Anda di halaman 1dari 11

KESEHATAN KOMUNITAS

Disusun oleh : Kelompok 4


1. Ila Afriliyana
2. Aditya Wisnu Pranata
3. Nandita Ekaputri
4. Nezka ilfi putri
5. Lailatul
6. Hikmah pujiarti
Semester : V (Lima)
Dosen Pembimbing : septi, S.Kep,.Ns,.M.Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
makalah yang membahas tentang “”
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan ini bisa teratasi.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyusun makalah ini. Semoga bantuannya mendapat
balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua. Terutama bagi teman-teman yang ingin meneruskan makalah ini
sehingga menjadi lebih baik lagi.

Palembang, 21 november 2018

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. LATAR BELAKANGG...............................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................5
C. TUJUAN......................................................................................................5
D. MANFAAT..................................................................................................5
BAB II. PEMBAHASAN........................................................................................6
A. KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS.....................6
B. GIZI MASYARAKAT.................................................................................7
C. PENGEMBANGAN MASYARAKAT.......................................................8
D. PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT..................................9
E. KOTA SEHAT.............................................................................................9
BAB III. PENUTUP...............................................................................................10
A. KESIMPULAN..........................................................................................10
B. SARAN......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
BAB I
PEMBUKAAN

A. Latar Belakang
Konsep pendekatan dalam upaya penanganan kesehatan penduduk mengalami banyak
perubahan sejalan dengan pemahaman dan pengetahuan kita bagaimana suatu masyarakat
menghayati dan menghargai bahwa kesehatan itu merupakan “Human Capital” yang sangat
besar nilainya. Konsep sehat–sakit senantiasa berubah sejalan dengan pemahaman kita
tentang nilai,peran, penghargaan dan pemahaman kita terhadap kesehatan. Dimulai pada
zaman keemasan Yunani bahwa sehat merupakan keadaan standard yang harus dicapai dan
dibanggakan, sedangkan sakit sebagai sesuatu yang tak bermanfaat. Setelah ditemukan
kuman penyebab penyakit, batasan sehat juga berubah, seseorang disebut sehat apabila
setelah diadakan pemeriksaan secara seksama tidak ditemukan penyebab penyakit.
Berbicara mengenai kesehatan tentunya kita tidak terlepas dari definisi klasik WHO
tentang kesehatan yaitu “Keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosial dan tidak sedang
menderita sakit atau kelemahan”. Mengapa WHO memasukkan istilah sosial? Sosial berarti
“Hidup bersama dalam kelompok dengan situasi yang saling membutuhkan satu dengan yang
lain”.
Kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya keperawatan komunitas, yang lebih
menekankan kepada upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai
gangguan kesehatan dan keperawatan, dengan tidak melupakan upaya-upaya pengobatan dan
perawatan serta pemulihan bagi yang sedang menderita penyakit maupun dalam kondisi
pemulihan terhadap penyakit.
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan, serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar
keahliannyadalam membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi
berbagai masalah keperawatan kesehatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.
Perawat sebagai orang pertama dalam tatanan pelayanan kesehatan, melaksanakan fungsi-
fungsi yang sangat relevan dengan kebutuhan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Sehat secara sosial meupakan hasil dari interaksi positif di dalam komunitas. Kesehatan
manusia berubah-ubah bergantung pada stressor yang ada dan kemampuannya untuk
mengatasi masalah serta memelihara homeostasis.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
pembangunan nasional yang diupayakan oleh pemerintah. Dalam Indeks Pembangunan
Manusia (IPM), indikator status kesehatan merupakan salah satu komponen utama selain
pendidikan dan pendapatan perkapita. Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan
salah satu upaya utama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang memiliki
peran penting dalam mendukung percepatan pembangunan nasional. Untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan yang optimal maka diperlukan upaya dari seluruh potensi bangsa baik masyarakat,
swasta maupun pemerintah pusat dan daerah

4
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah;

1. Apa yang di maksud kesehatan komunitas ?


2. Apa yang di maksud dengan Gizi ?
3. Apa yang di maksud Pengembangan masyarakat ?
4. Apa saja Program Pengembangan masyarakat ?
5. Apa yang di maksud dengan Kota sehat ?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah;

1. Untuk mengetahui konsep kesehatan komunitas


2. Untuk mengetahui masalah Gizi di masyarakat
3. Untuk mengetahui untuk mengetahui konsep pengembangan masyarakat
4. Untuk mengetahui program-program pengenbangan masyarakat
5. Untuk mengetahui konsep kota sehat

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP KESEHATAN KOMUNITAS

Berbagai definisi dari keperawatan kesehatan komunitas telah dikeluarkan oleh


organisasi-organisasi profesional. Berdasarkan pernyataan dari American Nurses Association
(2004) yang mendefinisikan keperawatan kesehatan komunitas sebagai tindakan untuk
meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dari populasi dengan mengintegrasikan
ketrampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan keperawatan dan kesehatan masyarakat.
Praktik yang dilakukan komprehensif dan umum serta tidak terbatas pada kelompok tertentu,
berkelanjutan dan tidak terbatas pada perawatan yang bersifat episodik. Definisi
keperawatan3kesehatan komunitas menurut American Public Health Association (2004) yaitu
sintesis dariilmu kesehatan masyarakat dan teori keperawatan profesional yang bertujuan
meningkatkanderajat kesehatan pada keseluruhan komunitas.
Keperawatan Kesehatan Masyarakat adalah suatu bidang dalam keperawatan
kesehatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan
dukungan peran serta aktif masyarakat, serta mengutamakan pelayanan promotif, preventif
secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara
menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
sebagai suatu kesatuan yang utuh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi
kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya (Depkes,
2006).
Keperawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) pada dasarnya adalah pelayanan
keperawatan profesional yang merupakan perpaduan antara konsep kesehatan masyarakat dan
konsep keperawatan yang ditujukan pada seluruh masyarakat dengan penekanan pada
kelompok resiko tinggi. Dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal dilakukan
melalui peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif) di semua
tingkat pencegahan (levels of prevention) dengan menjamin keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra kerja dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan (Depkes, 2006). Tujuan pelayanan
keperawatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan kemandirian masyarakat dalam
mengatasi masalah keperawatan kesehatan masyarakat yang optimal. Pelayanan keperawatan
diberikan secara langsung kepada seluruh masyarakat dalam rentang sehat–sakit dengan
mempertimbangkan seberapa jauh masalah kesehatan masyarakat mempengaruhi individu,
keluarga, dan kelompok maupun masyarakat.
Sasaran keperawatan kesehatan masyarakat adalah seluruh masyarakat termasuk
individu, keluarga, kelompok beresiko tinggi termasuk kelompok/ masyarakat penduduk di
daerah kumuh, terisolasi, berkonflik, dan daerah yang tidak terjangkau pelayanan kesehatan
Keperawatan kesehatan masyarakat, merupakan salah satu kegiatan pokok Puskesmas yang
sudah ada sejak konsep Puskesmas di perkenalkan. Perawatan Kesehatan Masyarakat sering
disebut dengan PHN (Public Health Nursing) namun pada akhir-akhir ini lebih tepat disebut
CHN (Community Health Nursing). Perubahan istilah public menjadi community, terjadi di
banyak negara karena istilah “public” sering kali di hubungkan dengan bantuan dana
pemerintah (government subsidy atau public funding), sementara keperawatan kesehatan
masyarakat dapat dikembangkan tidak hanya oleh pemerintah tetapi juga oleh masyarakat

6
atau swasta, khususnya pada sasaran individu (UKP), contohnya perawatan kesehatan
individu di rumah (home health nursing) (Depkes, 2006).

B. GIZI

7
C. PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Pengembangan Masyarakat (Community Development)


Masalah kesehatan masyarakat di Indonesia umumnya disebabkan karena rendahnya
tingkat sosial ekonomi masyarakat, yang mengakibatkan ketidakmampuan dan ketidaktahuan
dalam berbagai hal, khususnya dalam bidang kesehatan guna memelihara diri mereka sendiri
(self care). Bila keadaan ini dibiarkan akan menyebabkan masalah kesehatan terhadap
individu, keluarga, kelompok-kelompok dan masyarakat secara keseluruhan. Dampak dari
permasalahan ini adalah menurunnya status kesehatan keluarga dan masyarakat secara
keseluruhan. Keadaan ini akan sangat berpengaruh terhadap produktivitas keluarga dan
masyarakat untuk menghasilkan sesuatu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, yang
selanjutnya membuat kondisi sosial ekonomi keluarga dan masyarakat semakin rendah,
demikian seterusnya berputar sebagai suatu siklus yang tidak berujung seperti yang terdapat
dalam gambar di bawah ini.
Berdasarkan fenomena tersebut, maka masyarakat perlu dikembangkan dan
diberdayakan agar dapat meningkatkan kemandiriannya sehingga diharapkan individu,
kelompok atau masyarakat bisa mempunyai kemampuan dan keterampilan untuk memelihara
dan melindungi kesehatan mereka sendiri (kemandirian atau self reliance).

definisi pengembangan masyarakat menurut pada ahli, antara lain:


– Bhattacarya. Pengembangan masyarakat adalah pengembangan manusia yg tujuannya
adalah untuk mengembangkan potensi dan kemampuan manusia untuk mengontrol
lingkungannya. Pengembangan masyarakat adalah usaha untuk membantu manusia mengubah
sikapnya terhadap masyarakat, membantu menumbuhkan kemampuan berorganisasi,
berkomunikasi, dan menguasai lingkungan fisiknya. Manusia didorong untuk mampu
membuat keputusan, mengambil inisiatif dan mampu berdiri sendiri.

–Yayasan Indonesia Sejahtera. Pengembangan masyarakat adalah usaha-usaha yang


menyadarkan dan menanamkan pengertian kepada masyarakat agar dapat menggunakan
dengan lebih baik semua kemampuan yang dimiliki, baik alam maupun tenaga, serta
menggali inisiatif setempat untuk lebih banyak melakukan kegiatan investasi dalam mencapai
kesejahteraan yang lebih baik.

8
D. PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Menurut Mezirow (1997), terdapat tiga jenis program dalam usaha pengembangan
masyarakat, yaitu:
1. Program integratif.
Memerlukan pengembangan melalui koordinasi dinas-dinas teknis, menyediakan
bantuan teknis dan finansial secara besar-besaran dan melibatkan pejabat-pejabat tiap
tingkatan pemerintah (pusat-desa). Misalnya adalah program ABAT (Aku Bangga
Aku Tahu) yang dibuat oleh kementerian kesehatan untuk mengatasi permasalahan
HIV/AIDS yang makin banyak terjadi pada remaja.
2. Program adaptif.
Fungsi pengembangan masyarakat cukup ditugaskan pada salah satu kementerian.
3. Program proyek.
Dalam bentuk usaha-usaha terbatas pada wilayah tertentu dan program disesuaikan
khusus pada daerah yang bersangkutan. Misalnya: kabupaten Banjarnegara
merupakan salah satu daerah endemis malaria, maka dalam rangka mencegah semakin
meluasnya endemis dan mengurangi penderita malaria pemerintah atau dinas
kesehatan setempat membuat sebuah program pemberantasan malaria khusus untuk
wilayah endemis malaria di Banjarnegara.

E. KOTA SEHAT

Kota sehat adalah suatu kota yang terus-menerus menciptakan dan meningkatkan
lingkungan-lingkungan fisik dan sosial dan memperluas sumber daya masyarakat mereka yang
memungkinkan orang untuk saling mendukung satu sama lain dalam melaksanakan semua
fungsi kehidupan dan mengembangkan potensi maksimal mereka. "Sebuah kota yang sehat
adalah salah satu yang terus-menerus menciptakan dan meningkatkan mereka secarafisik dan
sosial lingkungan dan memperluas sumber daya masyarakat mereka yangmemungkinkan orang
untuk saling mendukung satu sama lainnya dalam melaksanakan semua fungsi kehidupan dan
dalam mengembangkan potensi maksimal mereka. (Hancock,1988).

Konsep Kota Sehat merupakan pola pendekatan untuk mencapai kondisi kota/kabupaten
yang aman, nyaman dan sehat bagi warganya melalui upaya peningkatan kualitas lingkungan
fisik, sosial dan budaya secara optimal sehingga dapat mendukung peningkatan produktivitas
dan perekonomian wilayah. Kota Sehat merupakan gerakan untuk mendorong inisiatif
masyarakat (capacity building) menuju hidup sehat. Memperhatikan konsepsi gerakan kota
sehat tersebut, tampak bahwa gerakan kota sehat merupakan pendekatan „multi stakeholders‟,
dimana sektor kehutanan (pemerintah dan swasta) yang merupakan bagian dari stakeholders
dapat ikut aktif/ berpartisipasi sesuai dengan bidang tugasnya. Partisipasi tersebut dalam tahap
awal dapat berupa upaya untuk mempromosikan/ menginformasikan kegiatan-kegiatan yang

9
telah danakan dilakukan, yang dapat menunjang gerakan kota sehat, serta menselaraskan
kegiatandengan sektor lain yang secara bersama-sama dapat mewujudkan kota sehat.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Keperawatan Kesehatan Masyarakat adalah suatu bidang dalam keperawatan
kesehatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat
dengan dukungan peran serta aktif masyarakat, serta mengutamakan pelayanan
promotif, preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif
dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat sebagai suatu kesatuan yang utuh, melalui proses
keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga
mandiri dalam upaya kesehatannya (Depkes, 2006).
Bhattacarya. Pengembangan masyarakat adalah pengembangan manusia yg tujuannya
adalah untuk mengembangkan potensi dan kemampuan manusia untuk mengontrol
lingkungannya. Pengembangan masyarakat adalah usaha untuk membantu manusia mengubah
sikapnya terhadap masyarakat, membantu menumbuhkan kemampuan berorganisasi,
berkomunikasi, dan menguasai lingkungan fisiknya. Manusia didorong untuk mampu
membuat keputusan, mengambil inisiatif dan mampu berdiri sendiri.

Konsep Kota Sehat merupakan pola pendekatan untuk mencapai kondisi


kota/kabupaten yang aman, nyaman dan sehat bagi warganya melalui upaya peningkatan
kualitas lingkungan fisik, sosial dan budaya secara optimal sehingga dapat mendukung
peningkatan produktivitas dan perekonomian wilayah. Kota Sehat merupakan gerakan untuk
mendorong inisiatif masyarakat (capacity building) menuju hidup sehat.

B. SARAN

10
DAFTAR PUSTAKA

American Nurses Association. (2004). Scope and standards for nurse administrators, 2nd
edition. Washington, DC: Nursesbooks.org.
American Public Health Association Public Health Nursing Section. (1996). The Association
of
Community Health Nurse Eductors : Essentials of master’s level nursing education for
advanced community/public health nursing practice. Latham, NY:Association of
Community Health Nurse Eductors.
American Public Health Association Public Health Nursing. 2004. Definition and role of
public
health nursing. Dalam www.csuchico.edu (Diakses tanggal 23 Agustus 2005)
Depkes, 2006. Pedoman Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat Di
Puskesmas. Jakarta : Depkes RI
Institute of Medicine. (1988). The future of public health. Washington, DC: National
Academy
Press
Institute of Medicine. (2002). The future of public health in the 21st century. Washington,
DC:
National Academy Press.
Institute of Medicine. (2003). Who will keep the public healthy? Washington, DC: National
Academy Press.
Sampurno D. 1999. Paradigma Sehat dan Promosi Kesehatan di Saat Krisis. Jakarta :
Interstudy.

11

Anda mungkin juga menyukai