Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
makalah yang membahas tentang “”
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan ini bisa teratasi.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyusun makalah ini. Semoga bantuannya mendapat
balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua. Terutama bagi teman-teman yang ingin meneruskan makalah ini
sehingga menjadi lebih baik lagi.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. LATAR BELAKANGG...............................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................5
C. TUJUAN......................................................................................................5
D. MANFAAT..................................................................................................5
BAB II. PEMBAHASAN........................................................................................6
A. KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS.....................6
B. GIZI MASYARAKAT.................................................................................7
C. PENGEMBANGAN MASYARAKAT.......................................................8
D. PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT..................................9
E. KOTA SEHAT.............................................................................................9
BAB III. PENUTUP...............................................................................................10
A. KESIMPULAN..........................................................................................10
B. SARAN......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
BAB I
PEMBUKAAN
A. Latar Belakang
Konsep pendekatan dalam upaya penanganan kesehatan penduduk mengalami banyak
perubahan sejalan dengan pemahaman dan pengetahuan kita bagaimana suatu masyarakat
menghayati dan menghargai bahwa kesehatan itu merupakan “Human Capital” yang sangat
besar nilainya. Konsep sehat–sakit senantiasa berubah sejalan dengan pemahaman kita
tentang nilai,peran, penghargaan dan pemahaman kita terhadap kesehatan. Dimulai pada
zaman keemasan Yunani bahwa sehat merupakan keadaan standard yang harus dicapai dan
dibanggakan, sedangkan sakit sebagai sesuatu yang tak bermanfaat. Setelah ditemukan
kuman penyebab penyakit, batasan sehat juga berubah, seseorang disebut sehat apabila
setelah diadakan pemeriksaan secara seksama tidak ditemukan penyebab penyakit.
Berbicara mengenai kesehatan tentunya kita tidak terlepas dari definisi klasik WHO
tentang kesehatan yaitu “Keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosial dan tidak sedang
menderita sakit atau kelemahan”. Mengapa WHO memasukkan istilah sosial? Sosial berarti
“Hidup bersama dalam kelompok dengan situasi yang saling membutuhkan satu dengan yang
lain”.
Kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya keperawatan komunitas, yang lebih
menekankan kepada upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai
gangguan kesehatan dan keperawatan, dengan tidak melupakan upaya-upaya pengobatan dan
perawatan serta pemulihan bagi yang sedang menderita penyakit maupun dalam kondisi
pemulihan terhadap penyakit.
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan, serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar
keahliannyadalam membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi
berbagai masalah keperawatan kesehatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.
Perawat sebagai orang pertama dalam tatanan pelayanan kesehatan, melaksanakan fungsi-
fungsi yang sangat relevan dengan kebutuhan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Sehat secara sosial meupakan hasil dari interaksi positif di dalam komunitas. Kesehatan
manusia berubah-ubah bergantung pada stressor yang ada dan kemampuannya untuk
mengatasi masalah serta memelihara homeostasis.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
pembangunan nasional yang diupayakan oleh pemerintah. Dalam Indeks Pembangunan
Manusia (IPM), indikator status kesehatan merupakan salah satu komponen utama selain
pendidikan dan pendapatan perkapita. Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan
salah satu upaya utama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang memiliki
peran penting dalam mendukung percepatan pembangunan nasional. Untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan yang optimal maka diperlukan upaya dari seluruh potensi bangsa baik masyarakat,
swasta maupun pemerintah pusat dan daerah
4
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah;
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
atau swasta, khususnya pada sasaran individu (UKP), contohnya perawatan kesehatan
individu di rumah (home health nursing) (Depkes, 2006).
B. GIZI
7
C. PENGEMBANGAN MASYARAKAT
8
D. PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Menurut Mezirow (1997), terdapat tiga jenis program dalam usaha pengembangan
masyarakat, yaitu:
1. Program integratif.
Memerlukan pengembangan melalui koordinasi dinas-dinas teknis, menyediakan
bantuan teknis dan finansial secara besar-besaran dan melibatkan pejabat-pejabat tiap
tingkatan pemerintah (pusat-desa). Misalnya adalah program ABAT (Aku Bangga
Aku Tahu) yang dibuat oleh kementerian kesehatan untuk mengatasi permasalahan
HIV/AIDS yang makin banyak terjadi pada remaja.
2. Program adaptif.
Fungsi pengembangan masyarakat cukup ditugaskan pada salah satu kementerian.
3. Program proyek.
Dalam bentuk usaha-usaha terbatas pada wilayah tertentu dan program disesuaikan
khusus pada daerah yang bersangkutan. Misalnya: kabupaten Banjarnegara
merupakan salah satu daerah endemis malaria, maka dalam rangka mencegah semakin
meluasnya endemis dan mengurangi penderita malaria pemerintah atau dinas
kesehatan setempat membuat sebuah program pemberantasan malaria khusus untuk
wilayah endemis malaria di Banjarnegara.
E. KOTA SEHAT
Kota sehat adalah suatu kota yang terus-menerus menciptakan dan meningkatkan
lingkungan-lingkungan fisik dan sosial dan memperluas sumber daya masyarakat mereka yang
memungkinkan orang untuk saling mendukung satu sama lain dalam melaksanakan semua
fungsi kehidupan dan mengembangkan potensi maksimal mereka. "Sebuah kota yang sehat
adalah salah satu yang terus-menerus menciptakan dan meningkatkan mereka secarafisik dan
sosial lingkungan dan memperluas sumber daya masyarakat mereka yangmemungkinkan orang
untuk saling mendukung satu sama lainnya dalam melaksanakan semua fungsi kehidupan dan
dalam mengembangkan potensi maksimal mereka. (Hancock,1988).
Konsep Kota Sehat merupakan pola pendekatan untuk mencapai kondisi kota/kabupaten
yang aman, nyaman dan sehat bagi warganya melalui upaya peningkatan kualitas lingkungan
fisik, sosial dan budaya secara optimal sehingga dapat mendukung peningkatan produktivitas
dan perekonomian wilayah. Kota Sehat merupakan gerakan untuk mendorong inisiatif
masyarakat (capacity building) menuju hidup sehat. Memperhatikan konsepsi gerakan kota
sehat tersebut, tampak bahwa gerakan kota sehat merupakan pendekatan „multi stakeholders‟,
dimana sektor kehutanan (pemerintah dan swasta) yang merupakan bagian dari stakeholders
dapat ikut aktif/ berpartisipasi sesuai dengan bidang tugasnya. Partisipasi tersebut dalam tahap
awal dapat berupa upaya untuk mempromosikan/ menginformasikan kegiatan-kegiatan yang
9
telah danakan dilakukan, yang dapat menunjang gerakan kota sehat, serta menselaraskan
kegiatandengan sektor lain yang secara bersama-sama dapat mewujudkan kota sehat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keperawatan Kesehatan Masyarakat adalah suatu bidang dalam keperawatan
kesehatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat
dengan dukungan peran serta aktif masyarakat, serta mengutamakan pelayanan
promotif, preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif
dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat sebagai suatu kesatuan yang utuh, melalui proses
keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga
mandiri dalam upaya kesehatannya (Depkes, 2006).
Bhattacarya. Pengembangan masyarakat adalah pengembangan manusia yg tujuannya
adalah untuk mengembangkan potensi dan kemampuan manusia untuk mengontrol
lingkungannya. Pengembangan masyarakat adalah usaha untuk membantu manusia mengubah
sikapnya terhadap masyarakat, membantu menumbuhkan kemampuan berorganisasi,
berkomunikasi, dan menguasai lingkungan fisiknya. Manusia didorong untuk mampu
membuat keputusan, mengambil inisiatif dan mampu berdiri sendiri.
B. SARAN
10
DAFTAR PUSTAKA
American Nurses Association. (2004). Scope and standards for nurse administrators, 2nd
edition. Washington, DC: Nursesbooks.org.
American Public Health Association Public Health Nursing Section. (1996). The Association
of
Community Health Nurse Eductors : Essentials of master’s level nursing education for
advanced community/public health nursing practice. Latham, NY:Association of
Community Health Nurse Eductors.
American Public Health Association Public Health Nursing. 2004. Definition and role of
public
health nursing. Dalam www.csuchico.edu (Diakses tanggal 23 Agustus 2005)
Depkes, 2006. Pedoman Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat Di
Puskesmas. Jakarta : Depkes RI
Institute of Medicine. (1988). The future of public health. Washington, DC: National
Academy
Press
Institute of Medicine. (2002). The future of public health in the 21st century. Washington,
DC:
National Academy Press.
Institute of Medicine. (2003). Who will keep the public healthy? Washington, DC: National
Academy Press.
Sampurno D. 1999. Paradigma Sehat dan Promosi Kesehatan di Saat Krisis. Jakarta :
Interstudy.
11