Anda di halaman 1dari 19

Long Term Liabilities and Receivable

Long-Term Liabilities and Receivable

(Piutang dan Kewajiban Jangka Panjang)

Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang tidak dapat dibayarkan dalam
jangka waktu satu tahun atau satu siklus operasi perusahaan. Beberapa contoh
kewajiban jangka panjang adalah hutang obligasi, wesel jangka panjang, hutang hipotik,
kewajiban pension, dan kewajiban lease.

Alasan Menerbitkan Kewajiban Jangka Panjang

Lima alasan yang menyebabkan sebuah perusahaan menerbitkan kewajiban


jangka panjang adalah:

 Hutang merupakan satu-satunya sumber daya yang tersedia


Bagi investor perusahaan kecil dan menengah terlalu beresiko sehingga perusahan
tersebut hanya dapat menerbitkan obligasi, dimana dilakukan pembayaran bunga
secara periode (bagi investor lebih tidak beresiko).
 Hutang menggunakan biaya yang lebih rendah
Resiko hutang lebih rendah dari saham sehingga bunga yang diberikan untuk dapat
lebih rendah.
 Hutang lebih menguntungkan dalam pajak penghasilan
Pemberian bunga dianggap sebagai beban bunga, bukan deviden, sehingga dapat
mengecilkan pajak penghasilan.
 Hak suara tidak terbagi
Stockholder tidak ingin membagi kepemilikan, dimana dengan menerbitkan hutang
kepemilikan tersebut tidak akan terbagi.
 Hutang menawarkan kesempatan untuk menjual modal
Dengan uang yang diperoleh dari menjual modal, perusahaan mendapatkan
tambahan dana sehingga pendapatan yang lebih besar dari bunga yang dibayarkan.

1
Long Term Liabilities and Receivable

Hutang Obligasi

Salah satu cara yang digunakan perusahaan dalam menerbitkan hutang jangka
panjang adalah dengan menerbitkan hutang obligasi. Beberapa hal yang harus diketahui
mengenai obligasi adalah:

 Bond (Obligasi)
Bond adalah catatan dimana sebuah perusahaan setuju untuk membayar pemegang
hutang sebesar face value pada maturity date dimana bunga biasanya dibayar secara
periodik pada tingkat bunga tertentu sesuai dengan face value.
 Face Value
Face value adalah jumlah uang yang disetujui untuk dibayar oleh penerbit hutang.
 Maturity Date
Matuirity date adalah tanggal dimana penerbit hutang setuju untuk membayar hutang
beserta bunganya.
 Contract Rate
Contract Rate adalah tingkat bunga dimana penerbit hutang setuju untuk membayar
setiap periodenya sampai maturity date.
 Bond Certificate
Bond certificate adalah dokumen hukum dimana menjelaskan face value, annual
interest rate,00 maturity date, dan karakteristik lain dari obligasi yang diterbitkan.
Setiap obligasi biasanya memiliki bond indenture.
 Bond Indenture
Bond indenture adalah dokumen yang mengidentifikasikan aturan/hak dari
bondholders.

1. Karakteristik Obligasi
Setiap obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Setiap karakteristik dari obligasi ditulis dalam bond certificate dan
dirincikan dalam bond indenture. Karakteristi dari obligasi adalah:
 Debenture Bonds

2
Long Term Liabilities and Receivable

Debenture Bonds adalah obligasi yang tidak dijamin oleh properti tertentu.
Pemasaran didasarkan pada peringkat perusahaan. Perusahaan harus telah lama
berjalan dan memiliki prediksi yang menarik.
 Mortagage Bonds
Mortagage Bonds adalah obligasi yang dijamin oleh properti tertentu. Pemegang
obligasi memiliki hak pertama untuk mengklaim hasil dari penjualan properti
tersebut.
 Registered Bonds
Registered Bonds adalah obligasi yang kepemilikannya terdaftar dalam
perusahaan. Perusahaan membayar bunga berdasarkan daftar yang dimiliki
perusahaan. Pemegang obligasi harus memberitahukan kepada perusahaan apabila
menjual obligasinya.
 Coupon Bonds
Coupon Bonds adalah obligasi yang kepemilikannya tidak terdaftar dalam
perusahaan dimana pemilik obligasi harus mengklaim atas bunga ke perusahaan.
Obligasi ini dapat dipindahtangankan tanpa sepengetahuan perusahaan.
 Zero-Coupon Bonds
Zero-Coupon Bonds atau deep-discount bonds adalah obligasi yang bunganya
tidak dibayar sampai pada maturity date. Obligasi ini dijual dibawah face value
karena bunganya baru akan dibayar pada saat maturity date.
 Callable Bonds
Callable Bonds adalah obligasi yang dapat ditarik oleh penerbit obligasi pada
waktu tertentu sebelum maturity date dengan membayar harga beserta bunga
sampai waktu tersebut.
 Covertible Bonds
Covertible Bonds adalah obligasi yang dapat dikonversikan ke sekuritas lain,
dimana apabila dilakukan konversi maka pemilik obligasi dapat menjadi
pemegang saham.
 Serial Bonds
Serial Bonds adalah obligasi yang diterbitkan pada waktu yang sama, tetapi
proporsi total face value jatuh tempo pada tanggal yang berbeda.

3
Long Term Liabilities and Receivable

2. Harga Jual Obligasi


Obligasi yang diterbitkan oleh suatu perusahaan mungkin akan ditawarkan ke
masyarakat umum ataupun melalui institusi. Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam menerbitkan obligasi adalah:
 Mendapat persetujuan dari pihak berwenang, seperti sekuritas
 Membuat persyaratan dari obligasi yang diterbitkan, seperti contract rate dan
matuirity date.
 Memberitahukan ke publik tanggal penjualan obligasi dan mencetak surat obligasi
(bond certificate)

Saat melakukan penjulan obligasi, pemegang obligasi melakukan negosiasi dengan


perusahaan untuk menentukan harga jual yang sesuai. Harga jual didasarkan pada
persyaratan obligasi, kondisi umum pasar obligasi, resiko obligasi, dan keadaan
ekonomi yang diharapkan. Pemegang obligasi menentukan harga dimana obligasi
dapat dijual (yield) yang merefleksikan kondisi pasar saat ini untuk suatu obligasi.
Harga tersebut dapat berbeda dengan harga yang tertulis dalam bond certificate.
Perbedaaan ini dapat disebabkan karena perbedaan opini pemegang obligasi dan
perusahaan ataupun karena perbedaan kondisi ekonomi dari waktu penerbitan
obligasi.

Terdapat tiga alternative yang mungkin dalam penjualan obligasi perusahaan, yaitu:

 Yield sama dengan harga dalam kontrak  Pembeli obligasi membayar dengan
nilai face value  Dikatakan dijual dengan par
 Yield lebih besar dari harga dalam kontrak  Pembeli obligasi membayar lebih
kecil dari face value  Dikatakan dijual dengan discount
 Yield lebih kecil dari harga dalam kontrak  Pembeli obligasi membayar lebih
besar dari face value  Dikatakan dijual dengan premium

Penjualan obligasi biasanya dinyatakan dalam persentase, misalnya 103 (berarti


103% dari face value). Hubungan antara harga jual dan keuntungan pembeli obligasi
adalah:

Bonds Sold at Yield Compared to Interest Over the Life of


Contract Rate the Bonds
Premium Yield < Contract Rate Interest Expense <

4
Long Term Liabilities and Receivable

Interest Paid
Par Yield = Contract Rate Interest Expense =
Interest Paid
Discount Yield > Contract Rate Interest Expense >
Interest Paid

Mencatat Penerbitan Obligasi

Book value (carrying value) dari obligasi pada waktu tertentu adalah face value
ditambahkan dengan premium yang belum diamortisasi atau face value dikurangkan
dengan discount yang belum diamortisasi.

1. Obligasi yang Terjual pada Tanggal Pembayaran Bunga


Contoh pencatatan untuk obligasi yang terjual pada tanggal bunga adalah sebagai
berikut:
Grimes Corporation menjual obligasi 10 tahun sebesar $800.000 tertanggal 1 Januari
2010. Tingkat bunga adalah 12% dibayar setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli.
 Terjual dengan Par
Kas $800.000
Hutang Obligasi $800.000
 Terjual dengan Discount (90)
Kas $720.000
Discount Obligasi $ 80.000
Hutang Obligasi $800.000
 Terjual dengan Premium (110)
Kas $880.000
Hutang Obligasi $800.000
Premium Obligasi $ 80.000
2. Obligasi yang Terjual Diantara Tanggal Pembayaran Bunga
Pembayaran bunga obligasi perusahaan biasanya dilakukan dua kali dalam satu
periode. Apabila obligasi terjual diantara tanggal tersebut maka perusahaan hanya
membayar bunga dari tanggal penjualan hingga tanggal pembayaran berikutnya.
Contoh Pencatatan Obligasi yang terbit diantara tanggal pembayaran bunga adalah:
Pada tanggal 1 Maret 2010, Grimes Corporation menjual obligasi 10 tahun sebesar
$800.000 tertanggal 1 Januari 2010 pada nilai par. Tingkat bunga adalah 12%
dibayar setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli.

5
Long Term Liabilities and Receivable

Tanggal 1 Maret 2010


Kas $816.000
Beban Bunga ($800.000 x 0.12 x 2/12) $ 16.000
Hutang Obligasi $800.000
Tanggal 1 Juli 2010
Beban Bunga ($800.000 x 0.12 x 6/12) $48.000
Kas $48.000

Amortisasi Diskon dan Premium

Amortisasi dari obligasi dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu straight line method
dan effective interest method. Dalam GAAP straight line method diperbolehkan apabila
hasilnya tidak memiliki perbedaan yang material apabila menggunakan effective
interest method.

1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)


Straight line method mengamortisasikan bunga sama untuk setiap periode.
2. Metode Bunga Efektif (Effective Interest Method)
Saat terjadi premium dan discount terjadi penggunaan straight line method menjadi
tidak realistis. Effective Interest Method menggunakan prinsip nilai masa depan dan
pembayaran bunga setiap periode untuk menentukan harga jual dan diskon.
Hubungan antara bunga yang dibayar, beban bunga, dan amortisasi adalah:

Market Determined
Contractual Amount Amount Perbedaan
Bond Interest Paid Bond Interest Expense
- =
(Face Value x Contract (Book Value at Beginning Jumlah Amortisasi
Rate) Period x Yield)
3. Zero-Coupon Bonds
Zero-coupon bonds adalah obligasi yang dijual dengan discount yang tinggi. Zero-
coupon bonds tidak membayar bunga untuk setiap periode. Satu-satunya kas keluar
dari obligasi adalah jatuh tempo pembayaran dengan nilai face value. Walaupun
obligasi ini tidak membayar bunga untuk setiap periode, perusahan tetap harus
mengakui pengeluaran bunga yang terjadi setiap periode sesuai dengan besarnya
pinjaman.
4. Fair Value Option

6
Long Term Liabilities and Receivable

Hal yang harus diperhatikan ketika melaporkan hutang pada fair value adalah:
 Hutang yang dilaporkan pada fair value harus dipisahkan dengan hutang yang
tidak dilaporkan pada fair value
 Melaporkan setiap perubahan pada fair value untuk periode tersebut

Penghapusan Hutang

Saat maturity date perusahaan harus membayar kembali obligasi sebesar fair value
kepada pemegang obligasi dan menghapus hutang obligasi. Pada saat ini seluruh
premium dan discount harus telah selesai diamortisasikan sehingga book value dari
obligasi sama dengan face value. Penghapusan hutang dalam laporan keuangan terjadi
apabila debitur membayar kepada kreditur sehingga kewajibannya hilang atau karena
debitur dibebaskan secara hukum dari kewajibannya.

1. Penghapusan Hutang Obligasi pada Saat Jatuh Tempo


Neraca yang diterbikan dalam satu tahun menjelang jatuh tempo harus
mengklasifikasikan kembali obligasinya dari long-term liability menjadi current
liability. Penghapusan dilakukan dengan mengurangkan Bonds Payable di debit dan
mengurangkan Cash di kredit.
2. Penghapusan Hutang Obligasi pada Sebelum Jatuh Tempo
Terdapat dua bentuk penghapusan piutang sebelum jatuh tempo, yaitu debt
retirement (pinjaman sudah tidak diperlukan, tidak dilakukan pergantian) dan debt
refunding (mengganti dengan hutang yang lain). Pelaporan perbedaan yang terjadi
dari penghapusan hutang antara book value (menambah biaya yang belum
diamortisasi) dan call price (market price) dianggap sebagai untung dan rugi dalam
satu periode.

Obligasi bersifat ekuitas

Perusahaan yang menerbitkan obligasi memungkinan kreditor untuk menjadi pemegang


obligasi dengan memasang waran atau konversi pada obligasi. Pemegang obligasi juga
berhak atas keuntungan perusahaan dan kenaikan bunga obligasi; hak memperoleh
obligasi dan berpartisipasi dalam kendali nilai saham dari perusahaan.

7
Long Term Liabilities and Receivable

Obligasi diterbitkan dengan waran

Waran adalah hak untuk membeli obligasi biasa pada waktu dan harga yang
sudah ditentukan sebelumnya oleh penerbit waran/perusahaan pada tenggang waktu
yang ditetapkan. Waran diterbitkan dengan tujuan agar investor tertarik membeli
obligasi. Ketika harga tersebut naik menjadi lebih tinggi, maka pemilik waran akan
mendapat keuntungan karena dapat membeli saham tersebut dengan harga awal.
Sebaliknya jika harga pasar turun menjadi lebih rendah dari harga awal, pemilik waran
akan mengalami kerugian sesuai harga waran, karena waran tersebut tidak dapat
digunakan untuk membeli saham dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar.
Biasanya waran ini diterbitkan bersama dengan obligasi dan diperdagangkan terpisah.

Contoh:

Perusahaan Paul menjual $800.000 obligasi 12% pada 101, atau $ 808.000. setiap
obligasi $1000 dilakukan 10 waran, dan menjamin setiap kemungkinkan pemegangnya
untuk mendapatkan satu saham sebesar $5 setara saham biasa sebesar $25 per saham.
setelah penerbitan, obligasi tanpa hak yang melekat dikutip pada 99, dan waran (hak)
yang dikutip pada $ 3 masing-masingnya.

Perusahaan kemudian mencatat transaksi tersebut sebagai berikut:

Cash $808.000,00
Discount on bonds payable ($800.000 - $784.235,29) $ 15.764,71

8
Long Term Liabilities and Receivable

Bonds Payable $800.000,00


Common stock warrants $ 23.764,71

Setiap waran diberi nilai $2.971 ($23.764,71 / 8.000). jika 500 waran kemudian
dieksekusi pada $ 25 per harga eksekusi saham, maka Paul mencatat jurnalnya seperti
berikut:

Cash ($25 x 500) $12.500,00


Common stock warrants ($2.971 x 500) $ 1.485,50
Common Stock ($5 x 500) $ 2.500,00
Additional Paid-in capital on Common Stock $11.485,50

Jika sisa waran habis, Paul mencatat jurnal ini:

Common stock warrants ($23.764,71 - $1.485,50) $22.279,21


Additional Paid-in capital from expired warrants $22.279,21

Obligasi diterbitkan dengan konversi

Obligasi konversi adalah obligasi yang dapat dikonversi menjadi saham. Contohnya
adalah surat hutang. Obligasi adalah surat pengakuan hutang. Dengan kata lain obligasi
bisa dikatakan sebagai surat yang berisi kontrak antara pemegang obligasi dan
perusahaan, yang menyatakan bahwa pemegang obligasi telah meminjamkan sejumlah
uang kepada perusahaan. Dan untuk selanjutnya, perusahaan atau pihak yang
menerbitkan obligasi mempunyai kewajiban untuk membayar bunga secara reguler
sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan. Misalnya, setiap obligasi konversi
bisa dikonversi menjadi 5 saham biasa setelah 31 Desember 2007 dengan harga
konversi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Faktor-faktor yang mendorong perusahaan untuk menerbitkan obligasi konversi


daripada saham:

- Menghindari tekanan nilai saham perusahaan dari saham di pasar.


- Menghindari penjualan saham ketika nilai sahamnya di bawah harga pasar.
- menembus pasar modal yang tidak mampu untuk berpartisipasi dalam
penerbitan saham langsung.

9
Long Term Liabilities and Receivable

Ketika perusahaan menerbitkan obligasi konversi, perusahaan harus menentukan nilai


sekuritas dan persentase neraca keuangannya. Dua pendekatan yang digunakan untuk
mencatat penerbitan obligasi konversi yaitu:

- perusahaan dapat menghubungkan bagian dari hasil penjualan sekuritas untuk


hak konversi dan mengalokasikannya untuk tambahan setoran modal sebagai
bagian dari ekuitas.
- memperlakukan penerbitan tersebut semata-mata sebagai utang (GAAP).

Ketika obligasi dikonversi ke saham biasa, perusahaan harus menentukan jumlah yang
dicatat sebagai ekuitas pemegang saham. Dua metode GAAP yang digunakan
perusahaan untuk mencatat konversi.

1. Metode Nilai Buku


Adalah perlakuan perakunan dalam mengonversikan obligasi menjadi saham;
pendebitan nominal obligasi ditambah premiumnya dan pengkreditan nominal
saham biasa ditambah premiumnya; jumlah kredit didasarkan nilai buku dan
obligasi, tidak ada untung atau rugi; dapat juga ditambahkan pembayaran bunga
sebelum konversi obligasi.
2. Metode Nilai Pasar
Adalah harga barang atau surat-surat berharga yang diindikasikan oleh
penawaran pasar, yaitu harga dengan tambahan barang dapat dijual atau dibeli;
pada saat tertentu, nilai pasar dan surat berharga tertentu ditentukan oleh nilai
penjualan terakhir; untuk surat-surat berharga yang tidak aktif, yaitu tidak ada
penawaran saat itu, yang digunakan adalah harga penawaran terakhir. dalam hal
surat berharga tidak terdaftar di bursa saham, nilai pasar ditentukan oleh
penjualan terakhir atau ditentukan oleh lembaga penilai; nilai pasar secara terus
menerus berfluktuasi ketika ada berita-benta hangat dan akan sering berubah
sepanjang hari.

Contoh obligasi konversi:

Metode nilai buku


Bonds Payable $10.000,00
Premium on Bonds Payable $ 500,00

10
Long Term Liabilities and Receivable

Common Stock (40 x 10 x $20) $8.000,00


Additional Paid-in capital from bond conversion
($10.500 - $8.000) $2.500,00

Metode nilai pasar

Bonds Payable $10.000,00


Premium on Bonds Payable $ 500,00
Loss on conversion ($10.600 - $10.500) $ 100,00
Common Stock (40 x 10 x $20) $8.000,00
Additional Paid-in capital from bond conversion
(40 x 10 x $6.50) $2.600,00

Beberapa orang menyukai metode nilai pasar karena mereka dapat memantau konversi.
Beberapa orang lain juga berpendapat bahwa metode nilai buku harus digunakan karena
konversi merupakan kontrak yang berkesinambungan setelah obligasi diterbitkan.

Perusahaan yang menerbitkan obligasi konversi mungkin ingin mendorong pemegang


obligasi untuk mengkonversikan obligasi mereka untuk alasan merendahkan biaya
bunga, meningkatkan rasio hutang, atau alasan lainnya. Sebagai contoh, perusahaan
menerbitkan obligasi konversi dengan harga pari $1,000. Pada waktu penerbitannya,
aturan konversi memperbolehkan setiap $1000 dikonversikan ke 40 saham dari saham
pari biasa. Untuk mendorong konversi, perusahaan melakukan perubahaan aturan
konversi dengan setiap obligasinya dapat dikonversi ke 50 saham dalam kurun waktu 60
hari. <contoh halaman 671-672>

Selain itu, perusahaan juga dapat memperbolehkan obligasi konversi yang dibayar
dengan uang tunai. Hal ini dilakukan karena obligasi tersebut memiliki tingakat bunga
yang rendah dan menarik untuk dikonversi.

Wesel Bayar Jangka Panjang

Wesel bayar jangka panjang menyerupai obligasi debenture karena hutang tersebut
dapat dibayar dalam kurun waktu lebih dari satu tahun. Tentunya juga ada ketentuan
bunga atas hutang tersebut dan biaya bunga tersebut tergantung beberapa faktor. GAAP
tidak menentukan tingkat bunga. pada dasarnya, terlepas dari bagaimana struktur wesel

11
Long Term Liabilities and Receivable

secara hukum, wesel ini dicatat sebesar present value dan metode effective interest
digunakan untuk mencatat bunga.

Dalam situasi lainnya, ketika present value tidak diketahui, peminjam menggunakan
penambahan tingkat bunga untuk menentukan present value dan menerapkan metode
effective interest. Penambahan tingkat bunga adalah tingkat yang peminjam diperlukan
untuk membayar agar mendapatkan pembiayaan serupa di pasar kredit pada saat surat
diterbitkan. Ada tiga kategori yaitu:

a) Ditukarkan dengan uang


Pada tanggal 1 january, perusahaan johnson menerbitkan wesel non bunga dengan
face value $8.000 dan menerima $5.694,24. Maka perusahaan mencatatnya sebagai
berikut:

Cash $5.694,24
Discount on notes Payable $2.305,76
Notes payable $8.000,00

Perusahaan kemudian mencatat $683,31 sebagai biaya bungan yang diperoleh


sebagai berikut:
Present value = future value x factor
$5.694,24 = $8.000 x factor
Factor (n=3; i=?) = $5.694,24 / $8.000
i = 12% (tabel 3 present value)

Interest Expense ($5.694,24 x 0,12) $683,31


Discount on notes Payable $683,31

b) Ditukarkan dengan uang dan hak/wewenang


Contoh ketika perusahaan menandatangani kontrak dengan kustomer dimana
perusahaan meminjam kas dari kustomer. Dalam perjanjian, kustomer memiliki
wewenang untuk membeli produk perusahaan di bawah harga normal selama
periode kontrak berlangsung. Dengan kondisi seperti ini, perusahaan harus
menerbitkan wesel:
 Yang dicatat present value pada saat diterbitkan dengan memotong nilai
maturity menggunakan penambahan tingkat bunga dari peminjam

12
Long Term Liabilities and Receivable

 Biaya bungan dicatat setiap periode kontrak menggunakan metode effective


interest.
 Perbedaan nilai kas dengan present value dicatat sebagai unearned revenue
dan revenue baru dianggap setelah masa kontrak menggunakan kriteria
revenue recognition.

Contoh:
Perusahaan verna meminjam $100.000 dari kustomer dalam masa kontrak 3 tahun.
Perusahaan juga bersedia untuk menurunkan harga selama 5 tahun. Penambahan
bunga pinjaman perusahaan adalah 12% dan di akhir periode 3 tahun, perusahaan
harus membayar $71.178.

Issuing note

Cash $100.000,00
Discount on notes Payable(100.000-71.178) $ 28.822,00
Notes payable $100.000,00
Unearned Revenue $ 28.822,00

End first year

Interest Expense (71.178 x 12%) $8.541,36


Discount on notes Payable $8.541,36
Unearned Revenue $5.764,40
Sales Revenue $ 5.764,40
End Second year

Interest Expense [(71.178 + 8.541,36) x 12%] $9.566,32


Discount on notes Payable $9.566,32
Unearned Revenue $5.764,40
Sales Revenue $5.764,40

c) Ditukarkan dengan properti, barang, atau jasa


Contoh: perusahaan marsden pemembeli perlengkapan dari perusahaan joyce
dengan menerbitkan wesel $10.000 dalam jangka waktu 5 tahun. Marsden
menggunakan penambahan tingkat bungan untuk menghitung present value. Jika
12%, maka di akhir tahun ke lima, present valuenya adalah $5.674.27 (10.000 x
0,567427). Diasumsikan umur asetnya tinggal 10 tahun, maka marsden
mencatatnya sebagai berikut:

13
Long Term Liabilities and Receivable

January 1, 2010

Equipment $5.674,27
Discount on notes Payable(10.000 - 5.674,27) $4.325,73
Notes payable $10.000,00

December 31, 2010

Interest Expense [(10.000 – 4.325,73) x 12%] $680,91


Discount on notes Payable $680,91
Depreciation expense $5.764,40
Accumulated Depreciation (5.674,27 / 10) $5.764,40

December 31, 2011

Interest Expense
{[10.000 - (4.325,73 – 680,91)] x 12%} $762,62
Discount on notes Payable $762,62
Depreciation expense $567,43
Accumulated Depreciation $567,43

Wesel Piutang Jangka Panjang

Metode effective interest digunakan untuk mencatat bunga pendapatan secara periodik.
Mencatat present value dari wesel dan menggunakan hasil dari metode effective interest
untuk menilai aset dan pengakuan pendapatan tepat pada waktunya.

Contoh (dari contoh sebelumnya):

Diasumsikan perusahaan Joyce memiliki biaya perlengkapan $8.000 dan nilai buku
$5.000 sesuai tanggal penjualan. Maka perusahaan joyce memasukan jurnal seperti
berikut:

January 1, 2010

Notes Receivable $10.000,00


Accumulated Depreciation $ 3.000,00
Discount on notes receivable (10.000 – 5674,27) $10.000,00
Equipment $ 8.000,00
Gain on Sale Equipment $ 674,27

December 31, 2010

Discount on notes receivable $680,91


Interest Revenue [(10.000 – 4.325,73) x 12%] $680,91

14
Long Term Liabilities and Receivable

December 31, 2010

Discount on notes receivable $762,62


Interest Revenue
[10.000 - (4.325,73 – 680,91) x 12%]
$762,62

Loan Fees (Biaya Pinjaman)

GAAP membutuhkan penyesuaian yang tepat dari suatu beban terhadap


pendapatan untuk pinjaman dari perusahaan jasa keuangan. Biaya dibebankan kepada
peminjam dan dikembalikan untuk kegiatan ini disebut biaya originasi dan biaya
pinjaman komitmen. umumnya, setiap biaya pinjaman atau biaya orgination komitmen
ditangguhkan dan recoqnized atas pinjaman sebagai peningkatan pendapatan bunga
yang terkait dengan wesel tagih. Tetapi, biaya pinjaman originasi ditangguhkan dan
diakui atas pinjaman sebagai penurunan pendapatan bunga.

Impairement of a Loan (Kerugian pinjaman)

Beban utang yang macet disesuaikan dengan pendapatan pada periode


penjualan, dan piutang akan dilaporkan pada nilai realisasi bersih pada akhir periode.
Dalam periode kemudian, piutang tertentu dihapuskan ketika jumlah tersebut benar
benar yang tidak tertagih. Beberapa perbedaan antara piutang dari lembaga keuangan
dan para pengecer atau produsen, antara lain :

1. Wesel tagih dari pinjaman yang dibuat untuk pelanggan.


2. Pinjaman untuk pelanggan yang lebih heterogen
3. Periode pembayaran untuk pinjaman yang lebih sering
4. Ada piutang yang lebih sedikit karena lebih sedikit pinjaman yang dibuat.
5. Analisis kredit yang lebih menyeluruh yang dibuat sebelum memperluas
pinjaman.

Lembaga keuangan mungkin membuat analisis kredit sebelum memberikan


pinjaman dan untuk menganalisis noncollectibility setiap pinjaman individu. Oleh
karena itu, kemungkinan untuk mengakui utang buruk dalam jangka waktu lebih dari

15
Long Term Liabilities and Receivable

pengecer atau pabrik. Dalam periode setelah itu, lembaga keuangan akan mengenali
beban utang buruk ketika ada bukti bahwa pinjaman mungkin tidak tertagih.

Contoh soal :

Perusahaan memiliki wesel tagih $100,000 dari perusahaan Ullman dengan bunga 8%
yang dibayar setiap 31 desember dan pokok akan dibayarkan pada 31 Desember 2015.
Ullman membayar bunga yang jatuh tempo pada 31 Desember 2010 tetapi informasi
yang diberikan ke Snook adalah Ullman mungkin akan melewatkan tahun berikutnya
dua kali pembayaran bunga karena kesulitan keuangan. Setelah itu, akan melanjutkan
pembayaran bunga sebesar $8000 setiap tahunnya, tetapi untuk pembayaran pokok akan
dilakukan satu tahun terlambat bunga yang dibayar untuk tahun tambahan. Pada 31
Desember 2010 Snook menghitung nilai sekarang dari pinjaman dan diketahui bahwa
diskon enam tahun, periode dari 31 desember 2010 sampai 31 Desember 2016, namun
diskon bunga hanya terbayar empat tahun, Present Present value of principal =
$100.000 x 0,63 = $63.017

Present value of interest = $8.000 x 3,31` x 0,85 = $22.716

Value of the impaired loan = $63.017 + $22.716 = $85.734

Jurnal pada tanggal 31 Desember 2010 ketika Snook mengakui kerugian sebesar
$100.000 - $85.734 = $14.266

Bad debt expense $14.266


Allowance for doubtful noted $14.266

Jurnal pada tanggal 31 Desember 2011 ketika Snook mengakui kerugian atas
pendapatan bunga sebesar 8% x ($100.000 - $14.266) = $6.858

Allowance for doubtful noted $6.858


Interest revenue $6.858

Jaminan

Suatu perusahaan dapat menjaminan utang perusahaan lain, misalkan Probst


menjual produk ke Metcalf sebesar $ 10 juta. Karena Metcalf tidak memiliki kas yang
cukup, ia memutuskan untuk mengambil pinjaman bank untuk membiayai pembelian.
Namun, karena status keuangan sehingga bank tidak memberikan pinjaman tanpa

16
Long Term Liabilities and Receivable

jaminan sedangkan Probst setuju untuk menjamin pinjaman Metcalf dari bank sehingga
dapat melakukan penjualan. Dalam hal ini, GAAP mengharuskan Probst untuk
menentukan nilai wajar dan menjamin sebagai kewajiban.

Pembangunan Masa Depan

Instrumen keuangan memiliki karakteristik dari kewajiban dan ekuitas. Exposure drarf
akan membutuhkan sebuah perusahaan yang menerbitkan instrumen dari beberapa
komponen secara terpisah yang mengklasifikasikan komponen kewajiban dan
komponen ekuitas. Dalam mengukur jumlah untuk mengklasifikasikan sebagai
komponen masing-masing, maka akan ada pengalokasian dana yang diterima untuk
kewajiban dan ekuitas pemegang saham perusahaan yang menggunakan metode nilai
relatif adil. Pemegang obligasi konversi menggunakan hak mereka untuk mengkonversi
obligasi menjadi saham biasa, perusahaan harus menentukan setiap keuntungan atau
kerugian, serta jumlah untuk merekam sebagai ekuitas pemegang saham itu. Untuk
menentukan jumlah tersebut, perusahaan akan menyelesaikan beberapa tahapan, yaitu :

1. menentukan nilai wajar total obligasi konversi pada tanggal konversi.

2. menentukan nilai wajar independen dari komponen kewajiban dan komponen


ekuitas pemegang saham itu.

3. mengalokasikan nilai wajar dari langkah 1 dengan komponen kewajiban dan


komponen ekuitas pemegang saham didasarkan pada nilai wajar relatif
independen dari masing-masing komponen tersebut.

4. kurangi nilai wajar dari komponen obligasi dari nilai buku obligasi untuk
menentukan keuntungan atau kerugian setelah konversi sebelumnya.

5. menetapkan nilai wajar obligasi untuk komponen elemen terpisah dari


komponen ekuitas.

Akuntansi Untuk Utang Yang Bermasalah

Selama periode kondisi ekonomi yang kurang baik, debitor memiliki kesulitan
untuk memenuhi kewajiban keuangannya, contoh adanya kenaikan suku bunga

17
Long Term Liabilities and Receivable

sehingga utang semakin meningkat dan terjadi permalasahan kredit. Masalah utama
dalam akuntansi meliputi penakuan dan pengukurannya yaitu kapan kerugian harus
diakui dan berapa jumlanya. Prinsip utamanya adalah kerugian harus lansungg dicatat
ketika kerugian tersebut terjadi dan untuk menentukan besar jumalh yang divatat,
meliputi :

1. Arus kas agregat

Beberapa akuntan berpendapat bahwa kerugian tidak harus dicatat kecuali arus
kas agregat dari pinjaman lebih kecil darip ada jumlah yang tercata.

2. Nilai sekarang – suku bunga efektif historis

Terdapat dua suku bunga yang biasa digunakan yaitu suku bunga historis dan
suku bunga pasar pada waktu pinjaman. Apabila suku bunga historis yang
digunakan, maka nilai investasi hanya akan berubah jika beberapa arus kas yang
dikontrakkan secrara resmi berkurang. Suku bunga efektif historis
mencerminkan karaketristik resiko pinjaman pada saat diperoleh bukan pada
saat pinjaman tersebut bermaslaah.

3. Nilai sekarang – suku bunga pasar.

Percaya bahwa arus kas masa depan yang diharapkan dari pinjaman bermaslah
harus didiskontokan pada suku bunga pasar yang mencerminkan kejadian serta
kondisi ekonomi saat ini yang sepadan dengan resiko yang terloibat.

Dalam situasi utang bermaslah, basanya kreditur mengakui pertama kali


kerugian atas pengurangan, selanjutnya persyaratan pinjaman dimodifikasi atau
pinjaman diselesiakna menurut persyaratan yang tidak menguntungan bagi kreditur.
Dalam kasus yang tidak biasa, kreditur akan memaks debitur untuk menyatakan pailit
guna menjamin pinjaman yang dapat ditagih. Dua jenis situasi yang dapat
meneyelasikan utang yang bermaslah

1. Pengurangan

Pinjaman dipertimbangkan akan dilakukan pengurangan apabila terdapat


kemungkinan berdasarkan kejadian dan informasi saat ini bahwa kreditur tidak
mampu menagih semua jumlah yang terutang sesuai dengan persyaratan
pinjaman. Jika pinjaman harus dikurangi maka kerugian akibat pengurangan

18
Long Term Liabilities and Receivable

harus diukur sebagai perbedaan antara investasi dalam pinjaman dan arus kas
masa depan yang diharaokan dapat didiskontokan pada suku bunga efektif
historis atas pinjaman tersebut,

2. Restrukturisasi

Hal ini tidak dapat diterapkan pada modifikasi kewajiban utang yang
mencerminkan kondisi ekonomi secara umum yang mengharuskan penurunan
suku bunga. Hal ini juga tidak berlaku untuk pendanaan kembali utang lama
dengan utang baru yang memiliki suku bunga efektif yang diperkirakan sama
dengan utang serupa yang diterbitkan oleh debitor yang tidak bermasalah.

Restrukturisasi utang bermasalah melibatkan dua jenis transaksi dasar, yaitu :

a. Penyelesaian utang pada jumlah yang lebih kecil dari jumlah yang tercatat

Transfer aktiva nonkas atau penerbitan saham debitor dapat digunakan untuk
melunasi kewajiban utang dalam restrukturisasi utang yang bermasalah.
Dalam kasus ini, aktiva nonkas harus diperhitungkan pada nilai pasar.
Debitor dan kreditor harus menentukan kebelibhan atau kekurangan atas
nilai tercatat utang atau piutang nilai wajar aktiva.

b. Kelanjutan utang dengan modifikasi bersyarat

Dalam beberapa kasus, debitor akan menghadapi masalah arus kas jangka
pendek yang menyebabkan mereka meminta satu kombinasi dari modifikasi
sbb :

 Pengurangan suku bunga yang ditetapkan

 Perpanjangan tanggal jatuh tempo dari jumlah nominal utang

 Pengurangan nilai nominal utang

 Pengurangan setiap bunga akrual

19

Anda mungkin juga menyukai