang mendasar adalah Dalam mengkonstruksi
baru, apa yang dilalui dalam guru tidak hanya memberikan pengetahuan anak didik diharuskan
kehidupan kita selama ini pengetahuan kepada siswa, mempunyai :
namun siswa juga harus berperan • dasar bagaimana membuat
merupakan himpunan dan
aktif membina/membangun hipotesis
pembinaan pengalaman demi
sendiri pengetahuan di dalam • kemampuan untuk menguji
pengalaman, yang mana • menyelesaikan persoalan
memorinya sendiri
menyebabkan seseorang • mencari jawaban persoalan
Mencari arti dari apa yang mereka
mempunyai pengetahuan dan • mengadakan renungan
pelajari dan merupakan proses
menjadi lebih dinamis. • mengekspresikan ide dan
menyelesaikan konsep dan idea-
gagasan
idea baru dengan kerangka
sehingga diperoleh konstruksi
berfikir yang telah ada dan
yang baru.
dimilikinya.
JEAN PIAGET
(1896-1980)

• Penekanan pada proses untuk menemukan teori atau pengetahuan yang dibangun dari realitas lapangan.
- Peran guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator atau moderator.
- Ilmu pengetahuan dibangun dalam pikiran seorang anak dengan kegiatan asimilasi dan akomodasi sesuai
dengan skemata yang dimilikinya

• Pada diri anak terdapat pemikiran bersifat dinamik dan tergorganisasi dan mengembangkan tahapan-tahapan
berupa skema, adaptasi berbentuk asimilasi atau akomodasi, dan keseimbangan. Ada proses berpikir mulai
dari lahir hingga dewasa, ada tahapan-tahapan kognitif yang dipengaruhi dari kematangan fisik, aktivitas
dan interaksi sosial.

• Tahapan-tahapan “cognitive learning development” terdiri atas : Sensori motorik (0-2 tahun), Pra-operational
(2-7 tahun) , Operational konkrit (7-11 tahun), Operation formal (11-15 tahun)

• Proses mengkonstruksi (komponen dasar dari teori Piaget) :


1.Skemata 2.Asimilasi 3.Akomodasi 4.Keseimbangan
LEV VYGOTSKY SEMYONOVICH
(1896 – 1934)
• “Lingkungan Sosial Budaya adalah penentu utama kemajuan kognitif (bahasa, penalaran dan perasaan)”
- Pertumbuhan individu tidak dapat dipahami tanpa indikasi konteks sosial dan budaya
- Stimulus interaksi sosial dan budaya sangat penting dalam perkembangan kognitif.
- Interaksi sosial dengan pengetahuan dan bahasa akan mampu meningkatkan ZPD.
- Bahasa menjadi pusat dari perkembangan kognitif mulai dari interaksi sosial lalu bekembang pada
pemahaman pribadi lalu beralih kepada perkembangan kognitif.
• Vygotsky memperkenalkan konsep Zone Proximal Development (ZPD)
- Suatu perkembangan yang menggambarkan terdapat perbedaan antara potensi kognitif dengan
aktualisasi kognitif manusia
• Pembelajaran, pengajaran dan pengembangan adalah satu-satunya bentuk pengajaran yang positif,
dimana ketiganya memimpin perkembangan kognitif.
• Pemberian bimbingan
- Tujuan belajar akan tercapai dengan belajar menyelesaikan tugas-tugas yang terletak di atas peringkat
perkembangannya terdekatnya
- Tugas yang tidak dapat diselesaikan sendiri akan dapat mereka selesaikan dengan bimbingan atau
bantuan orang lain.
JEROME BRUNER

• Belajar lebih berhasil jika prosesnya diarahkan pada konsep-konsep dan struktur-struktur yang
termuat dalam tema yang diajarkan.
• Proses belajar => memperoleh informasi baru , transformasi informasi, menguji relevansi informasi
dengan ketepatan pengetahuan.

JOHN DEWEY
• Guru mendorong siswa untuk terlibat dalam proyek / tugas yang berorientasi pada masalah.
IMPLIKASI KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN

• Tujuan pendidikan menurut teori belajar konstruktivisme adalah


menghasilkan individu atau anak yang memiliki kemampuan berfikir
untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi

• Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi situasi yang


memungkinkan pengetahuan dan keterampilan dapat dikonstruksi oleh
anak didik.

• Latihan memecahkan masalah seringkali dilakukan melalui belajar


kelompok dengan menganalisis masalah dalam kehidupan sehari-hari

• Anak didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar
yang sesuai bagi dirinya. Guru hanyalah berfungsi sebagai mediator,
fasilitor, dan teman yang membuat situasi yang kondusif untuk
terjadinya konstruksi pengetahuan pada diri anak didik.

Anda mungkin juga menyukai