Praktikum uji kuat tarik kayu dan bambu ini dilakukan di Laboratorium Struktur dan
Infrastruktur Departemen Teknik SIpil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor.
Prkatikum dilaksanakan pada hari Jumat, 8 Februari 2019 pukul 08.00-11.00 WIB. Alat
uji utama yang digunakan adalah Universal Testing Machine (UTM) manual dengan
bahan uji kayu dan bambu yang sudah dibersihkan. Pertama-tama, panjang serta tebal
kayu dan bambu yang akan dipakai diukur terlebih dahulu. Setelah diukur, tandai kayu
dan bambu pada daerah yang akan dijepit dengan UTM. Pengujian kuat tarik bambu
dilakukan terlebih dahulu. Bambu diletakkan di UTM dengan daerah bebas jepitan 260
mm. Setelah diletakkan, mesin dinyalakan untuk memulai pengujian kuat tarik bambu.
Setiap 10 detik perubahan panjang dicatat dengan bantuan mistar pada alat. Selain
perubahan panjang bambu, nilai beban atau kuat tarik dicatat. Pencatatan tersebut
dilakukan sampai bambu mengalami keretakan. Setelah retak, panjang dan tebal bambu
diukur dan dicatat. Cara pengujian kuat tarik kayu kurang lebih sama dengan cara
pengujian kuat tarik bambu, namun pada pengujian kuat tarik kayu pencatatan dilakukan
sampai kayu putus. Langkah-langkah pengujian kuat tarik kayu dan bambu secara
sederhana disajikan dalam diagram alir berikut:
Mulai
Bambu diletakkan pada UTM dan diberi beban secara perlahan. Nilai beban dan
perubahan panjang bambu dicatat setiap 10 detik.
Pengolahan data.
Selesai
Kayu diletakkan pada UTM dan diberi beban secara perlahan. Nilai beban dan
perubahan panjang kayu dicatat setiap 10 detik.
Pengolahan data.
Selesai
Gambar 2 Diagram alir uji kuat tarik kayu
Setelah data primer didapat, langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan nilai-
nilai yang perlu diketahui seperti tegangan tarik putus, tegangan tarik leleh, regangan
maksimum dan kontraksi penampang. Besar tegangan dapat dihitung menggunakan
persamaan 1 berikut:
*itu yang dipoto ditulis ulang pake tangan yaa,
aku males nyalinnya jadi gitu wkwk