I. Definisi Pendapatan
Menurut PSAK No 23, Pengertian dari pendapatan adalah arus masuk bruto
dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu
periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari kontribusi penanam modal.
Pendapatan secara umum diakui saat:
1. Pendapatan sudah direalisasi atau dapat direalisasikan
2. Pendapatan tersebut telah dihasilkan
Ada 3 tipe transaksi pendapatan, yaitu:
1. Pendapatan dari penjualan barang
Menurut PSAK No 23, pendapatan dari penjualan barang diakui jika seluruh
kondsi berikut ini terpenuhi
a. Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara
signifikan kepada pembeli;
b. Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan
kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas
barang yang dijual;
c. Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal
d. Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi
tersebut akan mengalir ke entitas; dan
e. Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan dengan transaksi
penjualan tersebut dapat diukur secara andal.
2. Pendapatan dari penjualan jasa
Menurut PSAK No 23, jika hasil transaksi yang terkait dengan penjualan jasa
dapat di estimasi secara andal, maka pendapatan sehubungan dengan transaksi
tersebut diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada
akhir periode pelaporan. Hasil transaksi dapat diestimasi secara andal jika
seluruh kondisi berikut ini dipenuhi:
a. Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal;
b. Kemungkinan besar manfaat ekonomis sehubungan dengan transaksi
tersebut akan mengalir ke entitas;
c. Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada akhir periode pelaporan
dapat diukur secara andal;
Financial Accounting 1
“Revenue Recognition”
Financial Accounting 2
“Revenue Recognition”
jasa relatif lama, yaitu lebih dari 1 tahun. Untuk perhitungan kontrak jangka
panjang ada 2 metode yang digunakan, yaitu:
a. Metode Persentase Penyelesaian (The percentage-of-completion method)
Menurut metode ini, pendapatan dan biaya diakui sesuai dengan
kemajuan dalam menyelesaikan kontrak dan tidak menangguhkan
pengakuan unsur-unsur ini sampai kontrak diselesaikan.
Sebagian besar jenis kontrak jangka panjang harus dilaporkan
dengan memakai metode ini. Unsur-unsur yang harus ada jika
menggunakan metode ini, antara lain:
a) Taksiran yang handal dapat dibuat, mengenai sejauh mana kemajuan
(progres) pendapatan kontrak dan biaya kontrak mendekati
penyelesaian.
b) Kontrak itu sendiri harus menetapkan dengan jelas pelaksanaan hak
mengenai barang-barang atau jasa-jasa yang akan disediakan dan
diterima oleh para pihak yang bersangkutan, pertimbangan yang
akan dipertukarkan, dan cara serta syarat-syarat penyelesaian.
c) Pembeli dapat diharapkan untuk memenuhi kewajibannya menurut
kontrak.
d) Kontraktor dapat diharapkan untuk melaksanakan kewajiban sesuai
dengan kontrak.
Ada dua kategori yang digunakan untuk mengukur kemajuan suatu
kontrak, yaitu:
a) Ukuran masukan (input measures)
Dibuat sehubungan dengan upaya atas biaya yang dicurahkan untuk
suatu kontrak. Ukuran ini meliputi:
Metode biaya ke biaya (cost-to-cost method)
Menurut metode ini, tingkat penyelesaian ditentukan dengan
membandingkan biaya yang sudah dikeluarkan dengan taksiran
terbaru mengenai jumlah total biaya yang diharapkan untuk
menyelesaikan proyek. Laba tahun berjalan ditentukan dengan
cara persentase yang dihasilkan dari perbandingan antara biaya
yang sudah dikeluarkan dan jumlah total biaya yang diharapkan
dikalikan dengan laba bersih yang diharapkan dari proyek.
Financial Accounting 3
“Revenue Recognition”
Financial Accounting 4
“Revenue Recognition”
2010
3. To record collections:
Financial Accounting 5
“Revenue Recognition”
2011
3. To record collections:
2012
3. To record collections:
Financial Accounting 6
“Revenue Recognition”
Financial Accounting 7
“Revenue Recognition”
Jika pada tahun 2012, biaya yang diharapkan sebesar $ 364,000, dan
perusahaan Calder mengakui bahwa sisa 56 % dari pendapatan atau $
392,000. Sehingga perusahaan melaporkan bahwa ada gross profit sebesar
$ 28,000 dengan total profit selama 3 tahun adalah 50,000 (40,000-
18,000+28,000).
b. Kerugian atas kontrak yang tidak menguntungkan
Estimasi biaya pada akhir periode berjalan mungkin menunjukkan
bahwa kerugian akan terjadi ketika seluruh kontrak berakhir. Untuk
metode percentage-of-completion, mengakui kerugian saat itu dan
completed contract, langsung mengakui kerugian.
Contoh: Untuk perhitungan dengan metode percentage-of-completion,
asumsikan bahwa pada akhir tahun 2011, perusahaan Calder estimasi
bahwa biaya untuk menyelesaikan sebesar $ 429,000. Kemudian, total
Financial Accounting 8
“Revenue Recognition”
Jenis kontrak lain yang sering kali berlanjut dalam suatu jangka waktu yang
lama adalah kontrak jasa. Kriteria pengakuan pendapatan yang telah didefiniskan
sebelumnya berlaku, yaitu semua biaya-biaya langsung dan biaya tidak langsung
yang berkaitan dengan jasa tersebut dibebankan sebagai biaya dalam periode
dimana pendapatan itu diakui. Akan tetapi jika dilibatkan berbagai kegiatan dalam
Financial Accounting 9
“Revenue Recognition”
suatu jangka waktu, maka timbul masalah dalam pengakuan pendapatan yang
sama seperti untuk kontrak-kontrak pembangunan jangka panjang. Oleh karena
itu, untuk mengakui pendapatan pada perhitungan kontrak jasa jangka panjang
dapat menggunakan metode pelaksanaan proporsional (the proportional method).
a. Metode Pelaksanaan Proporsional (The Proportional Method)
Perusahaan mengakui pendapatan untuk transaksi jasa berdasarkan
pelaksanaan karena pelaksanaan menentukan seberapa luas proses tersebut
selesai. Ketika, kontrak jasa jangka panjang menghendaki jasa dilaksanakan
lebih dari 1 kegiatan, maka pengakuan pendapatan dilakukan dengan metode
pelaksanaan proporsional yakni pengakuan pendapatan didasarkan pada
pelaksanaan tiap kegiatan. Perusahaan mengakui pendapatan tergantung pada
tipe dan jumlah kegiatan jasa, yaitu:
Jumlah khusus untuk kegiatan yang sama: mengakui pendapatan dengan
jumlah sama untuk tiap kegiatan.
Jumlah khusus tetapi kegiatan tidak sama: mengakui pendapatan untuk
tiap kegiatan berdasarkan rasio direct cost yang terjadi untuk
melaksanakan tiap kegiatan tersbut dengan total estimasi direct cost untuk
kontrak jangka panjang.
Jumlahnya tidak khusus untuk kegiatan yang sama: mengakui pendapatan
dengan menggunakan metode straight line.
Kontrak-kontrak jasa melibatkan 3 jenis biayaa yang berbeda, yaitu:
Initial direct cost (biaya langsung awal) yang digunakan untuk
memperoleh dan pelaksanaan awal kontrak jasa seperti, komisi, biaya
layanan hukum.
Direct cost (biaya langsung) yang digunakan untuk melaksanakan berbagai
kegiatan jasa, seperti biaya tenaga kerja.
Indirect cost (biaya tak langsung) merupakan biaya selain initial cost dan
direct cost, seperti biaya depresiasi.
Dengan menggunakan metode pelaksanaan proporsional, perusahaan
mengakui biaya-biaya berikut ini sebagai pengeluaran, antara lain:
Initial direct cost (biaya langsung awal): ditangguhkan dan dialokasikan
pada periode yang melakukan pelaksanaan proporsional untuk mengakui
Financial Accounting 10
“Revenue Recognition”
Jika dibuat income statement dari perusahaan Health Spa untuk tahun 2010
dan 2011 adalah sebagai berikut.
Financial Accounting 11
“Revenue Recognition”
Financial Accounting 12
“Revenue Recognition”
PT ABC menjual tanah dan bangunan pada tanggal 1 januari 1997 dengan harga
Rp 4.000.000. PT ABC menerima uang muka sebesar Rp 300.000 dan sebuah
promes untuk sisanya Rp 3.700.000 ditambah bunga 12% yang akan dibayar
dengan cicilan yang sama sebesar Rp 471.752 pada akhir tiap tahun selama 25
tahun berikutnya.
Pada waktu penjualan dalam pembukuan PT ABC nilai kandungan untuk:
Tanah Rp 200.000
Bangunan Rp 2.000.000
Persentase laba kotor untuk penjualan ini adalah 45% (1.800.000 : 4.000.000).
Persentase ini diterapkan pada tiap penerimaan kas yang dikurangi dengan jumlah
bunga yang termasuk dalam penerimaan kas.
Financial Accounting 13
“Revenue Recognition”
1. Tidak ada laba yang diakui untuk suatu penjualan sampai harga pokok
barang yang dijual diperoleh kembali melalui penerimaan kas
2. Semua penerimaan berikutnya dilaporkan sebagai pendapatan
3. Pendapatan yang diakui setelah harga pokok diperoleh kembali,
menunjukkan laba
Metode ini hanya dipakai jika keadaan yang melingkungi suatu penjualan
sangat tidak pasti sehingga pengakuan yang lebih awal tidak mungkin dilakukan.
Contoh:
Penerimaan dari kontrak penjualan real estate untuk PT ABC dirasakan sangat
tidak pasti sehingga metode perolehan kembali harga pokok harus digunakan.
Menurut metode ini, nilai kandungan real estate sebesar Rp 2.200.000 harus
diperoleh kembali sebelum pendapatan atau laba diakui, termasuk pengakuan
pendapatan bunga atas kontrak.
Ayat-ayat pembukuan yang sama akan dibuat untuk mencatat penjualan, harga
pokok penjualan dan laba kotor yang ditangguhkan sepertiyang dilakukan
menurut metode penjualan cicilan. Selisih antara nilai buku harta dan uang muka
yang diterima harga pokok yang belum diperoleh kembali yaitu sebesar Rp
1.900.000 (2.200.000 – 300.000). Harga pokok yang belum diperoleh kembali
dapat juga dihitung sebagai berikut:
Financial Accounting 14
“Revenue Recognition”
Financial Accounting 15