Anda di halaman 1dari 16

MATERI

AKUNTANSI KEUANGAN
UTANG JANGKA PANJANG - OBLIGASI
Disusun untuk memenuhi tugas dari salah satu mata pelajaran
Akuntansi Keuangan

Guru pembimbing : Dra. Hj. Syifa

Disusun oleh :
KELOMPOK 1
ADILLAH MAHARANI (02)
ALIYYAH RAHMAWATI (04)
DITTA DELFIANA PUTRI (10)
FARHAN KHAIRULLAH (13)
RENDRAGRAHA DWIPUTRA (29)
VIONA AL SANNYA (35)

XII - AKL 2
SMK NEGERI 10 JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2019 /2020
PENGERTIAN UTANG OBLIGASI

PENGERTIAN SECARA UMUM


Obligasi merupakan suatu surat pengakuan atau pernyataan utang yang diterbitkan oleh
sebuah perusahaan atau juga pemerintah sebagai pihak yang berutang, yang kemudian
diserahkan kepada pemegang obligasi serta juga diikuti dengan adanya janji untuk membayar
pokok utang beserta kupon bunganya pada tanggal jatuh tempo pembayaran.

PENGERTIAN MENURUT PARA AHLI


Supaya dapat lebih memahami apa arti obligasi (bond), maka kita dapat merujuk pada
pendapat para ahli diantaranya sebagai berikut :

1. Menurut Jonathan B. Berk (2007:212)


Pengertian obligasi merupakan sebuah surat berharga yang diterbitkan (dijual) oleh
perusahaan atau juga pemerintah untuk dapat memperoleh dana dari investor dengan
pemberian kompensasi berupa bunga yang dibayarkan dengan berdasarkan perjanjian awal.

2. Menurut Eduardus Tandelilin (2010:40)


Pengertian obligasi ini merupakan suatu sekuritas yang berisi janji untuk dapat memberi
pembayaran tetap itu sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

3. Menurut Frank J. Fabozzi


Pengertian obligasi ini merupakan jenis hutang atau surat pengakuan utang sebuah
perusahaan atau juga pemerintah yang akan dibayar lunas pada saat waktu jatuh tempo
sebesar jumlah nominalnya tersebut. Penghasilan yang dapat diperoleh dari sebuah obligasi
ini ialah tingkat bunga yang dibayarkan oleh penerbit obligasi.

4. Menurut Yuliana dkk (2011)


Pengertian obligasi merupakan sebuah surat pengakuan utang yang diterbitkan perusahaan
atau juga pemerintah atau juga lembaga yang lain sebagai pihak yang berutang, yang
mempunyai nilai nominal tertentu serta kesanggupan untuk dapat membayar bunga secara
berkala atas dasar persentase tertentu yang tetap.

5. Menurut Keppres RI No. 775/KMK/001/1982


Pengertian obligasi ini merupakan jenis efek berupa surat pengakuan utang atas pinjaman
uang dari masyarakat didalam bentuk tertentu, untuk jangka waktu sekurang-kurangnya itu
ialah 3 tahun dengan menjanjikan imbalan bunga yang jumlah dan juga saat pembayarannya
sudah ditentukan terlebih dahulu oleh emiten.

6. Menurut Wikipedia
pengertian Obligasi adalah suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang
obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak
pada saat jatuh tempo pembayaran.

7. Menurut Drs. Bambang Riyanto ( 1977 ; hal 128 )


pengertian Obligasi adalah pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh suatu pemerintah atau
perusahaan atau lembaga-lembaga lain sebagai pihak yang berhutang yang memiliki nilai
nominal tertentu dan kesanggupan untuk membayar bunga serta periodik atas suatu dasar
presentase tertentu yang tetap.
8. Menurut Fakhrudin & Hardianto ( 2001 ; hal 15 )
pengertian Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara si
pemberi pinjaman ( investor ) dengan yang diberi pinjaman (issuer).

9. Menurut Rahardjo ( 2003 : 8 )


Obligasi adalah suatu produk pengembangan dari surat utang jangka panjang.

Obligasi secara ringkasnya adalah utang tetapi dalam bentuk sekuriti. "Penerbit"


obligasi adalah si peminjam atau debitur, sedangkan "pemegang" obligasi adalah
pemberi pinjaman atau kreditur dan "kupon" obligasi adalah bunga pinjaman yang
harus dibayar oleh debitur kepada kreditur. Dengan penerbitan obligasi ini maka
dimungkinkan bagi penerbit obligasi guna memperoleh pembiayaan investasi jangka
panjangnya dengan sumber dana dari luar perusahaan.

Kupon (obligasi)
Istilah kupon dalam dunia keuangan, adalah terkait dengan obligasi baik secara fisik ( seperti
dalam obligasi zaman dahulu di mana kupon tersebut dilekatkan pada obligasi) ataupun
secara sistem elektronik . Setiap kupon mewakili suatu nilai yang disepakati untuk
dibayarkan oleh penerbit obligasi kepada pemegang obligasi guna pengembalian pinjaman
penerbit obligasi kepada pemegang obligasi. Nilai tukar kupon adalah tingkat suku bunga
atau imbal hasil dari obligasi tersebut.
Obligasi tanpa bunga adalah suatu obligasi yang tidak disertai kupon di mana obligasi ini
diperdagangkan pada suatu nilai di bawah nilai pari obligasi yang dibayarkan oleh penerbit
obligasi pada saat jatuh tempo. Obligasi jenis ini kadang juga disebut obligasi diskonto.

Terdapat 40 kupon dalam selembar besar kertas tebal yang disebut obligasi Mecca Temple
5%s tahun 1944. Ini adalah kupon dari obligasi yang bernilai 100 USD dengan tingkat suku
bunga sebesar 5% yang dibayarkan setiap paruh tahunan maka setiap kuponnya bernilai
2.50 dollar yang dapat diuangkan pada saat tanggal jatuh tempo sebagaimana yang tertera
pada kupon tersebut. Kupon ini tidak pernah digunakan sebagai pembayaran sebab
perusahaan penerbit obligasi mengalami kebangkrutan sewaktu era Great Depression.
Bangunan yang dibangunnya disita oleh pemerintah kota New York sebagai akibat
utang pajak dan diganti namanya menjadi New York City Center. Pada saat ini kupon
tersebut tidak lagi memiliki nilai ekonomis, kecuali sebagai koleksi atau dijual kepada
pedagang skripofili [1].
Ketentuan lain dapat juga dicantumkan dalam obligasi tersebut seperti misalnya
identitas pemegang obligasi, pembatasan-pembatasan atas tindakan hukum yang dilakukan
oleh penerbit. Obligasi pada umumnya diterbitkan untuk suatu jangka waktu tetap di atas 10
tahun. Di Indonesia, Surat utang berjangka waktu 1 hingga 10 tahun yang diterbitkan oleh
pemerintah disebut Surat Utang Negara (SUN) dan utang di bawah 1 tahun yang diterbitkan
pemerintah disebut Surat Perbendaharan Negara (SPN).
Pada beberapa negara, istilah "obligasi" dan "surat utang" dipergunakan tergantung
pada jangka waktu jatuh temponya. Pelaku pasar biasanya menggunakan istilah obligasi
untuk penerbitan surat utang dalam jumlah besar yang ditawarkan secara luas kepada publik
dan istilah "surat utang" digunakan bagi penerbitan surat utang dalam skala kecil yang
biasanya ditawarkan kepada sejmlah kecil investor. Tidak ada pembatasan yang jelas atas
penggunaan istilah ini. Ada juga dikenal istilah "surat perbendaharaan" yang digunakan bagi
sekuriti berpenghasilan tetap dengan masa jatuh tempo 3 tahun atau kurang . Obligasi
memiliki risiko yang tertinggi dibandingkan dengan "surat utang" yang memiliki risiko
menengah dan "surat perbendaharaan" yang memiliko risiko terendah yang mana dilihat dari
sisi "durasi" surat utang di mana makin pendek durasinya memiliki risiko makin rendah.
Obligasi dan saham keduanya adalah instrumen keuangan yang
disebut sekuriti namun bedanya adalah bahwa pemilik saham adalah bagian dari pemilik
perusahan penerbit saham, sedangkan pemegang obligasi adalah semata merupakan pemberi
pinjaman atau kreditur kepada penerbit obligasi. Obligasi juga biasanya memiliki suatu jangja
waktu yang ditetapkan di mana setelah jangka waktu tersebut tiba maka obligasi dapat
diuangkan sedangkan saham dapat dimiliki selamanya ( terkecuali pada obligasi yang
diterbitkan oleh pemerintah Inggris yang disebut gilts yang tidak memiliki jangka waktu jatuh
tempo.
KARAKTERISTIK OBLIGASI

Obligasi ini mempunyai karakteristik yang berbeda dengan jenis surat berharga lainnya.
Dibawah ini merupakan karakteristik obligasi diantaranya sebagai berikut:

1. Nilai Obligasi
Pihak yang menerbitkan obligasi itu harus menjelaskan besar dana yang dibutuhkan, hal itu
dikenal dengan istilah “jumlah emisi obligasi”. Adapun penentuan besar jumlah obligasi yang
diterbitkan tersebut ditentukan oleh aliran arus kas, besar kebutuhan, serta juga kinerja bisnis.

2. Jangka Waktu Obligasi


Jatuh tempo (maturity) obligasi itu mulai dari 1 tahun sampai pada 10 tahun. Namun biasanya
masa jatuh tempo obligasi tersebut adalah 5 tahun. Pada umumnya investor lebih menyukai
obligasi jangka pendek sebab hal tersebut dianggap memiliki resiko kecil.

3. Principal dan Coupon Rate


Principal rate merupakan suatu besaran uang yang harus dibayarkan oleh penerbit obligasi
kepada pemegang obligasi dimasa jatuh tempo. Nilai principal rate tersebut berhubungan
dengan redemption value, maturity value, par value or face value.

Sedangkan coupon rate itu ialah tingkat bunga yang harus dibayarkan oleh penerbit obligasi
kepada pemegang obligasi itu tiap tahunnya.

4. Jadwal Pembayaran
Kewajiban pembayaran coupon tersebut dilakukan oleh penerbit obligasi dengan secara
berkala sesuai kesepakatan. Contohnya triwulan, per semester, atau juga per tahun.

PENERBITAN OBLIGASI

Proses penerbitan obligasi


Proses yang umum dikenal dalam penerbitan suatu obligasi adalah melalui penjamin
emisi atau juga dikenal dengan istilah "underwriting". Dalam penjaminan emisi, satu atau
lebih perusahaan sekuritas akan membentuk suatu sindikasi guna membeli seluruh obligasi
yang diterbitkan oleh penerbit dan menjualnya kembali kepada para investor. Pada
penjualan obligasi pemerintah biasanya melalui proses lelang.

Penerbit obligasi
Penerbit obligasi ini sangat luas sekali, hampir setiap badan hukum dapat menerbitkan
obligasi. Namun peraturan yang mengatur mengenai tata cara penerbitan obligasi ini sangat
ketat sekali. Penggolongan penerbit obligasi biasanya terdiri atas:
 Lembaga supranasional, seperti misalnya Bank Investasi Eropa (European
Investment Bank) atau Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank).
 Pemerintah suatu negara menerbitkan obligasi pemerintah dalam mata uang
negaranya maupun Obligasi pemerintah dalam denominasi valuta asing yang biasa
disebut dengan obligasi internasional (sovereign bond).
 Bagian negara berdaulat, provinsi, negara atau otoritas daerah. Di Amerika dikenal
sebagai Obligasi daerah (municipal bond). Di Indonesia dikenal sebagai Surat Utang
Negara(SUN).[1]
 Lembaga pemerintah. Obligasi ini biasa juga disebut agency bonds, atau agencies.
 Perusahaan yang menerbitkan obligasi swasta.
 Special purpose vehicles adalah perusahaan yang didirikan dengan suatu tujuan
khusus guna menguasai aset tertentu yang ditujukan guna penerbitan suatu obligasi yang
biasa disebut Efek Beragun Aset.

FITUR OBLIGASI

Fitur yang terpenting dalam suatu obligasi adalah:

 Nilai nominal atau nilai utang pokok, yaitu nilai yang harus dibayar bunganya oleh
penerbit dan harus dilunasi pada saat akhir masa jatuh tempo.
 Harga penerbitan, yaitu suatu harga yang ditawarkan kepada investor pada saat
penjualan perdana obligasi. Nilai bersih yang diterima oleh penerbit adalah setelah
dikurangi dengan biaya-biaya penerbitan.
 Tanggal jatuh tempo, yaitu suatu tanggal yang ditetapkan di mana pada saat tersebut
penerbit wajib untuk melunasi nilai nominal obligasi. Sepanjang pembayaran kembali /
pelunasan tersebut telah dilakukan maka penerbit tidak lagi memiliki kewajiban kepada
pemegang obligasi setelah lewat tanggal jatuh tempo obligasi tersebut. Beberapa obligasi
diterbitkan dengan masa jatuh tempo hinga lebih dari seratus tahun. Pada awal tahun
2005, pasar atas obligasi euro dengan masa jatuh tempo selama 50 tahun mulai
berkembang. Pada pasaran Amerika dikenal 3 kelompok masa jatuh tempo obligasi yaitu:
o Jangka pendek (surat utang atau bill): yang masa jatuh temponya hingga 1
tahun;
o Medium Term Note: masa jatuh temponya antara 1 hingga 10 tahun;
o Jangka panjang (obligasi atau bond): jatuh temponya di atas 10 tahun.
 Kupon, suku bunga yang dibayarkan oleh penerbit kepada pemegang obligasi.
Biasanya suku bunga ini memeiliki besaran yang tetap sepanjang masa berlakunya
obligasi, tetapi juga bisa mengacu kepada suatu indeks pasar uang seperti LIBOR, dan
lain-lain. Istilah "kupon" ini asal mulanya digunakan karena dimasa lalu secara fisik
obligasi diterbitkan bersama dengan kupon bunga yang melekat pada obligasi tersebut.
Pada tanggal pembayaran kupon, pemegang obligasi akan menyerahkan kupon tersebut
ke bankguna ditukarkan dengan pembayaran bunga bank pemabagian hasil terhadap bank
atas 20% pajk utang
 Tanggal kupon, tanggal pembayaran bunga dari penerbit kepada pemegang obligasi.
Di Amerika, kebanyakan pembayaran kupon obligasi dilakukan secara "tengah tahunan",
yang artinya pembayaran kupon dilakukan setiap 6 bulan sekali. Di Eropa, kebanyakan
obligasi adalah secara "tahunan" atau 1 kupon pertahun.
 Dokumen resmi, suatu dokumen yang menjelaskan secara terinci hak-hak dari
pemegang saham. Di Amerika, ketentuan ini diatur oleh departemen keuangan
pemerintah dan undang-undang komersial di mana dokumen ini di hadapan pengadilan
diperlakukan sebagai suatu kontrak. Ketentuan dalam dokumen resmi tersebut sulit sekali
diubah di mana perubahan hanya dapat dilakukan atas persetujuan mayoritas pemegang
obligasi.
 Hak opsi: suatu obligasi dapat memuat ketentuan mengenai hak opsi kepada pembeli
obligasi ataupun penerbit obligasi.
 Hak pelunasan, beberapa obligasi memberikan hak kepada penerbit untuk melunasi
obligasi tersebut sebelum masa jatuh tempo obligasi. Obligasi jenis ini dikenal
sebagai obligasi opsi beli. Kebanyakan obligasi jenis ini memberikan hak kepada penerbit
untuk melakukan pelunasan obligasi pada nilai pari. Pada beberapa obligasi
mengharuskan penerbit untuk membayar premi yang disebut premi opsi. Ini utamanya
digunakan bagi obligasi berbunga tinggi. Pada obligasi jenis ini terdapat banyak sekali
persyaratan yang ketat yang membatasi kegiatan operasional penerbit, maka guna
membebaskan penerbit dari pembatasan-pembatasan dilakukanlah pelunasan dini atas
obligasi tersebut. namun dengan biaya yang lebih tinggi.
 Hak jual, beberapa obligasi memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk
memaksa penerbit melakukan pelunasan awal atas obligasinya sebelum masa jatuh
tempo; lihat opsi jual.
 Tanggal pelaksanaan opsi adalah tanggal dimaka opsi beli atau opsi jual dapat
dilaksanakan sebelum masa jatuh tempo obligasi, di mana pada umumnya terdapat 4 cara
pelaksanaan opsi yang demikian ini yaitu:
 Gaya Bermuda memiliki beberapa tanggal pelaksanaan yang biasanya disesuaiakan
dengan tanggal kupon.
 Gaya Eropa hanya memiliki satu tanggal pelaksanaan, ini merupakan kasus khusus
gaya Bermuda.
 Gaya Amerika opsi dapat dilaksanakan setiap saat hingga masa jatuh tempo.
 Penjualan karena kematian adalah opsi yang diberikan kepada ahli waris pemegang
opsi untuk menjual kembali obligasinya kepada penerbit dalam hal terjadinya kematian
pada pemegang obligasi atau menderita cacat tetap.
 Dana jaminan atau yang juga dikenal dengan istilah sinking fund adalah suatu syarat
dalam "dokumen resmi" yang mensyaratkan adanya suatu porsi tertentu dari obligasi
yang dapat dicairkan berkala. Penerbit juga dapat membayar kepada wali amanat yaitu
dengan cara melakukan pembelian secara acak atas obligasi yang diterbitkannya atau
pilihan lainnya dengan membeli obligasi di pasaran lalu menyerahkannya kepada wali
amanat.
 Obligasi konversi adalah obligasi yang mengizinkan pemegang obligasi untuk
menukarkan obligasi yang dipegangnya dengan sejumlah saham perusahaan penerbit.
 Obligasi tukar atau dikenal juga dengan nama Exchangeable bond ("XB") yang
memperkenankan pemegang obligasi untuk menukarkan obligasi yang dipegangnya
dengan saham perusahaan selain daripada saham perusahaan penerbit, biasanya dengan
saham anak perusahaan penerbit.
JENIS-JENIS OBLIGASI

Terdapat banyak sekali macam jenis obligasi yang dikelompokkan ke dalam beberapa
kategori, yakni dengan berdasarkan penerbitnya, dengan berdasarkan sistem pembayaran
bunga, serta dengan berdasarkan jenis dan karakteristiknya. penjelasannya sebagai berikut

Berdasarkan Penerbitnya
1. Government Bond atau Treasury Bond, merupakan suatu obligasi yang diterbitkan
oleh pemerintah. Contohnya seperti, Bank sentral atau Departemen Keuangan.
2. Corporate Bond, Merupakan suatu obligasi yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan.
3. Municipal Bond, Merupakan suatu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah
untuk dapat membiayai proyek tertentu pada suatu daerah.

Berdasarkan Sistem Pembayaran Bunga


1. Zero Coupon Bonds, merupakan suatu obligasi yang pembayaran bunganya itu
dilakukan sekaligus pada saat jatuh tempo.
2. Coupon Bonds, merupakan suatu obligasi yang pembayaran kuponnya itu dilakukan
dengan secara periodik sesuai dengan ketentuan dari penerbit obligasi.
3. Fixed Coupon Bonds, merupakan suatu obligasi yang tingkat kupon bunga nya itu
sudah ditetapkan sebelum masa penawaran pada pasar perdana, serta pembayarannya
itu dilakukan secara periodik.
4. Floating Coupon Bonds, merupakan suatu obligasi yang tingkat kupon bunga nya itu
ditentukan sebelum jangka waktu tertentu, atau juga mengacu pada suatu ketentuan.
Misalnya seperti Average Time Deposit (ATD).

Berdasarkan Jenis dan Karakteristiknya


1. Callable Bond, merupakan suatu obligasi yang hanya bisa atau dapat ditarik pada saat
jatuh tempo.
2. Convertible Bond, merupakan suatu obligasi yang dapat diubah menjadi saham oleh si
pemegang obligasi.
3. Non-Convertible Bond, merupakan suatu obligasi yang tidak dapat diubah menjadi
saham.
4. Euro Bond, merupakan suatu obligasi yang diterbitkan di luar negeri dalam mata uang
asing.
5. Yankee Bond, merupakan suatu obligasi yang diterbitkan iyu dalam mata uang lokal
yang mana obligasi itu ditawarkan.
6. Zero Coupon Bond, merupakan suatu obligasi yang tidak membayar bunga serta juga
dijual dengan diskon.
7. Floating Rate Bond, merupakan obligasi yang menawarkan coupon rate berubah-
ubah.
PASAR OBLIGASI
Sebagai suatu efek, obligasi bersifat dapat diperdagangkan.
Ada dua jenis pasar obligasi yaitu:
1. Pasar Primer Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi saat mulai diterbitkan.
Salah satu persyaratan ketentuan Pasar Modal, obligasi harus dicatatkan di bursa efek untuk
dapat ditawarkan kepada masyarakat, dalam hal ini lazimnya adalah di Bursa Efek
Surabaya (BES) sekarang Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Pasar Sekunder Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi setelah diterbitkan dan
tercarat di BES, perdagangan obligasi akan dilakukan di Pasar Sekunder. Pada saat ini,
perdagangan akan dilakukan secara Over the Counter (OTC). Artinya, tidak ada tempat
perdagangan secara fisik. Pemegang obligasi serta pihak yang ingin membelinya akan
berinteraksi dengan bantuan perangkat elektronik seperti email, online trading, atau telepon.

Kelebihan dan Kekurangan Obligasi


Sama seperti halnya surat berharga lainnya, obligasi tersebut mempunyai  kelebihan serta
juga kekurangan tersendiri. Dibawah ini merupakan penjelasannya:

Kelebihan Obligasi
 Pemegang obligasi itu mendapatkan bunga (kupon obligasi) yang umumnya
mempunyai bunga lebih tinggi dari bunga deposito Bank. Jenis kupon itu ialah kupon
tetap (fixed coupon) serta juga kupon mengambang (floating coupon).
 Surat berharga berbentuk obligasi itu mudah untuk diperdagangkan di pasar sekunder,
sesuai dengan mekanisme Bursa Efek Indonesia (BEI) ataupun juga di luar BEI.
 Pemegang obligasi itu juga mendapatkan keuntungan dari Capital Gain, yakni selisih
harga obligasi pada saat obligasi tersebut di perdagangkan.
 Obligasi inidapat dijadikan agunan kredit di Bank atau juga untuk membeli instrumen
aktiva lain.
 Investasi obligasi ini merupakan investasi yang aman disebabkan karena pembayaran
pokok utang serta juga kupon itu dijamin oleh peraturan perundang-undangan.

Kekurangan Obligasi
 Pada obligasi tertentu, terdapat suatu risiko gagal bayar dari penerbit obligasi
sehingga hal itu membuta investor tidak mendapatkan untung atau juga bahkan dapat
kehilangan investasinya. Risiko tersebut tidak terdapat pada obligasi negara yang
terlindungi undang-undang.
 Obligasi ini mudah terpengaruh terhadap perubahan ekonomi, suku bunga, serta juga
situasi politik yang tidak menentu.
 Pihak investor juga akan mengalami kerugian pada saat menjual obligasi di pasar
sekunder sebelum jatuh tempo sebab harga jualnya itu lebih rendah dari pada harga
beli.

Resiko IInvestasi Pada Obligasi


Gagal Bayar
Gagal bayar menjadi resiko yang harus anda tanggung ketika emiten gagal untuk melakukan
pembayaran tepat waktu atau tidak menepati kontrak yang sudah ditetapkan.

Capitas Loss
Capital Loss dapat terjadi apabila anda menjual Obligasi sebelum jatuh tempo dengan harga yang
lebih rendah daripada harga belinya.

Callability
Sebelum jatuh tempo emiten memiliki hak untuk membeli kembali obligasi yang telah
diterbitkan. Obligasi ini biasanya akan ditarik kembali apabila suku bunga sedang menurun.

Harga Obligasi
Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga obligasi
dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal.
Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu:
1. Par (nilai Pari): Harga Obligasi sama dengan nilai nominal Misal: Obligasi dengan
nilai nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100%, maka nilai obligasi tersebut adalah
100% x Rp 50 juta = Rp 50 juta.
2. at premium (dengan Premi): Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal Misal:
Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual dengan harga 102%, maka nilai obligasi
adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51 juta.
3. at discount (dengan Diskonto): Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal Misal:
Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual dengan harga 98%, maka nilai dari
obligasi adalah 98% x Rp 50 juta = Rp 49 juta.
STUDI KASUS

CONTOH 1
Pak Alfred membeli obligasi PT Hebat Prima pada tanggal 1 Mei 2015 dengan nilai
nominal Rp. 1.000.000,- bunga 12% dengan harga beli sebesar Rp. 1.000.000,-. Biaya
pembelian, yaitu komisi dan materei sebesar Rp. 25.000,-. Bunga obligasi dibayarkan
setiap 01 Maret dan 01 September.

Harga perolehan obligasi dan bunga berjalan dihitung sebagai berikut :

Jurnal yang dibuat oleh Pak Alfred untuk mencatat pembelian obligasi di atas adalah
sebagai berikut :

Dalam jurnal di atas, rekening pendapatan bunga obligasi di-debit dengan jumlah Rp
20.000 yaitu bunga berjalan yang dibayarkan kepada penjual obligasi.

Sehingga pada tanggal 01 September 2015 yaitu tanggal pembayaran bunga akan
dibuat jurnal sebagai berikut :

Perhitungan bunga : 6/12 X 12% X Rp. 1.000.000 = Rp. 60.000.

Bila bunga berjalan yang dibayarkan kepada penjual obligasi di-debitkan ke rekening
piutang bunga obligasi.

Maka pada tanggal 1 September 2015 penerimaan bunga obligasi dicatat dengan
jurnal sebagai berikut :
CONTOH 2 : OBLIGASI YANG DITERBITKAN
Pada tanggal 10 Januari 2015 PT Seentosa menerbitkan 3.000 lembar obligasi dengan
nominal Rp. 100.000,00 per lembar.
Peyelesaian jurnal
 Cara pertama, transaksi penerbitan obligasi. Jurnalnya:
Obligasi belum beredar                     Rp.  300.000.000,00
            Otoritas utang obligasi                                      Rp. 300.000.000,00
Jurnal penjualan obligasi
Kas                                                      Rp. 300.000.000,00
            Obligasi belum beredar                                                Rp. 300.000.000,00
 Cara kedua, jurnal penjualan obligasi
Kas                                                      Rp. 300.000.000,00
            Utang Obligasi                                                             Rp. 300.000.000,00

PENCATATAN PENJUALAN OBLIGASI


Apabila hasil penjualan obligasi lebih besar daripada jumlah nominalnya, maka
selisih yang timbul adalah akun Agio Obligasi dan dicatat di kredit. Sebaliknya, jika hasil
penjualan lebih rendah daripada harda nominal maka selisih yang timbul adalah akun
DisagioObligasi dan di catat di debit.
Jika obligasi dijual diatas nilai nominalnya maka akan terdapat selisih lebih antara
harga jual dengan harga nominalnya dicatat sebagai akun Agio Obligasi. Dan jika obligasi
dijual di bawah nilai nominalnya maka akan ada selisih kurang antara harga jual dengan
harga nominalnya dicatat sebagai akun Disagio Obligasi.

CONTOH 3 : PENJUALAN OBLIGASI DIATAS PARI


PT Jaya pada tanggal 1 Maret 2014 menjual 3000 lembar obligasi dengan nominal @Rp.
100.000,00. harga jual tiap lembar Rp. 105.000,00. maka hasil penjualan tersebut adalah?
Penyelesaian:
Hasil penjualan obligasi 3000 x Rp 105.000,00                      = Rp. 315.000.000
Hasil nominal obligasi yang dijual 3000 x Rp 100.000,00       = Rp. 300.000.000
Agio obligasi (Rp 315.000.000 – Rp 300.000.000)                 = Rp    15.000.000

Jurnal transaksi penjualannya adalah: 


   Kas                                                   Rp. 315.000.000,00
            Utang Obligasi                                      Rp. 300.000.000,00
            Agio Obligasi                                        Rp.   15.000.000,00

CONTOH 3 : PENJUALAN OBLIGASI DIBAWAH PARI


PT Arimbi berhasil menjual 1000 lembar obligasi dengan harga tiap lebar Rp. 98.000 ,dengan
nominal Rp. 100.000 per lembar. Bagaimana perhitungan hasil penjualan tersebut.
Penyelesaian:
Harga nominal obligasi 1000 x Rp 100.000,00                        =Rp 100.000.000,00
Harga penjualan obligasi 1000 x Rp 98.000,00                       =Rp   98.000.000,00
Disagio Obligasi (Rp 100.000.000 – Rp 98.000.000)   =Rp     2.000.000,00
Maka, jurnal transaksi penjualannya:
   Kas                                                               Rp 98.000.000,00
   Disagio Obligasi                                          Rp   2.000.000,00
            Utang Obligasi                                                  Rp 100.000.000,00

CONTOH 4 : PENJUALAN OBLIGASI TIDAK TEPAT TANGGAL PEMBAYARAN BUNGA


Ada kalanya penjualan obligasi tidak bertepatan dengan tanggal pembayaran bunga.
Dalam hal demikian, bunga obligasi yang sudah berjalan harus diberlakukan sebagai
penambahan harga jual. Contohnya:
PT Citra menerbitkan obligasi 12% tertanggal 1 Maret 2013, harga nominal Rp
100.000 per lembar. Bunga dibayarkan setia tanggal 1 Maret  dan 1 Oktober. Pada tanggal 1
Januari 2014 , PT Citra berhasil menjual 2000 lembar dengan harga Rp 103.000 per lembar.
Hasil penjualan obligasi dihitung sebagai berikut:
Harga penjualan 2000 x Rp 103.000    = Rp 206.000.000,00
Bunga yang sudah berjalan 3 bulan (1/10-2013 sampai 1/1—2014)
Rp 200.000.000 x 3/12 x 12%             = Rp 6.000.000,00
Jumlah yang diterima PT Citra (Rp 206.000.000 + Rp 6.000.000) = Rp 212.000.000
Terdapat pula agio obligasi yaitu
Rp 206.000.000 – Rp 200.000.000 =  Rp 6.000.000
Jurnal untuk mencatat transaksi penjualan obligasi
  Kas                                                    Rp 212.000.000
            Utang obligasi                                                              Rp 200.000.000
            Agio obligasi                                                                Rp     6.000.000
            Beban bunga obligasi                                                   Rp     6.000.000
CONTOH 5 : PENJUALAN OBLIGASI MELALUI PESANAN
Obligasi biasanya dijual berdasassrkan pesanan dari investor, degan pembayaran
pertama yang ditentukan. Obligasi yang di pesan oleh calon investor, baru dikeluarkan
setelah pembeli melunasi seluruh harga pembeliannya. Jumalh nominal obligasi yang
dipesan, untuk sementara dicatat di kredit pada akun utang obligasi dipesan. Setelah peesan
membayar lunas, dari akun obligasi yang di pesan dippindahkan ke aku utang obligasi.

Contoh soal: PT Aloha menerbitkan Rp 500.000.000(nilai nominal)obligasi 5%tertanggal 1


April 2014 dan jatuh tempo tanggal 1 April 2019.  pembayaran bunga tiap tanggal 1 April
dan 1 Oktober. Pada tanggal 1 maret 2014, obligasi tersebut sebesar nominal Rp 200.000.000
dipesan dengan kurs 105. pembayaran pertama diterima sebesar 60%, sisanya akan dilunasi
pada tanggal 1 april 2014.
perhitungannya adalah :
Harga obligasi yang dipesan tanggal 1 maret 2014
Harga nominal obligasi                                                                           Rp 200.000.000
Agio obligasi 5% x Rp 200.000.000                                                    = Rp   10.000.000
Harga kurs 105 x 200.000.000                                                            = Rp 210.000.000
Pembayaran pertama 60% x Rp 210.000.000                                      = Rp 126.000.000
Piutang pada pesanan                                                                  Rp     84.000.000
Maka, jurnal transaksi penerimaan pesanan obligasi adalah:
   Kas                                                   Rp 126.000.000
   Piutang pesanan obligasi                   Rp   84.000.000
            Utang obligasi dipesan                                                 Rp 200.000.000
            Agio obligasi                                                    Rp    10.000.000

CONTOH 4 : PERHITUNGAN AMORTISASI DISAGIO OBLIGASI


PT Pelita menerbitkan obligasi 15%, tertanggal 1 April 2014 jatuh tempo pada 1 April 2019.
Nominal tiap lembar Rp100.000,00. Bunga obligasi dibayarkan tiap 1 Apr dan 1 Okt.
Tanggal 1 Mei 2014 terjual sebanayk 3.000 lembar dengan harga penjualan bersih
Rp290.796.000,00.
Disagio yang timbul dari penjualan obligasi di atas; Rp300.000.000,00 – Rp290.796.000,00
                                                                          = Rp    9.204.000,00
Jumlah tersebut harus diamortisasikan dalam masa 59 bulan. Amortisasi disagio tiap bulan
Rp9.204.000,00/59 = Rp156.000,00
Jurnal untuk amortiasi disagio tanggal 31 Des 2014 dibuat jurnal sebagai berikut;
Des.31 Beban bunga obligasi                           Rp1.248.000,00
                        Agio obligasi                                                    Rp1.248.000,00

CONTOH 4 : PENYESUAIAN AKHIR PERIODE


Jurnal penyesuaian yang harus dibuat pada akhir periode, sehubungan dengan pinjaman
obligasi;
-          Bunga obligasi yang sudah berjalan sampa 31 Des periode bersangkutan.
-          Amortisasi agio atau disagio obligasi.
PT Pelita pada tanggal 31 Des; memiliki bunga obligasi yang sudah berjalan untuk masa 1
Okt- 31 Des 2014, yaitu 3 bulan atau 3/12 x 15% x Rp300.000.000,00. = Rp11.250.000,00.
Amortisasi agio, 3 x Rp156.000,00 = Rp468.000,00.

Des.31 Beban bunga obligasi                           Rp11.250.000,00


                        Utang bunga obligasi                                        Rp11.250.000,00
Des.31 Beban bunga obligasi                           Rp      468.000,00
                        Disagio obligasi                                                           Rp      468.000,00

CONTOH 4 : PENCATATAN TRANSAKSI PELUNASAN OBLIGASI


Apabila obligasi dilunasi pada tanggal jatuh temponya, jurnal yang harus dibuat yaitu jurnal
untuk mencatat pembayaran utang obligasi dengan bunga dan jurnal untuk mencatat
amortisasi agio atau disagio yang belum diamortisasi.
PT Pelita pada 1 April 2019 melunasi pinjaman obligasi 15%, nominal Rp300.000.000,00.
Akun disagio obligasi pada saat pelunasan menunjukan saldo debet Rp468.000,00 (3 bulan),
pada saat pinjaman dilunasi, saldo akun disagio obligasi belum diamortiasi. Saat melunasi
obligasi, harus dibuat lebih dulu jurnal untuk mencatat amortisasi diagio.
Jumlah yang harus dibayar PT Pelita;
-          Utang obligasi                                                  Rp300.000.000,00
-          Bunga obligasi untuk masa 6 bulan
Rp300.000.000,00 x 6/12 x 15%                                Rp  22.500.000,00
Jumlah                                                              Rp322.500.000,00
Jurnal untuk melunasi obligasi
Apr.1 Beban bunga obligasi                                         Rp        468.000,00
            Disagioobligasi                                                                                  Rp        468.000,00
            (Mencatat amortisasi disagio)

Apr.1 Utang Obligasi                                                   Rp300.000.000,00


          Beban bunga obligasi                                         Rp  22.500.000,00
              Kas                                                                                         Rp322.500.000,00
            (Mencatatat transaksi pelunasan obligasi)
https://id.wikipedia.org/wiki/Obligasi

https://pendidikan.co.id/pengertian-obligasi-karakteristik-dan-jenis-menurut-para-ahli/

https://www.sumberpengertian.id/pengertian-obligasi-menurut-para-ahli

https://manajemenkeuangan.net/bagaimana-pencatatan-akuntansi-penanaman-modal-dalam-
obligasi/

https://www.informasibaru.com/2017/10/utang-obligasi-sistem-akuntansi.html

https://holaholaesemkaa.blogspot.com/2019/02/akuntansi-pengertian-perhitungan-hutang.html

Anda mungkin juga menyukai