Anda di halaman 1dari 3

METODOLOGI

Praktikum penentuan intensitas curah hujan empiris, intesitas curah hujan


observasi, dan analisis frekuensi kejadian hujan dilaksanakan pada Rabu, 19
Januari 2020 di ruang kuliah IKK 1.2. Alat dan Bahan yang dibutuhkan pada
praktikum kali ini antara lain laptop yang telah dilengkapi oleh perangkat lunak
Microsoft Excel dan data-data curah hujan dan kriteria perencanaan. Tahap
pertama yaitu menganalsis frekuensi kejadian hujan pada Kota Banyuasih dari
tahun 1999 sampai dengan 2019. Langkah-langkah praktikum dapat dilihat secara
lebih jelas pada Gambar 1.

Mulai

Data data yang diperlukan dipersiapkan

Data data yang dibutuhkan dikalkulasikan sesuai dengan petunjuk di modul

Menganalisis perhitungan hujan rencana berdasarkan periode ulang hujan 2, 5, dan 10 tahun
menggunakan metode Gumbel.

Tabel perhitungan intensitas hujan untuk PUH 2, 5, dan 10, tahun dibuat kemudian
Mengimput data t, A, dan B yang telah ditentukan.

Tabel perhitungan intensitas hujan empiris untuk PUH 2, 5, dan 10 tahun dibuat dan
menginput data t, R dan Iobs yang terdapat pada tabel pehitungan sebelumnya

Melakukan perhitungan konstanta a dan b dengan persamaan Talbot, Sherman dan Ishiguro.

Tabel rekapitulasi intensitas hujan empiris untuk PUH 2, 5, dan 10 tahun dibuat dan
Menginput data t, konstanta a dan b setiap metode persamaan yang telah dihitung
sebelumnya.

Tabel standar deviasi intensitas hujan empiris untuk PUH 2, 5, dan 10 tahun dan Menginput
data t, Iobs dan Is yang telah dihitung ditabel sebelumnya.

Menghitung selisih nilai Iobs dan Is dan menghitung standar deviasi setiap metode persamaan
dan pilih standar deviasi terkecil.

A
A

Kurva Intensity-Duration-Frequency dibuat

Selesaii

Gambar 1 Diagram alir analisis data hujan

Perhitungan intensitas curah hujan observasi memasukan konstatnta pada


waktu hujan tertentu dan dibantu dengan persamaan (1).
Iobs = 𝑅.60 𝑡 …………………………………………...................................(1)

Keterangan :
R = curah hujan pada jangka waktu pendek (mm)
60 = konversi menit ke jam
t = periode hujan (menit)
I = intesitas hujan observasi (mm/jam)

Selanjutnya dilanjutkan dengan menentukan intesitas curah hujan empiris.


Penentuan pertama yaitu menentukan nilai konstatnta A dan B berdasarkan
persamaan (2), (3), dan (4). Selanjutnya nilai tersebut dimasukan kembali untuk
menentukan standar deviasi terkecil.

Persamaan Talbot = Ie = 𝑎 𝑡+𝑏 ……………………………………….(2)


Persamaan Sherman = Ie = 𝑎 𝑡𝑏 ………………………………………………(3)
Persamaan Ishiguro = Ie = 𝑎 √𝑡 +𝑏 ………………………………………….…(4)
Keterangan :

Ie = Intensitas hujan empiris (mm/jam)


a,b = konstanta
t = periode hujan (menit)

Contoh perhitungan
Iobs = 𝑅.60 𝑡
= 4.776709 x 60 x 1
=286.6

Ietablot = 𝑎/(𝑡^𝑏)

= 3163.24 / (1+11.86)

= 2245.83

Iesherman = 𝑎/(𝑡+𝑏)
= 308.6 / (1^0.427)

= 308.61

Ieishiguro = 𝑎/(𝑡^0.5+𝑏)

= 431.32/ (1^0.475)

= 292.43

Anda mungkin juga menyukai