Dosen Pengasuh:
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Daftar isi………………………………………………………………………………… 3
A. Pengertian Metode……………………………………………………………….5
B. Macam Macam Metode………………………………………………………….6
A. Metode Ceramah………………………………………………………………... 9
B. Metode Diskusi Kelompok………………………………………………………10
C. Metode Praktik………………………………………………………………….. 10
D. Metode Demonstrasi……………………………………………………………. 11
E. Metode ABA……………………………………………………………………. 11
Bab IV Kesimpulan……………………………………………………………………... 12
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………... 13
BAB I
Autisme adalah gangguan perkembangan otak yang memengaruhi kemampuan penderita dalam
berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Di samping itu, autisme juga menyebabkan gangguan
perilaku dan membatasi minat penderitanya.
Masalah komunikasi yang kerap dialami anak penderita autisme, antara lain sulit bicara,
menulis, membaca, dan memahami bahasa isyarat, seperti menunjuk dan melambai. Hal ini
kemudian membuatnya sulit untuk memulai percakapan dan memahami maksud dari suatu
perkataan atau petunjuk yang diberikan orang lain.
Tak jarang anak dengan autisme mengucapkan satu kata secara berulang atau yang
beberapa waktu lalu didengarnya, mengucapkan sesuatu dengan nada tertentu atau seperti sedang
bersenandung, atau sering tantrum.
Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan autisme. Namun, ada
beberapa metode terapi yang dapat dilakukan untuk membantu anak meningkatkan
kemampuannya dalam berkomunikasi, berinteraksi, dan belajar.
Dokter akan menentukan terapi yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan anak secara
menyeluruh. Tujuan terapi ini adalah untuk membantu anak agar dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik, serta mampu hidup mandiri ketika ia dewasa nanti.
BAB II
A. Pengertian Metode
Apa yang dimaksud dengan metode? Kata “metode” merujuk pada suatu cara atau jalan yang harus
dilakukan oleh seseorang agar dapat mencapai suatu tujuan yang diinginkan.
Secara etimologis, kata “metode” berasal dari bahasa Yunani “methodos” yang tersusun dari
kata “meta” dan “hodos“. Meta berarti menuju, melalui, mengikuti, atau sesudah.
Sedangkan hodos berarti jalan, cara, atau arah.
Kata tersebut kemudian diserap dalam bahasa Inggris menjadi kata “method” yang berarti
suatu bentuk prosedur tertentu untuk mencapai atau mendekati suatu tujuan, terutama cara yang
sistematis.
Dari penjelasan tersebut maka dapat kita simpulkan bahwa pengertian metode adalah suatu
cara atau proses sistematis yang digunakan untuk melakukan suatu kegiatan agar tujuan yang
diinginkan dapat tercapai. Dengan kata lain, metode berfungsi sebagai alat untuk mencapai suatu
tujuan, atau bagaimana cara untuk melakukan/ membuat sesuatu.
Suatu metode dijadikan sebagai acuan kegiatan karena di dalamnya terdapat urutan langkah-
langkah yang teratur sehingga proses mencapai tujuan menjadi lebih efisien. Dalam kaitannya
dengan upaya ilmiah, metode merupakan cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi
sasaran ilmu yang bersangkutan.
1. Max Siporin
Menurut Max Siporin (1975), metode adalah suatu orientasi kegiatan yang secara khusus ditujukan
sebagai persyaratan berbagai tugas serta tujuan yang nyata.
1. Rosdy Ruslan
Menurut Rosady Ruslan (2008), pengertian metode adalah kegiatan ilmiah yang berhubungan dengan
cara kerja dalam memahami suatu objek penelitian dalam upaya menemukan jawaban secara ilmiah dan
keabsahannya dari suatu yang diteliti.
2. Heri Rahyubi
Menurut Heri Rahyubi, metode adalah suatu model cara yang bisa dilakukan dalam kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai proses pembelajaran yang baik.
4. Hamid Darmadi
Menurut Hamid Darmadi (Profesor di bidang studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan),
pengertian metode adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui dalam upaya untuk mencapai
sebuah tujuan.
6. Hebert Bisno
Menurut Hebert Bisno, metode adalah teknik-teknik yang digeneralisasikan dengan baik agar
dapat diterima dan digunakan secara sama dalam suatu disiplin, praktik, serta bidang-bidangnya.
Salah satu macam metode pembelajaran yang kerap digunakan adalah metode ceramah.
Maksudnya, metode ini diterapkan dengan cara berceramah atau menyampaikan informasi secara
lisan kepada siswa. Metode ini merupakan metode yang paling praktis dan ekonomis, tidak
membutuhkan banyak alat bantu.
Metode ini mampu digunakan untuk mengatasi kelangkaan literatur atau sumber rujukan
informasi karena daya beli siswa yang diluar jangkauan. Namun metode ini juga memiliki beberapa
kelemahan dan kelebihan.
Dengan diskusi dapat membangun sikap saling membantu, saling menghargai, terbuka dan
demokratis serta dapat membentuk sikap terampil dalam mengungkapkan pendapat dan
berbicara.
Metode pembelajaran eksperimen, metode ini bukan sekedar metode mengajar tetapi juga
merupakan satu metode berfikir, sebab dalam Eksperimen dapat menggunakan metode lainnya
dimulai dari menarik data sampai menarik kesimpulan.
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan
dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaan.
Membina siswa membuat terobosan baru.
Hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.
4. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi dan eksperimen merupakan metode mengajar yang sangat efektif, sebab
membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar.
Demonstrasi yang dimaksud ialah suatu metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses
terjadinya sesuatu.
Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang cukup efektif sebab membantu para
siswa untuk memperoleh jawaban dengan mengamati suatu proses atau peristiwa tertentu.
Menghindari verbalisme.
Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari.
Proses pengajaran lebih menarik.
Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan
dan mencoba melakukannya sendiri.
5. Metode ABA
Salah satu metode yang efektif dalam membelajarkan anak autis adalah metode ABA (Applied Behavior
Analysis). Metode ini diperkenalkan oleh Prof. Lovaas sehingga metode ini dikenal sebagai metode
Lovaas.
Prinsip dasar metode ABA merupakan cara penyampaian materi kepada anak dengan menggunakan
langkah-langkah dibawah ini, yaitu :
a. Kehangatan yang berdasarkan kasih sayang yang tulus, untuk menjaga kontak mata yang lama dan
konsisten.
e. Apresiasi anak dengan imbalan yang efektif, sebagai motivasi buat anak.
BAB III
PENERAPANNYA DIKELAS
Pendidikan bagi penyandang autis tidak sama dengan anak biasa. Kurikulum yang disiapkan
umumnya sangat individual artinya dibuat berbeda-beda untuk setiap individu. Mengingat setiap anak
autis memiliki kebutuhan berbeda. Data yang dimiliki Departemen Jenderal
Pendidikan Nasional menyebutkan, penyandang autis yang mengikuti pendidikan layanan khusus
ternyata masuk lima besar dari seluruh peserta sekolah khusus.41 Direktur Pembinaan Sekolah Luar
Biasa Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Mandikdasmen) Departemen
pendidikan Nasional Eko Djatmiko Sukarso menyatakan, bahwa UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003
mengamanatkan kepada pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan bagi setiap masyarakat.
“Pemerintah mengakui dan melaksanakan pendidikan khusus (PK) dan pendidikan layanan khusus (PLK)
bagi penyandang autis. Semua hal yang terkait dengan pembelajaran untuk anak-anak autis berpedoman
pada Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP).
Namun begitu, Diknas memberikan kebebasan kepada masing-masing sekolah untuk menentukan
kurikulum bagi penyandang autis. Hal ini disebabkan kebutuhan masing-masing sekolah yang berbeda
dalam mendidik penyandang autis.42 Misalnya ada anak yang butuh belajar komunikasi dengan intensif,
ada yang perlu belajar bagaimana mengurus dirinya sendiri (kemandirian) dan ada juga yang hanya perlu
fokus pada masalah akademis.
Adapun teknik penggunaan ceramah secara prosedural dapat dilakukan dengan langkah-langkah di
bawahini.
a. Memperkenalkan topik ceramah.
b. Membuka ceramah dengan memperkenalkan bahan pengait.
c. Menyebutkan tujuan pembelajaran secara singkat tetapi jelas bagi siswa.
d. Menyebutkan garis besar materi ceramah dalam bentuk ide-ide pokok, atau topik inti.
e. Ceramahkan topik inti secara berurutan mulai pertama dan selanjutnya dengan selalu mengaitkan
dengan bahan pengait yang relevan. Jelaskan rincian masing-masing materi dengan disertai contoh dan
ilustrasi dan alat bantu untuk topik-topik yang memerlukan.
f. Susunlah rangkuman atau ringkasan tiap-tiap sajian topik inti dan jangan lupa pertanyaan atau
pemberian kesempatan bertanya untuk siswa sebagai masukan guru.
g. Gunakan teknik membuka yang benar tiap-tiap akan memulai topik inti yang baru, dan diakhri dengan
rangkuman dan pertanyaan.
h. Rangkuman menyeluruh setelah akhir ceramah sangat diperlukan untuk membulatkan pemahaman
siswa terhadap bahan ceramah secara menyeluruh.
Tahap 4, tahap akhir, guru bersama peserta didik membuat ringkasan atas isi pelajaran dibahas
selama diskusi kelompok berlangsung.
C. Metode Praktek / Eksperimen
Langkah awal dari urutan pembelajaran praktik adalah merumuskan dan menyampaian tujuan yang ingin
di capai dalam proses belajar praktik. Tujuan harus dirumuskan seoperasional sehingga tujuan belajar
siswa dapat di ukur, dalam arti seberapa jauh tujuan pembelajaran telah dicapai.
Tujuan pembelajaran harus memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) Tujuan pembelajaran menyatakan sesuatu tentang siswa.
2) Tujuan pembelajaran berbicara masalah (menggambarkan tentang) unjuk kerja dari siswa. 3) Tujuan
pembelajaran pada hakikatnya menjelaskan suatu hasil bukan suatu proses. Tujuan pembelajaran hanya
menggambarkan apa yang diharapkan untuk di kuasai oleh siswa pada akhir pembelajaran. Tujuan
pembelajaran menjelaskan tentang kemampuan siswa.
4) Tujuan pembelajaran menggambarkan, dalam kondisi atau keadaan bagaimana siswa
mendemostrasikan unjuk kerjanya.
D. Metode Demonstrasi
E. Metode ABA
KESIMPULAN
Autisme adalah gangguan perkembangan otak yang memengaruhi kemampuan penderita dalam
berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Di samping itu, autisme juga menyebabkan gangguan
perilaku dan membatasi minat penderitanya.
Secara etimologis, kata “metode” berasal dari bahasa Yunani “methodos” yang tersusun dari kata
“meta” dan “hodos“. Meta berarti menuju, melalui, mengikuti, atau sesudah. Sedangkan hodos berarti
jalan, cara, atau arah.
1. Metode Ceramah
2. Metode Diskusi Kelompok
3. Metode Praktik
4. Metode Demonstrasi
5. Metode ABA
Daftar Pustaka
https://nurhibatullah.blogspot.com/2016/06/metode-demontrasi-pengertian-ciri.html
https://core.ac.uk/download/pdf/130812168.pdf
https://www.alodokter.com/autisme
https://www.alodokter.com/mengenali-ciri-ciri-anak-autis-sejak-dini
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-metode.html